Anda di halaman 1dari 15

Definisi Katarak

Katarak-katarak adalah pengkabutan dari bagian lensa-lensa mata. Akibatnya adalah lebih banyak seperti mencoreng minyak gemuk diatas lensa-lensa kamera dan menganggu/memperburuk penglihatan normal. Katarak-katarak akan mempengaruhi kebanyakan orang-orang jika mereka hidupnya cukup lama (panjang umur). Kelainan-kelainan ini mempengaruhi 60 persen dari orang-orang yang lebih tua dari 60 tahun dan terjadi ketika lensa-lensa mata berukuran aspirin yang normalnya jernih mulai menjadi berkabut mengganggu atau memperburuk penglihatan. Ahli-ahli memperkirakan bahwa lebih dari 1,2 juta penduduk Amerika didiagnosis setiap tahun dengan katarak-katarak yang memerlukan perawatan. Ketika ada jumlah-jumlah orang tua di Amerika yang membesar, kejadian katarak-katarak meningkat. Orang-orang ini seringkali ingin melanjutkan mengendarai mobil, membaca dan aktivitas-aktivitas berpergian untuk mana penglihatan yang jelas adalah vital. Hingga akhir-akhir ini, siapa saja yang mengembangkan katarak-katarak dan memerlukan operasi menghadapi suatu prosedur yang melibatkan sakit/nyeri dan seringkali hasil-hasil yang kurang dari memuaskan. Hingga akhir tahun tujuhpuluhan, dokter-dokter mengangkat lensa-lensa yang berkabut dalam suatu prosedur operasi yang memerlukan suatu opname (tinggal dirumah sakit) lima sampai tujuh hari. Setelah itu, pasien harus memakai kaca-kaca setebal "botol cocacola" atau contact lenses dimana tidak dari keduanya dapat mengembalikan secara penuh penglihatan ke tingkat sebelumnya. Hari ini, keperluanynya kecil untuk perawatan yang rumit semacam ini. Kemajuan-kemajuan dalam kedokteran telah membuat katarak-katarak jauh lebih tidak mencemaskan/mengkhwatirkan. Sekarang, lensa-lensa yang berkabut diangkat secara operasi dan digantikan dengan suatu lensa plastik intraokular (intraocular lens, IOL) dalam suatu operasi satu jam lamanya yang seringkali tidak memerlukan opname. "Lensa intraokular telah merevolusikan perawatan katarak-katarak" kata Carl Kupfer. M.D., direktur dari National Eye Institute in Bethesda, Md. "Penanaman dari lensa adalah satu dari operasi-operasi yang paling penuh sukses dalam kedokteran."

Terbentuknya Katarak
Suatu katarak terbentuk pada lensa mata yaitu struktur yang transparan (jernih) dibelakang iris (selaput berwarna yang mengelilingi pupil). Lensa menfokuskan sinar pada retina, selaput dibelakang mata yang sensitif terhadap sinar yang mengkonversi (merubah) impuls-impuls sinar

kedalam signal-signal syaraf untuk menghasilkan gambar-gambar penglihatan yang jelas. Pengkabutan lensa, banyak menyerupai pencorengan minyak gemuk diatas sebuah lensa kamera, dapat berkembang pada umur berapa saja namun paling sering tampak pada orang-orang yang berumur lebih dari 42 tahun. Kebanyakan katarak-katarak disebabkan oleh suatu perubahan dalam komposisi kimia lensa. Pada suatu persentase yang kecil dari kasus-kasus, perubahan-perubahan kimia disebabkan oleh suatu kerusakan enzim yang diturunkan atau diwariskan, trauma pada mata, diabetes, atau penggunaan dari obat-obat tertentu, seperti steroid prednisone. Tepatnya mengapa katarak-katarak terjadi dengan umur tidak diketahui, namun radiasi ultraviolet, terutama dari matahari, diperkirakan memainkan suatu peran utama dalam menciptakan perubahan kimia pada lensa yang bertanggung jawab atas kebanyakan katarak-katarak. Bukti percobaan menyarankan bahwa radiasi UV dapat mengkabutkan lensa dengan membentuk fragmen-fragmen kimia yang sangat reaktif yang disebut "radikal bebas". Ini pada gilirannya mengacaukan atau mengganggu struktur lensa yang lembut. Tipe radiasi ultraviolet dari matahari disebut UVB- jenis yang menyebabkan pelepuhan terbakar matahari dan kanker kulit - diperkirakan adalah suatu faktor utama karena lensa menyerap sinar-sinar ini. Tentu saja, pada suatu studi dari 838 nelayan Chesapeake Bay, Hugh Taylor, M.D., dari Johns Hopkins Hospital in Baltimore, Md., menemukan suatu hubungan yang kuat antara radiasi ultraviolet dan pembentukan katarak. Nelayan-nelayan dengan tingkat paparan radiasi ultraviolet paling tinggi mempunyai tiga kali risiko mendapatkan katarak dibanding dengan mereka dengan paparan yang paling lebih sedikit. Mereka dengan katarak-katarak mempunyai 20 persen lebih paparan pada sinar matahari setiap tahunnya dari kehidupannya. Studi-studi Taylor menyarankan bahwa katarak-katarak dapat decegah dengan menghindari paparan matahari antara jam 10 pagi dan jam 4 sore, ketika matahari bersinar paling kuat, dan dengan memakai topi yang lebar dan kacamata-kacamata hitam (sunglasses). Suatu katarak dapat berkembang begitu perlahan bahwa seseorang mungkin tidak menyadari bahwa ia ada. Jika katarak berada pada pinggiran luar dari lensa, mungkin tidak ada perubahan dalam penglihatan yang tercatat. Pengkabutan dekat pusat (bagian tengah) lensa, bagaimanapun, biasanya mengganggu penglihatan yang jelas.

