DISUSUN OLEH:
SUPERVISOR:
PENDAHULUAN
Drop Hand atau yang secara internasional dikenal dengan Wrist Drop, dikenal
dalam dunia medis sebagai Radial Nerve Palsy, merupakan kondisi dimana
seseorang tak mampu mengekstensikan pergelangan tangannya dan pergelangan
tangan tersebut bergantung dalam kondisi flaksid. Seseorang dengan wrist drop
tidak dapat melakukan gerakan dimana jemarinya harus mengarah ke atas langit-
langit. Walaupun penyebab wrist drop bervariasi, neuropati nervus radialis
seringkali terjadi oleh karena cidera kompresi yang melingkupi kematian sel saraf
radialis. Pada umumnya, nyeri merupakan sinyal bahaya sebelum neuropati
radialis berkembang sebagaimana lengan menahan tekanan pada periode
berkepanjangan. Namun, suatu saat terdapat kondisi dimana nyeri tersebut tidak
terasa atau diabaikan seperti pada stupor oleh pengaruh zat kimia atau secara
psikis. Satu contoh adalah ketika duduk bergelayut pada kursi atau tidur semalam
dengan pasangan yang kepalanya istirahat diatas lengan.
Kompresi pada nervus radialis atau trauma dapat terjadi pada berbagai titik
pada jaras anatomisnya dan dapat memiliki berbagai macam etiologi. Lokasi
kompresi tersering adalah pada lengan bawah proksimal pada area otot supinator
dan melingkupi cabang interoseus posterior.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi
Nervus radialis adalah cabang terbesar dari pleksus brakhialis. Mulai pada tepi
bawah muskulus pektorialis minor sebagai lanjutan dari trunkus posterior pleksus
brakllialis. Berasal dari radiks spinalis servikalis V sampai VIII. Sesudah
meninggalkan aksila, saraf ini mengikuti lekukan spiral (musculospiral groove)
pada humerus dan menempel erat pada tulang bersama cabang profunda dari arten
brakhialis. Setelah mencapai septum intermuskularis lateralis sedikit dibawah
insersio muskulus deltoideus, saraf ini dapat diraba. Pada fossa antekubiti, pada
bagian depan bawah lengan atas setinggi kondilus lateralis humerus, saraf ini
membagi diri dalam 2 cabang terminal yaitu:
b. m. ekstensor digitorum; ekstensor ruas jari telunjuk, jari tengah, jari manis
dan kelingking
e. m.abduktor pollicis longus; abduktor ibu jari dan ekstensor radial tangan
f. m.ekstensor pollicis brevis dan longus; ekstensor ibu jari dan ekstensor
radial tangan
Fungsi utama dari nervus radialis ini adalah untuk ekstensi sensi siku,
pergelangan tangan dan jari.
2.2. Definisi
Pada umumnya cedera nervus radialis disebabkan oleh trauma, baik karena
trauma atau akibat penekanan langsung pada sarafnya atau dapat juga terjadi
akibat dislokasi atau fraktur yang mengenai lengan atas.
2.3. Etiologi
1. Trauma
Pada fraktur dan dislokasi, neuropati terjadi karena penekanan safar oleh
fragmen tulang, hematom, kallus yang berbentuk sesudah fraktur, atau
karena peregangan saraf akibat suatu dislokasi. Neuropati radialis sering
terjadi pada fraktur kaput humerus. Paresis nervus radialis juga dapat
terjadi akibat tidur dengan menggantungkan lengan diatas sandaran kursi
(Saturday night palsy), atau tidur dengan kepala diatas lengan atas
(Honeymoon palsy) akibat penekanan pada waktu saraf ini menembus
septum intermuskularis lateralis. Disamping itu trauma pada waktu olah
raga, kerja, pemakain kruk (Crutch palsy), atau posisi tangan pada waktu
operasi dapat menyebabkan terjadinya parese Nervus Radialis.
2. Infeksi.
Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepra dan TBC. Dapat mengenai
satu saraf atau lebih.
3. Toksik.
Lebih spesifik mengenai nervus radialis adalah pada lead intoxication.
4. Penyakit vaskuler
5. Neoplasma
Gambar 3. Berbagai penyebab cedera nervus radialis. Kiri atas: Saturday night
palsy. Kanan atas: Honeymoon palsy. Kiri Bawah: Crutch palsy. Kanan
bawah: Handcuff syndrome.
2.4. Patofisiologi
Cedera saraf dari kompresi maupun traksi bergantung pada intensitas dan
durasi. Saddon mengklasifikasikan cedera saraf menjadi 3 kategori:
➢ Neuropraksia, pada tipe ini terjadi kerusakan myelin namum akson tetap intak.
Dengan adanya kerusakan myelin dapat menyebabkan hambatan konduksi
saraf. Pada tipe cedera seperti ini tidak terjadi kerusakan struktur terminal
sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan merupakan derajat kerusakan
paling ringan. Biasanya fungsi saraf akan kembali normal setelah 2-4 minggu.
➢ Aksonotmesis, terjadi keusakan akson namun semua struktur selubung saraf
termasuk endoneural masih tetap intak. Terjadi degenerasi aksonal segmen
saraf distal dari lesi. Degenerasi distal dikenal sebagai degenerasi Wallerian.
Axon akan mengalami regenerasi dengan kecepatan 1mm/ hari. Secara
bermakna fungsi akan kembali normal setelah 18 bulan. Regenerasi saraf
tergantung jarak lesi mencapai serabut otot yang denervasi tersebut.
Pemulihan sensorik cukup baik bila dibandingkan dengan motorik.
➢ Neurometsis, terjadi rupture saraf dimana proses pemulihan sangat sulit terjadi
meskipun dengan penanganan bedah. Bila terjadi pemulihan biasanya tidak
sempurna dan dibutuhkan waktu serta observasi yang lama. Merupakan
derajat kerusakan paling berat.
4. Pemulihan Sensorik
Saraf radial tidak mempunyai daerah otonom yang tegas. Bila terjadi
kehilangan sensori pada distribusi ini, biasanya mengenai sejumlah daerah
anatomis tertentu.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Elektrofisiologis
Elektromiografi
Pemeriksaan Radiologis
Foto polos
2.7. Tatalaksana
Splint atau bidai pada pergelangan tangan membantu mengurangi mati rasa
dengan mengurangi fleksi pergelangan tangan. Bidai digunakan pada malam hari
untuk mereposisi tangan, mencegah fleksi atau ekstensi tangan saat tidur yang
bisa meningkatkan tekanan. Bidai biasanya digunakan pada pasien dengan gejala
yang ringan sampai sedang yang berlangsung kurang dari 1 tahun.
Dengan istirahat yang sesering mungkin dapat berguna jika jadwal kerja dapat
dikurangi kepadatannya. Sebuah hasil penelitian baru – baru ini menunjukkan
dengan istirahat singkat beberapa kali saat aktivitas yang cukup menegangkan
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan istirahat dalam waktu
yang lama. Beragam jenis perangkat aksesoris komputer yang dapat digunakan
untuk menopang tangan dari kelelahan karena aktivitas berlebihan.
Olahraga dengan gerakan merelaksasi dan meregangkan otot – otot lengan dan
tangan dapat mengurangi resiko trauma ganda pada N. Radialis.
4. Terapi Operatif
2.8. Prognosis
BAB 3
KESIMPULAN
Radial nerve palsy yang juga dikenal sebagai drop hand atau wrist drop
yang menyebabkan kelemahan untuk mendorsofleksikan lengannya dan
mengekstensikan jari-jari tangannya. Neuropati radial dihasilkan dari cedera
akibat luka tembus atau patah tulang lengan, kompresi, atau iskemia. Pola
keterlibatan klinis tergantung pada lokasi dan tingkat cedera.