1
PROSEDUR PENYUSUNAN PROGRAM KERJA AUDIT
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU
I. PENGERTIAN
Program kerja Audit adalah rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama
audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang
ada tentang program / aktivitas yang diaudit.
Program kerja Audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan.
II. MANFAAT
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang
bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit
2. Sarana Pemberian tugas kepada tim audit ( anggota , Ketua, pengendali teknis
dan pengendali mutu )
3. Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang
4. Sarana latihan bagi auditor yang baru/kurang pengalaman
5. Pedoman kerja /pegangan auditor
6. Landasan untuk membuat ikhtisar/ ringkasan hasil audit.
III. SIFAT
1. Luwes atau tidak kaku menyebabkan auditor apatis dan tinggal laksanakan saja(
sepert Cheklist ) tetapi sebaiknya masih membuka kesempatan bagi auditor
untuk mengembangkan dan berinisiatif
2. Disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi di lapangan. Perubahan /tidak
dilaksanakannya suatu langkah dalam PKA harus disetujui oleh pengendali
teknis dan pengendali mutu dan diberikan penjelasan
Propram kerja audit disusun sesuai dengan tahapan audit yang dilakukan .
Program kerja audit sesuai dengan kemajuan audit terdiri dari 3 tingkat yaitu
2
2. Program kerja audit Pengujian dan review pengendalian Manajemen
Pada program kerja ini memuat langkah –langkah yang bertujuan untuk
menemukan bagian –bagian yang mengandung kelemahan pada Sistem
pengendalian manajemen. Langkah –langkah kerja pada tahap audit ini harus
mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh informasi tentang keandalan
sistem manajemen tapi juga memperoleh bukti yang diperlukan untuk
merumuskan secara tepat tujuan audit .
Setiap program kerja audit mengandung empat hal pokok yang penting
1. Pendahuluan
3
c. Tes pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna mengidentifikasi
tujuan audit sementara
d. Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan.
4
PROGRAM KERJA AUDIT PENDAHULUAN
Langkah-langkah kerja :
……………………………………..
…………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………………………
………………………………………
Diaudit oleh : Jumlah jawaban Catatan ; Di review oleh :
Ya Tidak ( )
( )
Tgl :
Tgl :
Petunjuk pengisian :
1. Nama unit : diisi dengan nama unit di RSUD Kepulauan Seribu yang
program/aktivitasnya di audit, mis: Subbag.Diklat RSUD Kepulauan Seribu
2. Program/aktivitas yang diaudit : diisi dengan program/aktivitas yang sedang
diaudit, mis: pelatihan karyawan
3. Periode audit : diisi dengan periode (jangka waktu ) yang tercakup dalam audit,
mis: Juli 2009 atau tahun 2009
4. No.KKA: diisi dengan nomor KKA yang berkaitan dengan program kerja audit tsb.
5. Diaudit oleh dan tanggal: diisi dengan penyusun program kerja audit tsb dan
tanggal selesainya program kerja audit tsb disusun.
6. Direview oleh dan tanggal: diisi dengan nama ketua SPI yang menyetujui program
kerja audit tsb dan tanggal persetujuan dilakukan.
7. Tujuan: diisi dengan tujuan dari dilakukannya audit pendahuluan, mis:
a. Mendapatkan informasi umum “Program Pelatihan Karyawan”
b. Mengidentifikasi aspek manajemen dan berbagai masalah yang terjadi
berkaitan dengan program pelatihan karyawan yang dilakukan Subbag.Diklat
RSUD Kepulauan Seribu.
c. Sebagai dasar penyusunan program kerja audit tahap berikutnya, yaitu
pengujian dan review atas sistem pengendalian manajemen.
5
8. Langkah kerja: diisi dengan instruksi-instruksi kepada auditor untuk
mengumpulkan informasi latar belakang program/aktivitas yang diaudit, agar
pengetahuan auditor tentang program/aktivitas yang diaudit menjadi semakin luas
9. Dilaksanakan oleh: diisi dengan nama auditor yang ditugaskan melaksanakan audit
pendahuluan sesuai dengan instruksi-instruksi yang tertuang dalam program kerja
audit ini.
10. Waktu yang diperlukan: diisi dengan perkiraan waktu yang diperlukan dalam
melaksanakan tahap audit pendahuluan tsb.
6
PROGRAM KERJA REVIEW DAN PENGUJIAN ATAS SISTEM
PENGENDALIAN MANAJEMEN
Nama unit : Periode audit : No.KKA :
Program yang diaudit :
Petunjuk pengisian:
7
1. Tujuan review dan pengujian pengendalian manajemen: diisi dengan
pernyataan tujuan dilakukannya Review dan Pengujian terhadap pengendalian
manajemen. Misalnya: untuk menilai dan menguji efektivitas pengendalian
manajemen tsb, sehingga dapat dipastikan apakah tujuan audit sementara
dapat dilanjutkan menjadi tujuan audit yang sesungguhnya atau tidak perlu
dilanjutkan pada tahap audit lanjutan, karena kurangnya bukti pendukung.
8
PROGRAM KERJA AUDIT LANJUTAN
Petunjuk pengisian:
1. Tujuan Audit Lanjutan: diisi dengan pernyataan tujuan mengapa audit lanjutan
dilakukan. Audit lanjutan dilakukan adalah untuk mendapatkan bukti yang
cukup untuk mendukung tujuan audit definitive yang telah diperoleh pada tahap
review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen, misalnya
untuk menilai:
a. Apakah peserta pelatihan karyawan telah diseleksi secara memadai sesuai
dengan kebutuhan RSUD Kepulauan Seribu.
b. Apakah pelatihan karyawan telah menggunakan metode yang tepat.
c. Apakah pelatihan karyawan telah berhasil mencapai tujuannya.
9
a. Peserta pelatihan karyawan tidak ditentukan berdasarkan seleksi yang
memadai.
b. Metode yang digunakan untuk pelatihan karyawan ini tidak
mengombinasikan antara metode pelatihan di kelas dan metode pelatihan
lapangan. Metode yang digunakan sepenuhnya metode pelatihan di kelas.
c. Sebagian dari tujuan pelaksanaan pelatihan karyawan tidak tercapai.
Petunjuk pengisian:
10
1. Kondisi: diisi dengan keadaan yang dijumpai auditor, yang masih memerlukan
perbaikan. Keadaan tsb harus merupakan hasil suatu analisis, sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya, misalnya: “sebanyak 25% dari peserta
pelatihan karyawan berpendidikan di bawah tingkat sarjana dengan masa kerja 0
tahun.”
2. Kriteria: diisi dengan norma/standar/tolak ukur yang digunakan sebagai
pembanding/pengukur kondisi. Kriteria yang dicantumkan adalah kriteria yang
sudah pasti, yang merupakan kesepakatan antara pihak objek audit dan auditor.
Misalnya: “Untuk dapat menyerap materi pelatihan ini peserta pelatihan harus
memiliki tingkat pendidikan minimal sarjana dengan pengalaman kerja di
bidangnya minimal 3 tahun.”
3. Penyebab : diisi dengan penyebab terjadinya penyimpangan dari kondisi , setelah
dibandingkan dengan criteria. Misalnya “ Panitia pelatihan mengabaikan kualifikasi
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja calon peserta untuk memenuhi batas
minimal peserta pelatihan “
4. Akibat : diisi dengan akibat dari kelemahan yang terjadi . Misalnya “ Sebanyak 25
% dari peserta pelatihan karyawan tidak bias menyerap materi pelatihan yang
diberikan ( tidak lulus )
5. Komentar manajemen Perusahaan : diisi dengan komentar pejabat yang berwenang
terhadap program pelatihan tersebut. Misalnya ketua pelaksana.
6. Tanggapan auditor : diisi dengan tanggapan auditor terhadap komentar pejabat yang
berwenang berkaitan dengan kondisi yang terjadi
7. Rekomendasi : diisi dengan saran perbaikan yang diberikan auditor kepada pejabat
yang berwenang untuk memperbaiki kelemahan program pelatihan karyawan yang
dilaksanakan dimasa yang akan dating . Misalnya “ Perencanaan Pelatihan
karyawan harus dilakukan dengan matang dan diimbangi dengan sosialisasi rencana
pelatihan yang memadai “
11