Slit lamp merupakan alat yang dapat menembakkan sinar berbentuk seperti titik kecil ke mata. Ketika menggunakan slit lamp, pemeriksa dapat melihat kelainan pada bagian mata lebih jelas, seperti kerusakan pada kornea, kelainan lensa mata (misalnya katarak), retina (misalnya ablasi retina), dan degenerasi makula. Terkadang, pemeriksa memberikan tetes mata untuk melebarkan pupil, sehingga bagian mata yang terletak lebihdalam dari pupil, terlihat lebih jelas. • Shadow Test Uji Bayangan iris (Shadow test) , diketahui bahwa semakin sedikit lensa keruh semakin besar bayangan iris pada lensa yang keruh. sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45 derajat dengan dataran iris, dan dilihat bayangan iris pada lensa keruh. Bila letak bayangan jauh dan besar berarti katarak imatur, sedang bila bayang kecil dan dekat pupil berarti lensa katarak matur. • Funduskopi Funduskopi melihatrefleks fundusnya, apabilamerah jernih berarti tidak ada katarak , kalo warna hitam berarti ada katarak, kalo warna hitamnya seluruhnya berarti kekeruhannya seluruhnya berarti katarak matur, kalo warna hitamnya sebagian berati katarak imatur. Faktor resiko • Fisik • Kimia • Penyakit predisposisi: hipertensi, diabetes melitus • Genetik dan gangguan perkembangan • Infeksi virus pada masa pertumbuhan janin • Usia Tatalaksana Tindakan operatif: • Ekstraksi katarak ekstrakapsular • Ekstraksi katarak intracapsular • Fakoemulsifikasi Ekstraksi katarak ekstrakapsular • Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan penge- luaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut, kemudian dikeluarkan melalui insisi 9-10 mm, lensa intraokular diletakkan pada kapsul posterior. • Pembedahan ini dilakukan pada pasien dengan katarak imatur, kelainan endotel, keratoplasti, implantasi lensa intra okular posterior, implantasi sekunder lensa intra okular, kemungkinan dilakukan bedah glaukoma, predisposisi prolaps vitreous, sebelumnya mata mengatasi ablasi retina, dan sitoid makular edema. Ekstraksi katarak intrakapsular • Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. • Pembedahan ini dilakukan dengan mempergunakan mikroskop dan pemakaian alat khusus sehingga penyulit tidak banyak seperti sebelumnya. • Katarak ekstraksi intrakapsular ini tidak boleh dilakukan tau kontra- indikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular, • Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan. Fakoemulsifikasi • Pembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemdian diaspirasi melalui insisi 2,5-3 mm, dan kemudian dimasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat. • Keuntungan yang didapat dengan tindakan insisi kecil ini adalah pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal. • Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan katarak ekstrakapsul, dapat terjadi katarak sekunder yang dapat dihilangkan/dikurangi dengan tindakan Yag laser. Komplikasi • Intraoperatif: kerusakan endotel kornea (rupture), rupture kapsula posterior, hifema, ekspulsif hemoragik • Post operatif: Early onset (<2 minggu): edema kornea, prolaps iris, uveitis, glaucoma sekunder, endoftalmus Late onset (> 2 minggu): glaucoma,post capsular opacification, vitreous touch syndrome, bullous keratopathy, UGH syndrome (uveitis, glaucoma, hifema) Prognosis • QAV: ad bonam • QAF: dubia ad bonam