Anda di halaman 1dari 50

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1

TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS


MITRA IBU KARANGANYAR
SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

HESTY ROSIANA

B09 084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1

TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS

MITRA IBU KARANGANYAR

SRAGEN

Diajukan Oleh:

HESTY ROSIANA

B09 084

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal: 30 Juni 2012

Pembimbing

( ERLYN HAPSARI, SST )


NIK. 200683018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1


TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS
MITRA IBU KARANGANYAR
SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah


Disusun Oleh:
HESTY ROSIANA
B09 084

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal 5 Juli 2012

PENGUJI I PENGUJI II

(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT., M.Kes) (ERLYN HAPSARI, SST)


NIK. 200580012 NIK. 200683018
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK. 200582015

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1 Tentang

Emesis Gravidarum Di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen”. Karya Tulis Ilmiah

ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M .Si , selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Erlyn Hapsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Endang Erawati R, Amd.Keb, yang telah bersedia memberikan ijin

pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan SIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

iv
6. Responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, Oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

v
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Hesty Rosiana
B09.084

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1


TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS
MITRA IBU KARANGANYAR
SRAGEN

xiv + 35 halaman + 14 lampiran + 3 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Setengah dari wanita hamil mengalami mual dan muntah,
kejadiannya sekitar 0,5% sampai 2 %. Gejala yang sering terjadi pada 60-80%
Primigravida dan 40-60% Multigravida. Penyebab mual dan muntah karena
adanya peningkatan hormon estrogen dan dikeluarkannya Human Chorionic
Gonodothropine dalam serum. Pola makan yang buruk sebelum maupun pada
minggu-minggu awal kehamilan, kurang istirahat dan stress dapat memperberat
rasa mual dan muntah. Untuk mengurangi rasa mual misalnya makan porsi sedikit
tetapi sering dan cukup istirahat. Berdasarkan studi pendahuluan dari 10 ibu hamil
trimester 1 yang mengetahui emesis gravidarum yaitu 1 orang sudah mengerti dan
benar melakukan penanganan, 3 orang sudah mengerti tetapi kurang benar dalam
melakukan penanganan, dan 6 orang belum mengerti dan belum mengetahui
penanganannya.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang
emesis gravidarum.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah diskriptif kuantitatif, lokasi penelitian
diambil di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen pada tanggal 7 – 31 Mei 2012.
Jumlah sampel sebanyak 30 orang, dengan tehnik pengambilan sample
menggunakan accidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah
kuesioner, sedangkan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan
program SPSS Versi 12 dengan uji test. Analisis data secara univariate.
Hasil penelitian : berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 yang
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 6 responden (20%), sedangkan yang
mempunyai pengetahuan cukup baik sebanyak 19 responden (63,3%) dan yang
mempunyai pengetahuan kurang baik sebanyak 5 responden (16,7%).
Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester 1 tentang emesis gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen
yang paling banyak pada kategori cukup baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil trimester 1, emesis gravidarum


Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2003 s/d 2011)

vi
MOTTO

Hari ini adalah kenyataan, Kemarin adalah masa lalu, Hari esok adalah

impian

Tak ada seseorangpun yang bisa kembali kemasa lalu untuk membawa awal baru,

tapi kita bisa memulai satu hal yang bermakna untuk hari esok

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini

penulis persembahkan :

Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas doa

restunya dan cinta kasihnya selama ini.

Kakak dan keponakanku Aira Qalesya tercinta

yang selalu memberikan support.

Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam

pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Almamater tercinta.

vii
CURICULUM VITAE

Nama : Hesty Rosiana

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 5 Agustus 1991

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Pojok Rt 09 Plupuh, Plupuh, Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD N 1 Plupuh LULUS TAHUN 2003

2. SMP N 1 Plupuh LULUS TAHUN 2006

3. SMA N 1 Sumberlawang LULUS TAHUN 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii

CURICULUM VITAE viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 3

E. Keaslian Penelitian 4

F. Sistematika Penulisan 5

ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 7

1. Pengetahuan 7

2. Kehamilan 10

3. Mual dan muntah (Emesis Gravidarum) 13

B. Kerangka Teori 18

C. Kerangka Konsep 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian 20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 20

