Anda di halaman 1dari 11

Techno, ISSN 1410 - 8607

Volume 17 No. 2, Oktober 2016


Hal. 111 – 121

ANALISIS ZONA LEMAH (AMBLESAN) DI KAWASAN JALAN RAYA


GUNUNG TUGEL KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN
SURVEI GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER

Analysis of Weak Zone (Subsidence) Tugel Mountain Road In The District


Banyumas Configuration based on Survey Geo-electric Wenner
Syukron Makmur, Sehah*, Sugito
Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Soedirman
Jalan Dr. Suparno No.61 Karangwangkal Purwokerto Jawa Tengah
*Email: sehah.geophysics@gmail.com

ABSTRAK
Survei geolistrik konfigurasi Wenner telah dilaksanakan di kawasan Jalan
Raya Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten
Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah menginterpretasi litologi batuan
bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas, menganalisis keberadaan
zona lemah yang tersebar di bawah permukaan zona amblesan jalan raya,
mencari keberadaan zona-zona lemah lainnya yang berada di luar zona
amblesan, serta menjelaskan faktor penyebab terjadinya peristiwa amblesan
di kawasan ini. Pemodelan dan interpretasi nilai resistivitas batuan bawah
permukaan dilakukan menggunakan perangkat lunak Res2dinv 3.54 dan
Surfer 10. Hasil pemodelan dan interpretasi resistivitas pada line GT-L01 dan
line GT-L02 menunjukkan model struktur batuan bawah permukaan, berupa
batupasir halus dengan nilai resistivitas 0,90 – 3,00 Ωm, napal (marl) dengan
nilai resistivitas 3,00 – 10,00 Ωm, dan batupasir gampingan dengan nilai
resistivitas 10,00 – 26,00 Ωm. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan
adanya zona lemah yang berada di bawah permukaan zona amblesan dan
zona-zona lemah lain di luar kawasan zona amblesan. Zona lemah
diinterpretasi sebagai lapisan batupasir halus yang bersifat lunak dan tidak
kompak. Sedangkan zona lemah lain yang berada di luar zona amblesan
diindikasikan berpotensi menjadi penyebab terjadinya amblesan baru pada
jalan raya. Amblesan pada jalan raya diperkirakan terjadi karena blok batuan
pada zona lemah tersebut tidak mampu menahan perubahan struktur lapisan
di atasnya yaitu batuan napal sebagai akibat gaya berat dan tekanan dari
kendaraan berat yang sering melintasi jalan raya ini.
Kata kunci:Survei geolistrik, konfigurasi Wenner, amblesan, Gunung Tugel

ABSTRACT
The geo-electrical survey with wenner configuration has been done in the
Gunung Tugel street area, Village of Kedungrandu, District of Patikraja,
Regency of Banyumas. The purposes of the research is to interpret the
subsurface rocks lithology based on the resistivity values, analyze the
existence of the weak zone that spread beneath of the subsidence zone
surface on the highway, explore the existence of others weak zones that
located outside of the existing subsidence zone, and explain the causes of
the subsidence happened in this area. Modeling and interpretation of the
subsurface rock resistivity values is done using the Res2dinv 3.54 and Surfer
10 software. The results of the modeling and interpretation on the resistivity
values at line GT-L01 and GT-L02 shows subsurface rocks structure model
in the form of the finely sand with a resistivity values of 0.90 to 3.00 Ωm, marl
rock with a resistivity values of 3.00 - 10.00 Ωm, and calcareous sandstones
with a resistivity values of 10.00 to 26.00 Ωm. Beside the results of the

