Anda di halaman 1dari 8

Tugas Stase Mata

Nama: Muhamad Taufik


NIM: 17-321
Pembimbing : dr Jusuf Wijaya Sp M

Fakoemulsifikasi
Definisi Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi berasal dari 2 kata, yaitu phaco (lensa) dan emulsification
(menghancurkan menjadi bentuk yang lebih lunak). Fakoemulsifikasi merupakan salah satu
teknik operasi pembedahan katarak dengan menggunakan peralatan ultrasonic yang akan
bergetar dan memecahkan nukleus lensa mata menjadi fragmen-frgmen kecil, kemudian lensa
yang telah hancur berkeping-keping akan dikeluarkan dengan menggunakan alat phaco.

Prinsip Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi adalah teknik ekstraksi katarak menggunakan sayatan kecil sekitar
1,5 mm sampai 3 mm dengan implantasi lensa intra okular lipat (foldable) sehingga
penutupan luka dapat tanpa jahitan. Cara kerja sistem fakoemulsifikasi adalah
menghancurkan lensa melalui ultrasonic probe yang mempunyai tip needle yang mampu
bergetar dengan frekuensi yang sangat tinggi yaitu setara dengan frekuensi gelombang
ultrasound. Massa lensa yang sudah dihancurkan akan diaspirasi melalui rongga pada tip
fakoemulsifikasi untuk kemudian dikeluarkan dari dalam mata melalui selang aspirasi pada
mesin fakoemulsifikasi.

Prosedur Fakoemulsifikasi
Sebelum dilakukan fakoemulsifikasi, persiapan pasien yang harus dilakukan
sebelum operasi adalah sebagai berikut:
a. Pasien sebaiknya di rawat di rumah sakit semalam sebelum operasi,
b. Pemberian informed consent,
c. Pupil dilebarkan dengan midriatika tetes sekitar 2 jam sebelum operasi,
d. Bulu mata dipotong dan dibersihkan dengan povidone-iodine 5%.
Teknik pembedahan katarak dengan fakoemulsifikasi adalah sebagai berikut:
a. Pemberian Asam mefenamat 500 mg atau Indometasin 50 mg peroral 1 – 2
jam sebelum operasi.
b. Anastesi lokal pada mata yang akan dioperasi dengan cara menyuntikkan
langsung melalui palpebra bagian atas dan bawah.
c. Operator kemudian menekan bola mata dengan tangannya untuk melihat
apakah ada kemungkinan perdarahan, dan juga dapat merendahkan tekanan
intraokuler.
d. Operator membuat insisi sepanjang kira-kira 3mm pada sisi kornea yang
teranestesi. Karena konstruksi insisi yang teliti dan ukurannya yang kecil,
insisi ini biasanya menutup sendiri. Disebut juga operasi tipe ‘ no-stitch ’.

Insisi pada Fakoemulsifikasi

e. Kapsulotomi anterior dengan menggunakan jarum kapsulotomi melalui insisi


kecil pada kornea. Prosedur ini yang disebut capsulorhexis.
Capsulorhexis pada Fakoemulsifikasi

f. Setelah insisi dilakukan, suatu cairan viscoelastik dimasukan untuk


mengurangi getaran pada jaringan intraokuler.
g. Dilakukan hidrodiseksi dan hidrodilemenesi untuk memisahkan inti lensa dari
korteks kemudian dilakukan fakoemulsifikasi dengan teknik horizontal choop
menggunakan mesin fako unit.Fakoemulsifikasi adalah prosedur dimana
vibrasi ultrasonik digunakan untuk memecahkan katarak menjadi bagian-
bagian kecil. Fragmen-fragmen ini kemudian diaspirasi keluar menggunakan
alat yang sama.
Pemecahan dan Aspirasi Katarak pada Fakoemulsifikasi

h. Operator membuat groove pada katarak kemudian selanjutnya memecahkan


katarak tersebut menjadi bagian-bagian kecil menggunakan ujung
fakoemulsifikasi dan alat yang kedua dimasukkan melalui insisi yang lebih
kecil di tepi yang lain ‘side port’.

Pemecahan dan Aspirasi Katarak pada Fakoemulsifikasi


i. Korteks lensa dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin
fako unit. Kapsul posterior ditinggalkan untuk menyokong lensa tanam
intraokular (IOL).

Irigasi Korteks pada Fakoemulsifikasi

j. Insersi lensa intraokuler foldauble pada bilik mata belakang dilakukan secara
in the bag, setelah sebelumnya diberikan bahan viskoelastik untuk mengurangi
komplikasi.
Insersi Intra-Ocular Lensa pada Bilik Mata Belakang

k. Bahan viskoelastik dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan


mesin fako unit.
l. Luka operasi ditutup tanpa jahitan.
m. Diberikan suntikan antibiotika (Gentamisin) 0,5 ml dan kortikostroid (Kortison
Asetat) 0,5 ml, subkonjungtiva.
n. Pasca bedah diberikan tetes mata antibiotika (Neomycin-Polymixin B) dan
anti-inflamasi (Deksametason) 0,1 ml., setiap 8 jam sekali.

2.3.4 Indikasi
Indikasi pembedahan katarak dengan menggunakan teknik fakoemulsifikasi adalah
sebagai berikut:
a. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit endotel,
b. Pada pemeriksaan dijumpai bilik mata yang dalam,
c. Pupil pasien dapat dilebarkan hingga 7 mm.
Sedangkan kontraindikasi untuk dilakukannya teknik fakoemulsifikasi adalah:
a. Dijumpai adanya tanda-tanda infeksi,
b. Adanya luksasi atau subluksasi lensa.

Alat
Irigation-Aspiration (I/N) handpiece

Pedal kaki

Anda mungkin juga menyukai