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 20

D. Instrumen Penelitian 21

E. Teknik Pengambilan Data 24

F. Variabel Penelitian 25

G. Definisi Operasional 25

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 26

I. Etika Penelitian 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum 30

B. Hasil Penelitian 31

C. Pembahasan 31

D. Keterbatasan 33

x
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 34

B. Saran 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner............................................................. 22

Tabel. 3.2 Definisi Operasional ............................................................. 26

Tabel. 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Ibu hamil Trimester 1 tentang Emesis Gravidarum di BPS Mitra Ibu

Karanganyar Sragen............................................................. 31

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori.................................................................... 18

Gambar 2.2 Kerangka Konsep................................................................. 19

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Keterangan Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Surat permohonan pelaksanaan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat permohonan penggunaan lahan penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan lahan penelitian

Lampiran 8. Permohonan Responden

Lampiran 9. Lembar persetujuan responden

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran 12. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Penelitian

Lampiran 14. Lembar Konsultasi

xiv
xv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 228/100.000 kelahiran

hidup (Dinkes, 2011). Di Jateng Angka Kematian Ibu (AKI) tergolong

masih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng

yang menyebutkan pada 2008 AKI mencapai 114,42/100.000 kelahiran.

Angka tersebut masih berada di atas target nasional yakni sebesar

102/100.000 kelahiran (Ayudea,2011). Sebagai salah satu upaya

menurunkan AKI, pemerintah melalui Departemen Kesehatan, dewasa ini

menerapkan strategi Making Pregnancy Safer (MPS), atau ‘Membuat

Kehamilan Lebih Aman’, yang merupakan penajaman dari kebijakan

sebelumnya tentang ‘Penyelamatan Ibu Hamil (Lestari, 2009).

Kehamilan adalah suatu peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan

banyak mengalami perubahan. Otot-otot perut beserta jaringannya

meregang untuk memberi tempat kepada rahim yang akan mengembang

20 (dua puluh) kali lebih besar dari ukuran semula (Handayani, 2010).

Setengah dari wanita hamil mengalami mual dan muntah, walaupun

kejadiannya hanya sekitar 0,5% sampai 2 %. Kondisi ini merupakan

penyebab yang paling banyak terjadi pada awal kehamilan sehingga dapat

mengakibatkan kerugian bagi ibu dan janin (Maulana, 2010).

1
2

Mual (nausea) dan muntah ( emesis gravidarum) adalah gejala yang

sering terjadi pada 60-80% Primigravida dan 40-60% Multigravida. Mual

biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada

malam hari.Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama

kehamilan dan berakhir pada bulan keempat (wiknjosastro, 2007).

Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena

adanya perubahan hormone dalam tubuh, seperti peningkatan hormon

estrogen, dan dikeluarkannya Human Chorionic Gonodothropine dalam

serum (wiknjosastro,2007). Pola makan yang buruk sebelum maupun pada

minggu-minggu awal kehamilan, kurang tidur atau kurang istirahat dan

stress dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk mengurangi rasa mual misalnya dengan mengkonsumsi

makanan seimbang, cukup bergerak dan cukup istirahat. Oleh karena itu

calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual

agar ibu dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya pada awal

kehamilan ( Neil, 2010)

Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Mitra Ibu Desa Karanganyar

Kabupaten Sragen, dari 10 ibu hamil trimester 1 yang mengetahui tentang

emesis gravidarum yaitu 1 orang diantaranya sudah mengerti dan sudah

benar dalam melakukan penanganan, 3 orang sudah mengerti tentang

emesis gravidarum tetapi masih kurang benar dalam melakukan

penanganan, dan 6 orang belum mengerti dan belum mengetahui

penanganannya.
3

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian

“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1 tentang Emesis Gravidarum

di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah

yaitu “Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu hamil Trimester 1 tentang

emesis gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang

emesis gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui jumlah ibu hamil trimester 1 yang mempunyai

tingkat pengetahuan baik tentang emesis gravidarum.

b. Untuk mengetahui jumlah ibu hamil trimester 1 yang mempunyai

tingkat pengetahuan cukup baik tentang emesis gravidarum.

c. Untuk mengetahui jumlah ibu hamil trimester 1 yang mempunyai

tingkat pengetahuan kurang baik tentang emesis gravidarum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana

diperpustakaan mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil trimester

1 tentang emesis gravidarum.


