Anda di halaman 1dari 26

Gizi pada Ibu Hamil dengan Anemia

Disusun oleh:
Eldy Yuslika Rombe (1965050056)
Ronald Aditya (1965050130)
Sintya Kusuma (1965050150)

Kepanitraan Klinik IKM


Periode 07 September – 03 October 2020
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Pembimbing:
dr. Ance Andriani, A. MS, SpOK, SpGK.
ANEMIA
Definisi

● Konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah dalam darah. (WHO,2015).


● Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup -National Institute of
Health(NIH) Amerika 2011
● Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%  pada trimester I
dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II . 
Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi,jenis pengobatannya relatif
mudah bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau
Hipervolemia. (FK Unhas Dept Obstetri dan Ginekologi)
Ibu hamil dengan
anemia
Anemia Selama Kehamilan
• Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan
nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar
terhadap kualitas sumber daya manusia

• Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh asupan makanan sumber zat
besi yang tidak adekuat. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi fisiologis ibu
seperti keluhan mual dan muntah pada trimester I serta interaksi zat gizi dari
makanan yang di konsumsi ibu yang dapat menyebabkan gangguan
penyerapan zat besi.

Arisman MB. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi, Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC. Hlm. 144-155
◦ Untuk mengatasi defisiensi zat besi yang dapat menyebabkan anemia pada kehamilan, Pemerintah
Indonesia membuat program suplementasi zat besi untuk ibu hamil. Kebutuhan zat besi ibu selama
kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan
eritrosit ibu, untuk itulah ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi setiap hari selama kehamilannya.

Manuaba I.B.G . Penyakit kandungan dan keluarga berencana; Jakarta: EGC, 2010
Manifestasi Klinis

Institute of Medicine (US) Committee on Nutritional Status During Pregnancy and Lactation.
Nutrition During Pregnancy: Part I Weight Gain: Part II Nutrient Supplements. Washington (DC): National Academies Press (US); 1990. 14, Iron
Nutrition During Pregnancy.
Derajat anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % .
● Anemia Ringan : Hb 9-10.9 %
● Anemia Sedang : Hb 7-8.9 %
● Anemia Berat : Hb < 7 %

Assessing the iron status of populations: report of a joint World Health Organization/ Centers for Disease Control and Prevention technical
consultation on the assessment of iron status at the population level, 2nd ed., Geneva, World Health Organization, 2007. Available at
http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/anaemia_iron_deficiency/9789241596107.pdf
Nilai Batas Anemia
Status kehamilan Hb (g/dl) Ht (%)

Tidak Hamil 12 36

Trimester I 11 33

Trimester II 10,5 32
Trimester III 11 33

Assessing the iron status of populations: report of a joint World Health Organization/ Centers for Disease Control and Prevention technical consultation on
the assessment of iron status at the population level, 2nd ed., Geneva, World Health Organization, 2007. Available at
http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/anaemia_iron_deficiency/9789241596107.pdf
The recommended dietary allowance (RDA) of iron during pregnancy is 30 milligrams. Here
are some foods rich in iron:

1. Dark, leafy greens, such as spinach, collard greens, and kale: 3 mg per 1/2 cup cooked greens

2. Dried fruit, including apricots, prunes, raisins, and figs: 1 mg per 1/4 cup

3. Raspberries: 0.8 mg per cup

4. Diced potatoes: 1.2 mg per cup

5. Beans, peas, and lentils: 4 to 6 mg per cup

Beck KL, Conlon CA, Kruger R, Coad J.


Dietary determinants of and possible solutions to iron deficiency for young women living in industrialized countri
es: a review.
6. Eggs, especially the yolk: 1 mg per large egg

7. Meat, particularly red meat and liver, though pork, chicken, and lamb are good as well: 2 to 3 mg
per 3-ounce serving

8. Tuna: 1 mg per 3-ounce serving

9. Oysters: 8 mg per 3-ounce serving

10. Tofu: 3 mg per 1/2 cup

11. Oatmeal: 2 mg per cup (cooked)

12. Whole wheat bread: 0.5 mg per slice


Ibu Hamil dengan Anemia

IRON DEFICIENCY ANAEMIA IN PREGNANCY: DEVELOPED VERSUS DEVELOPING COUNTRIES;