Gejala-Gejala Katarak
Gejala-gejala mengembangkan katarak-katarak termasuk pelihatan ganda atau kabur, kepekaan terhadap sinar dan cahaya yang menyilaukan (seperti matahari yang terik atau lampu-lampu besar mobil), persepsi warna yang kurang jelas, dan seringnya berganti-ganti kacamata yang diresepkan. Ketika katarak tumbuh memburuk, kacamata-kacamata yang lebih kuat tidak lagi memperbaiki penglihatan, meskipin memegang obyek-obyek lebih dekat ke mata mungkin membantu membaca

dan bekerja yang dekat (close-up). Pupil, yang normalnya tampak hitam, mungkin menjalani perubahan-perubahan warna yang nyata dan tampak kekuningan atau putih.

Mendiagnosis Katarak
Katarak-katarak secara khas terdeteksi melalui suatu pemeriksaan medis mata. Dokter dapat melihat lensa abnormal menggunakan suatu alat penglihat yang dipegang dengan tangan (ophthalmoscope). Tes yang umum untuk ketajaman penglihatan, peta/tabel huruf mata, mungkin tidak, bagaimanapun, mencerminkan sifat dasar kehilangan penglihatan yang benar, kata American Academy of Ophthalmology. Tes-tes lain - yang mengukur kepekaan terhadap sinar yang menyilaukan, kepekaan kontras, penglihatan malam, penglihatan warna, dan penglihatan sekeliling atau tengah - membantu memakukan diagnosis. Karena kebanyakan katarak-katarak yang berhubungan dengan umur berkembang secara perlahan, banyak pasien-paien mungkin tidak menyadari kehilangan penglihatannya sampai itu menjadi berat/parah. Beberapa katarak-katarak tetap kecil dan tidak pernah memerlukan perawatan, yang lain-lain tumbuh lebih cepat dan lebih besar secara progresif. Hanya ketika suatu katarak mengganggu secara serius aktivitas-aktivitas normal adalah waktunya untuk mempertimbangkan operasi, kata dokter. Orang-orang yang tergantung pada mata-mata mereka untuk bekerja, main dan aktivitas-aktivitas lain mungkin menginginkan katarak-katarak mereka diangkat lebih awal daripada mereka yang keperluan-keperluannya lebih tidak menuntut.

Pilihan-Pilihan (Opsi-Opsi) Perawatan


Selama pemeriksaan diagnostik, seorang ahli mata (ophthalmologist) akan mengukur secara hatihati bentuk, ukuran dan kesehatan umum mata untuk menentukan apakah suatu implantasi (penanaman) lensa akan efektif. Pada jumlah kasus-kasus yang relatif kecil dimana itu tidak akan, kaca-kaca mata atau contact lenses akan memperbaiki penglihatan setelah operasi katarak tradisional. Kaca-kaca, ketika digunakan bertahun-tahun, mempunyai kelemahan-kelemahan. Ketebalan mereka yang ekstrim membuat mereka tidak atraktif dan berat. Pembesaran dan distorsi dari gambar penglihatan menyebabkan obyek-obyek terlihat lebih dekat dan 25 persen lebih besar daripada mereka sebetulnya. Penglihatan sekeliling mungkin berkurang. Contact lenses menyediakan penglihatan yang cukup baik, namun banyak orang-orang tua mempunyai kesulitan memasukkan, mengeluarkan, dan membersihkan mereka. Suatu IOL yang ditanam biasanya adalah penggantian yang terbaik. Karena penanaman ditempatkan pada atau dekat posisis asal dari lensa alami yang diangkat, penglihatan dipulihkan kembali dengan penglihatan sekeliling dan persepsi kedalaman yang baik namun dengan pembesaran dan distorsi yang minimal. Beberapa ahli-ahli memperkirakan bahwa sekitar 88 dari setiap 100 orang yang menerima IOL akan mencapai penglihatan 20/40 atau lebih baik. Seorang individu dengan penglihatan 20/40 dapat membaca huruf-huruf pada suatu peta huruf mata dari jarak 20 kaki, dimana seorang dengan penglihatan normal 20/20 dapat membaca peta dari jarak 40 kaki; penglihatan 20/40 adalah cukup baik untuk mendapat suatu ijin mengemudi pada kebanyakan negara bagian. Diantara mereka yang

