Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI FIBER OPTIK STEP INDEX MULTIMODE

SEBAGAI SENSOR BEBAN DENGAN METODE


MICROBENDING

Nama : Moh Faiza Abu Rizal


NIM : 062001700541

Jurusan Teknik Elektro


Universitas Trisakti
2017/2018
PENDAHULUAN

Selama beberapa tahun terakhir, sensor telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan
di lingkup yang sangat luas. Pengembangan sensor untuk memenuhi kebutuhan ini disebut
sebagai teknologi sensor dan berlaku dalam domain yang sangat luas termasuk lingkungan,
kedokteran, perdagangan dan industri. Pertumbuhan teknologi sensor tidak hanya sebagai
akibat dari tren teknologi baru, produk baru, dan industri, tetapi juga untuk mendukung
pemerintah dalam mengatasi berbagai isu seperti kebencanaan, lingkungan dan keamanan.
Salah satu contoh adalah penggunaan fiber optik sebagai sensor beban. Sensor beban ini
dapat digunakan dalam berbagai aspek sesuai dengan skala yang dibutuhkan. Sebagai contoh
adalah penggunaan sensor beban berbasis fiber optik untuk menimbang kendaraan. Disini
fiber optik merupakan suatu alternatif dengan keunggulan resistan terhadap air, gelombang
elektromagnetik, perubahan suhu serta low-cost, simple dan cukup ringan.

Serat optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter dalam
ukuran mikro. Serat optik terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Core adalah kaca tipis yang
merupakan bagian inti dari serat atau inti fisik, berfungsi mengirim sinyal data optik dari
sumber cahaya ke alat penerima (detector), Cladding adalah materi yang mengelilingi inti
yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core), sehingga tidak ada
gelombang cahaya yang mengalami transmisi keluar dari core, Buffer Coating adalah plastik
pelapis yang melindungi serat dari kerusakan. Ada 3 tipe fiber optik yang sering digunakan,
yaitu : step index multimode, graded index multimode, dan step index single mode.

1. Step Index Multimode Fiber Optik


Fiber optik berdiameter core agak besar yang membuat laser di dalamnya akan dipantul-
pantulkan ke dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth
Ciri-ciri:
Ukuran inti sekitar 50 mm - 125 mm, diameter cladding 125 mm - 500 mm
Diameter core besar untuk penyambungan yang mudah
Baik digunakan untuk transmisi kecepatan rendah dan jarak tempuh yang pendek
Keuntungan:
Mudah dibuat, serat optik pertama dipasarkan
Core tebal, mudah dalam penyambungan
Kerugian:
Terjadi dispersi
Jarak tempuh yang pendek dan transmisi yang berkecepatan rendah

2. Graded Index Multimode Fiber Optik


Fiber optik dengan diameter core yang besar dan mempunyai cladding yang bertingkat
indeks biasnya sehingga dapat menambah bandwidth jika dibandingkan dengan Step-
index multimode.
Ciri-ciri:
Diameter core 30-60mm, claddingnya 100-150mm
Penggabungan kabel fiber multimode dan singlemode
Transmisi jarak 10-20 km seperti pada LAN
Kerugian:
Sukar dalam pembuatannya
Harga mahal

3. Step Index Singlemode Fiber Optik


Fiber optik dengan core yang sangat kecil, diameternya mendekati panjang gelombang
sehinggacahaya yang masuk ke dalamnya tidak dipantul-pantulkan ke dinding cladding.
Ciri-ciri:
Diameter core sangat kecil
Digunakan untuk transmisi jarak jauh (>120km), bandwidth besar, kecepatan tinggi,
penyusutan transmisi kecil.
Hanya terdapat 1 berkas cahaya yang dapat melewatinya
Tidak ada dispersi
Tidak ada pengaruh indeks bias
Keuntungan:
Bandwidth Besar
Jarak tempuh lebih panjang
Perbedaan tipe fiber optik
PEMBAHASAN
Jenis fiber optik yang digunakan pada sensor beban adalah step index multimode. Fiber
optik step index memiliki indeks bias yang tetap perbandingannya antara cladding dengan
core. Indeks bias cladding lebih rendah daripada indeks bias core-nya, sehingga seluruh
cahaya yang mengenai cladding dengan sudut tertentu akan mengalami refleksi secara total
pada batas core dengan cladding. Cahaya yang mencapai bagian antara core dan cladding,
dengan besar sudut datang lebih kecil dari pada sudut kritisnya, akan mengalami pemantulan
dan sebagian lagi akan dibiaskan cladding (keluar serat). Bila sudut datang cahaya lebih besar
dari pada sudut kritis, maka akan terjadi pemantulan total, dimana energi akan diteruskan dan
tidak terjadi rugi-rugi optik.

Step Index Multimode fiber optic

Sumber cahaya yang digunakan adalah LED. LED (Light Emitting Diode) adalah salah
satu jenis diode yang dapat memancarkan cahaya ketika dibias maju. Pada pemanfaatannya di
bidang komunikasi fiber optic, LED sering digunakan sebagai sumber cahaya yang berfungsi
sebagai pembawa informasi dengan kecepatan rata-rata kurang dari 50 Mb/s pada serat optik
multimode. Dalam pengoperasiannya, LED memiliki keistimewaan yakni tidak memerlukan
rangkaian stabilisator untuk optik. Cahaya yang dipancarkan LED sedikit temporal dan
spatial coherence, artinya cahaya LED memiliki spectrum frekuensi yang sempit. LED
memberikan banyak keuntungan karena menggunaan daya yang rendah, tahan lebih lama dan
lebih cepat switching.

Berdasarkan radius pembengkokan, terdapat 2 jenis rugi-rugi pembengkokan mikro


(microbending) dan pembengkokan makro (macrobending). Microbending terjadi disebabkan
akibat tekanan mekanik. Microbending dapat mengubah arah transmisi sinyal optik pada fiber
optik hingga terjadi pelemahan daya optik. Hal ini menyebabkan terjadinya atenuasi cahaya
yakni rugi-rugi atau pelemahan cahaya yang keluar dari fiber optik yang terbending akibat
penurunan daya optik. Pelemahan daya optik ini yang dinamakan rugi-rugi optik akibat
microbending atau bending loss.

Salah satu sensor berbasis intensitas adalah sensor microbending, yang didasarkan pada
prinsip bahwa mekanik tikungan mikro yang periodik dapat menyebabkan energi dari mode
dipandu untuk digabungkan dengan mode radiasi dan akibatnya menghasilkan redaman
cahaya yang ditransmisikan.
Prinsip sensor beban

Sensor beban terdiri atas dua pelat deformer dan diantaranya terdapat serat optik.
Ketika radius tikungan serat melebihi sudut kritis yang diperlukan untuk membatasi cahaya
ke area core, cahaya mulai bocor ke cladding mengakibatkan modulasi intensitas. Gelombang
cahaya yang merambat dalam fiber optik yang terbending akan mengalami pelemahan sinyal
yang ditangkap oleh fotodetektor dalam bentuk tegangan.

Sumber cahaya LED dengan panjang gelombang 1310 nm dirambatkan dalam fiber
optik multimode step index yang telah dihimpit dua pelat deformer. Beban akan
ditransmisikan melalui papan microbending. Perubahan sinyal optik keluaran dideteksi oleh
fotodetektor yang kemudian diubah dalam bentuk tegangan listrik dengan satuan Volt. Data
yang diperoleh dalam eksperimen ini merupakan data analog, data tersebut akan diubah
menjadi digital. Outputnya akan masuk dan diolah oleh komputer.
KESIMPULAN

Sensor beban berbasis fiber optik merupakan suatu alternatif dengan keunggulan
resistan terhadap air, gelombang elektromagnetik, perubahan suhu serta low-cost, simple dan
cukup ringan. Fiber optik yang digunakan berjenis step index multimode. Dimana fiber optik
jenis ini memiliki perbandingan indeks bias antara core dan cladding yang selalu sama.
Indeks bias cladding lebih rendah daripada indeks bias core-nya, sehingga seluruh cahaya
yang mengenai cladding dengan sudut tertentu akan mengalami refleksi secara total pada
batas core dengan cladding. Sensor beban berbasis fiber optik bekerja dengan memanfaatkan
sifat fiber optik yang mudah terganggu jika mendapat tekanan mekanis dari luar. Beban yang
ditimbang akan memberikan tekanan mekanis pada fiber optik sehingga menyebabkan
adanya rugi pembengkokan yang disebut microbending. Microbending dapat mengubah arah
transmisi sinyal optik pada fiber optik hingga terjadi pelemahan daya optik. Hal ini
menyebabkan terjadinya atenuasi cahaya yakni rugi-rugi atau pelemahan cahaya yang keluar
dari fiber optik yang terbending akibat penurunan daya optik. Darisinilah beban dapat diukur
dengan membandingkan keluaran LED yang ditangkap oleh fotodetektor sebelum dan
sesudah diberi beban.
DAFTAR PUSTAKA

Efendioglu, H.S., 2011. Design of a Hetero-core Smart Fiber Optic Microbend Sensor. ,
pp.340–343.

Kindi, Cindy Al. 2013. Sensor Beban Berbasis Serat Optik Dengan Prinsip Mikrobending
. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Sumatera Utara.

Ula, 2015. Analisis Perbandingan Penggunaan LASER dan LED sebagai Sumber
Cahaya pada Sensor Berat Berbasis Optik, Proseding Seminar Nasional Fisika
UNESA 2015.
Wang, P. et al., 2010. A macrobending fiber based micro-displacement sensor. , pp.25–28.

Anda mungkin juga menyukai