KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah MKK ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang
diberikan dosen mata kuliah MKK
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan. oleh karen itu, kritik dan saran yang membangun dari
dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
, MEI 2015
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Konflik dalam suatu organisasi atau dalam hubungan antar kelompok adalah sesuatu yang
tidak dapat kita hindarkan. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap
organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika
konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk
mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi konflik?
2. Bagaimana pandangan mengenai konflik?
3. Apa sajakah faktor penyebab timbulnya konflik?
4. Apa sajakah jenis-jenis konflik?
5. Bagaimana strategi yang digunakan dalam manajemen konflik?
6. Bagaimana penerapan manajemen konflik dalam organisasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini,adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Manajemen.
2. Sebagai media pembelajaran mengenai Manajemen Konflik.
3. Mengetahui konsep manajemen konflik, yang meliputi definisi konflik, factor penyebab
timbulnya konflik, jenis-jenis konflik, strategi dalam manjemen konflik dan penerapan
manajemen konflik dalam organisasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Konflik
Konflik dalam pengertian yang sangat luas dapat dikatakan sebagai segala macam
bentuk antar hubungan antar manusia yang bersifat berlawanan (antagonistik).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan atau
pertentangan baik dari segi pemikiran atau kebijakan.
Menurut Lewis A.Coser, konflik adalah perjuangan nilai kekuasaan dan sumber daya
yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai atau melenyapkan lawan.
Menurut Gillin dan Gillin, konflik merupakan proses interaksi yang berlawanan .
Konflik adalah proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif
mempengaruhi, atau akan secara negatif mempengaruhi, sesuatu yang menjadi kepedulian
pihak pertama.
B. Jenis Konflik
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai
permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan
lebih dari kemampuannya.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan
oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan
( seperti antara manajer dan bawahan ).
Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya
karena melanggar norma – norma kelompok.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan
kepentingan antar kelompokatau antar organisasi.
Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam
sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan
produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya
lebih efisien.
C. Proses Konflik
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain :
1. Konflik Laten
a. Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi. Misalnya, kondisi
tentang keterbataan staf dan perubahan yang cepat. Kondisi tersebut memicu pada ketidak
stabilan suatu organisasi dan kualitas produksi, meskipun konflik yang ada kadang tidak
tampak secara nyata atau tidak pernah terjadi.
1. Negosiasi distributif adalah negosiasi yang menguntungkan salah satu pihak selama
pihak yang lain setuju dengan kesepakatan yang dibuat. Negosiasi distributif disebut
juga distribusi yang memaksa (forcing). Pada negosiasi ini, ada setidaknya satu pihak
yang kalah, baik win-lose atau lose-lose sehingga tujuan yang dicapai memiliki
pembagian yang sudah pasti (fixed). Bagi negosiasi distributif, kelanjutan hubungan
antar pihak negosiator tidak terlalu penting. Tiap pihak pada jenis negosiasi ini
memiliki tujuan kuat untuk menang dan sangat tertutup terhadap kemungkinan dan
kesempatan lain. Karena itu, waktu negosiasi dilakukan sesegera mungkin dan dalam
jangka waktu yang relatif lebih singkat. Contoh dari negosiasi distributif adalah
negosiasi untuk menentukan jadwal kuis mahasiswa. Apabila kuis jarang diadakan,
hal ini menguntungkan para dosen karena dosen jadi tidak harus pusing memikirkan
berbagai macam soal untuk kuis beberapa kali, sedangkan mahasiswa akan dirugikan
karena semakin jarang kuis diadakan, maka akan semakin banyak bahan yang
dipelajari mahasiswa untuk sekali kuis. Begitu juga sebaliknya.
2. Negosiasi integratif. Negosiasi ini melibatkan kerja sama dua pihak untuk mencapai
kesepakatan yang menguntungkan dua belah pihak. Karena itu, negosiasi integratif
disebut juga problem solving atau pemecahan masalah. Berbeda dengan negosiasi
distributif, negosiasi ini akan menghasilkan hasil akhir win-win bagi kedua pihak,
dimana hasilnya berupa banyak pilihan dan solusi yang kolaboratif. Hubungan
sesudah negosiasi antar pihak negosiator sangat penting sehingga selama negosiasi,
kedua pihak bersikap terbuka, komunikatif, kreatif, dan memiliki kemauan untuk
berubah. Waktu yang diperlukan untuk melakukan negosiasi ini lebih lama
dibandingkan negosiasi distributif. Contohnya adalah kerjasama antara perusahaan
advertising dengan percetakan majalah. Bagi perusahaan advertising memasang iklan
di majalah dapat membuat perusahaannya menjadi lebih terkenal, sedangkan bagi
percetakan majalah, hal ini menguntungkan karena sebagian biayanya akhirnya
ditanggung oleh perusahaan advertising tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Konflik dalam pengertian yang sangat luas dapat dikatakan sebagai segala macam
bentuk antar hubungan antar manusia yang bersifat berlawanan (antagonistik). Ia dapat
terlihat secara jelas dan dapat pula tersembunyi.
2. Saran
Hasil kesimpulan ini, penulis memberikan kesimpulan bahwa setiap konflik harus di
lakukan manajemen konfliknya dengan benar agar konflik tersebut dapat menimbulkan
dampak positive untuk organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hani Handoko. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta : BPFE. 2001.
Wahyudi. Manajemen Konflik Dalam Organisasi, Edisi Kedua. Bandung : Alfabeta. 2006.
Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Soetopo, Hendyat. 2010. Perilaku Organisasi Teori dan Praktik di Bidang Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Diposkan oleh Putu Domain di 00.00
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Putu Domain
Lihat profil lengkapku
PERAWAT
Home
About
Kontak
Blog Archive
▼ 2016 (34)
o ► Mei (4)
o ▼ April (30)
Konsep Manajemen Keperawatan
Makalah Manajemen Konflik Keperawatan
Makalah Manajemen Konflik Keperawatan
Makalah Metode Pemberian Askep
Makalah Manajemen Konflik Keperawatan
Makalah Metode Tim dalam Manajemen Kepemimpinan Ke...
Model Praktik Keperawatan Profesional
Makalah Manajemen Mutu dalam Pelayanan keperawatan...
Pendelegasian dan Supervisi dalam Keperawatan
Makalah Pengorganisasian Pelayanan Dalam Keperawat...
Makalah Perencanaan Diruang keperawatan
Makalah Perilaku Organisasi Dalam Keperawatan
Makalah Staffing Dalam Keperawatan
Teamwork Dalam Keperawatan
Askep Psikososial pada pasien terminal dan kronis
Makalah Monitoring dan Evaluasi Kerja dalam Kepera...
ASKEP Osteoartritis
Makalah Berpikir Kritis
Askep Parkinson
Askep Hipertiroid
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Makalah Abses Otak
Askep DHF
Askep Bronkopneumonia
Askep Tipoid
Pembelajaran Klinik Keperawatan
Makalah Skrining Kesehatan
Makalah Keperawatan Kritis
Proses Keperawatan
Sejarah Keperawatan
Text Widget
Popular Posts
Makalah Manajemen Mutu dalam Pelayanan keperawatan
Kata Pengantar Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas segala
rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Manajemen Mutu dalam ...
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapa...
Kata Pengantar Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat,
taufik dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada saya sehingga...
Kata Pengantar Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat,
taufik dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada saya sehingga...
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehin...
Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadira...
Askep Hipertiroid
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perli...
Askep Parkinson
Text Widget 2
Mengenai Saya
Putu Domain
Lihat profil lengkapku
Blogger news
Template Simple. Gambar template oleh mammamaart. Diberdayakan oleh Blogger.