2. Funduskopi
Pada pemeriksaan funduskopi dengan oftalmoskop direk atau indirek akan terlihat di
daerah makula berupa drusen, kelainan epitel pigmen retina seperti hiperpigmentasi atau
hipopigmentasi yang berhubungan dengan drusen pada kedua mata, neovaskularisasi
koroid, perdarahan subretina, dan lepasnya epitel pigmen retina dapat menolong sebagai
konfirmasi diagnosis, tetapi penemuan tersebut bisa muncul tanpa kehilangan
penglihatan.2
Gambar 2.3 Gambaran Dry dan Wet AMD pada funduskopi
Pemeriksaan FFA merupakan gold standard bila dicurigai CNV. Gambaran FFA dapat
me- nentukan tipe lesi, ukuran dan lokasi CNV, sehingga dapat direncanakan tindakan
selanjutnya. FFA juga digunakan sebagai penuntun pada tindakan laser dan sebagai
pemantauan dalam menentukan adanya CNV yang mene- tap atau berulang setelah
tindakan laser. Dari gambaran FFA, dapat ditentukan beberapa tipe lesi, yaitu
(a) CNV Klasik: gambaran hiperfl oresin berbatas tegas pada fase peng- isian awal
arteri, dan pada fase lambat tampak kebocoran fl uoresin sehingga batasnya menjadi
kabur
(b) CNV Tersamar (Occult): pada fase lambat terlihat gambaran hiperfl o- resin granular
dengan batas tidak tegas
(c) Predominan klasik: lesi klasik lebih dari 50% dibandingkan dengan tipe tersamar,
dan (d) Minimal klasik: lesi klasik kurang dari 50% dibandingkan dengan tipe tersamar
Lesi juga dibagi menjadi ekstrafoveal, juxtafoveal atau subfoveal jenis tergantung
pada lokasi mereka. Lokasi lesi mempengaruhi pilihan pengobatan.
Gambar 2.5 Berdasarkan gambaran FFA, lesi CNV dapat dibedakan menjadi: classic
dan occult CNV.
Gambar 2.7 Gambarat Dry AMD Pada OCT Panah putih: drusen sebagai
elevasi dari RPE
Panah kuning: Penebalan Retina, Panah Biru: Cyst, Panah Putih: Cairan intraretinal