1.
DEFINISI
Sindrom Weber adalah suatu sindrom yang terdiri dari paralysis okulomotor pada
sisi yang sama dengan lesi, yang mengakibatkan ptosis, strabismus, dan hilangnya
refleks cahaya serta akomodasi, juga hemiplegi spastik pada sisi yang berlawanan
dengan lesi dengan peningkatan refleks-refleks serta hilangnya refleks superfisial.
(2)
Weber
dapat
disebabkan
oleh
hal
sebagai
berikut:
medialis
arteria
basilaris.
Lesi
5.
Stroke
dari
yang
merusak
(perdarahan
6.
bagian
atau
serebelum.
medial
infark)
di
pedunkulus
serebri.
pedunkulus
serebri.
Hematoma
epiduralis.
KLINIS
Manifestasi yang ditimbulkan dapat dengan mudah dimengerti oleh karena setiap
gejala dan tanda mencerminkan disfungsi sistema sarafi yang terlibat dalam lesi
tertentu.
Lesi yang disebabkan oleh proses neoplasmatik dapat merusak bangunanbangunan mesensefalon sebagai akibat invasi dari thalamus atau serebelum. Oleh
karena proses tersebut berupa pinealoma, glioblastoma dan spongioblastoma dari
serebelum, maka tiap corakan kerusakan dapat terjadi, sehingga lesi neoplasmatik
sukar
sekali
memperlihatkan
suatu
keseragaman.
hemiparesis
kontralateral
atau
Sindroma
dari
weber.
dan
apakah
unilateral
ataukah
bilateral.
Pemeriksaan saraf biasanya dapat dilakukan dan dapat sangat membantu untuk
menentukan
adanya
sindroma
weber.
Celah
kelopak
mata
terhadap
pupil
dan
iris
Pupil
Yang perlu diperiksa adalah (1) ukuran: apakah normal (diameter 4-5 mm), miosis,
midriasis atau pin pont pupil, (2) bentuk: apakah normal, isokor atau anisokor, (3)
posisi: apakah central atau eksentrik, (4) refleks pupil: refleks cahaya langsung
cahaya diarahkan pada satu pupil reaksi yang tampak untuk kontraksi pupil
respons
3.
rangsang
nyeri
di
Gerakan
daerah
mata
bola
atau
sekitarnya.
mata
Fungsi otot-otot ekstrinsik bola mata dinilai dengan gerakan bola mata keenam
arah yaitu lateral, medial, lateral atas, medial atas, medial atas dan medial bawah,
cara: pasien menghadap ke depan dan bola mata digerakkan menurut perintah atau
mengikuti
Kelainan-kelainan
arah
yang
objeck.
dapat
terjadi: