Anda di halaman 1dari 3

Dokter Taiwan Mengumumkan Menghentikan Bedah LASIK Mata

Bedah LASIK mata untuk memperbaiki rabun jauh adalah sangat umum dilakukan di Taiwan,
namun dokter spesialis mata merangkap dosen pada Taipei Medical University, dr. Cai Ruifang yang dulu paling dini mempergunakan teknik bedah LASIK di Taiwan, baru-baru ini tibatiba membuat sebuah pengumuman, bahwa mulai sekarang ia tidak akan melakukan bedah
LASIK lagi.
Ia menyampaikan bahwa setelah dirinya melakukan pengamatan jangka panjang, banyak pasien
yang dulu pernah menjalani bedah LASIK, ternyata setelah lebih dari 10 tahun, daya penglihatan
mereka memburuk drastis, diperkirakan gejala itu terkait dengan peradangan lapisan tipis kornea
mata setelah pembedahan.
Nama dr. Cai Rui-fang cukup terpandang dalam bidang poli mata di Taiwan, ketika pada 20
tahun lalu menjabat sebagai Kepala Poli Mata RS Chang Gung di Linkou, ia yang memasukkan
teknik bedah LASIK mata ke Taiwan, padahal pada saat itu di Amerika Serikat saja belum
melakukan teknik pembedahan tersebut pada tubuh manusia, dr. Cai Rui-fang telah melakukan
eksperimen bedah tersebut pada sejumlah 500 kasus.
Dalam beberapa tahun ini, bedah LASIK mata juga telah menjadi tren untuk memperbaiki rabun
jauh, berbagai jaringan berantai klinik poli mata pun ikut berdiri, perbaikan rabun jauh pada mata
juga telah menjadi ladang bisnis seperti halnya bedah plastik. Pengumuman dari dr. Cai Rui-fang
membangkitkan diskusi hangat bagi para dokter spesialis mata di Taiwan, juga memukul pasar
bedah LASIK mata.

Dr. Cai Rui-fang menyatakan, bedah LASIK mata adalah sebuah fenomena jaman,
mempergunakan pisau laser untuk membuka sekitar lingkaran pada kornea, setelah membuka
lapisan atas kornea, kemudian merancang ulang kornea dengan membuang sebuah jaringan di
lapisan bawah kornea. Bukaan kornea kemudian ditutup kembali dan direkatkan hingga proses
penyembuhan selesai. Dikarenakan lapisan kornea menjadi tipis, jarak fokus menjadi pendek,
cahaya dari luar akan dapat dibiaskan secara tepat pada retina, sehingga tercapai tujuan
perbaikan rabun jauh.
Walau bedah LASIK mata memiliki kelebihan seperti akurasi pembedahan pisau laser, ketepatan
hasil perbaikan rabuh jauh dan tiada bekas luka pasca pembedahan, namun membawa efek
samping pasca pembedahan seperti mata silau, penglihatan pada malam hari memburuk, mata
perih dan kering, maka dokter harus memeriksa pasien yang sesuai dan menginformasikan
kepada calon pasien akan potensi masalah atau efek samping.

Akan tetapi setelah 10-20 tahun, efek samping yang dulu tidak diperkirakan perlahan-lahan
muncul di permukaan, belakangan ini dr. Cai Rui-fang telah menemukan sepuluhan kasus yang
dulu pernah menjalani bedah LASIK mata datang untuk mengeluhkan efek sampingnya,
kebanyakan darinya berusia 40-50 tahun, di mana daya penglihatan mereka memburuk dalam
waktu singkat, sehingga membawa dampak pada kehidupan sehari-hari.
Dengan melemparkan isu mengguncangkan ini, dr. Cai Rui-fang tahu jelas kalau tindakannya ini
akan merusak bisnis koleganya sesama dokter spesialis mata, bahkan bisa menjadi bumerang dan
mendapatkan serangan atas integritasnya, namun dia tetap tidak bergeming, sebab sebagai
seorang dokter sudah sewajibnya memberitahukan kebenaran, sebab kalau satu persatu pasien
lama sudah melaporkan adanya efek samping yang dulu tidak diperkirakan, sulit dijamin tidak
akan timbul efek samping lainnya di masa mendatang. Demi hati nurani sebagai seorang dokter

dan demi kepentingan pasien, dia memilih untuk menghentikan bedah LASIK mata, agar
kerusakan yang terjadi tidak semakin membesar.

Anda mungkin juga menyukai