HTTPS://WWW.EMJREVIEWS.COM/HEMATOLOGY/ARTICLE/IRON-DEFICIENCY-ANAEMIA-IN-PREGNANCY-DEVELOPED-VERSUS-
DEVELOPING-COUNTRIES/
◦ Seorang pasien bernama Ny. X 40 tahun, usia kehamilan 3 bulan,
datang berkunjung ke Puskesmas dengan keluhan mengalami morning
sickness dan hiperemesis, dan mengalami penurunan berat badan 2kg.
Dibandingkan saat sebelum hamil. Ny. x hanya mau mengkonsumsi
mangga muda dan teh manis panas. BB Ny. X sebelum hamil
adalah 44 kg; TB 152 cm.
◦ A.TUJUAN DIET
Untuk mencukupi kebutuhan zat gizi ibu selama kehamilan & untuk memberikan menu dalam sehari yang
sesuai dengan kebutuhan
Syarat Diet
1.Energi cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil
2.Protein sedang, yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total
3.Karbohidrat dan lemak secukupnya
4.cairan harus cukup
5.Porsi makan kecil tapi sering
6.Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan yang mengandung alkohol, kopi dan yang mengandung zat
tambahan.
◦ BEE (basal energy expenditure)= 665+(9.6xBB) + (1.8xTB)+ (4.7xU)
= 665 + (9.6x44) + (1.8x152) + (4.7x4,0)
=1.163 kkal

TEE (total energy expenditure) = BEE x Aktifitas fisik


1.163 x 1.3
1.511,9 + 300  sudah masuk trimester 2
1.811,9 kkal
◦ Protein = 15% x 1.811,9 : 4 = 67.9 gram

◦ Lemak = 20% x 1.811,9 : 9 = 41.82 gram

◦ Karbohidrat = 65% x 1.811,9 : 4 = 294,4 gram


◦ Seorang ibu berusia 19 tahun, hamil anak pertama, usia kehamilan 11 minggu (trimester 1) Pendidikan
SMP, pekerjaan ibu rumah tangga dengan aktifitas sedang, suami sebagai buruh, data antropometri Lila
19 cm, BB pra hamil 41 kg Tb 150 cm (1,5m) tidak terjadi penambahan BB selama hamil asupan makan
menurun selama hamil
◦ A) asesmen gizi
◦ -antropometri
Lila 19 cm (status KEK)
BB Pra Hamil 41kg; TB 150 cm; BB actual 41 kg
IMT : Bb actual (41kg) / Tb (1.5x1.5) = 18.2 kg/m2
Status gizi : gizi kurang / KEK
BB Ideal : (TB -100)-10%(Tb-100) : (150-100)-5 = 45 kg
◦ Perhitungan kebutuhan zat gizi :
- Kebutuhan energi
BBI x kebutuhan energi sesuai aktivitas
50 x 30 kkal =1500kkal
Kebutuhan energi per hari bagi ibu hamil trimester 1 (untuk penambahan BB) = Kebutuhan energi sesuai
BBI +500 kkal
1500+500 kkal =2000 Kkal
◦ Perhitungan kebutuhan protein ibu hamil trimester 1
15 % x kebutuhan energi / 4kkal
15% x (2000kkal/4 kkal)= 75 gram
Intervenzi gizi
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan energi-protein(asupan >80%)
2. Meningkatkan BB sesuai standar
Implementasi :
Memberikan edukasi-konseling gizi ibu hamil
Diberikan anjuran diet 2000 kkal protein 75gr dengan pola makan 3x makanan utama dan 3x makanan
selingan yang mengandung tinggi energi tinggi protein
Daftar Pustaka
1. Institute of Medicine (US) Committee on Nutritional Status During Pregnancy and Lactation.
Nutrition During Pregnancy: Part I Weight Gain: Part II Nutrient Supplements. Washington (DC): National Academies Press
(US); 1990. 14, Iron Nutrition During Pregnancy.
2. Beck KL, Conlon CA, Kruger R, Coad J.
Dietary determinants of and possible solutions to iron deficiency for young women living in industrialized countries: a review.
Nutrients. 2014;6(9):3747-76. https://doi.org/10.3390/nu6093747
3. Avantika Gupta, Avanthi Gadipudi. IRON DEFICIENCY ANAEMIA IN PREGNANCY: DEVELOPED VERSUS
DEVELOPING COUNTRIES. EMJ. 2018.
HTTPS://WWW.EMJREVIEWS.COM/HEMATOLOGY/ARTICLE/IRON-DEFICIENCY-ANAEMIA-IN-PREGNANCY-DE
VELOPED-VERSUS-DEVELOPING-COUNTRIES/
4. Assessing the iron status of populations: report of a joint World Health Organization/ Centers for Disease Control and
Prevention technical consultation on the assessment of iron status at the population level, 2nd ed., Geneva, World Health
Organization, 2007. Available at
http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/anaemia_iron_deficiency/9789241596107.pdf
5. Arisman MB. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi, Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC. Hlm. 144-
155
6.

Anda mungkin juga menyukai