4

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian serupa di

kemudian hari dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian

selanjutnya.

2. Bagi penulis

Mendapatkan pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

sumbangan pemikiran bagi pegawai/bidan di BPS Mitra Ibu Desa

Karanganyar Kabupaten Sragen untuk lebih meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat khususnya ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa

dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain :

1. Purwaningsih, T (2003), dengan judul “ Faktor-faktor yang

mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1” dengan

hasil penelitian didapatkan 75% responden dapat mengurangi rasa

mual muntah dengan mengkonsumsi vitamin dan dengan tidur /

bersantai. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan

pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara

purposive sampling.

2. Riyani, I (2007), dengan judul “ Tingkat pengetahuan ibu hamil

trimester 1 dalam upaya mengatasi emesis gravidarum” dengan hasil


5

penelitian ini pengetahuan ibu hamil trimester 1 dalam upaya

mengatasi emesis gravidarum pada kategori baik 53,7%, kategori

cukup baik 31,6%, dan kategori tidak baik 4,9%. Desain yang

digunakan adalah deskriptif dengan sampel jenuh.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan yaitu

waktu, lokasi penelitian, populasi, sampel, dan hasil penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang teori-teori pengetahuan,

kehamilan, emesis gravidarum, kerangka teori, kerangka

konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,

metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.


6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil

penelitian, pembahasan, keterbatasan

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dari masalah yang diteliti

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh mulai mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan

seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengeteahuan (Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu artinya sebagai kemampuan untuk mengingat suatu materi yang

telah dipelajari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima.

7
8

2) Memahami ( Comprehension)

Memahami diartikan kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

4) Analisis ( Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis ( synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan dalam suatu bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk

menyusun suatu formulasi baru dari formula-formula yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan

pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau


9

menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.

2) Pendidikan

Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang terhadap

informasi yang diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik

terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah

yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu.

3) Pengalaman

Berdasarkan fikiran kritis pengalaman yang disusun secara sistematis

oleh otak maka hasilnya adalah ilmu pengetahuan.Semua pengalaman

pribadi merupakan sumber pengetahuan untuk menarik kesimpulan

dari pengalaman.

4) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang,

sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik

tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat pengetahuan akan

tinggi juga.

(Notoatmodjo, 2007)

d. Cara Mengukur Pengetahuan

Cara pengukuran pengetahuan yaitu dengan mengunakan tes. Tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Notoatmodjo, 2010).


10

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan pengetahuan responden mengenai materi yang

ingin kita ukur. Pengetahuan dapat dijadikan 3 kategori, yaitu :

a. Pengetahuan baik : 76% - 100%

b. Pengetahaun cukup baik : 56% - 75%

c. Pengetahuan kurang baik : 41% - 55%

(Arikunto,2006).

2. Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama

kehamilan normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari

pertama haid terakhir (Arianto, 2009). Kehamilan adalah hasil dari “kencan”

sperma dan sel telur (Maulana, 2010).

a. Tanda-tanda Kehamilan

Banyak perempuan yang merasa bingung apakah dirinya sudah hamil

atau belum setelah sepekan atau dua pekan melakukan hubungan intim

dengan pasangan. Berikut adalah tanda-tanda kehamilan :

1) Terlambat atau tidak haid (amenorea)

Umumnya, berhenti haid dianggap sebagai tanda awal kehamilan.

Hal ini terjadi karena setelah sel telur “berkencan” dengan sperma

dan tertahan pada dinding rahim, pembuluh darah di dinding rahim

yang setiap bulannya “runtuh” jadi tertahan hingga janin dilahirkan.


11

2) Mual dan muntah-muntah

Kira-kira separuh dari wanita yang mengandung mengalami mual

dan muntah-muntah dengan tingkat yang berbeda-beda, biasanya

cukup ringan dan terjadi di pagi hari. Penyebabnya tidak diketahui,

tetapi juga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kelamin yang

diproduksi selama hamil. Sesudah 12 minggu gejala-gejala itu

biasanya menghilang karena tubuh sudah menyesuaikan diri.

3) Sering buang air kecil.

