Oleh :
Femina Putri M / J510185108
Pembimbing :
dr. Tresna Angga B, Sp.OT
Nervus radialis adalah cabang terbesar dari pleksus brakhialis dan merupakan terusan dari
korda posterior, dengan serabut saraf dari C6, C7, C8 dan T1. Mulai pada tepi bawah muskulus
pektorialis minor sebagai lanjutan dari trunkus posterior pleksus brakllialis.
Nervus Ulnaris : Setelah keluar dari pleksus brachialis melewati axila dan berjalan di brachium
dan antebrachium pada bagian otot-otot flexor namun lokasinya agak ke sebelah medial
(mendekat ke bagian tubuh). Pada daerah siku (cubiti) nervus ulnaris melewati sebuah
cekungan (sulcus)diantara epicondilus medialis dan olecranon, sulcus tersebut dinamakan
sulcus ulnaris.
Nervus medianus tersusun oleh belahan fasikulus lateralis dan belahan fasikulus medialis. Ia
membawa serabut-serabut radiks ventralis dan dorsalis C.6, C.7, C.8, dan T.1.
ETIOLOGI
Kelainan nervus dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Neoplasma
PATOFISIOLOGI
Saddon mengklasifikasikan cedera saraf menjadi 3 kategori
Neuropraxia : episode transien dari parese motorik dengan sedikit, atau tanpa
disfungsi sensorik dan/atau otonomik. Tanpa disrupsi dari saraf, hingga dengan
mengurangi tekanan kompresi, gejala akan segera menghilang.
Axonotmesis : biasanya terjadi setalah closed fracture atau dislokasi. Sebuah lesi saraf
dengan derajat lebih parah dimana dengan disrupsi axon namun selubung Schwann
masih baik. Terdapat parese motorik, sensorik, hingga otonomik. Penyembuhan dapat
terjadi dengan menghilangkan tekanan kompresi dan regenerasi axon.
neurotmesis adalah cedera paling serius, dimana saraf dan selimutnya terdisrupsi.
Sehingga ketika proses penyembuhan telah selesai, perbaikan tidak dapat kembali
sempurna, oleh karena hilangnya kontinuitas saraf.
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis :
Tanyakan mekanisme injury. Jika ada cedera nervus, pada kebanyaka
n kasus selain harus menentukan level cedera, penting juga untuk m
endiagnosis tipe injuri dan derajat kerusakannya.
Low injury neurapraxia
High injury dan luka terbuka axonotmesis atau neurotmesis.
Pada kasus yang masih meragukan mungkin gejala perbaikan terjadi
beberapa minggu setelahnya, kecuali nervus yang terputus.
Musculus yang disuplai oleh nervus harus dicek ulang karena
regenerasi nervus terjadi 1 mm/hari sehingga dapat memberi estim
asi waktu perbaikan pada otot terdekat dengan injuri. Pada luka terb
uka sebaiknya Eksplorasi harus langsung dilakukan.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan kekuatan otot
Electrodiagnostic test
Tes konduksi nervus dan EMG dapat membantu menentukan level dan
keparahan injuri, juga untuk mengetahui perkembangan perbaikan
nervus. Akan tetapi tes ini tidak terlalu akurat pada minggu awal setelah
injuri.
RADIAL NERVE PALSY
Nervus radialis mungkin terluka di elbow, lengan atas maupun pada axilla.
Low lesion : biasanya terjadi karena fraktur atau Dislokasi pada Elbow, atau
pada luka terbuka atau kecelakaan saat operasi. Pasien tidak bisa ekstensi
sendi metacarpophalangeal.
Very high lesion : biasanya terjadi karena tekanan di aksila (crutch palsy)
sehingga muskulus trisep menjadi lemah.
ULNAR NERVE PALSY
Injuri pada nervus ulnaris biasanya terjadi dekat dengan wrist atau dekat dengan elbow,
disamping itu luka terbuka dapat merusak nervus pada level apapun.
Low lesion dapat disebabkan oleh penekanan atau pada laserasi wrist. Membentuk claw
hand. Terjadi kelemahan abduksi jari Dan terjadi kesulitan untuk adduksi ibu jari
sehingga sulit untuk menjepit ( Froment's test ). Terjadi kehilangan sensasi pada Sisi
ulna dan sebagian jari.
High lesion biasanya terjadi pada fraktur elbow, juga pada malunion yang membuat
cubitus valgus dengan ketegangan pada nervus yang melewati epicondylus medial,
terjepitnya nervus pada cubital tunnel, terutama pada pasien yang berbaring dalam
waktu yang lama dengan Elbow flexi dan tertekan tempat tidur.
MEDIAN NERVE PALSY
Nervus medianus biasanya terluka jika dekat pada wrist atau diatas lengan bawah.
Low lesion mungkin bisa dikarenakan nervus terpotong di depan pergelangan atau
pada Carpal Dislokasi. Thenar eminence cekung dan abduksi ibu jari serta oposisinya
lemah.
High lesion biasanya terjadi pada fraktur lengan bawah atau Dislokasi elbow, tetapi
luka tusuk atau luka tembak juga dapat menyebabkan kerusakan pada level apapun.
Tanda dapat terlihat sama dengan low lesion tetapi sebagai tambahan, terjadi
kelumpuhan fleksor ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
PROGNOSIS
Age : Anak-anak lebih baik dibanding dewasa
Distal > Proximal level of lesion : semakin tinggi lesi, semakin buruk
prognosis
Dari anamnesis ditanyakan mekanisme cedera, lalu apakah mati rasa, kesemutan
atau kelemahan otot dan gejala lain. Pemeriksaan sensorik dan motorik dilakukan
sesuai dengan bagian yang dipersarafi. Pemeriksaan penunjang juga dapat
dilakukan seperti EMG.