tidak mempunyai penyakit-penyakit mata lain, sekitar 94 dari 100 akan mencapai penglihatan 20/40. IOL tetap secara permanen ditempat, tidak memerlukan pemeliharaan atau penanganan, dan tidak dirasakan baik oleh pasien maupun diperhatikan oleh orang lain. Kacamata-kacamata dengan lensa-lensa yang tipis untuk penglihatan dekat atau jauh mungkin masih diperlukan, namun kacakaca yang tebal tidak diperlukan. Seorang dokter dapat menentukan resep penanaman (implantasi) yang memadai dengan suatu alat ultrasound yang mengukur panjang mata dan lekukan kornea (corneal curvature). Pengukuran-pengukuran ini digabungkan oleh komputer untuk menghitung kekuatan lensa yang diperlukan.

Prosedur Penanaman (Implantasi) Lensa Intraokular (IOL)


Prosedur operasi standar, yang mencakup batasan biaya dari $3,000 sampai $5,000, dilakukan di rumah sakit atau ruang praktek dokter. Mengintai melalui suatu mikroskop operasi, ahli bedah membuat suatu sayatan kecil yang melengkung pada kornea - permukaan mata. Kemudian lensa yang berkabut dipotong/dilepaskan dengan suatu jarum yang tipis dan disedot keluar, meninggalakan secara utuh dinding belakang dari kapsul yang transparan yang mengelilingi lensa. Ada tiga tipe operasi untuk mengangkat lensa-lensa yang mempunyai suatu katarak: 1. Operasi ekstrakapsular (Extracapsular surgery). Ahli bedah mata mengangkat lensa, meninggalkan separuh belakang dari kapsul (penutup/pelapis bagian luar lensa). 2. Phacoemulsification (dibaca FAY-co-ee-mul-sih-fih-CAY-shun). Pada tipe operasi ekstrakapsular ini, ahli bedah melunakkan lensa dengan gelombang-gelombang suara dan mengangkatnya melalui suatu jarum. Separuh belakang dari kapsul lensa ditinggalkan. 3. Operasi Intrakapsular (Intracapsular surgery). Ahli bedah mengangkat seluruh lensa, termasuk kapsulnya. Metode ini jarang digunakan. Ahli bedah memperbesar sayatan asli, dan lensa baru - suatu cakram plastik keras yang jernih kemudian diselipkan kedalam dibelakang iris keatas pada dinding belakang kapsul. Dua lenganlengan yang berbentuk "c" yang kecil sekali dilekatkan pada lensa yang akhirnya menjadi bekas luka kedalam bagian dari mata dan memegang lensa secara kokoh pada tempatnya. Sayatan ditutup dengan 7 sampai 10 jahitan-jahitan yang hampir tidak terlihat dari nylon atau sutra yang halus. Pada suatu metode yang lebih baru, suatu ultrasonic probe memasuki potongan/sayatan pada kornea dan getaran-getaran berkecepatan tinggi memecah lensa kedalam bintik-bintik mikroskopik yang kemudian diangkat dengan penyedotan. Suatu lensa plastik yang dilipat yang bergaris tengah seperempat inch dapat dimasukkan melalui sayatan dengan suatu alat yang menyerupai gunting yang disebut suatu injector dan diposisikan dibelakang pupil terhadap dinding kapsul. Sekali ditempat, injector diangkat dan lensa terbuka.

Beberapa pabrikan juga mengembangkan bifocal IOLS, yang mungkin mengeliminasi keperluan pada beberapa pasien-pasien untuk kacamata-kacamata yang diresepkan setelah operasi. Prosedur untuk mengangkat lensa alami dan menggantikannya dengan suatu yang sintetik dilakukan dibawah suatu pembiusan keseluruhan atau lokal dengan suntikan-suntikan yang dilakukan pada otot-otot sekeliling mata. Proses pemulihan memakan waktu beberapa jam di rumah sakit; pada sedikit kasus-kasus, ia mungkin memerlukan tinggal semalaman. Pasien memakai suatu pelindung metal pada matanya waktu malam; kacamata-kacamata hitam yang membungkus sekelilingnya direkomendasikan selama seharian.