Ini terjadi karena rahim yang mulai membesar menekan kandung

kemih. Umumnya, ini mulai terasa sekitar 6-8 minggu setelah

pembuahan. Begitu rahim keluar dari rongga panggul, keluhan ini

akan berkurang, namun akan mulai sering buang air kecil lagi saat

janin mulai masuk rongga panggul.

4) Perubahan pada payudara

Banyak wanita merasakan payudara memadat ketika menjelang haid.

Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan bersifat menetap dan

semakin bertambah. Payudara menjadi lebih padat, kencang dan

lebih lembut, juga dapat disertai rasa berdenyut dan kesemutan pada

putting susu. Perubahan ini disebabkan oleh tekanan kelamin wanita,

estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh uri (plasenta).

Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan kantong kelenjar susu

membesar, dan tertimbun lemak di daerah payudara. Rasa kesemutan


12

dan berdenyut disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang

mengaliri payudara.

5) Rahim dan perut membesar

Umumnya dimulai pada usia kehamilan 8-12 minggu.

(Maulana, 2010).

b. Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada wanita hamil.

1) Perubahan fisik.

a) berhenti menstruasi

b) letih dan mudah mengantuk.

c) mual dengan atau tanpa muntah atau mengeluarkan air secara

berlebihan.

d) rasa panas dalam perut dan mengganggu pencernaan gas dalam

perut dan rasa kembung.

e) enggan makan dan mengidam

f) pembesaran pada payudara.

2) Perubahan psikologis

a) emosional, mudah marah, suasana hati yang beragam, cengeng.

b) perasaan was-was, elasi (rasa senang yang berlebihan yang

ditandai dengan meningkatnya aktivitas fisik dan mental).

(Maulana, 2010)
13

3. Mual dan Muntah (Emesis Gravidarum)

a. Pengertian emesis gravidarum

Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada

kehamilan muda (Arianto, 2009).

Mual dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering

terjadi pada kehamilan trimester 1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,

tetapi dapat pula terjadi setiap saat dan malam hari (wiknjosastro, 2007).

b. Penyebab Emesis gravidarum

Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat

diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual

disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG

(Human Chorionic Gonadotrophin) dalam serum (wiknjosastro. 2007).

Kadar hormon estrogen yang tinggi saat hamil, mungkin merupakan

penyebabnya, wanita yang hamil untuk pertama kalinya dan wanita yang

bertubuh besar, memiliki hormon estrogen yang bersirkulasi lebih tinggi

dan lebih cenderung mengalami gangguan kehamilan. Dalam kehamilan

terjadi kekenduran relative jaringan otot dalam system pencernaan

sehingga pencernaan menjadi kurang efisien, dan kelebihan asam dalam

lambung. Tetapi pencetus fisik ini belum dapat menjelaskan secara pasti

penyebab terjadinya mual dan muntah pada kehamilan, karena sebagian


14

besar hal ini terjadi pada semua kehamilan, namun tidak semua ibu hamil

mengalaminya (Yuni, 2009).

Pola makan calon ibu sebelum maupun pada minggu-minggu awal

kehamilan, serta gaya hidupnya juga berpengaruh terhadap terjadinya

emesis gravidarum ini. Studi membuktikan bahwa calon ibu yang makan-

makanan berprotein tinggi namun berkarbohidrat dan bervitamin B6

rendah lebih berpeluang menderita mual hebat. Keparahan mual pun

berkaitan dengan gaya hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau

istirahat dan stress dapat memperburuk rasa mual ( Neil, 2010).

c. Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum

Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :

1) Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi

hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.

2) Nafsu makan berkurang

3) Mudah lelah

4) Emosi yang cenderung tidak stabil.

(Solaeman, 2007)

Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah

menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-menerus,

mengganggu keseimbangan gizi cairan dan elektrolit tubuh, dan penderita

akan lemas, apatis, kulit mulai jelek, lidah kotor dan kering. Ibu hamil

yang mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan dapat terkena


15

dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya

(Solaeman, 2007).

d. Pengaruh Emesis gravidarum pada Ibu dan Janin

Emesis merupakan dalam keadaan normal, tidak banyak menimbulkan

efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis

gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi hiperemesis

gravidarum yang akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada

kehamilan.

Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang

berlebihan berpotensi besar mengalami kekurangan cadangan karbohidrat

dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada selaput

lendir esophagus dan lambung atau syndrome Mallary Weiss akibat

perdarahan gastrointestinal (wiknjosastro,2007)

Tanda-tanda dehidrasi :

1) Berat badan menurun

2) Denyut nadi meningkat (120x/menit dan terus naik)

3) Tekanan darah menurun (diastolic 50 mmHg dan terus turun)

4) Mata cekung

5) Elastisitas kulit menghilang (Yuni, 2009).

Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil maka, ia

harus segera mendapatkan pertolongan bidan atau tenaga kesehatan

lainnya. Pencegahan terhadap emesis gravidarum yang berlebihan perlu

dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan


16

persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan

bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik

pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,

menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam

jumlah kecil tetapi lebih sering (Yuni,2009).

e. Penanganan Emesis Gravidarum

1) Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi Emesis Gravidarum

a) Makanlah sesering mungkin, dalam porsi kecil. Siang hari untuk

porsi besar, malam hari cukup porsi kecil.

b) Lebih banyak istirahat, hal ini akan membantu mengurangi

keletihan yang dapat menimbulkan rasa mual.

c) Simpanlah beberapa makanan kecil seperti coklat atau cracker

untuk dimakan sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.

d) Bangun tidur perlahan-lahan, luangkan waktu untuk bangkit dari

tempat tidur secara perlaha-lahan.

e) Berolahraga dan hiruplah udara segar dengan melakukan olahraga

ringan, berjalan kaki atau berlari-lari kecil akan membantu

mengurangi rasa mual dan muntah di pagi hari.

f) Beberapa ahli nutrisi juga menyarankan suplemen vitamin B6

mencegah dan mengurangi rasa mual, tetapi tidak diminum dalam

dosis tinggi atau menurut aturan dokter.

2) Hal-hal Yang Harus Dihindari


17

a) Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau digoreng

karena akan lebih sulit untuk dicerna

b) Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola.

c) Hindari menyikat gigi begitu selesai makan

Bagi beberapa ibu hamil menyikat gigi menjadi hal yang

problematic karena hanya dengan memasukkan sikat gigi dalam

mulut membuat mereka muntah, sehingga pilihlah waktu yang

tepat untuk menggosok gigi.

d) Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat

Bau menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok biasanya

dapat menimbulkan rasa mual dan muntah

e) Hindari mengenakan pakaian yang ketat

Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang tidak

nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual.

(Yuni, 2009)
18

B. Kerangka Teori

Tingkat pengetahuan Emesis gravidarum berupa :


ibu hamil trimester 1
tentang 1. Pengertian
emesis gravidarum
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pengaruh pada ibu
Faktor yang mempengaruhi dan janin
pengetahuan :
5. penanganan
1. Umur

2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Sosial ekonomi

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo (2007)


19

C. Kerangka Konsep

Baik

Pengetahuan ibu hamil


trimester 1 tentang
emesis gravidarum Cukup Baik

Kurang Baik

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Sosial ekonomi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

: yang diteliti

: tidak diteliti
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode

penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu

keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan

(Notoatmodjo,2005). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Mitra Ibu Desa

Karanganyar Kabupaten Sragen.

Waktu penelitiaan adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo,2005). Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 7 sampai 31 Mei 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek/obyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu hamil trimester 1 di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen yang

20
21

telah dilakukan bulan Februari-April 2012 rata-rata setiap bulan sebanyak

30 0rang.

2. Sampel dan Teknik pengambilan sempel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil yaitu 30 responden. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah secara accidental sampling

yaitu teknik pengambilan responden yang kebetulan ada atau tersedia

disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini

menggunakan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Dengan pernyataan :

1. Kriteria positif (Favorable) bila jawaban benar nilai 1 dan jawaban

salah nilai 0.

2. Kriteria negative (Unfavorable) bila jawaban benar nilai 0 dan

jawaban salah nilai 1.


