Anda di halaman 1dari 15

SINDROM BATANG OTAK

DISUSUN OLEH :
ELDY YUSLIKA ROMBE

PEMBIMBING:
DR. CHRISTINA ARITONANG, SP. N

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF PERIODE 4 NOVEMBER-7 DESEMBER


2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UKI
• Perfusi inadekuat pada regio batang otak tertentu dapat terjadi
transien (Iskmeia subclavian steal syndrome) atau permanen
(menyebabkan nekrosis jaringan pada infrak batang otak)
SINDROM WEBER

• Sindrom Weber merupakan suatu kumpulan gejala klinis dan tanda yang meliputi
kelumpuhan nervus okulomotorius (N.III) ipsilateral, hemiparesis spastik kontralateral,
rigiditas parkinsonism kontralateral (substansia nigra), distaksia kontralateral (traktus
kortikopontis) serta adanya defisit saraf kranialis yang kemungkinan disebabkan adanya
gangguan pada persarafan supranuklear pada nervus VII, IX, X dan XII
• Etiologi : Penyumbatan pada pembuluh darah A.Basilaris, lesi pada batang otak
• Diagnosa Sindrom Weber dapat ditegakkan dengan melakukan anmnesis tentang riwayat
penyakit, termasuk juga riwayat keluhan berapa lama keluhan sudah dirasakan dan apakah
keluhan tersebut terjadi pada satu sisi atau dua sisi.
KERUSAKAN STRUKTUR EFEK
Substansia nigra Kontralteral parkinsonism
Serabut kortikospinalis Kontralateral hemiparesis
Traktus kortikobulbaris Kerusakah pada otot-otot wajah bagian bawah
yang kontralateral dan fungsi nervus hipoglosus
(N.XII)
Serabut nervus okulomotorius (N.III) Kelumpuhan nervus okulomotorius ipsilateral
yang menyebabkan kelopak mata terkulai dan
pupil yang melebar. Hal ini menyebabkan
diplopia.
SINDROM BENEDIKCT

• Sindrom Benedickt merupakan sindrom neurologi paralisis nervus okulomotorius (N.III) karena trauma
pada N.III dan nukleus ruber
• Etiologi :tersumbatnya arteri basilaris atau serebralis posterior atau keduanya pada otak tengah
• Manifestasi Klinis : Kelumpuhan nervus III ipsilateral dengan midrasis dan terfiksasi (gangguan serabut
radiks nervus III)
Gangguan sensasi raba, posisi dan getar kontralateral
Gangguan diskriminasi dua titik (keterlibatan lemnikus medialis dan traktus spino talamikus)
Hiperkinesia kontralateral (tremor, khorea, atetosis), akinesia kontralateral
Rigiditas kontralateral (substansia nigra).
SINDROM BASIS PONTIS KAUDALIS

• Hemiplegia alternans akibat lesi di pons adalah selamanya kelumpuhan UMN yang
melibatkan belahan tubuh sisi kontralateral, yang berada dibawah tingkat lesi yang
berkombinasi dengan kelumpuhan LMN pada otot-otot yang disarafi oleh nervus VI atau
nervus VII
• Etiologi : Sindrom ini terjadi disebabkan oklusi ramus interpedunkularis arteri basilaris
dan arteri serebri posterior
Struktur yang terlibat Efek klinis

Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, posisi dan getar kontralateral.

Lemnikus lateralis Tuli

Nucleus n. fasialis Kelumpuhan n. fasialis perifer ipsilateral

Traktus spinitalamikus Analgesia dan termanestesia setengah tubuh kontralateral


lateralis

Traktus piramidalis Hemiplegia spastic kontralateral

N. abdusens Kelumpuhan n. abdusens perifer ipsilateral


SINDROM TEGMENTUM PONTIN KAUDAL

• Sindrom ini terjadi disebabkan oleh oklusi cabang arteri basilaris

Kerusakan struktur Efek


Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, posisi, dan getar kontralateral
Lemnikus lateralis Tuli
Nukleus n. fasialis Kelumpuhan n.VII perifer ipsilateral
Analgesia dan termanestesia setengah tubuh kontralateral
Traktus spinotalamikus lateralis

Traktus piramidalis Hemiplagia spastic kontralateral


N. abdusen Kelumpuhan n.VI perifer ipsilateral
SINDROM TEGMENTUM PPONTIS ORALE

• Sindrom ini terjadi disebabkan oklusi ramus sirkumferensialis longus arteri basilaris dan
arteri serebelaris superior
• Gambaran klinis yang dapat ditemukan adalah hilangnya sensasi wajah ipsilateral (gangguan
semua serabut nervus trigeminus) dan paralisis otot-otot pengunyah (nucleus motorius
nervus trigeminus), hemiataksia, intention tremor, adiadokokinesia (pedunkulus
serebelaris superior); gangguan semua modalitas sensorik kontralateral.

SINDROM BASIS PONTIS BAGIAN TENGAH

• Sindrom ini muncul akibat dari oklusi ramus sirkumferensialis longus arteri basilaris dan
arteri serebelaris superior
• Gambaran klinis adalah hemianestesi semua modalitas sensorik ipsilateral, paralisis flasid
otot pengunyah ipsilateral, hemiataksia, intention termor, adiadokokinesi, disatria sereblar
dan hemiparesis spastik kontralateral
SINDROM WELLENBERG

• merupakan suatu penyakit dimana pasien memiliki gejala neurologis dengan onset yang
mendadak disebabkan oklusi atau embolisme di teritori arteria inferior posterior atau
arteria vertebralis. Adanya oklusi ini menyebabkan terjadinya infark pada bagian lateral
dari medula oblongata.
Struktur yang terlibat Efek klinis
Nucleus vestibularis inferior Nistagmus dan kecenderungan jatuh ke sisi ipsilateral.
Nucleus dorsalis n. vagus Takikardia dan dyspnea
Pedunkulus serebelaris inferior Ataksia dan asinergia ipsilateral
Nucleus traktus solitaries Ageusia (kehilangan rasa)

Nucleus ambigus Paresis palatum, laring dan faring ipsilateral; suara serak

Nucleus n. kokhlearis Tuli

Nucleus traktus spinalis n. trigeminus Analgesi dan termanestesia wajah ipsilateral; reflex kornea menghilang

Jaras simpatis sentral Sindrom Horner; hipohidrosis; vasodilator wajah ipsilateral

Traktus spinoserebelaris anterior Ataksia; hipotonia ipsilateral


Traktus spinotalamikus lateralis Analgesi dan teranestesi setengah tubuh kontralateral
Traktus tegmentalis sentralis Mioritma palatum dan faring
Formasio retikularis Cegukan (singultus)
SINDROM DEJERIN

• Sindrom Dejerin ini terjadi akibat oklusi ramus paramedianus arteria vertebralis atau
arteria basilaris, umumnya bilateral
Struktur yang terlibat Efek klinis
Fasikulus longitudinalis Nistagmus
Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, getar, dan posisi kontralateral
Oliva Mioritmia palatum dan posisi kontralateral

Nervus hipoglosus (nervus XII) Kelumpuhan flasid nervus XII dengan hemiatrofi lidah

Hemiplagia kontralateral (bukan spastik) tetapi terdapat refleks


Traktus piramidalis
Babinski
• THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA

1. Diagnosois topik Neurologi DUUS

Anda mungkin juga menyukai