Anda di halaman 1dari 40

TUGAS STATUS

OFTALMOLOGI
Pembimbing : dr. Ayu S Oetoyo, Sp.M, M.Sc

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
PERIODE 14 NOVEMBER – 16 DESEMBER 2022
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
Gambaran Funduskopi Normal
Retinopati DM
Diabetic Macule Oedema

• Diabetic macular edema merupakan edema retina


yang mengancam atau melibatkan macula
• Penyebab penurunan visus pada retinopati
diabetic
• Dapat bermanifestasi sebagai penebalan retina
dengan atau tanpa eksudasi fokal atau difus
iskemik retina yg progresif -> tumbuhnya neovascular. Neovaskular tumbuh
kearah posterior corpus vitreus -> perdarahan vitreus -> fibrosis -> Ablatio
retina
Retinopati Hipertensi
1. Otot Ekstraokular dan Inervasi
Gerak Bola Mata
2. Definisi Papil dan Folikel
● Papil → Timbunan sel radang subkonjungtiva yang berwarna merah dengan pembuluh darah
ditengahnya, dengan ukuran lebih dari 1 mm
● Folikel → Penimbunan cairan dan sel-sel limfosit pada subkonjungtiva, dengan ukuran kurang
dari 1 mm
Perbedaan Folikel dan Papil

Papil Folikel

Bentuk Poligonal Tonjolan jernih


Pembuluh darah Ada Kadang-kadang
Sel yang terkandung Sel limfosit Sel limfosit dan sel plasma
Jenis patogen Virus atau bakteri Virus atau autoimun
3. Definisi injeksi konjungtiva, siliar, episklera

Injeksi siliar ⇒ melebarnya


pembuluh darah perikornea (a.
Siliaris anterior), terjadi akibat
radang kornea, tukak kornea, benda
asing pada kornea.
Injeksi konjungtiva ⇒ melebarnya
pembuluh darah a. Konjungtiva
posterior atau injeksi konjungtiva
ini dapat terjadi akibat pengaruh Injeksi Episklera ⇒ melebarnya
mekanis, alergi atau infeksi pada pembuluh darah a. Siliar longus
jaringan konjungtiva.
4. Sikatriks kornea

Sikatriks kornea : munculnya


jaringan parut untuk
menggantikan jaringan kornea
yang rusak.

Nebula
● Kerusakan kornea pada membran bowman
sampai ⅓ stroma.
● kabut halus atau kekeruhannya halus dan
sukar terlihat dengan senter.
Sikatriks kornea

Sikatriks kornea : munculnya


jaringan parut untuk
menggantikan jaringan kornea
yang rusak.

Makula
● Kerusakan kornea pada 1/3 stroma sampai
2/3 ketebalan stroma.
● Kekeruhan berwarna putih berbatas tegas
mudah dilihat dengan senter.
Sikatriks kornea

Sikatriks kornea : munculnya


jaringan parut untuk
menggantikan jaringan kornea
yang rusak.

Leukoma
● Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan
stroma.
● Kekeruhan berwarna putih padat yang
terlihat jelas oleh mata.
4. Jenis infiltrate pada kornea
5. RAPD dan Jaras Visual

Relative Afferent pupillary


defect merupakan kondisi
medis yang terjadi dimana
pupil pasien berdilatasi kepada
cahaya yang dipindahkan pada
mata yang normal kepada
mata yang terkena penyakit ini.
6. Klasifikasi katarak berdasarkan maturitas
Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi kekeruhan lensa
Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi kekeruhan lensa
1. Katarak nuklear

1. Ditandai dengan kekeruhan sentral dan perubahan


warna lensa menjadi kuning atau cokelat secara
progresif perlahan-lahan
2. Perubahan warna mengakibatkan penderita sulit
untuk membedakan corak warna.
3. lebih mengganggu penglihatan jauh daripada
penglihatan dekat.
4. Nukleus lensa mengalami pengerasan progresif yang
menyebabkan naiknya indeks refraksi —>
miopisasi. Miopisasi menyebabkan penderita
presbiopia dapat membaca dekat tanpa harus
mengenakan kacamata (second sight)
Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi kekeruhan lensa
2. Katarak kortikal

● Berhubungan dengan proses oksidasi dan


presipitasi protein pada sel-sel serat lensa.
● Terjadi akibat penurunan jumlah protein yang
diikuti dengan penurunan asam amino dan kalium,
sehingga kadar natrium pada lensa akan
meningkat.
● Gambaran Cortical – spokes seperti baji terlihat
di perifer lensa dengan ujungnya mengarah ke
sentral.
Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi kekeruhan lensa
2. Katarak subcapsular posterior

● Terletak di lapisan posterior kortikal dan


biasanya axial.
● Pemeriksaan menggunakan slitlamp dan dapat
ditemukan kekeruhan seperti plak di korteks
subkapsuler posterior.
● Gejala: silau, penglihatan buruk pada tempat
terang, dan penglihatan dekat lebih terganggu
daripada penglihatan jauh.
Gambar kekeruhan lensa pada jenis-jenis katarak
Katarak Nuklear Katarak Imatur

Katarak subkapsular
posterior
Katarak Kortikal Katarak Matur

Katarak Insipien Katarak Hipermatur


7. Gambaran Funduskopi Normal
Gambaran Funduskopi Retinopati Hipertensi
kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat
hipertensi
●Kelainan pembuluh darah berupa :
1.Spasme umum atau setempat
2.Percabangan pemb. Darah yg tajam
3.Sklerosis pemb. Darah ( Copper wire, silver wire)
4.Fenomena crossing (elevasi, deviasi, kompresi)
●Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau
eksudat retina di daerah makula berbentuk bintang
(star figure)

●Stadium I : penciutan ringan pemb. Darah


●Stadium II : penciutan bertambah, fenomena crossing
●Stadium III : II + perdarahan retina, eksudat cotton
wool dan atau star figure, sklerosis
●Stadium IV : III + edema papil, eksudat star figure
Gambaran Funduskopi Retinopati DM
Retinopati Diabetik Non Proliferatif
●Cerminan klinis dari hipermeabilitas dan inkompetensi dinding pembuluh darah yang terkena
●Mikroaneurisma : kapiler membentuk kantung-kantung kecil menonjol
●Perdarahan flame shape bila perdarahan tjd di lapisan serabut syaraf
●Perdarahan titik/bercak bila perdarahan tjd di lapisan yang lebih luar
●Edema makula adalah penyebab tersering gangguan visus pada pasien NPDR., diakibatkan
rusaknya endotel kapiler retina shg tjd kebocoran cairan. Eksudat juga terbentuk karena kebocoran
ini.
●Hard eksudat merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina, soft eksudat / Cotton wool spot
merupakan iskemia pada retina
Proliferatif Diabetic Retinopathy
iskemik retina yg progresif -> tumbuhnya neovaskular
●Neovaskular tumbuh kearah posterior corpus vitreus -> perdarahan vitreus -> fibrosis ->
Ablatio retina
8. Gambaran hasil test konfrontasi

Derajat lapang pandang normal :


- Temporal 90 derajat
- Nasal 60 derajat
- Superior 70 derajat
- Inferior 80 derajat
- Bintik buta 15 derajat
Kelainan lapang pandang
9. Grading sel and flare
Van Herick Test
● Informed consent
● Meminta pasien untuk duduk di bangku pemeriksaan slit lamp
● Posisikan dagu dan dahi pasien pada chin rest dan head rest pada alat slit lamp
● Arahkan cahaya pada slit lamp ke arah 60 dari arah perifer
● Perhatikan ruang kosong yang berada di antara pantulan cahaya kornea dengan iris
● Ukur ketebalan angle yang terbentuk antara pantulan cahaya kornea dengan iris
10. Penilaian Van Herick Test pada Pemeriksaan Sudut
COA dengan Pemeriksaan Slitlamp
Uji Van Herick dilakukan dengan
memproyeksikan sinar pada kornea
bagian perifer yang dekat dengan
limbus dengan sudut 60 derajat,
sehingga menghasilkan gambar celah
pada kornea. Lebar celah kornea
yang diterangi ini digunakan sebagai
referensi (Ketebalan Kornea = CT).
Setelah cahaya masuk mengenai
kornea sinar celah akan jatuh pada
iris. Sekarang lebar ruang anterior
perifer dapat dinilai dengan jarak
(ruang) antara celah celah kornea dan
iris dari ketebalan kornea.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai