Anda di halaman 1dari 30

IKTERIK DALAM

BEDAH
Ikterik

• Gejala kuning pada sklera, kulit, dan mata


akibat bilirubin yang berlebihan dalam darah
dan jaringan.

• Kadar bilirubin normal = < 0,5 mg%


• Ikterik  kadar bilirubin > 2 mg%
Sirkulasi Hepatika
Anatomi Saluran Empedu
Etiologi dan Klasifikasi
Pre-Hepatik Hepatik Post-Hepatik
Kelainan hemolitik : Hepatitis A, B, C, D, E Obstruksi saluran empedu
sferositosis, malaria dalam hepar:
tropika berat, anemia -sirosis hepatis
pernisiosa, transfusi -abses hati
tidak kompatibel -hepatokolangitis
-tumor maligna
primer/sekunder
Leptospirosis Obstruksi dalam lumen
sal.empedu:
-batu, askariasis
Sirosis hepatis Kelainan dinding sal.empedu
-atresia bawaan
-striktur traumatik
-tumor sal.empedu
Kolestasis karena obat Tekanan sal.empedu dari
(klorpromazin) luar:
-tumor kaput pankreas
-tumor ampula Vater
-pankreatitis
• Pre hepatik
• Banyak bilirubin diekskresi ke dalam usus  sterkobilin banyak
di feses
• Jumlah yg diserap usus bertambah dan ekskresi melalui kemih
lebih banyak

• Hepatik
• Kadar urobilin darah meningkat karena hati tidak mamppu
mengeksresi akibat ggn faal sel hati

• Post hepatik
• Bilirubin tidak dapat masuk usus karena obstruksi saluran
empedu  kadar sterkobilin & urobilin urin rendah sekali
• Biasanya yang memerlukan intervensi bedah adalah ikterus
pascahepatik
Anamnesis

• Riwayat keluarga dgn anemia  kelainan eritrosit bawaan


• Feses pucat disertai urine gelap  ikterus hepatik &
pascahepatik
• Transfusi darah, pemakaian obat (klorpromazin)
• Riwayat pengobatan injeksi
• Kontak dgn penderita hepatitis
• Ikterus tanpa nyeri kolik dgn nyeri tekan hati  hepatitis
• Kolik dan ikterus hilang timbul  obstruksi batu empedu
• Ikterus progresif tanpa gejala dgn sakit pinggang 
obstruksi keganasan di pankreas
Pemeriksaan Fisik

• Ikterus seperti kulit jeruk lemon  ikterus


prahepatik

• Ikterus dgn kuning tua  ikterus hepatik atau


pascahepatik

• Tanda sirosis hepatis & hipertensi portal


• Tanda hepatitis akut
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Kadar bilirubin Pemeriksaan Urin dan Feses
• Kadar enzim SGOT/SGPT Urin
• Pemeriksaan Urin dan Feses Bilirubin + Pascahepatik
Hepatik
Urobilin + Prahepatik
Hepatik (kadang)
Urobilin - Pascahepatik
Feses
Akolik Pascahepatik
Hepatik
Darah samar + Sirosis hepatis
Tumor Papila Vater
Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi
• USG
• Batu empedu, pelebaran duktus, massa tumor,
kelainan parenkim hati
• ERCP (Endoscopic Retrograde
CholangioPancreaticography)
• Endoskopi melalui muara ampula Vater, kontras
dimasukkan ke dalam saluran empedu dan saluran
pankreas
Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi
• PTC (Percutaneous Transhepatic Cholangiography)
• Menyuntikkan kontras dari sisi kanan penderita
• Dapat mencitrakan sumabtan sal.empedu bagian
distal
Ikterus Pasca Hepatik
Kolelithiasis

• Penyakit batu empedu yang dapat ditemukan


di dalam kandung empedu atau dalam duktus
koledokus atau pada kedua-duanya.

• Banyak menyerang orang dewasa dan lanjut


usia
• Kebanyakan tidak bergejala
Jenis Batu
• Batu kolesterol (80% di negara barat)
• 70% kristal kolesterol, kalsium karbonat,
kalsium palmitat, kalsium biirubinat
• Penjenuhan empedu oleh kolesterol 
nidus  kristalisasi  batu
• Batu pigmen / batu bilirubin (Asia)
• Kalsium bilirubinat
• Batu campuran
Patogenesis

• Batu kandung empedu  duktus sistikus 


duktus koledokus  sumbatan aliran empedu
(parsial / komplet)  gejala kolik empedu
• Pasase batu berulang melalui duktus sistikus 
iritasi & perlukaan  peradangan duktus
sistikus & striktur
Gejala Klinis

• Asimptomatik (1/2-2/3)
• Dispepsia , intoleransi terhadap lemak
• Nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas
atau prekordium  kolik bilier > 15 menit
• Nyeri menjalar ke punggung tengah, skapula, puncak
bahu
• Mual, muntah
• Kolesistitis
• Nyeri menetap, bertambah waktu menarik napas dalam
• Murphy sign (+)
Gejala Klinis

• Batu duktus koledokus


• Riwayat nyeri epigastrium & RUQ
• Tanda sepsis (bila kolangitis)
• Ikterus & urin gelap hilang timbul
Pemeriksaan Fisik

• Pada batu kandung empedu  bila sudah ada


komplikasi berupa kolesistitis :
• Nyeri tekan dgn pungtum maksimum di RUQ
• Murphy sign (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Darah rutin  leukositosis jk terjadi peradangan akut
• Kadar bilirubin
• Kadar alkali fosfatase, amilase serum meningkat
• Radiologi
• USG  spesifitas dan sensitivitas tinggi untuk deteksi batu KE
dan pelebaran sal. Empedu intra/ekstrahepatik, penebalan KE
• ERCP
Endoscopic retrograde
cholangiopancreatography (ERCP)
Tatalaksana

• Bedah
• Kolesistektomi
• Batu empedu simptomatik
• Koledokotomi
Kolesistektomi
Tumor Ganas Saluran Empedu

• Insidens laki-laki dan perempuan tidak


berbeda, umur kejadian rata-rata 60 tahun,
tetapi tidak jarang didapat pada usia muda

• Jenis tumor :
- adenokarsinoma
- kolangiokarsinoma
- kolangitis sklerotikans
Gambaran Klinis

• Ikterus progresif secara lambat disertai pruritus


• Tidak ditemukan tanda kolangitis (demam, menggigil,
dan kolik bilier, kecuali perasaan rasa tidak enak di
perut kanan atas
• Anoreksia dan penurunan BB terjadi lambat laut
Diagnosis

• Ikterus
• Bila tumor di duktus koledokus  distensi
kantung empedu  kantung empedu mudah
diraba tetapi tidak nyeri
• Hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang

Lab  tanda ikterus obstruksi


Px Penunjang :
• USG
• CT-Scan
• PTC

Percutaneus
Transhepatic
Chlongografi
CT-Scan
Perbedaan Obstruksi oleh batu
dengan tumor
Batu Empedu

Nyeri Hilang timbul Progresif

Gejala kolangitis akut Hampir selalu dijumpai Jarang

Kantung empedu Fibrotik Distensi

Kolik bilier + Jarang


Tatalaksana

• Terbaik  Pembedahan
• Bila adenokarsinoma terletak di distal duktus
koledokus atau ampulla vateri  pembedahan
cara Whipple (pankreatiko-duodenektomi)
• Tindak bedah paliatif 
koledokoduodenostomi, koledokojejunostomi
 bila tidak dapat dilakukan pemasangan pipa
pintas di duktus koledokus secara endoskopik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai