Nama Kelompok : Ade Yuniarti Alifah Dwi Octa Amalia Endang Oktariana Febrina P. Walanda Istiqomah Nugroho Putri Kartika Nurjanah Hayati Nurhasaanh Ratu Ilma Nafisah Rizka Akmalia Wildan Pahlevi 1005000017 1005000068 1005000572 1005007038 1005007046 1005000963 100500098X 1005007089 1005001323 1005001498 0606100771 1005001838
Latar Belakang
Banyak dari pengguna kaca mata dan kontak lensa :
Tidak nyaman dengan penampilan Lelah
Perumusan Masalah
Penggunaan prinsip dasar fisika khususnya mata dan laser dalam bidang kesehatan LASIK
Tujuan Pembahasan
Mengetahui definisi LASIK Mengetahui sejarah perkembangan LASIK Mengetahui prinsip dasar fisika dalam teknologi LASIK Mengetahui prosedur operasi LASIK Mengetahui cara kerja laser dalam LASIK Mengetahui kelebihan dan kekurangan LASIK
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Definisi Lasik
Menurut catatan dari Gading Laser Sight Centre, Jakarta Lasik (Laser Assisted Insitu Keratosmileusis) adalah salah satu teknik tindakan bedah refraksi yang menggunakan laser sebagai alat bantu koreksi kelainan refraksi (pembiasan) pada miopia, hipermetropia, dan astigmatis Menurut Rico Hallen Lasik (Laser Assisted Insitu Keratosmileusis) adalah prosedur yang mengubah bentuk kornea secara permanen, mencakup hingga bagian depan mata dengan menggunakan excimer laser
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Sejarah Lasik
1950 Teknik LASIK diperkenalkan oleh Jose Barraquer yang mengembangkan microkeratome 1968 Pusat Teknologi dan Riset di Northrup dari Universitas California (Mani Lal Bhaumik) dan suatu kelompok ilmuwan mengembangan suatu karbon dioksida laser, yang akan dikembangkan menjadi Excimer laser 1970 Svyatoslav Fyodorov mengembangkan cara dan teknis RK ( Keratectomy Radial) 1980 Theo Seiler mengembangkan PRK (Memotret Bias Keratomileusis) 1990 Lucio Buratto (Italia) mengembangkan keratomileusis dan photorefractive keratectomy ketepatan lebih besar dan menurunkan kesalahan frekwensi
Prinsip Dasar
Kerusakan Refraksi Mata miopi, hipermetropi dan astigmatis Prinsip dasar Laser sebagai komponen utamanya dalam memperbaiki refractif error.
Myopia
http://en.wikipedia.org/wiki/Myopia
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Hipermetropi (rabun dekat) Jarak antara kornea mata dan retina terlalu dekat kekuatan dari kornea mata dan lensa mungkin terlalu lemah, sehingga bayangan jatuh di belakang retina Akibatnya orang akan sulit melihat benda dekat karena terlihat blur
Hipermetropi
http://www.lasikinistanbul.com/eng/hyperopia.htm
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Astigmatisma Kornea mata tidak dapat berbentuk sferik atau jari-jari kelengkungannya tidak konstan Sehingga lensa mata memliliki fokus lebih pendek dari fokus untuk sinar-sinar vertikal dari pada fokus untuk sinar-sinar pada bidang horizontal.
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Astigmatisma
http://www.answers.com/topic/astigmatism-text-blur-png
Laser
Step 2: - Proses ini menghasikan suatu penutup parsial di dalam kornea mata dengan ketebalan yang sama. - Penutup diciptakan dengan meninggalkan sebagian dari kornea mata belum dipangkas untuk menyediakan suatu engsel.
Step 3: Penutup cornea dibalik/dibuka sehingga bagian kornea mata dapat terlihat dengan jelas
Step 4:
Step 5:
Keuntungan Lasik
Dapat menghilangkan ketergantungan pada pemakaian kacamata atau lensa kontak bagi penderita kelainan refraksi (miopi, astigmatisma, dan hipermetropi) Operasi singkat Tanpa rasa sakit Tidak memerlukan rawat inap Tidak perlu disuntik, tapi cukup menggunakan anastesi melalui tetes mata Penyembuhan berjalan relatif cepat dan penglihatan pun cepat membaik Memiliki tingkat keberhasilan hingga 90% (Prof Ion Constable dari Lions Eye Institute Australia) Sangat sedikit orang yang mengeluh kembali setelah melakukan operasi ini
Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)
Kekurangan Lasik
Biaya operasi mahal, sekitar 15-20 juta untuk satu kali operasi Pasien tetap sadar selama operasi berlangsung Dapat terjadi kemungkinan kelebihan atau kekurangan refraksi Setelah operasi mata mungkin saja terasa berpasir dan sensitif terhadap cahaya Dua minggu setelah operasi tidak diizinkan untuk berenagna atau melakukan aktifitas ekstrim yang bisa membuat mata iritasis Bila operasi tidak berjaln sempurna pasien bisa saja kehilangan penglihatannya
Kesimpulan
1. Dengan operasi lasik ini, dapat membantu mengurangi ketergantungan seseorang pada kaca mata dan kontak lensa. 2. LASIK merupakan prosedur yang tingkat keberhasilannya mencapai 90 %, hanya sedikit menimbulkan rasa sakit dan prosedur LASIK ini hanya memerlukan waktu jauh lebih singkat. 3. Excimer laser merupakan alat kedokteran yang menggunakan prinsip dasar fisika khususnya laser. 4. 4. Kesalahan pembiasan pada mata seperti miopi, presbiopi dan astigmatisma dapat diperbaiki dengan bantuan sinar laser melalui rekonstruksi kornea.