Yang Terjadi Setelah Prosedur IOL


Dalam waktu beberapa hari dari operasi, kebanyakan orang-orang kembali bekerja. Pada beberapa kunjungan-kunjungan ke tempat praktek dokter selama enam sampai delapan minggu pertama setelah operasi, dokter akan memeriksa infeksi-infeksi atau komplikasi-komplikasi lain dan mencocokkan pasien pada kacamata-kacamata membaca. Penglihatan membaik secara signifikan pada 95 sampai 98 persen kasus-kasus. Bagaimanapun, hasil-hasil dari operasi adalah tidak selalu bebas kecemasan. Setelah penanaman IOL, suatu pengkabutan kapsul lensa, dikenal sebagai suatu "katarak sekunder", terjadi pada kirakira 40 persen kasus-kasus. Untuk memulihkan penglihatan, suatu laser berdenyut yttrium, aluminum, garnet (YAG) digunakan untuk menghasilkan suatu lubang non-thermally, dengan "optical breakdown." pada kapsul untuk mengizinkan jalan lintasan yang normal dari sinar-sinar kembali pada retina. Prosedur yang tidak menyakitkan ini memakan waktu beberapa menit; perbaikan biasanya adalah segera. Persoalan-persoalan lain yang mungkin terjadi pada suatu persentase kecil dari pasien-pasien termasuk pembengkakkan kornea, glaukoma, dan pembengkakan retina, yang mendistorsi penglihatan. Pada waktu dimana lebih banyak dari yang pernah ada orang-orang Amerika yang lebih tua menantikan tahun-tahun kehidupan mereka yang aktif didepan mereka, IOLs dengan jelas menawarkan harapan dan suatu kehidupan yang lebih baik.

Pencegahan
Menuju ke lereng-lereng/landaian-landaian ski atau pantai ? Kesenangan-kesenangan ini dapat menempatkan bahaya-bahaya pada mata-mata anda kecuali anda mengambil tindakan-tindakan pencegahan terhadap sinar-sinar matahari yang membahayakan. Radiasi ultraviolet adalah tidak terlihat dan tidak dapat dirasakan, namun paparan jangka panjang padanya mungkin dikaitkan dengan pengembangan katarak-katarak. Paparan jangka pendek pada sinar ultraviolet yang sangat intensif - seperti ketika anda berada pada suatu lereng ski - dapat menghasilkan photokeratitis, juga disebut actinic keratopathy atau kebutaan salju (snow blindness). Bahkan ada beberapa bukti-bukti radiasi ultraviolet mungkin merusak retina mata.

Pada musim semi tahun 1990, suatu program memberikan etiket/label secara sukarela yang baru yang dikembangkan oleh Sunglass Association of America dalam kerjasama dengan Food and Drug Administration diharapak tersedia untuk memberitahu konsumen-konsumen berapa banyak perlindungan UV mereka dapat harapkan dari kacamata-kacamata hitam yang tidak diresepkan. Program pemberian etiket/label secara sukarela meminta pabrikan-pabrikan untuk memasang suatu etiket/label pada kacamata-kacamata hitam yang mengspesifikasi tingkat perlindungan dari dua tipe sinar ultraviolet: radiasi ultraviolet A (UVA) yang panjang gelombangnya lebih panjang dan sinar-sinar ultraviolet B (UVB) yang panjang gelombangnya lebih pendek. Standar-standarnya dikembangkan pada tahun 1986 oleh American National Standards Institute in New York City melalui konsultasi dengan ahli-ahli dan pendidik-pendidik layanan mata, ilmuwan-ilmuwan peneliti, industri, dan para agen militer dan para agen pemerintah lain. Standar-standar pelabelan adalah satu-satunya pernyataan yang diakui pada kekayaan dan prestasi/dayaguna dari kacamatakacamata hitam. Katagori-katagori yang berbeda menggambarkan tingkat-tingkat perlindungan yang minimum dan diciptakan untuk membantu konsumen-konsumen mengambil kacamata-kacamata yang terbaik untuk tipe-tipe aktivitas yang mereka rencanakan:

