Anda di halaman 1dari 3

Kesenjangan Upah di Hollywood

Jennifer Lawrence menghadiri primier The Hunger Games: Mockingjay - Part 2 - di London.
[Foto/Shuuterstock]
3 Shares
Reporter: Wan Ulfa Nur Zuhra
08 September, 2016dibaca normal 2 menit

 Kesenjangan upah antar gender di Hollywood terus berlanjut


 Selisih pendapatan aktor termahal dengan aktris termahal cukup jauh

Kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan menjadi permasalahan di setiap negara,
di berbagai sektor. Ia bahkan merembet hingga ke industri film sebesar Hollywood.
tirto.id - Anggap saja A berjenis kelamin laki-laki, bekerja di sebuah PT dan bertugas
membersihkan sebuah toilet. Sementara B berjenis kelamin perempuan, bekerja di PT yang
sama dengan A, bertugas yang sama pula, membersihkan sebuah toilet.

Jam kerja A dan B sama. Ukuran toilet yang dibersihkan A dan B juga tak berbeda. Tetapi
gaji A lebih besar dari B. Perbedaan gaji inilah yang disebut kesenjangan upah. Ada alasan
yang mendasarinya, tentu saja.

Bisa jadi A sudah berpengalaman bertahun-tahun membersihkan toilet, sementara B hanya


beberapa bulan. Atau barangkali tingkat pendidikan A lebih tinggi dari B. Atau mungkin
karena A adalah laki-laki yang diasumsikan menanggung beban keluarga lebih berat.

Apapun alasannya, kesenjangan upah untuk satu beban pekerjaan yang sama adalah tidak
adil. Namun, alasan terakhir sudah bisa dikategorikan diskriminasi. B digaji lebih kecil hanya
karena B perempuan. Ini disebut kesenjangan upah antar-gender. Ia menjadi persoalan di
seluruh dunia, di berbagai sektor industri.
Industri film sebesar Hollywood pun tak lepas dari kesenjangan ini. Oktober tahun lalu,
Jennifer Shrader Lawrence menuliskan sebuah surat terbuka. Surat itu diberi judul Mengapa
Saya Dibayar Lebih rendah dari Pemeran Pendukung Laki-laki?

“Ketika Sony diretas, saya menemukan betapa saya dibayar lebih murah dari orang-orang
yang beruntung karena memiliki penis,” tulisnya.

Tak ada alasan jelas mengapa Jennifer dibayar lebih rendah. Ini murni semata-mata karena ia
adalah perempuan yang diasumsikan menanggung beban keuangan keluarga lebih ringan
dibandingkan laki-laki.

“Saya tak marah pada Sony, saya marah pada diri saya sendiri. Saya gagal bernegosiasi
karena terlalu cepat menyerah. Saya enggan bersikeras mempertahankan jutaan dolar yang
secara terang-terangan mereka bilang saya tak membutuhkannya,” sambung Jennifer.

Amanda Seyfried pun bernasib serupa. “Beberapa tahun lalu, dalam sebuah film dengan
budget cukup besar, saya mengetahui hanya dibayar 10 persen dari apa yang didapat pemeran
pendukung pria,” kata Amanda. Dia beranggapan, perlakuan itu didapatnya, karena ia
termasuk orang yang cukup santai dan enggan mempersoalkan bayaran.

“Tetapi ini tentu bukan sekadar berapa banyak yang kau dapatkan, ini juga tentang seberapa
adil bayaran itu,” lanjutnya.

Sebelumnya seorang penulis yang memiliki fokus terhadap bisnis di Hollywood, Dorothy
Pomerants juga pernah menuliskan kesenjangan itu. “Di Hollywood, selalu akan ada
perbedaan antara apa yang pria dapatkan dan apa yang perempuan dapatkan,” tulis Dorothy.

share infografik
Tahun ini, menurut data dari Forbes yang dirangkum Statista, Jennifer Lawrence menjadi
aktor perempuan dengan pendapatan paling tinggi di dunia. Dalam rentang Juni 2015 hingga
Juni 2016, ia mencetak pendapatan $46 juta atau setara Rp603 miliar. Meski terjadi
penurunan dari pendapatannya tahun lalu yang menyentuh $52 juta, ia tetap menjadi yang
tertinggi.

Tetapi, jika dibandingkan dengan angka yang diperoleh Dwayne Johnson sebagai aktor pria
dengan pendapatan tertinggi, terjadi selisih yang sangat besar. Dwayne tercatat mengantongi
pendapatan $64 juta atau sekitar Rp839 miliar. Selisih yang sangat jauh.

Jika diurutkan, pendapatan Jennifer hanya setara dengan Johny Deep yang berada di urutan
kelima perihal jumlah pendapatan. Itu pun, Johny Deep masih sedikit lebih besar ketimbang
Jennifer. Ia mengantongi $48 juta dalam periode yang sama.

Jika disandingkan, sepuluh aktor laki-laki dengan bayaran termahal di dunia dengan sepuluh
aktor perempuan dengan bayaran termahal, ketimpangannya jelas terpampang. Mellisa Mc
Carthy yang berada di urutan kedua aktor perempuan termahal hanya setara dengan Robert
Downey Jr yang berada di peringkat ke delapan.

Bahkan penghasilan Brad Pitt yang berada di peringkat ke sepuluh pun masih jauh lebih
tinggi dari Scarlett Johanson yang ada di posisi tiga. Selisih penghasilan Brad Pitt dengan
Scarlet terpaut $7 juta.

Bukan hanya para bintang yang mendapatkan diskriminasi gaji karena gender, para pekerja
regular di industri film pun demikian. Sharon Vonne Stone atau yang lebih dikenal dengan
Sharon Stone—seorang aktris, produser film, dan mantan model—mengungkapkan hal itu.
Kesenjangan gaji, kata Sharon, juga dialami perempuan-perempuan yang bekerja sebagai kru
dalam pembuatan film.

Diskriminasi terhadap perempuan terjadi di berbagai lini kehidupan. Di negara seliberal


Amerika Serikat dan di industri yang tampaknya menjunjung kesetaraan gender pun, hal itu
terjadi.

Baca juga artikel terkait HOLLYWOOD atau tulisan menarik lainnya Wan Ulfa Nur Zuhra
(tirto.id - wan/nqm)
https://tirto.id/kesenjangan-upah-di-hollywood-bHQX

Anda mungkin juga menyukai