22

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner

Positif Negative Jumlah


No Variabel Indikator
(Favorable) (Unfavorable) (Soal)

1 Pengetahuan a. Pengertian 1 2 2

ibu hamil emesis

trimester 1 gravidarum

tentang b.Penyebab 3,6 4,5 4

emesis c. Tanda dan 7,8,9,10,11 5

gravidarum gejala

d.Pengaruh 12,13,14,15 4

pada ibu dan

bayi

e. Penanganan 16,17,19,20,21 18,22,24,25,26 15

,23, 27,29,30 , 28

JUMLAH 21 9 30

Untuk mengetahui alat ukur (kuesioner) yang peneliti buat ini dapat

digunakan dalam pengambilan data, maka penelitian melaksanakan uji

validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen


23

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak

diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas Product Moment (analisa

butir) dimana skor-skor yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total.

Sebuah Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel. Rumus product

moment adalah:

N. ΣXY- ΣX.ΣY
rxy =
{N ΣX2 −(ΣX) }{NΣY2 - (ΣY) }
2 2

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi Product Moment

x : skor pertanyaan

y : skor total

xy : skor pertanyaan dikalikan skor total

N : jumlah responden

Hasil uji coba kuesioner kepada 25 responden yang dilakukan di BPS

Sri Rahayu Desa Plupuh Kabupaten Sragen pada tanggal 16 April – 1 Mei

2012 didapatkan hasil jumlah soal yang valid 25 item dan jumlah soal

yang tidak valid 5 item yaitu nomor 4,10,24,25,26 kemudian dari soal

yang tidak valid tidak digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
24

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,2005).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows fersi

12.0. Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria

(0,60) (Ghozali, 2005). Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

 k  Σσb 
2
r11 =  1 − σ 2t 
 k − 1 
Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel pengetahuan

ibu hamil trimester 1 tentang emesis gravidarum memiliki nilai

0,731>0,60 sehingga kuesioner yang disusun untuk variabel dalam

penelitian tersebut reliabel.

E. Teknik Pengumpulan data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket kepada ibu

hamil trimester 1 di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi


25

kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang

diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari

jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh

responden tentang pengetahuan tentang emesis gravidarum.

2. Data Sekunder

Data sekunder digunakan untuk mengetahui jumlah populasi yang

digunakan.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal. Variabel tunggal adalah

variabel yang berdiri sendiri dan belum dihubungkan dengan variabel lain

(Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal

yaitu pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang emesis gravidarum di BPS

Mitra Ibu Karanganyar Sragen.

G. Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti,

variabel tersebut perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi

operasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan


26

terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat

ukur ( Notoatmodjo, 2005).

Tabel 3.2
Definisi Operasional
No Variabel Indikator Skala Kategori

1 Variabel tunggal: Pemahaman Ordinal Baik : 76-100%

Pengetahuan ibu informasi yang Cukup baik : 56-75%

hamil trimester 1 diperoleh ibu hamil Kurang baik : 41-55%

tentang emesis trimester 1 tentang (Arikunto, 2006)

gravidarum emesis gravidarum

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul melalui kuesioner, maka dilakukan tahap

pengolahan data melalui beberapa tahap yaitu :

a. Editing

Hasil angket yang diperoleh melalui kuesioner perlu disunting

(edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data yang tidak

lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out).


27

b. Coding

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual.

c. Data Entry

Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

(Notoatmodjo, 2010).

2. Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Data dianalisis secara

deskriptif atau analisis Univariate adalah menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu hamil trimester 1 maka, ditunjukan dengan prosentase

menurut Arikunto (2006) dengan keterangan sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : 76% - 100%

b. Pengetahuan cukup baik : 56% - 75%

c. Pengetahuan kurang baik : 41% - 55%


28

Adapun rumus untuk mengetahui skor prosentase (Riwidikdo, 2009) :

Skor Prosentase

Skor yang diperoleh responden


= x 100%
Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

Rumus presentasi untuk jumlah ibu hamil trimester 1 menurut tingkat

pengetahuan (Riwidikdo, 2009).

Skor Prosentase

Jumlah ibu hamil trimester 1 menurut tingkat pengetahuan


= x 100%
Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan kepada

responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian,

serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan


29

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

(Hidayat, 2007).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

BPS Mitra Ibu merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan swasta

yang terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen,

Provinsi Jawa Tengah. Desa Karanganyar berbatasan dengan : sebelah

barat berbatasan dengan Desa Dari, Kecamatan Plupuh, sebelah timur

berbatasan dengan Desa Sari, Kecamatan Masaran, sebelah utara

berbatasan dengan Desa Gentan Banaran, Kecamatan Plupuh, sebelah

selatan berbatasan dengan Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran.