Kosmetik: Untuk sinar matahari yang tidak keras dan penggunaan sekitar kota seperti pergi berbelanja. Ini akan memblokir paling sedikit 70 persen UVB, 20 persen UVA, dan kurang dari 60 persen sinar yang terlihat. Tujuan Umum: Untuk kebanyakan aktivitas-aktivitas diluar rumah seperti berperahu, terbang, gerak jalan, piknik, dan tamasya-tamasya pantai. Mereka juga dapat digunakan untuk tempat-tempat kejadian salju. Mereka akan memblokir paling sedikit 95 persen UVB, paling sedikit 60 persen UVA, dan dari 60 sampai 92 persen dari sinar yang terlihat. Tujuan Khusus: Untuk lingkungan-lingkungan yang terang seperti pantai-pantai tropis dan lereng-lereng ski dan untuk aktivitas-aktivitas seperti memanjat gunung. Mereka akan memblokir paling sedikit 99 persen UVB dan 60 persen UVA, sebagai tambahan pada dari 20 sampai 97 persen dari sinar yang terlihat.

Jumlah dari sinar yang menyilaukan yang terlihat yang diblokir oleh kacamata-kacamata hitam tergantung pada kegelapan dari lensa-lensa. Bentuk-bentuk yang lebih gelap dari kacamatakacamat untuk tujuan tertentu dimaksudkan untuk suatu tingkat keterangan yang tinggi, dimana bentuk-betuk yang lebih terang dapat digunkan untuk situasi-situasi yang kurang terang - seperti main ski pada suatu hari yang berawan. Sebagai tambahan, didalam katagori-katagori, cari persentasi sebenarnya dari radiasi UV matahari yang diakui diblokir oleh setiap model kacamata-kacamata tertentu. Lebih besar pemblokiran, lebih rendah risiko kerusakan UV pada mata. Thomas Loomis, direktur teknik dari asosiasi kacamata Amerika, menawarkan nasehat ini ketika membeli kacamata-kacamata hitam yang tidak diresepkan: Pertama, tentukan tujuannya, warna dan mode/fashion yang anda inginkan. Sekali anda telah membuat suatu pilihan, pegang kacamatanya keatas pada jarak sepanjang lengan tangan dan lihat

melaluinya pada suatu obyek dengan suatu perbatasan yang lurus, seperti suatu rangka jendela atau pintu. Gerakan kacamata secara perlahan melaui garis. Jika tampaknya bergoyang, berayun atau menlengkung, lensa-lensa mengandung suatu kerusakan optik dan harus digantikan dengan pasangan lainnya. Karena 8 persen dari pria-pria dan dan 3 persen dari wanita-wanita mempunyai suatu kerusakan penglihatan warna, pastikan kacamata-kacamata tidak mendistorsikan warna-warna dari tanda lalu lintas. Bayar untuk kacamata-kacamata, kata Loomis, jalan keluar dari toko dan lakukan tes anda sendiri. Jika mereka mendistorsi warna-warna, tukarkan mereka dengan pasangan yang lain.
Katarak senile

I. PENDAHULUAN Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat mengalami perubahan dalam waktu lama Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun.Katarak merupakan penyebab utama dari kebutaan di Indonesia. Angka kebutaan di Indonesia adalah 1,4 % dan katarak menjadi masalah di masyarakat karena menimbulkan kebutaan.Katarak senilis adalah katarak yang disebabkan oleh proses penuaan. Tugas terpenting tenaga medis adalah memberi informasi yang benar mengenai buta katarak, bahwa buta katarak masih bisa ditanggulangi dengan dilakukan operasi sehingga dapat melihat kembali. Sebagai contoh, deteksi dini, monitoring yang ketat, dan intervensi bedah yang tepat waktu harus diperhatikan dalam manajemen katarak senilis. II. DEFINISI Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. III. EPIDEMIOLOGI Pada dasarnya katarak adalah suatu penyakit mata yang erat hubungannya dengan mereka yang berusia lanjut, karena itu semakin meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi katarak akan meningkat. Di Amerika serikat, sedikitnya 300.000 400.000 gangguan penglihatan karena katarak, dengan komplikasi dari teknik bedah modern menghasilkan 7000 kasus buta yang ireversibel. Pada

