Anda di halaman 1dari 14

Age Related Macula Degeneration

Kelompok 2
Rizki Vika Wibian Anugrah
Aminudin Rais Abdillah Bill Haq
Ayu Citra Dewi
Eko Heri Safriyanto

~*~
DEFINISI/ETIOLOGI
Age-related Macula Degeneration
(AMD)

 adalah gangguan penglihatan yang terjadi pada orang lanjut


usia (lansia). Degenerasi makula menyebabkan hilang
penglihatan di bagian tengah bidang pandang. Dalam
degenerasi makula kering, pusat retina memburuk. Dengan
degenerasi makula basah, pembuluh darah yang bocor
tampak di bawah retina.
 AMD menyerang pusat penglihatan di retina yakni makula,
tanpa penyebab lain pada populasi di atas 50 tahun.
 AMD bersifat degeneratif dan dapat mengakibatkan
kebutaan permanen.
Faktor Risiko AMD
1. Usia 50 tahun lebih
2. Riwayat keluarga
3. AMD di salah satu mata
4. Merokok
5. Hipertensi dan penyakit
kardiovaskular lainnya
6. Wanita
7. Obesitas HARTA,TAHTA,CELINE
EVANGELISTA
GEJAL
A
Penurunan kemampuan penglihatan ini biasanya ditandai
dengan munculnya garis-garis dalam penglihatan sehingga
penglihatan menjadi buram. Akibatnya, penderita degenerasi
makula akan sulit mengenali wajah seseorang. Penderita juga akan
sulit melihat di ruangan atau tempat dengan cahaya redup.

Gejala awal degenerasi makula akan berkembang lambat,


kemudian menjadi parah dalam waktu 5–10 tahun. Saat degenerasi
makula berkembang lebih lanjut, penderita bisa mengalami dua
jenis gejala yang berbeda, yaitu gejala degenerasi makula basah
atau kering.

  Berdasarkan gambaran klinisnya, degenerasi makula dapat


dibagi menjadi tipe non-eksudatif (dry AMRD) dan tipe eksudatif
(wet AMRD). Pada degenerasi makula tahap lanjut dapat ditemukan
kelainan berupa hilangnya lapisan epitel pigmen retina (atrofi),
neovaskularisasi, darah atau cairan serosa yang mengumpul di
subretina, dan fibrosis subretina.
Dry AMD
• AMD tanpa neovaskularisasi
• Dikenal dengan atropik / non eksudatif
• Paling sering terjadi : 90% dari kasus AMD

Wet AMD
• AMD dengan neovaskularisasi
• Dikenal dengan eksudat AMD
• Jarang terjadi : 10% dari kasus AMD
• Penyebab utama kehilangan penglihatan pada pasien

Gejala Visual AMD


1. Blurred vision
2. Distorsi (terutama papenglihatan jarak dekat
3. Penurunan visus
4. Metamorphosia
5. Skotoma pusat
DIAGNOSIS
Diagnosis generasi makula dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis,
pemeriksaan menggunakan Amsler grid, pemeriksaan slit-lamp biomikroskopi
fundus, pemeriksaan penunjang seperti fotografi fundus, fundus fluorescein
angiography (FFA) dan optical coherence tomography (OCT). Penatalaksanaan
meliputi observasi pada degenerasi makula tahap awal. Degenerasi makula non-
eksudatif intermediate dan tahap lanjut diberikan terapi berupa suplemen
antioksidan dan mineral. Sedangkan degenerasi makula eksudatif diterapi
menggunakan injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF)
intravitreal, terapi fotodinamik, dan fotokoagulasi menggunakan laser termal

Bila pasien dicurigai terkena degenerasi makula, dapat dilakukan tes garis
Amsler. Pada tes ini, pasien diminta melihat beberapa gambar yang memiliki garis
vertikal maupun horizontal. Jika dari pemeriksaan didapatkan kelainan,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan pada bagian belakang mata, yaitu 
oftalmoskopi.
PREVENSI &
REHAB
PREVENSI
Degenerasi makula dapat dicegah dengan melakukan beberapa
cara berikut:
 Berhenti merokok
 Menggunakan kacamata dengan lensa khusus, untuk melindungi
mata dari paparan sinar matahari
 Menjalani pemeriksaan mata rutin untuk mendeteksi gangguan
mata lebih dini
 Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung
antioksidan, seperti buah dan sayur
 Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C,
vitamin E, zinc, dan tembaga*
 *) Gatau diapain tembaganya
REHABILITASI
 Tujuan terapi AMD :
Memperlambat progresivitas penyakit
• Menormalkan Central Retinal Thickness (CRT)
• Mengurangi CNV
• Mengurangi kebocoran
• Meningkatkan atau mempertahankan Visual Acuity
(VA) dimana tergantung dari baseline.
 TERAPI INI MERUPAKAN TERAPI JANGKA

PANJANG
Bila degenerasi makula sudah memasuki tahap lanjut, tergantung dari jenisnya
basah atau kering, dokter dapat menyarankan beberapa metode pengobatan,
seperti:
•Pemasangan lensa buatan untuk membuat gambar menjadi lebih jelas dan besar di
area tertentu
•Suntik obat anti VEGF (antivascular endothelial growth factor) langsung ke bola
mata, untuk membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah penglihatan makin
buram.
•Terapi laser, untuk mencegah agar pasien tidak kehilangan penglihatan
Bila gangguan penglihatan ini tidak membaik, pasien akan disarankan untuk
menjalani rehabilitasi penglihatan. Tujuan rehabilitasi adalah untuk membantu
pasien agar dapat beradaptasi dengan perubahan pada penglihatannya.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh penderita degenerasi makula untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan penglihatan yang dialaminya, antara lain:
•Menggunakan kaca pembesar
•Membeli buku dengan tampilan huruf atau angka yang lebih besar
•Mengubah tampilan layar alat elektronik menjadi lebih cerah dengan huruf yang
lebih besar
•Menggunakan bantuan sistem suara (jika ada) pada setiap alat elektronik yang
digunakan, misalnya komputer
•Mengganti lampu dengan yang lebih terang
•Meminta bantuan anggota keluarga untuk mengemudi
TRIM`S

Anda mungkin juga menyukai