Anda di halaman 1dari 17

Bentuk –

bentuk Sediaan
Obat
Aksal Eming Widiarta
F202303001
F1- Farmasi
Bentuk-bentuk sediaan obat

1. padat 2.cair 3. Semi padat


1

 Tablet  Sirup  Salep


 Kapsul  Suspensi  Krim
 Serbuk (pulvis  Eliksir  Gel
dan pulveres)  Pasta
 Pil
 supositoria
Bentuk Sediaan Padat
1. Tablet
Tablet (Compressi) Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Contoh :
Keuntungan dan kerugian tablet

Keuntungan Kerugian
 volume dan bentuk kecil sehingga mudah
dibawa, disimpan dan diangkut  beberapa pasien tidak dapat menelan
 memiliki variabilitas sediaan yang rendah. tablet
keseragaman lebih baik  formulasi tablet cukup rumit
 dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan  zat aktif yang hidroskopis mudah untuk
bentuk volume yang lebih kecil rusak
 tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan  kebanyakan tablet yang ada dipasaran
zat aktif lebih terjaga tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari
 dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang obat
bisa diatur
 tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit
larut dalam air
 merupakan sediaan yang mudah diproduksi
masal dengan pengemasan yang mudah dan
murah
 dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak
enak dari sediaan.
2. Kapsul
kapsul Keuntungan kapsul
Kapsul adalah sediaan  Bentuknya menarik dan praktis
obat yang padat,  Cangkang kapsul tidak berasa sehingga
dikemas dalam wadah dapat menutupi bau dan rasa yang tidak
larut atau lunak atau enak dari obat yang ada di dalamnya
cangkang yang  Mudah ditelan dibanding tablet
bentuknya sesuai.  Lebih mudah hancur atau larut dalam
lambung sehingga obat cepat diabsorbsi.
 Dokter dapat membuat komposisi obat
yang sesuai untuk masing-masing pasien
Macam-macam
kapsul Kerugian kapsul
 Tidak bisa digunakan untuk zat yang mudah
menguap
1. Kapsul cangkang keras  Tidak bisa digunakan untuk zat yang
2. Kapsul cangkang lunak higroskopis
 Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi dengan
cangkang kapsul
 Balita umumnya tidak dapat menelan kapsul
 Tidak dapat dibagi-bagi
 Harus lebih hati-hati dalam penyimpanan.
3. Serbuk
Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian oral maupun topikal. secara kimia-fisika serbuk mempunyai ukuran antara 10.000- 0,1 mikrometer.

Macam-macam serbuk :
2. Pulveres (serbuk terbagi)
1. Pulvis (serbuk tak terbagi)
pulveres adalah serbuk yang dapat dibagi dalam bobot yang
Pulvis adalah serbuk yang tidak dapat
sama, dibungkus menggunakan kemasan untuk sekali minum,
terbagi untuk pemakaiannya, contohnya
serbuk terbagi boleh dibagi secara penglihatan, maksimal 10
serbuk tabur, serbuk gigi dan serbuk
serbuk secara bersamaan. Umumnya serbuk berbobot 0,5
effervecent.
gram, pengisinya laktosa.

Keuntungan sediaan serbuk : Kerugiaan sediaan serbuk :


 campuran obat dan bahan obat yang sesuai  kurang baik untuk zat obat yang mudah
kebutuhan terurai karena kontak dengan udara
 dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan  sulit untuk ditutupi rasanya (tidak enak
larutan maupun baunya)
 disolusi/melarut cepat dalam tubuh  peracikannya membutuhkan waktu yang
 tidak memerlukan banyak bahan tambahan relatif lama
yang tidak perlu
4. suppositoria
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau
urethra.
Umumnya meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan
setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat lokal atau sistemik.
Macam-macam Suppositoria

Rektal Suppositoria Vaginal Suppositoria (Ovula) Urethral Suppositoria (Bacilla, Bougies )


Keuntungan dan kekurangan supositoria
Keuntungan Suppositoria Kelemahan Suppositoria
 Tidak nyaman digunakan
 Dapat menghindari terjadinya  Absorbsi obat sering kali tak
iritasi pada lambung. teratur atau sulit diramalkan.
 Dapat menghindari kerusakan
obat oleh enzim pencernaan dan
asam lambung.
 Obat dapat masuk langsung
dalam saluran darah sehingga
obat dapat berefek lebih cepat
daripada penggunaan obat
peroral.
 Baik bagi pasien yang mudah
muntah atau tidak sadar.
Bentuk Sediaan cair

1. Sirup
Jenis sirup:
sirup menurut Farmakope Indonesia VI :
• Sirup batuk
Larutan oral yang mengandung sukrosa
• Sirup batuk dan flu
atau gula lain kadar tinggi, dinyatakan
• Sirup penurun demam anak
sebagai Sirup. Larutansukrosa hampir
• Sirup batuk berdahak
jenuh dalam air dikenal sebagai Sirup atau
• Sirup batuk kering
Sirup Simpleks.
• Sirup penurun suhu

Keuntungan sediaan sirup : Kerugian sediaan sirup:


 merupakan campuran yang homogen
 dosis dapat diubah-ubah dalam
pembuatan, obat lebih mudah di absorbs
 mempunyai rasa manis
 mudah diberi bau-bauan dan warna  ada obat yang tidak stabil dalam larutan
sehingga menimbulkan daya tarik untuk  volume bentuk larutan lebih besar
anak-anak  ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya
 membantu pasien yang mendapat dalam sirup
kesulitan dalam menelan obat
2. Suspensi Jenis suspensi:
 Suspensi kering
Suspensi adalah sediaan yang
 Suspensi oral
mengandung bahan obat padat dalam
 Suspensi tetes telinga
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi
 Suspensi topical
dalam cairan pembawa.
 Suspensi optalmik