111
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

research also show a weak zone beneath of the subsidence zone surface
and found some others weak zones outside of the subsidence zone. The
weak zone in this area is interpreted as fine sandstone that softly and not
compactly. While the others weak zones that located outside of the
subsidence zone are indicated potentially to be the cause of a new
subsidence on the highway. The subsidence that happened on the highway
is estimated because the rocks blocks in the weak zone are unable to
support changes in the layer structure above it, in the form of marl, as a
result of weight force and pressure resulted by most heavy-weighed vehicle
which always going through on this highway.
Keyword: Geo-electric survey, Wenner configuration, subsidence,
GunungTugel
PENDAHULUAN baik secara alamiah maupun akibat injeksi
arus ke dalam bumi.Output yang diperoleh
Pembangunan sarana akses transportasi
adalah distribusi variasi resistivitas batuan
seperti jalan raya yang menghubungkan
bawah permukaan berdasarkan hasil
Kota Purwokerto dengan lokasi lain pada
pengukuran yang dilakukan di atas
dasarnya merupakan usaha untuk
permukaan bumi (Loke, 1999).Metode
memberikan akses informasi, ekonomi,
geolistrikbisa digunakan untuk melakukan
sosial, dan lain-lainsecara lancar dan aman.
eksplorasi dangkal dan maksimal
Mengingat pentingnya manfaat sarana
pendeteksian sekitar kedalaman 300 – 500
akses transportasi ini, seharusnya
meter.Nilai resistivitas berkaitan dengan
pembangunan jalan dilakukan dengan
parameter geologi seperti mineral,
baikdan benar. Tapirealisasinya belum
kandungan fluida, dan porositas (Santoso,
memenuhi kriteria.Hal initerbuktidengan
2002).
amblesnya jalanraya di kawasan
GunungTugel, Kecamatan Patikraja, Untuk analisis zona lemah (amblesan),
Kabupaten Banyumas.Peristiwa amblesnya salah satu konfigurasi metode geolistrik
jalan menunjukkanbahwakestabilan batuan yang cocok digunakan adalah konfigurasi
penyangga jalan mulai berkurang, sehingga Wenner.Penggunaan konfigurasi ini
dapat menganggu kontinuitas kekuatan dimaksudkan untuk memperoleh sensitifitas
batuan dalamstruktur bawah permukaan yang tinggi untuk sumber anomali lokal
(Soedarsono, 2006). yangberdekatan dengan permukaansecara
lateral.Selain untuk mengetahui
Oleh karena itu, perlu dilakukan survei
keberadaandan kondisi fisis amblesan,
awal untuk memperoleh informasi kondisi
penelitian ini juga ditujukan
fisis struktur batuan bawah permukaan di
mengetahuifaktor-faktor penyebab terjadi
daerah tersebut. Salah satu cara yang
amblesan di kawasan ini.Oleh karena
dapat digunakan untuk menginvestigasi
ituhasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat
struktur batuan bawah permukaan adalah
memberikan kontribusi dalam pemberian
dengan melakukan survei
informasi kepada masyarakat luas yakni
geolistrik.Geolistrik merupakan salah satu
tentang karakteristik fisisstrukturbatuan
metode geofisika yang digunakan untuk
bawah permukaan di kawasan Jalan Raya
mempelajari sifat aliran listrik dalam bumi
Gunung Tugel, Kecamatan Patikraja,
dan teknis mengukurnya di permukaan
Kabupaten Banyumas.
bumi.Besaran fisika yang diukur adalah
resistivitas listrik, yaitu suatu besaran fisika Model Konfigurasi Wenner
yang menunjukkan tingkat hambatan
Konfigurasi (susunan) elektroda yang
terhadap arus listrik pada suatu
digunakan pada penelitian adalah
bahan.Pendekatan yang digunakan untuk
konfigurasi Wenner seperti ditunjukkan
memperoleh nilai resistivitas medium bawah
pada Gambar 1.Konfigurasi Wenner terdiri
permukaan bumi seperti batuan, yaitu
atas dua elektroda arus dan dua elektroda
dengan asumsi bahwa bumi merupakan
potensial. Elektroda potensial diletakkan di
suatu medium homogen isotropis (Bahri,
bagian dalam, sedangkan elektroda arus
2005).
pada bagian luar dengan jarak antar
Akuisisidata dalam metode geolistrikterdiri elektroda adalah . Konfigurasi Wenner
atas pengukuran potensial dan arus listrik, mempunyai kelebihan dan kekurangan,

112
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

dimana kelebihannya adalah tidak sebagai batuan dasarnya.Berdasarkan studi


memerlukan peralatan yang sensitif karena amblesan yang dilakukan selama ini,
lebar spasi elektroda potensial yang besar, diidentifikasi ada beberapa faktor penyebab
sedangkan kekurangannya adalah semua terjadinya amblesan antara lain
elektroda harus dipindahkan untuk setiap pengambilan air tanah yang berlebihan,
pembacaan data resistivitas (Burger, 2006). konsolidasi karena beban bangunan,
konsolidasi alamiah dari lapisan tanah, dan
aktivitas tektonik (Sophian, 2010).Amblesan
tanah akibat pembebanan seperti kasus di
Jalan Raya Gunung Tugel
inimerupakanakibat dari konsolidasi.
Konsolidasi adalah gejala yang
menggambarkan deformasi dalam suatu
medium berpori seperti tanah yang
mengalami pembebanan.Amblesan tanah
tidak dapat diamati seketika, tetapi dalam
kurun waktu yang lama dan seringberakibat
pada daerah yang luas.Selain itu, amblesan
tanah juga dapat terjadi akibat kondisi
Gambar 1Konfigurasi elektroda padasurvei mekanik tanah.Kondisi mekanik tanah
geolistrik dengan konfigurasiWenner dipengaruhi beberapa hal,seperti terjadinya
regangan dan perubahan tegangan geser
akibat beban yang besar di atas lapisan
Menurut Reynolds (1997), kedalaman tanah.Selain itu juga adanya perubahan
investigasi bawah permukaan yang dicapai susunan tanah dan pengurangan pori-pori
konfigurasi Wenner dengan menggunakan atau rongga air di dalam tanah
penetrasi kedalaman adalah: (Soedarsono, 2006).Regangan yang terjadi
Z w  0,519  a dalam tanah mengakibatkan penurunan.
(1) Secara geologi daerah penelitianini
terletak di atas cekungan dengan struktur
dengan adalah jarak spasi elektroda. batuan yang disebut Formasi Tapak.
Besarnya faktor geometri ( ) pada Formasi Tapak di daerah ini terdiri atas
penempatan elektroda di permukaan sesuai lapisan batupasir berbutir kasar dengan
Gambar 1dinyatakan dengan (Telford et.al., warna kehijauan dan konglomerat yang
1990): bercampur batuan breksi andesit lokal di
K w  2a (2) bagian bawah, sedangkan bagian atas
berupa batupasir gampingan dan napal
Sedangkan nilai resistivitas semu yang berwarna hijau yang bercampur dengan
terbaca di dalam konfigurasi Wenner dapat kepingan molusca. Formasi Tapak pada
dinyatakan (Telford et.al., 1990): daerah ini diestimasi memiliki kedalaman
hingga 500 meter (Asikin dkk., 1992).
V (3)
w  Kw
I
Untuk memperolehinformasistruktur batuan METODE PENELITIAN
bawah permukaan daerah penelitian,maka Akuisisi Data
nilai resistivitas semu dimodelkan
menggunakan perangkat lunak Res2DINV Akuisisi data pada metode geolistrik
dengan tetap mempertimbangkan faktor mempunyai beberapa tahap pelaksanaan.
geologi setempat. Tahapan tersebut meliputi penentuan
lintasansurvei pada peta, penempatan
lintasan survey di lapangan, dan proses
Amblesan dan Geologi Daerah Penelitian pengukuran data resistivitas listrik di
lapangan. Pengukuran data resistivitas
Amblesan merupakan turunnya pada penelitian ini dilakukan padadua
permukaan tanah akibat terjadinya lintasan dengan panjang tiap lintasan
perubahan volume pada lapisan-lapisan adalah 100meter di kawasan Jalan Raya
batuan di bawahnya.Amblesan umumnya Gunung Tugel. Lintasan ke-1 (GT-L01) dan
ditandai dengan formasi batuan gamping ke-2 (GT-L02) dilakukan dengan arah

113
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

memanjang yang berada pada lajur kanan memperoleh model struktur geologi batuan
dan lajur kiri badan jalan menggunakan bawah permukaan dalam bentuk tiga
metode geolistrik dengan konfigurasi dimensi (3D). Dengan demikiananalisis titik-
Wenner. Pengukuran dilakukan titik yang diperkirakan sebagai zona lemah
menggunakan jarak spasi antar elektroda di bawah zona amblesansertazona-zona
terkecil atau spasi awal yaitu 5 lemah yanglaindi luar zona amblesan dapat
meter.Selanjutnya untuk pengukuran dilakukan dengan mudah.
selanjutnya berturut-turut spasinya
diperbesar dengan kelipatan dari 5 meter,
namun spasi pergerakan elektroda tetap 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
meter. Arah bentangan akuisisi data yang
Struktur Bawah Permukaan padaLine
dipilih adalah sesuai dengan arah
bentangan desain survei pengukuran data GT-L01
geolistrik pada Gambar 2. Berdasarkan hasil pemodelan dengan
perangkat lunakRes2DINV 3.54 diperoleh
Pengolahan dan Pemodelan Data
model penampang resistivitas 2D pada line
Setelah dilakukan proses akuisisi data GT-L01 lengkap dengan nilai resistivitas
resistivitas di lapangan, diperoleh sejumlah dan kedalaman batuan bawah permukaan
data mentah (raw data) yang terdiri atas seperti terlihat pada Gambar 3. Nilai
data beda potensial ( ), kuat arus ( ), dan resistivitasnya berkisar 0,92 – 26,00Ωm,
jarak bentangan elektroda ( ). Data jarak panjang lineadalah 100 meter, dan
bentangan elektroda digunakan untuk kedalaman maksimum adalah 9,85 meter
menghitung faktor geometri ( ) dan posisi dihitungdari permukaan tanah.
datum point.Sedangkan faktor geometri Besarnyaroot mean aquare (rms)error
digunakan untuk menghitung nilai pemodelan adalah 7,8%.Masing-masing
resistivitas semu ( ) batuan bawah warna pada gambar hasil pemodelan
permukaan.Berdasarkan nilai resistivitas menunjukkan nilai resistivitas untuk masing-
semu dan posisi titik datum point, maka masing batuan bawah permukaan.
dilakukan pemodelan data resistivitas
Hasil dari pemodelan penampang
menggunakan softwareRes2DINV versi
resistivitas 2D, kemudian dilakukan
3.54 sehingga diperoleh kontur penampang
interpretasi sehingga diperoleh penampang
resistivitas dua dimensi (2D) batuan bawah
2D litologi batuan bawah permukaan
permukaan.
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
Interpretasidan Analisis Data Berdasarkan informasi geologi daerah
penelitian dan tabel variasi nilai resistivitas
Interpretasi terhadap penampang
batuan, maka batuan di bawah line GT-L01
resistivitas 2D bawah permukaan yang
bisa diinterpretasi menjadi tiga jenis batuan
diperoleh dilakukan dengan mengacu peta bawah permukaan, sebagaimana
geologi daerah penelitianuntuk menafsirkan
ditunjukkan dalamTabel 1.
jenis litologibatuan bawah permukaan
lengkap dengan struktur geologi yang
terdapat di kawasan tersebut.Kemudian
setelah diperoleh hasil interpretasi masing-
masing lintasan, maka dilakukan korelasi
antar lintasan.Korelasi ini bertujuan untuk

114
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

Gambar 2Desain
Desain survei akuisisi data geolistrik zona
zonalemah KawasanJalan RayaGunung
RayaGu
Tugel(https://earth.google.com/)
Tugel

Gambar 3.Penampang
Penampang resistivitas 2D batuan bawah permukaan pada line GT-L01
GT

115
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

Gambar 4.Hasil interpretasi litologi terhadap model penampang resistivitas 2Dbatuan bawah
permukaan padaline GT-L01

Gambar 5Analisis keberadaan zona lemah pada line GT-L01

Gambar 6.Penampang resistivitas 2D struktur bawahpermukaan pada line GT-L02

116
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

Gambar 7.Hasil interpretasi litologi terhadap model penampang resistivitas 2D batuan bawah
permukaan pada line GT-L02

Gambar 8.Analisis keberadaan zona lemah pada line GT-L01

Gambar 9. Korelasi penampang 2D line GT-L01dan lineGT-L02; zona yang dilingkari pada
gambar diestimasi sebagai zona kuat.

117
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

Tabel 1 Interpretasi nilai resistivitas line GT- bawah permukaan pada line GT-L02
L01 diinterpretasi terdiri atas tiga jenis.
Nilai Keberadaan titik-titik yang menunjukkan
Jenis
No. Resistivitas Warna zona lemah padaline GT-L02 ditampilkan
Batuan
(Ωm) pada Gambar 8. Keberadaaan zona lemah
padaline ini terdapat di beberapa bagian
1 Batupasir 10,00 – namun memiliki luasan yang kecil. Bagian
. Gampingan 26,00 ke-1 berada pada jarak pengukuran 14,70 –
26,50 meter dan memiliki ketebalan kurang
2 Batu 3,04 – lebih 8 meter dari permukaan tanah. Bagian
. Napal 10.00 ke-2 berada pada lapisan batuan napalpada
jarak 40,00 – 57,50 meter, kedalaman kira-
3 Batuan 0,92 – kira 3 meter dan ketebalan kira-kira 6
. Pasir Halus 3,00 meter.Bagian ke-3 berada pada
jarakpengukuran 68,00– 72,50 meter
dengan ketebalan kurang lebih 4 meter dari
permukaan.Sedangkan bagian ke-4 berada
Untuk menganalisis keberadaan zona
pada jarak 79,70 – 89,70 meter, kedalaman
lemahyang memicu amblesan di daerah
kira-kira 2 meter, dan ketebalan kira-kira5
penelitian, dilakukan korelasi antara
meter. Berdasarkan analisis keberadaan
penampang 2D resistivitas dengan
zona lemah pada line GT-02bahwa bagian
penampang2D litologi batuan bawah
ke-1 dan ke-2 berada di bawah zona
permukaan, seperti terlihat pada Gambar
amblesan.Adapun bagian ke-3 dan ke-4 di
5.Zona lemah pada lintasan ini terdiri atas 3
luar zona amblesan, sehingga blok batuan
bagian. Bagian ke-1 berada pada jarak
tersebut diperkirakansebagaizona lemah
10,20 – 53,00 meter, yang memiliki
baru.
ketebalan kira-kira 6 meterdan kedalaman
kurang lebih 4 meter di bawah titik
pengukuran. Bagian ke-2 hanya sedikit dan
Tabel 2 Interpretasi nilai resistivitas line GT-
terlihat di permukaan pada jarak 58,00 –
L01
60,50 meter dengan ketebalan kira-kira 3
meter.Bagian ke-3 juga terlihat di Nilai
permukaan pada jarak 72,20 – 87,50 No Jenis
Resistivitas Warna
meterdengan ketebalan kurang lebih 4 . Batuan
(Ωm)
meter. Zonalemah bagian ke-1 dan ke-2
berada di bawah zona 1 Batupasir 10,00 –
amblesan.Sedangkan zona lemah bagian . Gampingan 25,60
ke-3 berada di luar zona amblesan dan
diperkirakan merupakan zonalemah baru. 2 Batu 3,11 –
. Napal 10,00

