PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Karena insisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan
sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan
aktivitas sehari-hari. Teknik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan
kebanyakan katarak senilis. Teknik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan
keuntungan insisi limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukkan lensa
intraokuler, meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel
yang dapat dimasukkan melalui incisi kecil seperti itu.11
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Fakoemulsifikasi adalah teknik ekstraksi katarak ekstrakapsular yang paling
sering digunakan. Teknik ini menggukanan vibrator ultrasonic genggam untuk
menghancurkan nukleus yang keras hingga substansi nukleus dan korteks dapat
diaspirasi melalui suatu insisi berukuran sekitar 3 mm. Ukuran insisi tersebut cukup
untuk memasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat (foldable intraocular lens).
Jika digunakan lensa intraokular yang kaku, insisi perlu dilebarkan hingga kira-kira
5mm.
Keuntungan-keuntungan yaang didapat dari tindakan bedah insisi kecil adalah
kondisi intraoperasi lebih terkendali, menghindari penjahitan, perbaikan luka yang
lebih cepat dengan derajat distorsi kornea yang lebih rendah, dan mengurangi
peradangan intraokular pasca operasi yang semua berakibat pada rehabilitasi
penglihatan yang lebih singkat. Walaupun demikian, tekhnik fakoemulsifikasi
menimbulkan resiko yang lebih tinggi terjadinya pergeseran materi nukleus ke
posterior melalui suatu robekan kapsul posterior, kejadian ini membutuhkan tindakan
bedah vitreoretina yang kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
2. Bobrow JC, Blecher MH, Glasser DB, et al. Surgery for Cataract. Lens and
Cataract. 2010-2011. Singapore: American Academy of Ophthalmology; 2010.
Section 11: Chap 8.
6. Nishino M., Eguchi H., Iwata A., Shiota H., Tanaka M., dan Tanaka T. 2015. Are
topical essential after an uneventful cataract surgery. The Journal of Medical
Investigation, 56:11-15.
8. Bellarinatasari N., Gunawan W., Widayanti T. W., dan Hartono. 2014. The role
of ascorbic acid on endothelial cell damage in phacoemulsification. Journal
Ophtalmology Indonesia, 7(5).
UNIVERITAS PATTIMURA
FAKOEMULSIFIKASI
Disusun oleh:
2012-83-054
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018