REKOMENDASI DALAM
O U T
I. Kajian/Penelitian
MENDUKUNG
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
P U T
II. Mengembangkan rintisan KOPERASI DAN
model pengembangan PENINGKATAN DAYA
Koperasi dan UMKM
SAING UKM
I Melaksanakan kajian yang berkaitan dengan kebijakan dan program Kementerian Koperasi
dan UKM
1. Kajian Tentang Penerapan Jatidiri Koperasi
2. Analisis Kebijakan Penyelesaian Koperasi Tidak Aktif
3. Kajian Tentang Revitalisasi Bisnis Koperasi/KUD
4. Analisis Peran Koperasi Pemasaran Dalam Supply Chain
5. Penelitian Pengembangan UMKM menjadi Usaha Formal
6. Penelitian Kesiapan SDM UMKM dalam Menghadapi MEA
7. Penelitian Efisiensi Usaha UMKM dalam rangka Meningkatkan Daya Saing UMKM
8. Penelitian Aksesbilitas UMKM dalam Pembiayaan Perdagangan (Ekspor) Menghadapi MEA
9. Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Produk Unggulan OVOP
10. Penelitian Peran Strategis UMKM dalam Rantai Pasok Dunia
11. Kajian Tentang Sistem Insentif UMKM dalam Penerapan UU No 20 Tahun 2008
12. Identifikasi kesiapan KUMKM Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
13. Telaah Topik dan Isu Strategis dalam Rangka Pembinaan Koperasi dan UKM
14. Kajian Tentang Pembentukan Unit Penyuluhan Koperasi
15. Pengembangan Expert Pool di Bidang KUMKM
16. Kaji Tindak Model Perkaderan bagi UKM
17. Kaji Tindak Model Pengembangan dan Penyuluhan bagi UKM
18. Monitoring dan Evaluasi Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
1
NO KEGIATAN / SUB KEGIATAN
II Mengembangkan rintisan berbagai model pengembangan Koperasi dan UMKM
1. Rintisan Bimbingan Teknis Pengembangan SDM UMKM
III Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait serta menindaklanjuti kerjasama internasional
4 Sistem informasi 1
Jumlah 32
5
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
7
Kajian Tentang Penerapan Jatidiri
Koperasi
Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dengan penerapan jatidiri koperasi. Jatidiri
Koperasi menurut kesepakatan ICA 1995 adalah penerapan nilai–nilai dan prinsip–prinsip koperasi.
Melemahnya praktek penerapan jatidiri koperasi dalam kehidupan perkoperasian di Indonesia diantaranya :
1) Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang lebih banyak melayani bukan anggota atau “calon anggota"
dengan jumlah jauh lebih besar dari anggotanya sendiri. ditambah lagi adanya beberapa kasus yang
mencuat pada tahun 2012 yang mengatasnamakan koperasi/KSP seperti Koperasi Langit Biru.
Tanggerang. KSU HABSU Medan. Koperasi Karang Asem. Bali;
2) Ditemukan koperasi yang menentukan Simpanan Pokok yang tinggi dengan tujuan agar tidak semua
orang dapat menjadi anggota;
3) Tidak sedikit koperasi yang didirikan untuk tujuan mendapatkan fasilitas dari pemerintah.
Tujuan
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan kendala penerapan jatidiri koperasi sesuai bidang
usaha masing–masing;
Menyusun konsep model penerapan jatidiri berdasarkan best practices;
Merumuskan rekomendasi kebijakan penerapan jatidiri koperasi.
9
Menyusun konsep peta jalan (road map) penumbuhan koperasi berjatidiri 2015–2020 sebagai
salah satu bahan masukan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
2 Kajian Tentang Revitalisasi Bisnis
Koperasi/KUD
Latar Belakang
Koperasi/KUD merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam
pembangunan perekonomian di pedesaan;
Koperasi/KUD setidaknya memiliki tiga potensi yaitu pertama: memiliki infrastruktur
berupa gedung dan gudang yang memadai untuk usaha; ke dua: Koperasi/KUD
tersebar di seluruh pedesaan, memiliki jaringan koperasi sekunder (sebagai modal
kekuatan untuk bersaing); ke tiga : Koperasi/KUD memiliki pengalaman membantu
pemerintah dalam pengadaan pangan dan distribusi pupuk.
Tujuan
Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi Koperasi/KUD;
Menganalisis faktor-faktor untuk merevitalisasi Koperasi/KUD.
Menyusun model pembinaan dan pemberdayaan terbaik revitalisasi Koperasi/KUD.
3 Penelitian Pengembangan UMKM menjadi
Badan Usaha Formal
Latar Belakang
Salah satu akar masalah yang menyebabkan rendahnya produktifitas, kualitas, inovasi
dan pengembangan jaringan pasar UMKM adalah rendahnya formalitas/ legalitas
UMKM sebagai badan usaha ekonomi;
Formalisasi/legalisasi usaha UMKM merupakan derivasi dari peraturan perundang-
undangan dan pelayanan dari pemerintah;
Untuk meningkatkan dayasaing UMKM diperlukan adanya model formalisasi/ legalisasi
UMKM yang sesuai denagn kondisi UMKM;
Dalam rangka penyusunan model formalisasi/legalisasi UMKM diperlukan adanya
penelitian/kajian kompresif.
Tujuan
Menghimpun masukan konstruktif dalam rangka memenuhi ketentuan pemberdayaan
UMKM sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2008;
Merumuskan pendekatan dan konsep/model pengembangan UMKM menjadi badan
usaha formal dalam arti memiliki berbagai bentuk perizinan yang dipersyaratkan pada
Badan Usaha Formal.
Rintisan Penerapan Modul Pengelola Manajemen
Homestay dan Modul Distinasi Manjamen (Modul ILO)
Latar Belakang
Pengembangan homestay di daerah masih terkendala dengan berbagai hal seperti aksesibilitas
serta ketersediaan tenaga pendamping. sehingga masih banyak memerlukan sharing experience;
International Labour Organisation (ILO) telah merumuskan dan merilis modul yang merupakan Uji
Coba Terapan Hasil Penelitian UMKM, diantaranya modul pengembangan homestay berbasis
pada destinasi manajemen dengan menampilkan produk unggulan daerah dan budaya kearifan
lokal.
Penerapan modul-modul yang sudah dirilis oleh ILO tersebut akan di uji coba melalui kegiatan
Rintisan Bimbingan Teknis Pengembangan SDM UMKM untuk pengelola Homestay dan pelaku
Distinasi Manajemen
Tujuan
Meningkatkan kapasitas SDM UMKM pengelola Homestay dan pelaku Distinasi Manajemen
melalui penyelenggaraan Rintisan Bimbingan Teknis;
Monitoring dan evaluasi hasil penyelenggaraan rintisan Bimbingan Teknis;
Mengembangkan potensi produk unggulan dan budaya kearifan lokal yang dikelola UMKM.
12
12
Terima Kasih
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya
UKMK
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
www.smecda.com
(s) disain by da