Oleh: Delina Putri Agustini, S. Ked (08-12) Vinny Revina Adriani, S. Ked (08-13) Pembimbing : dr. Bagas Kumoro, Sp. M SMF ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2012
KATARAK
Katarak berasal dari Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, Latin Cataracta yang berarti air terjun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, proses penuaan
ETIOLOGI
Proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang (> 60 tahun) Faktor keturunan Cacat bawaan sejak lahir Masalah esehatan, misalnya diabetes Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid Gangguan pertumbuhan Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama Asap rokok Operasi mata sebelumnya Trauma (kecelakaan) pada mata Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Penyebab Lokasi anatomis Usia Stadium kekeruhan Kejadian Konsistensi Warna
Bentuk kekeruhan
PROGESIFITAS
GEJALA KLINIS
Subjektif
Objektif
Penurunan visus tanpa disertai radang Leukokoria Pemeriksaan iris Shadow Pemeriksaan fundus reflex
PEMERIKSAAN KATARAK
Visus dasar dan visus koreksi terbaik Reflex pupil Tekanan intra ocular Pemeriksaan fundus fundus reflex Keadaan umum Pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri pengukuran power IOL)
KOMPLIKASI KATARAK
PENATALAKSANAAN
Pengobatan paling baik dan tepat Ekstraksi katarak dengan operasi Stadium Insipien/ imtur kacamata Sebelum operasi atropinisasi
MACAM OPERASI
Ekstraksi katarak Extra Kapsuler (ECCE)
ECCE SICS Fakoemulsifikasi Ekstraksi katarak intra kapsuler (ICCE) Pars Plana Lensectomy
Facoemulsifikasi
Definisi Fakoemulsifikasi adalah prosedur dimana vibrasi ultrasonik digunakan untuk memecahkan katarak menjadi bagian-bagian kecil. Fragmen-fragmen ini kemudian diaspirasi keluar menggunakan alat yang sama
Teknik Operasi
Pemberian asam mefenamat 500 mg atau indometasin 50 mg peroral 1 2 jam sebelum operasi. Kapsulotomi anterior dengan menggunakan jarum kapsulotomi melalui insisi kecil pada kornea, dengan metode CCC. Dilakukan hidrodiseksi dan hidrodilemenesi untuk memisahkan inti lensa dari korteks kemudian dilakukan fakoemulsifikasi dengan teknik horizontal choop menggunakan mesin fako unit. Korteks lensa dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako unit . Insersi lensa intraokuler foldauble pada bilik mata belakang dilakukan secara in the bag, setelah sebelumnya diberikan bahan viskoelastik untuk mengurangi komplikasi. Bahan viskoelastik dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako unit. Luka operasi ditutup tanpa jahitan dengan cara membuat oedem luka operasi. Diberikan suntikan antibiotika (Gentamisin) 0,5 ml dan kortikostroid (Kortison Asetat) 0,5 ml, subkonjutiva. Pasca bedah diberikan tetes mata antibiotika (Neomycin-Polymixin B) dan anti inflamasi (Deksametason) 0,1 ml., setiap 8 jam sekali
Indikasi teknik fakoemulsifikasi : 1. Pasien muda, dibawah 40-50 tahun 2. Tidak mempunyai penyakit endotel 3. Bilik mata dalam 4. Pupil dapat dilebarkan hingga 7mm.
Kontraindikasi teknik Fakoemulsifikasi: 1. Tidak terdapat salah satu hal-hal yg termasuk dalam indikasi. 2. Luksasi atau subluksasi lensa
Fakoemulsifier menggunakan sebuah jarum titanium berongga untuk memecah-mecah nucleus lensa yang keras, sekaligus membilas dan menyedot debris pecahan tersebut ke dalam mesin. Gelombang suara ultra yang digunakan untuk mengemulsifikasi lensa adalah energy listrik yang diubah menjadi gerakan lancer (maju-mundur), yang mengenai bahan lensa 40.000 kali setiap detiknya (40.000 Mhz).