Kerugian sediaan suspensi:


Keuntungan sediaan suspensi :
 Rasanya yang lebih enak  Tidak praktis dibawah bila dibandingkan
 Dapat meningkatkan absorpsi dalam bentuk sediaan lain, misalnya
(penyerapan) obat sehingga pulveres,tablet, dan kapsul.
meningkatkan ketersediaan hayati obat  Keseragaman dan keakuratan dosis
 Banyak pasien menyukai obat dalam tidak dapat dibandingkan dengan
bentuk cair daripada tablet karena sediaan tablet
mudah untuk ditelan  Efektifitas formulasi sulit dicapai karena
 Mudah diberikan untuk anak-anak dalam pembuatannya lebih sulit
 mudahdiatur penyesuaian dosisnya dibandngkan tablet.
untuk anak  Terjadinya sedimentasi zat atau bahan
obat yang tidak terlarut
3. Eliksir
Menurut farmakope indonesia edisi III
1979, eliksir adalah sediaan berupa
larutan yang mempunyai rasa dan
bau yang sedap, mengandung obat Kelebihan eliksir
dan selain obat seperti pemanis,
pewangi dan pengawet, digunakan  Lebih mudah ditelan
secara oral. Pelarut utama biasanya  Lebih mudah menutupi rasa & bau obat yang
tidak enak dengan penambahan pemanis &
etanol, bisa juga ditambahkan
pengaroma
gliserol, sorbitol, dan propilengliko  Absorbsi obat lebih cepat karena telah
berbentuk sediaan cair
 Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung

Kekurangan eliksir
 Rasa kurang enak
 Mudah ditumbuhi
Jenis-jenis eliksir mikroorganisme
 Medicated Elixir  Memerlukan sendok untuk
 Non-Medicated menakar dosis
Elixir  Kurang stabil dibanding dengan
sediaan tablet/kaplet
Bentuk Sediaan semi padat

1. salep
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III: Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa lunak
yang mudah dioleskan dan digunaka untuk pemakaian luar

Penggolongan salep :
a. Menurut konsistensinya salep dapat dibagi :
 Unguenta
 Cerata
 Galones
b. Menurut farmakologi / teraupetik dan penetrasinya, salep dapat dibagi :
 Salep epidermis
 Salep endodermis
 Salep diadermis
c. Menurut dasarnya salep terbagi menjadi:
 Salep hidofobik
 Salep hidofilik
Keuntungan salep Kerugian salep

 Dapat diatur daya penetrasi dengan  Terjadi tengik terutama untuk


memodifikasi basisinya sediaan dengan basis lemak tak
 Kontak sediaan dengan kulit lebih jenuh
lama  Terbentuk keristal atau keluarnya
 Lebih sedikit mengandung air fase padat dan
sehingga sulit ditumbuhi basisinyac)Terjadi perubahan warna
bakterid)Lebih udah digunakan
tanpa alat bant
2. krim

krim Penggolongan krim


Menurut Farmakope Indonesia  krim tipe minyak dalam air (M/A)
Edisi III, krim adalah bentuk  krim tipe air dalam minyak (A/M)
sediaan setengah padat, berupa
emulsi mengandung air tidak
kurang dari 60% dan
dimaksudkan untuk pemakaian
luar. Kekurangan
Kelebihan krim  Mudah kering dankrim
mudah rusak
 Mudah menyebar rata.
khususnya tipe A/M (air dalam
 Praktis
minyak)
 Cara kerja langsung pada jaringan  Susah dalam pembuatannya, karena
setempat.
pembuatan kirim harus dalam keadaan
 Tidak lengket, terutama pada tipe
panas.
M/A (minyak dalam air).  Mudah lengket, terutama tipe A/M (air
 Aman digunakan dewasa maupun
dalam minyak).
anak-anak.  Mudah pecah, disebabkan dalam
 Memberikan rasa dingin, terutama
pembuatan formulanya tidak pas.
pada tipe A/M  Pembuatannya harus secara aseptis
3. gel
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang, jernih, tembus cahaya, dan mengandung zat
aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling
berikatan pada fase terdispersi.

Keuntungan sediaan gel


Beberapa keuntungan sediaan gel
(Voigt, 1994). Adalah sebagai Kekurangan sediaan gel
berikut:  Harga relatif lebih mahal
 Kemampuan penyebarannya  Terbatas pada beberapa jenis obat
baik pada kulit  Tidak tahan terhadap cuaca ekstrem
 Efek dingin, yang dijelaskan  Tidak cocok untuk penggunaan oral
melalui penguapan lambat dari  Terkadang meninggalkan residu
kulit
 Tidak ada penghambatan fungsi
rambut secara fisiologis
 Kemudahan pencuciannya
dengan air yang baik
4. pasta Jenis pasta:
Pasta merupakan sediaan semi padat yang  Pasta berlemak
mengandung satu atau lebih bahan obat yang  Pasta kering
ditujukan untuk pemakaian topikal  Pasta pendingin
 Pasta gigi

Keuntungan sediaan pasta : Kerugian sediaan pasta:


 Pasta dapat mengikat cairan lebih baik  Karena sifat pasta yang kaku dan tidak
dari pada unguentum (salep). dapat ditembus, pasta pada umumnya
 Pasta lebih melekat pada kulit. Pasta tidak sesuai untuk pemakaian pada
dapat membentuk lapisan kedap air yang bagian tubuh yang berbulu.
buram sehingga dapat digunakan  Dapat mengeringkan kulit dan merusak
sebagai sunblock. lapisan kulit epidermis
 Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.  Dapat menyebabkan iritasi kulit
 Tidak memberikan rasa berminyak
seperti unguentum (salep).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai