Anda di halaman 1dari 2

1.

Mencuatnya wacana Prabowo menyatakan mundur dari capres pilpres 2019 jika terdapat
indikasi pencurangan atau rencana mencurangi pilpres oleh pihak tertentu, sangat menarik
dibahas. Ini adalah strategi jenius Prabowo Subianto Djohadikusumo utk memastikan pilpres
2019 LUBER JURDIL
2. Penolakan kubu oposisi mengikuti pemilu biasa terjadi, terutama di negara2 demokrasi
ketika pemerintah dan atau lembaga penyelenggara pemilu dinilai berencana mencurangi
pelaksanaan & hasil pemilu: Thailand, Kamboja, Venezuela, Bangladesh, Rusia, dll, Oposisi
pernah boikot pemilu
3. Meski UU Pemilu No. 7/2017 melarang capres mundur dari pilpres & dapat dipidana, namun
penolakan capres utk mengikuti tahapan pilpres dan seterusnya dg alasan pilpres akan atau
sedang dicurangi adalah hak konstitusional si capres tsb. Tidak ada yg bisa memaksa utk tdk
mundur
4. Dasar Pertimbangan Prabowo mundur capres 2019

1. DPT mark up
2. DPT Papua tdk dikoreksi
3. Program Dana Bangdes tdk dievaluasi
4. Hasil audit pengumpulan 130 juta NIK - KK pengguna seluler
5. Penambahan 255 ribu TPS baru dan 7200 desa baru
6. KPK & aparat tdk netral
Dst
5. Dalam hal Prabowo menilai bahwa terdapat indikasi pemilu/pilpres akan dicurangi (seperti
2009 dan 2014), adalah hak beliau sepenuhnya utk menyatakan mundur dari capres dan
menyatakan TIDAK ikut bertanggungjawab atas pelaksanaan dan hasil pilres 2019
6. Sungguh bodoh bila Prabowo tetap ikuti pilpres 2019 ketika sdh ditemukan indikasi
pencurangan atau rencana pencurangan pilpres. Itu sama saja Prabowo turut melegitimasi
hasil pemilu/pilpres yg dicurangi. Prabowo ikut melegitimasi perbuatan jahat, perampokan
kedaulatan rakyat
7. Di banyak negara, boikot kubu oposisi pada pemilu/pilpres berhasil menekan pemerintah
dan penyelenggara pemilu/pilpres utk memperbaiki sistem, mengurangi/mencegah
pencurangan & meningkatkan kualitas hasil pemilu/pilpres. Jadi, wacana Prabowo mundur
jika pilpres curang = tepat
8. Prabowo 2 kali dicurangi dalam pilpres, baik sebagai cawapres dan capres. Beliau tentu tdk
ingin dicurangi ketiga kali. Lebih penting lagi adalah mundurnya Prabowo adalah utk
mewujudkan pilpres yg berkualitas: Jujur dan Adil, tanpa kecurangan. Menegakkan
Kedaulatan Rakyat.
9. Posisi Prabowo sebagai KORBAN pencurangan pilpres 2009 dan 2014 memberikan legitimasi
kuat atas keputusan beliau jika menyatakan mundur dari pilpres 2019 yg sdh terindikasi akan
dicurangi lagi. Penetapan DPT 2019 hasil mark up jumlah pemilih adalah salah satu indikasi
curang
10. Pemaksaan kehendak pemerintah memasukan 31,7 juta pemilih ilegal pada DPT 2019 atau
penambahan sekitar 20% dari jumlah total pemilih yg sebenarnya adalah indikasi sangat
kuat akan terjadi pencurangan pilpres 2019. Mark up DPT itu kejahatan demokrasi,
inkonstitusional, pidana
11. Jangankan 31,7 juta pemilih ilegal, 1 pun pemilih ilegal masuk DPT jadi racun pada
demokrasi/pelaksanaan pemilu/pilpres. Indikasi pencurangan semakin kuat dg temuan DPT
Papua lebih besar dari jumlah PENDUDUK PAPUA. Penduduk 3,1 juta, Pemilih 3,5 juta, Ini
benar2 crazy !!!
12. Jika Prabowo menyampaikan sikapnya akan mundur dari capres/pilpres 2019 karena temuan
indikasi pilpres akan dicurangi, keputusan prabowo itu pasti didukung seluruh rakyat dan
dunia internasional. Substansi pilpres adalah mewujudkan kedaulatan rakyat bukan
kedaulatan siluman
13. Keputusan Prabowo mundur dari capres 2019 semakin kuat secara hukum, konstitusi& etika
politik ketika temuan indikasi pencurangan pilpres tdk hny pada penetapan DPT 2019, Juga
pada kebijakan Dana Bangdes, Juga pada manuver Kejaksaan & KPK, Juga pada penambahan
255.000 TPS baru
14. Jika pemerintah mau tangkap @prabowo atas sikap tegasnya memperjuangkan pilpres jurdil
dan konstitusionil, silahkan saja.Itu makin membuktikan pemerintah memang benar berniat
mencurangi pemilu/pilpres 2019. Kita lihat reaksi rakyat dan dunia
15. Indikasi pemerintah berencana mencurangi pilpres 2019 sdh terlihat jelas pada saat
pengajuan RUU Pemilu yg kemudian dipaksa disetujui DPR jadi UU Pemilu No 7 /2017, UU
Pemilu itu adalah UU paling gila sejagat raya: Pengajuan capres 2019 oleh partai,
berdasarkan pemilu 2014
16. Adalah wajar tokoh2 di balik Jokowi kaget mendadak, cemas dan stress berat ketika wacana
prabowo dari pilpres mencuat setelah KPU dua hari lalu kembali menunda penetapan DPT
2019 dengan 160 juta pemilih, akibat tekanan pemerintah yg ngotot menambah 32 juta
pemilih siluman.
17. UU Pemilu No 7/2017 dan manuver KPK dijadikan alat oleh pemerintah utk mendesain
munculnya hanya 2 paslon pilpres 2019: Jokowi – Prabowo, Ini bagian dari strategi
pemerintah utk mempertahankan kekuasaannya melalui pencurangan pilpres dgn kembali
menjadikan Prabowo sbg korban
18. Mengapa Prabowo?
Prabowo dianggap mudah diperdaya, dianggap naif dalam berpolitik, tidak pendendam,
cenderung mengalah, mudah dibuly dan difitnah, dst ... seolah2 Prabowo itu bodoh dan
terlahir di dunia hanya untuk jadi korban penipuan, fitnah dan pengkhianatan
19. Karakter Prabowo yg mudah memaafkan, tidak pendendam, tidak ambisius menghalalkan
segala cara, menempatkan kepentingan negara di atas segalanya karena kecintaannya luar
biasa pada NKRI, akan dimanipulasi kubu Jokowi agar beliau terjerumus lagi sebagai korban
pilpres curang
20. Sdh lama oknum2 agen ganda dari musuh2 prabowo khususnya para dalang kerusuhan 98,
ditanam di sekeliling Prabowo utk memberi masukan yg salah, agar Prabowo terjebak dlm
skenario politik para musuhnya. Agen2 ganda inilah skrg yg akan mati2an membujuk
Prabowo agar tidak mundur
21. Apakah Prabowo berhasil keluar dari isolasi para brutus dan sengkuni di sekilingnya, dan
tetap pada sikap tegas menolak jadi korban pencurangan pilpres utk ketiga kali dgn
menyatakan mundur dari pilpres curang 2019, jawabannya dapat diketahui rakyat dlm
waktu dekat ini

Anda mungkin juga menyukai