G1 Diferesiansi baik
G2 Diferesiansi sedang
Herbert, Jennifer & Coffin, Janis. (2008). Reducing Patient Risk for Human Papillomavirus Infection and Cervical Cancer. The Journal of the American Osteopathic Association. 108. 65-70.
Kementrian Kesehatan RI. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) tahun 2019, Jakarta : Kemenkes RI
Manifestasi Klinis
_______________________
Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Tetapi pada stadium lanjut,
muncul gejala yang harus diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker, yaitu :
Kementrian Kesehatan RI. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) tahun 2019, Jakarta : Kemenkes RI
Kementrian Kesehatan RI. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) tahun 2019, Jakarta : Kemenkes RI
Papsmear
Pap Smear, is known as one of the effective methods to detect the cervical cancer,
Pengambilan sel dari serviks (mulut rahim),
diperiksa dengan mikroskop untuk
mengetahui adanya kelainan pada serviks
Langkah Pap Smear
● Squamous cell
○ Atypical squamous cell of undetermined significance (ASCUS)
○ Atypical squamous cell of undetermined significance cannot exclude HSIL (ASC-H)
○ Low Grade Squamous Intraepithelial Lesions (LSIL)
○ High Grade Squamous Intraepithelial Lesions (HSIL)
○ Squamous cell carcinoma
● Glandular cell
○ Atypical Glandular Cell (AGC)
○ Endocervical adenocarcinoma In Situ (AIS)
○ Adenocarcinoma
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Spekulum
Cotton tipped
Examination glove
Nierbaken
Lugol iodine
Epitel pada Cervix Normal
Negative results
Kementrian Kesehatan RI. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) tahun 2019, Jakarta : Kemenkes RI
TERIMA KASIH