BPS Mitra Ibu memberikan berbagai pelayanan kesehatan khususnya

kesehatan ibu dan anak, diantaranya adalah pemeriksaan ibu hamil (ANC),

Persalinan (24 jam), KB, balita sakit, setiap hari minggu imunisasi dan

pijat bayi. BPS Mitra Ibu buka pelayanan pada pagi hari pukul 06.00 wib

sampai 08.00 wib, sore hari pukul 16.00 wib sampai 20.00 wib yang

dibantu oleh 2 orang bidan.

30
31

B. Hasil Penelitian

Hasil analisis data tingkat pengetahuan responden tentang emesis

gravidarum dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu


Hamil Trimester 1 tentang Emesis Gravidarum di BPS Mitra Ibu
Karanganyar Sragen.

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 6 20

2 Cukup Baik 19 63,3

3 Kurang Baik 5 16,7

Jumlah 30 100

Sumber : data primer bulan Mei 2012

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil

trimester 1 tentang emesis gravidarum dalam kategori cukup baik

sebanyak 19 orang (63,3%) sedangkan untuk kategori baik sebanyak 6

orang (20%) dan untuk kategori kurang baik sebanyak 5 orang (16,7%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil trimester 1

tentang emesis gravidarum dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak

19 orang (63,3%), sedangkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang


32

(20%) dan tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 5 orang (16,7%).

Hasil ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 sudah

cukup baik tentang emesis gravidarum.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan. Menyambung apa yang disampaikan

Notoatmodjo(2007), sebaiknya pengetahuan ibu menunjukkan rasa

keingintahuan yang tinggi sebagai respon terhadap suatu kasus. Rasa

keingintahuan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada

tingkat pengetahuan seseorang, tetapi masih ada faktor lain yaitu umur,

pendidikan, pengalaman dan sosial ekonomi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang

berpengetahuan baik sudah mengerti emesis gravidarum dan cara

penanganannya, sedangkan responden yang berpengetahuan cukup baik

sudah mengerti emesis gravidarum tetapi belum mengetahui tanda gejala

dan penanganannya. Tanda dan gejala emesis gravidarum antara lain : rasa

mual bahkan sampai muntah biasanya terjadi pagi hari tetapi dapat pula

terjadi setiap saat, nafsu makan berkurang, mudah lelah dan emosi yang

cenderung tidak stabil (Solaeman,2007). Penanganan antara lain yaitu

makan porsi kecil tetapi sering, lebih banyak istirahat, olahraga, dan

simpanlah beberapa makanan kecil seperti cracker untuk dimakan sebelum


33

turun dari tempat tidur di pagi hari (Yuni, 2009). Dan responden yang

berpengetahuan kurang baik belum mengetahui tentang penyebab, tanda

gejala, pengaruh pada ibu dan janin, penanganannya. Penyebab terjadinya

emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat diketahui secara pasti. Ada

yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan oleh karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic

Gonadotrophin) dalam serum (wiknjosastro. 2007).

D. Keterbatasan

1. Kendala

Kebanyakan responden setelah memeriksakan kehamilan ingin

segera pulang kerumah, jadi dalam menjawab kuesioner kurang

teliti.

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini menggunakan variabel tunggal sehingga

hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1

tentang emesis gravidarum disimpulkan bahwa :

1. Pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang emesis garvidarum

dalam kategori baik sebanyak 6 orang (20%).

2. Pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang emesis gravidarum

dalam kategori cukup baik sebanyak 19 orang (63,3%).

3. Pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang emesis gravidarum

dalam kategori kurang baik sebanyak 5 orang (16,7%).

B. SARAN

1. Ilmu Pengetahuan

Diharapkan hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya tentang

emesis gravidarum.

2. Peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran

dan dijadikan referensi bagi penelitian serupa dikemudian hari.

34
35

3. Responden

Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan terutama

tentang emesis gravidarum agar dapat mengetahui sejak dini adanya

ketidaknyamanan dan komplikasi yang mungkin terjadi selama

kehamilan.

4. BPS

Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan dan

sumbangan pemikiran bagi BPS Mitra Ibu untuk lebih meningkatkan

pelayanan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya

ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai