Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

GLAUKOMA
Dosen Pengampu : Ns. Julimar, S.Kep M.Kep
Anggota Kelompok

Putri Nadiah Rahmat Habibi Zhafira salsabilla


( 20.018 ) ( 20.021 ) ( 20.038 )
NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. Putri Nadiah ( 20.018 )


2. Rahmat Habibi ( 20.022 )
3. Zhafira Salsabilla ( 20.038 )
APA ITU
GLAUKOMA?
PENGERTIAN

Glaukoma adalah gangguan ocular


yang ditandai dengan perubahan pada
pusat saraf optic (lempeng optic) dan
kehilangan sensitifitas visual dan
jarak pandang (Elin, 2009)

Glaukoma merupakan penyakit mata yang


ditandai dengan berkurangnya lapang
pandang akibat kerusakan saraf optikus
(Keperawatan Medikal Bedah
Vol 3, 2002).
ETIOLOGI

1. Bertambahya produksi cairan mata


oleh badan ciliary
2. Berkurangnya pengeluaran cairan
mata di daerah sudut bilik mata/dicelah
pupil (NANDA, 2015)
KLASIFIKASI
Klasifikasi Vaughe untuk glaucoma, yaitu :

1. Glaukoma primer 3. Glaukoma absolute


- Glaukoma sudut terbuka Dari pembagian di atas dapat dikenal glaucoma dalam bentuk-
- Glaucoma sudut tertutup bentuk:
2. Glaukoma sekunder a. Glaukoma sudut sempit primer dan sekunder (dengan
- Perubahan lensa blockade pupil atau tanpa
- Kelainan vuvea blockade pupil)
- Trauma b. Glaucoma sudut terbuka primer dan sekunder
- Bedah c. Kelainan pertumbuhan, primer (congenital, infantile, juvenile),
- Rubeosis sekunder
- Steroid kelainan pertumbuhan lain pada mata
(NANDA, 2015)
PATHWAY
GEJALA KLINIS
1. Glaukoma sudut terbuka
a. Berkuragnya penglihatan secara perlahan,
biasanya di kedua mata
b. Jika sudah berada di tahap lanjut, maka
penglihatan akan seperti memiliki frame hitam
atau sering disebut juga Tunnel Vision.

2. Glaukoma sudut tertutup


a. Sakit mata 3. Glaukoma kongenital primer
b. Penglihatan buram.
c. Mata memerah a. Terlihat ada gambaran putih pada bagian mata anak
d. Mual dan muntah (disertai sakit mata yang parah) b. Bagian hitam mata anak tampak lebih besar
dibanding normal
c. Anak sering reflek menutup matanya, terutama di
saat cahaya terang
d. Di saat terang, anak terlihat kesakitan dibagian
mata
e. Anak terlihat sering berair matanya
PATOFISIOLOGI

TIO ditetukan oleh kecepatan produksi Aqueos humor dan aliran keluar Aqueos
humor dari mata. TIO normal adalah 10- 21 mmHg dan dipertahankan selama
terdapat keseimbangan antara produksi dan aliran Aqueos humor. Aqueos
humor diproduksi didalam badan siliar dan mengalir keluar melalui kanal
Schelmn kedalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat
produksi berlebih badan siliar atau oleh peningkatan hambatan abnormal
terhadap aliran keluar Aqueos humor melalui kamera occuli anterior (COA).
Peningkatan TIO > 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Peningkatan
TIO mengurangi aliran darah ke saraf optik dan retina. Iskemia menyebakan
struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap.Kerusakan jaringan biasanya
dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis. Kerusakan visus dan
kerusakan sarf optik serta retina adalah irreversible dan hal ini bersifat
permanen.
Tanpa penanganan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan.
MANIFESTASI KLINIS

1. Glaukoma sudut lebar berkembag dengan pelan dan biasanya


asimtomatik sampai onset kehilangan jarak pandang. Kerusakan
jarak pandang termasuk konstriksi jarak pandang peripheral general,
skotomas terisolasi atau bintik buta, penurunan sesnitivitas kontras,
penurunan akuitas, peripheral, dan perubahan penglihatan warna.
2. Pada glaucoma sudut sempit, pasien biasanya mengalami symptom
prodromal intermittent (seperti pandangan kabur dengan halos
sekitar cahaya dan biasanya sakit kepala). Tahap akut memiliki
gejala berhubungan dengan kornea berawan edematous, nyeri pada
ocular, mual, muntah, dan nyeri abdominal dan diaphoresis
(NANDA, 2015)
PENATALAKSANAAN

1. Terapi Medikamentosa

a) Obat Sistemik
b) Obat tetes mata lokal
c) Terapi Bedah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Kartu mata Sellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman 8) Toometri Adalah alat untuk mengukurtekanan intra
penglihatan dan sentral penglihatan): Mungkin okuler, nilai
terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau mencurigakan apabila berkisar antara 21-25 mmhg dan
2) vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit dianggap patologi bila melebihi 25 mmhg. (normal 12-25
syaraf atau penglihatan ke retina atau jalan mmHg). Tonometri dibedakan menjadi dua antara lain
optik.Lapang penglihatan Penurunan mungkin (Sidharta Ilyas, 2004): Membantu membedakan sudut
disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak, terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma. 9) Pemeriksaan lampu-slit. Lampu-slit digunakan unutk
3) Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan tipe mengevaluasi oftalmik yaitu memperbesar kornea,
glaukoma jika TIO normal atau hanya meningkat ringan. sclera dan kornea inferior sehingga memberikan
4) Darah lengkap, LED :Menunjukkan anemia pandangan oblik kedalam tuberkulum dengan lensa
sistemik/infeksi khusus. 10) Perimetri
5) EKG, Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang
kolesterol pandangan yang khas pada glaukoma. Secara sederhana,
aterosklerosisi,PAK lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes
serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan konfrontasi.
6) Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM. 11) Pemeriksaan Ultrasonografi..: Ultrasonografi dalai
7) Oftalmoskopi Untuk melihat fundus bagian mata gelombang suara yang dapat digunakan untuk mengukur
dalam yaitu retina, dimensi dan struktur okuler.
discus optikus macula dan pembuluh darah retina.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Kartu mata Sellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman 8) Toometri Adalah alat untuk mengukurtekanan intra
penglihatan dan sentral penglihatan): Mungkin okuler, nilai
terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau mencurigakan apabila berkisar antara 21-25 mmhg dan
2) vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit dianggap patologi bila melebihi 25 mmhg. (normal 12-25
syaraf atau penglihatan ke retina atau jalan mmHg). Tonometri dibedakan menjadi dua antara lain
optik.Lapang penglihatan Penurunan mungkin (Sidharta Ilyas, 2004): Membantu membedakan sudut
disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak, terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma. 9) Pemeriksaan lampu-slit. Lampu-slit digunakan unutk
3) Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan tipe mengevaluasi oftalmik yaitu memperbesar kornea,
glaukoma jika TIO normal atau hanya meningkat ringan. sclera dan kornea inferior sehingga memberikan
4) Darah lengkap, LED :Menunjukkan anemia pandangan oblik kedalam tuberkulum dengan lensa
sistemik/infeksi khusus. 10) Perimetri
5) EKG, Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang
kolesterol pandangan yang khas pada glaukoma. Secara sederhana,
aterosklerosisi,PAK lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes
serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan konfrontasi.
6) Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM. 11) Pemeriksaan Ultrasonografi..: Ultrasonografi dalai
7) Oftalmoskopi Untuk melihat fundus bagian mata gelombang suara yang dapat digunakan untuk mengukur
dalam yaitu retina, dimensi dan struktur okuler.
discus optikus macula dan pembuluh darah retina.
1 Glaukoma Kronis

KOMPLIKASI 2 Sinekia Anterior

3 Katarak

4 Kerusakan Saraf Optikus


KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PENGKAJIAN
PENGKAJIAN PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN

Anda mungkin juga menyukai