penelitian Framingham Eye, tahun 1973 1975 ditemukan penderita katarak senilis sebanyak 15,5 % dari 2477 pasien yang diperiksa. Katarak senilis terus merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia. Sedikitnya 5 10 juta pasien memiliki gangguan penglihatan katarak setiap tahunnya dengan metode teknik bedah modern menghasilkan 100.000 200.00 buta mata ireversibel. IV. ETIOLOGI Penyebab katarak senilis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Beberapa studi telah membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap perkembangan dari katarak senilis. Bermacam-macam hal yang mempengaruhi termasuk kondisi lingkungan, penyakit sistemik, diet, dan umur. West dan Valmadrid mengatakan bahwa katarak yang berhubungan dengan usia adalah sebuah penyakit multifaktorial dengan faktor risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan tipe-tipe katarak yang berbeda. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa katarak kortikal dan subkapsular posterior berhubungan erat dengan stres lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet, diabetes, dan obat-obat yang diminum. Bagaimanapun katarak nuklear terlihat mempunyai korelasi dengan merokok. Alkohol berhubungan dengan semua jenis katarak. Analisis yang serupa dilengkapi oleh Miglior dan kawan-kawan. Mereka menemukan bahwa katarak kortikal berhubungan dengan adanya diabetes yang lebih 5 tahun dan meningkatnya kadar potasium dan sodium serum. Adanya riwayat pembedahan dengan anestesi umum dan penggunaan obat-obat sedatif berhubungan dengan penurunan risiko katarak kortikal. Katarak subkapsular posterior dihubungkan dengan penggunaan steroid dan diabetes, sedang katarak nuklear mempunyai hubungan yang berarti dengan asupan kalsitonin dan susu.

Penyakit sistemik dan katarak senilis

Katarak senilis berhubungan dengan banyak penyakit sistemik, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental, dan diabetes. Hipertensi sistemik telah ditemukan secara berarti meningkatkan risiko katarak subkapsular posterior. Jalan lain yang mungkin pada perjalanan dari hipertensi dan glaukoma pada katarak senilis adalah perubahan struktur protein dalam kapsul lensa. Selanjutnya menyebabkan perubahan pada transpor membran dan permeabilitas terhadap ion dan akhirnya akan meningkatkan intra okuler yang menyebabkan perubahan bentuk katarak.

Sinar ultraviolet dan katarak senilis

Hubungan sinar ultraviolet dan perkembangan dari katarak senilis telah diuraikan secara menarik. Satu hipotesis menjelaskan bahwa katarak senilis, terutama opasitas dari korteks, mungkin disebabkan oleh dampak suhu terhadap lensa. Pada binatang percobaan oleh Al-Ghadyan dan Cotlier mendokumentasikan adanya peningkatan suhu. Pada bagian posterior lensa pada kelinci setelah dipaparkan dengan sinar matahari yang disebabkan oleh efek temperatur pada kornea dan peningkatan suhu badan. Pada studi yang relevan, orang yang berkediaman di area yang besar terpapar sinar ultraviolet lebih mungkin berkembang katarak senilis dan lebih cepat dibandingkan orang yang berkediaman di tempat yang sedikit terpapar sinar ultraviolet.

Faktor risiko lain :

Hal lain yang signifikan berhubungan dengan katarak senilis adalah penambahan usia, jenis kelamin perempuan, kelas sosial, dan miopia. Pekerja yang terpapar dengan radiasi infra merah juga memiliki insiden yang tinggi terhadap perkembangan katarak senilis. Meskipun miopia merupakan sebuah faktor risiko, telah terlihat bahwa orang dengan miopia yang telah menggunakan kaca mata setidaknya 20 tahun akan diekstraksi katarak lebih tua dibandingkan emetrop. Secara tidak langsung terdapat efek protektif dari kaca mata terhadap radiasi solar ultraviolet. V. PATOFISIOLOGI Mata kita bekerja seperti sebuah kamera. Lensa mata yang terletak di dalam mata (di belakang iris) bertugas memfokuskan cahaya agar membentuk suatu bayangan yang tajam di retina. Retina bekerja seperti film pada sebuah kamera yang berfungsi untuk merekam bentuk bayangan suatu objek dalam bentuk gambar. Gambar tersebut dihantarkan melalui saraf optik menuju otak untuk diterjemahkan menjadi sesuatu yang kita lihat. Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dan kapsul lensa. Pada anak dan remaja , nukleus bersifat lembek sedangkan pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa. Patofisiologi katarak senilis merupakan hal yang kompleks dan belum dimengerti penuh. Pada semua kejadian patogenesisnya merupakan multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara bermacam macam proses fisiologis. Sebagai lensa yang tua, ketebalan dan berat bertambah sedangkan daya akomodasinya berkurang. Terdapat lapisan kortikal baru pada pola konsentrisnya, nukleus ditengah akan tertekan dan mengeras yang disebut sklerosis nuklear. Mekanisme multipel mempengaruhi kehilangan transparansi lensa yang progresif. Epitelium lensa yang berubah sebagian perubahan umur terutama penurunan densitas sel epithelial lensa dan penambahan sel serat lensa yang berbeda.

