Anda di halaman 1dari 8

DIAGNOSA KEPERAWATAN

OLEH
KELOMPOK 1

 ANDRIS KORIDAMA ( KETUA )


 REGI TAURAN
 JHONDRY LITAMAHUPUTTY
 VENSKA TUASELA
 JUSTIN TAKANDARE
 FRANDO PARINUSA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. DIAGNOSA AKTUAL

Menurut NANDA, diagnosa aktual adalah diagnosis yang menyajikan keadaan klinis
yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi.
Mengandung unsur PES ( Problem, Etiologi, Simptom )

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik , ditandai dengan:


DS :
 Klien mengeluh nyeri di sekitar daerah fraktur
 Klien mengeluh nyeri jika digerakan
DO :
 Tingkah laku ekspresif ( gelisah , merintih, menangis, waspada , nafas panjang
/ berkeluh kesah )
 Nyeri tekan pada area fraktur
 Nampak masker wajah ( mata kurang bercahaya, gerakan mata berpencar )
 Menunjukan sikap melindungi area nyeri
 Vital sign = Peningkatan frekuensi jantung, pernapasan dan tekanan darah
 Foto rontgen= adanya fraktur

2. Ketidakefektifan bersihnya jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi


kekentalan seksresi yang kental, ditandai dengan :
DS :
 Klien mengeluh sesak napas ( dyspnea )
DO :

 Adanya produksi sputum yang berlebihan


 Klien batuk tidak efektif atau tidak ada batuk
 Takipnea dan dyspnea pada saat istirahat
 Frekuensi pernapasan >20 kali/m
 Auskultasi bunyi napas abnormal ( mengi )
 Penurunan bunyi suara nafas. dan kemudian menjadi tidak terdengar )
 Klien kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual


muntah, ditandai dengan :
DS :
 Klien mengeluh nyeri abdomen
 Klien mengeluh muntah
 Klien mengeluh kejang perut
 Klien mengeluh rasa penuh tiba tiba setelah makan
DO :
 Klien diare
 Klien muntah
 Klien tidak menghabiskan porsi makanan
 Palpasi denyut nadi lemah
 Berat badan klien 20% / lebih di bawah berat badan ideal
 Auskultasi bising usus hiperaktif

4. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke


ekstravaskuler ,ditandai dengan:
DS :
 Klien mengeluh haus
DO :
 Penurunan turgor kulit/ lidah
 Membran mukosa/ kulit kering
 Peningkatan denyut nadi
 Penurunan tekanan darah
 Konsentrasi urine meningkat
 Suhu tubuh meningkat
 Kehilangan berat badan secara tiba- tiba
 Kelemahan

5. Hipertermia berhubungan dengan invasi agent dalam sikulasi darah sekunder


terhadap inflamasi hepar, ditandai dengan :
DS :
 Klien mengeluh badan demam
DO:
 Tampak menggigil
 Suhu tubuh meningkat diatas kisaran normal
 Takikardi
 Takipnea
 Palpasi kulit terasa panas
 Kulit memerah

6. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan,
hiperventilasi paru, deformitas dinding dada
DS :
 Klien mengeluh sesak ( dyspnea )
DO :
 Orthopnea
 Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama
 Penggunaan otot pernapasan tambahan ( otot aksesorius )
 Terdengar ronkhi
 Penurunan tekanan ekspirasi
 Pernapasan cuping hidung
 Takipneu

7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen, ditandai dengan :
DS :
 Klien menyatakan merasa letih
 Klien mengeluh sesak / dyspnea setelah beraktivitas
 Klien menyatakan merasa lemah
DO:
 Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
 Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
 Nampak dyspnea
 Menunjukan ketidaknyamanan setelah beraktivitas
 Perubahan ECG : aritmia , iskemia

8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan fraktur terbuka, ditandai dengan :


DS :
 Klien menyatakan adanya luka terbuka
DO:
 Adanya kerusakan lapisan kulit ( dermis )
 Adanya gangguan permukaan kulit ( epidermis )
 Adanya luka terbuka
 Adanya perubahan turgor ( elastisitas kulit )
 Adanya gangguan pada bagian tubuh
9. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuscular,
nyeri , ditandai dengan :
DS :
 Klien menyatakan kesulitan merubah posisi
 Klien menyatakan sesak setelah beraktifitas
 Klien mengeluh sakit bila digerakan
DO:
 Keterbatasan rentang pergerakan sendi
 Tremor akibat pergerakan
 Pergerakan lambat dan tidak terkoordinasi
 Ketidakstabilan postur

10. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontakbilitas dan volume
sekuncup jantung , ditandai dengan :
DS :
 Klien menyatakan kelelahan
 Klien menyatakan sesak ( dyspnea )
DO :
 Aritmia
 Takikardi
 Kulit dingin dan lembab
 Penurunan denyut nadi perifer
 Tampak nafas pendek/ sesak
 Perubahan warna kulit
 Batuk, bunyi jantung S3, S4
 Distensi vena jugularis
B. DIAGNOSA RESIKO

Merupakan penilaian klinis tentang pengalaman/ respon manusia terhadap kondisi


kesehatan / proses kehidupan yang memiliki kemungkinan terbesar untuk berkembang
pada individu. Dalam penulisan hanya dibutuhkan (P) Problem dan (E) Etiologi saja.

1. Resiko Syok Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan volume cairan dan


pendarahan

2. Resiko Inefektif Penatalaksanaan Regimen Terapeutik berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang kondisi, tindakan, pencegahan infeksi, latihan pernapasan,
faktor resiko, dan tanda serta gejala ancaman serangan.

3. Resiko Cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil, penurunan ketajaman


penglihatan dan episode hipoglikemia.

4. Resiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis ( diabetes militus ), kerusakan


integritas kulit dan pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemajanan
patogen.

5. Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Jantung berhubungan dengan ketidakmampuan


kontraksi jantung untuk memompa darah

6. Resiko Gangguan Fungsi Hati berhubungan dengan penyalagunaan zat ( misalnya


alcohol, kokain )

7. Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak berhubungan dengan Encephalitis

8. Resiko Ketidakefektifan Perfusi Ginjal berhubungan dengan stenosis arteri renalis

9. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal

10. Resiko Pendarahan berhubungan dengan sirkum sisi


C. DIAGNOSA PROMOSI KESEHATAN

Merupakan penilaian klinis tentang motivasi dan keinginan individu, keluarga,


kelompok/ komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengaktualisasikan
potensial kesehatan manusia seperti yang diungkapkan dalam kesiapan meningkatkan
perilaku kesehatan tertentu.

1. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan ketidakseimbangan


antara masukan kalori dan penggunaan energi.

2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


tentang peran sebagai orang tua baru

3. Kesiapan Meningkatkan Hubungan dan Proses keluarga

4. Kesiapan Meningkatkap Pemberian ASi

5. Kesiapan Meningkatkan Menajemen Kesehatan – Diri

6. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga

D. DIAGNOSA SINDROM

Menurut NANDA, diagnosa sindrom adalah diagnosa keperawatan yang terdiri dari
sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau resiko tinggi yang diduga akan tampak
karena suatu kejadian/ tindakan/ situasi tertentu.

1. Sindrom defeisit self –care berhubungan dengan kelemahan, gangguan


neuromuscular, kerusakan mobilitas fisik

2. Sindrom trauma perkosaan berhubungan dengan riwayat korban kekerasan masa


lalu

3. Sindrom Disuse berhubungan dengan Imobilitas pada sistem tubuh

4. Sindrom stress akibat Perpindahan

5. Resiko sindrom pasca trauma

Anda mungkin juga menyukai