Sirop
Eliksir
1. Larutan oral sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air.
Murtini Gloria. Farmestika Dasar. 1st ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016
Menurut cara pemberian :
1. Suspensi oral sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai,dan ditujukan untuk
penggunaan oral.
2. Suspensi topikal sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit. Beberapa
suspensi yang diberi etiket sebagai “Lotio” termasuk dalam kategori ini.
3. Suspensi tetes telinga sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang
ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
5. Suspensi injeksi sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak
disuntikkan secara intravena atau kedalam larutan spinal. Suspensi untuk injeksi terkonstitusi adalah
sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi
semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014
p.51
EMULSI
Keuntungan Kerugian
• Rasa dan bau dari • Stabilitas bentuk
minyak dapat ditutupi larutannya kurang baik
• Absorbsi dan • Diperlukan ketepatan
penetrasi lebih mudah dosis yang presisi
di control • Kesulitan dalam masalah
• Aksi dapat formulasi untuk menutupi
diperpanjang dan efek rasa zat aktif yang pahit
emollient lebih besar dan tidak menyenangkan.
Murtini Gloria. Farmestika Dasar. 1st ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014
p.51
Bentuk Sediaan Obat
Setengah Padat
Bentuk Sediaan Semi Padat (Semi
Solid)
Pasta Krim
Gel Salep
Murtini Gloria. Farmestika Dasar. 1st ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016
2. Gel
2.Kadar : Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau
narkotik, kadar bahan obat adalah 10%.
• stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan, dan harus bebas dari
inkompatibilitas selam pemakaian;
• Mengandung >50% zat padat berupa suatu salep tebal karena merupakan
penutup/pelindung bagian kulit yang diolesi
Pasta
• Salep berlemak yang mengandung persentase lilin (wax) yang tinggi sehingga
konsistensinya lebih keras (ceratum labiale).
Cerata
• Suatu salep yang lebih halus
• mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa
Jelly sebagai pelicin atau basis
4. Krim
• Krim bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
• Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikro kristal
asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat
dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan
estetika