Kerusakan oksidasi progresif dari lensa yang sudah tua berkembang menjadi katarak senilis. Beberapa studi menunjukkan peningkatan produk dari oksidasi dan penurunan dari vitamin anti oksidan dan penurunan dari enzim superoksida dismutase. Penting untuk proses oksidasi pada pembentukan katarak. Katarak senilis dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe utama : katarak nuklear, katarak kortikal, dan katarak subkapsular posterior. VI. GEJALA KLINIK Pengambilan anamnesa yang hatihati sangat penting untuk menggambarkan progresifitas dan kerusakan fungsional dari penglihatan yang disebabkan oleh katarak dan identifikasi penyebab lain yang mungkin menyebabkan opasitas lensa. Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya memiliki riwayat kemunduran penglihatan progresif dan bertahap. Penyimpangan penglihatan yang bervariasi tergantung pada tipe katarak pasien tersebut.

Penurunan ketajaman penglihatan

Penurunan ketajaman penglihatan adalah keluhan umum pasien dengan katarak senilis. Katarak betul betul dipertimbangkan secara klinis jika terdapat efek pada ketajaman penglihatan yang berarti. Selanjutnya tipe tipe yang berbeda dari katarak menghasilkan efek yang berbeda pada ketajaman penglihatan. Sebagai contoh, tingkat ringan dari katarak subkapsular posterior dapat menyebabkan penurunan yang berat ketajaman penglihatan dengan efek pada penglihatan dekat lebih berat dari efek pada gangguan penglihatan jauh yang diperkirakan oleh karena akomadasi miosis. Bagaimanapun katarak sklerosis nuklear sering disertai dengan penurunan penglihatan jauh dan penglihatan dekat yang bagus. Katarak kortikal umumnya tidak memberi gejala sampai tingkat progresifitas lanjut ketika jari-jari korteks membahayakan axis penglihatan.

Silau

Peningkatan kesilauan adalah keluhan utama lain pada pasien dengan katarak senilis

Pergeseran miopik

Progresifitas dari katarak akan sering meningkatkan kekuatan dioptri lensa terlihat pada tingkat ringan sampai sedang dari miopia. Selanjutnya, pasien pasien presbiop dilaporkan peningkatan penglihatan dekat dan tidak membutuhkan kacamata baca yang disebut second sight . Khasnya, pergeseran miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak kortikal dan subkapsular posterior, lebih lanjut perkembangan kerusakan asimetris lensa miopia menyebabkan gejala anisometropia yang membutuhkan manajemen bedah.

Monookular diplopia

Pada saat perubahan nukleus terpusat pada lapisan paling dalam lensa menyebabkan area refraksi pada sentral lensa, yang lebih sering jelas terlihat pada reflek merah dengan retinoskopi atau ophtalmoskopi direk. Seperti fenomena yang mengarah kepada diplopia monookular yang tidak dikoreksi dengan kacamata, prisma dan kontak lensa. STADIUM Stadium katarak senilis dapat dijelaskan sebagai berikut :

Katarak insipien

Pada stadium ini kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk gerigi menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Katarak subkapsular posterior, dimana kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks jaringan berisi jaringan degeneratif (benda morgagni) pada katarak insipien. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadangkadang menetap dalam waktu yang lama. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak intumesen

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa mengaakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glukoma. Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan miopia lentikuler. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, sehingga memberikan miopisasi. Pada pemeriksan slit lamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa.

Katarak imatur

Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma sekunder. Pemeriksaan shadow test positif.

Katarak matur

Pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat deposit ion Ca yang menyeluruh. Cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran normal kembali. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak hipermatur

Stadium ini telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan dengan slit lamp terlihat bilik mata dalam dan adanya lipatan kapsul lensa. Bila proses katarak progresif disertai dengan kapsul lensa yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk seperti kantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni. VII. DIAGNOSIS Diagnosa dari katarak senilis dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap mata dan perkembangan katarak.

Pemeriksaan mata yang lengkap harus dilakukan yang dimulai dengan ketajaman penglihatan untuk gangguan penglihatan jauh dan dekat. Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar dengan cahaya terang. Pemeriksaan adneksa okular dan struktur intraokular dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya. Pemeriksaan yang sangat penting yaitu tes pembelokan sinar yang dapat mendeteksi pupil Marcus Gunn dan defek pupil aferent relatif yang mengindikasikan lesi saraf optik atau keterlibatan difus makula Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa. Tapi dapat juga struktur okular lain( konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan). Ketebalan kornea dan opasitas kornea seperti kornea gutata harus diperiksa hati-hati Gambaran lensa harus dicatat secara teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil

Posisi lensa dan integritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluxasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur

Kepentingan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan.

VIII. DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding dari katarak senilis yaitu katarak traumatik. IX. PENATALAKSANAAN Terapi definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Beberapa tahun terakhir bermacammacam teknik operasi telah dikembangkan dari tulisan teknik kuno sampai teknik terbaru

fakoemulsi. Berdasarkan integritas dari capsula posterior lensa, 2 tipe utama bedah lensa adalah intracapsular catarak extraction (ICCE) dan extracapsular cataract extraction ( ECCE).

Ekstraksi katarak intrakapsular

Sebelum adanya instrumen bedah mikro yang lebih modern dan IOL yang baik, ICCE merupakan metode yang lebih disukai untuk pengangkatan katarak. Teknik ini melibatkan mengangkat seluruh lensa termasuk kapsula posterior. Dalam melakukan teknik ini tidak perlu khawatir terhadap perkembangan selanjutnya dan penanganan dari opasitas kapsul. Teknik ini dapat dilakukan dengan alat alat yang sedikit canggih dan di daerah dimana tidak terdapat mikroskop operasi dan sistem origasi. Bagaimanapun sejumlah kerugian dan komplikasi post operasi, insisi limbus yang lebar sering 160o-180o dikaitkan dengan beberapa faktor risiko yang mengikutinya seperti penyembuhan yang terlambat, keterlambatan perbaikan visus, timbulnya astigmatismat, inkarserasi iris, luka operasi yang bocor, inkarserasi vitreus. Edem kornea merupakan suatu keadaan yang umum terjadi saat operasi dan komplikasi post operasi. Meskipun banyak komplikasi post operasi, namun ICCE masih dapat digunakan pada kasus-kasus dimana zonular rusak berat, sehingga dapat dilakukan pengangkatan lensa dengan sukses. ICCE merupakan kontraindikasi absolut pada anak-anak dan dewasa muda dengan katarak dan kasus-kasus dengan trauma ruptur kapsular. Kontraindikasi relatif adalah miopia tinggi, sindrom marfan, katarak morgagni, dan adanya vitreus di bilik mata depan.

Extracapsular Cataract Extraction

Berbeda dengan ICCE, ECCE melibatkan pengangkatan nukleus lensa dengan membuka kapsula anterior dan meninggalkan kapsula posterior. ECCE mempunyai sejumlah keuntungan dibandingkan ICCE, yang berhubungan dengan intaknya kapsula posterior, yaitu : Insisi yang kecil pada ECCE dan sedikit trauma dari endotel kornea

Komplikasi cepat dan lambat dari vitreus sampai kornea, iris dapat diminimalisasi atau dieliminasi Tempat anatomi yang baik terhadap IOL bila kapsula posterior masih intak

Sebaliknya, kapsula yang intak menyebabkan masuknya bakteri dan mikroorganisme lain ke dalam kamera okuli anterior selama proses pembedahan, yang bisa mencapai rongga vitreus posterior dan dapat menyebabkan endoptalmitis X. KOMPLIKASI Berikut ini adalah komplikasi besar intraoperatif yang ditemukan selama operasi katarak, yaitu :

Kamera okuli anterior dangkal atau datar

Ruptur kapsul Edem kornea Perdarahan atau efusi suprakoroid Perdarahan koroid yang ekspulsif Tertahannya material lensa Gangguan vitreous dan inkarserasi ke dalam luka Iridodialisis

Berikut ini merupakan komplikasi besar post operatif yang ditemukan segera selama operasi katarak, yang sering terlihat dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, yaitu :

Kamera okuli anterior datar atau dangkal karena luka robek Terlepasnya koroid Hambatan pupil Hambatan korpus siliar Perdarahan suprakoroid Edem stroma dan epitel Hipotoni Sindrom Brown-Mc. Lean (edem kornea perifer dengan kornea sentral jernih sangat sering terlihat mengikuti ICCE) Perlekatan vitreokornea dan edem kornea yang persisten Perdarahan koroid yang lambat Hifema Tekanan intraokuler yang meningkat (sering karena tertahannya viskoelastis) Edem makular kistoid Terlepasnya retina Endoptalmitis akut Sindrom uveitis-glaukoma-hifema (UGH)

Berikut ini adalah komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak :

Jahitan yang menginduksi astigmatismus Desentrasi dan dislokasi IOL Edem kornea dan keratopati bullous pseudopakia Uveitis kronis Endoptalmitis kronis Kesalahan penggunaan kekuatan IOL

XI. PROGNOSIS Saat operasi tidak disertai dengan penyakit mata lain sebelumnya, yang akan mempengaruhi hasil secara signifikan seperti degenerasi makula atau atropi saraf optik, standar ECCE yang berhasil tanpa komplikasi atau fakoemulsifikasi memberikan prognosis penglihatan yang sangat menjanjikan mencapai sekurang-kurangnya 2 baris snellen chart. Penyebab. Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetik.

Anda mungkin juga menyukai