Struktur Bawah Permukaan padaLine 3 Batuan 0,99 –


GT-L02 . Pasir Halus 3,10
Berdasarkan hasil pemodelan pada line
GT-L02, diperoleh model penampang
resistivitas 2D seperti terlihat pada Gambar Korelasi Penampang Zona Lemah Line
6. Nilai resistivitas pemodelan berkisar 0,99 GT-L01 dan Line GT-L02
– 25,60 Ωm,panjang line 100 meter, dan
Berdasarkan hasil interpretasi litologi,
kedalaman maksimum pemodelan adalah
selanjutnya dapat dikorelasikan antara
9,85 meter dari permukaan. Nilai rmserror
penampang litologi2D batuan bawah
pemodelan adalah6,1%.Berdasarkan
permukaanpadaline GT-L01 dan lineGT-L02
informasi geologi daerah penelitian dan
untuk memperoleh informasifaktor-faktor
tabel nilai resistivitas batuan, maka
penyebab amblesan yang terjadi.Korelasi
dilakukan interpretasi.Hasil interpretasinya
penampang 2D antara dua lintasan tersebut
berupa penampang 2D litologi batuan
ditampilkan pada Gambar 9.Berdasarkan
bawah permukaanseperti terlihat pada
gambarhasil korelasi dua lintasan tersebut,
Gambar 7 serta tabel jenis batuan bawah
diinterpretasi struktur batuan bawah
permukaan seperti ditunjukkan padaTabel
permukaan.Struktur batuan bawah
2.Berdasarkan tabel tersebut, jenis batuan

118
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

permukaan di daerah penelitian terdiri atas mengarah keline GT-L01 dan


batuan sedimen yang membentukmodel menginterpretasi struktur batuandi bawah
lapisan berselang (cross bedding).Lapisan permukaan jalan raya di sepanjang zona
berselang yaitusuatu perlapisan yang amblesan. Struktur litologi batuan bawah
menunjukkan ada perlapisan yang permukaan tepat di bawah jalan raya dapat
terpotong lapisan lainnya (Radar dimodelkan secara tiga dimensi (3D)
Banyumas, 2015). berdasarkan hasil korelasi antara ke dua
penampang litologi 2D pada line GT-L01
Gambar 9 menunjukkan bahwa
dan line GT-L02. Interpretasi tiga dimensi
penampang 2Dpada line GT-L02 terlihat
(3D) batuan bawah permukaan untuk
mempunyai area luasan zona lemah lebih
sebagian amblesan yang terjadidi
kecil daripada line GT-L01. Area bawah
bawahbadan Jalan Raya Gunung
permukaan dari zonaamblesan
Tugelditampilkan pada Gambar 10.
ditunjukkandengan hilangnya lapisan
batupasir gampingan di bawah lapisan yang Hasil pemodelan 3D ini memperlihatkan
diinterpretasi sebagai zona lemah.Dengan struktur amblesan mengarah ke arah line
demikian, adanya zona lemah ini GT-L01 dengan bagian badan jalan yang
diperkirakan akibat batupasir gampingan ambleshampir separuh bagian badan jalan
yang telah lapuk menjadi batuan pasir raya. Hal ini dapat dijelaskan dan dianalisis
halus. Hal ini dibuktikan pada penampang dengan mengacu Gambar 10yang
line GT-L01 danlineGT-L02 pada zona di menunjukkan bahwa di bawah permukaan
luar amblesan yang menunjukkan susunan jalan raya yang ambles terdapat lapisan
batuan bawah permukaan masih terdapat batuan pasir halus yang diindikasikan
lapisan batupasir gampingan, sehingga sebagai zona lemah. Selain itu lapisan
mampu menahan perubahan struktur di batuan pasir halus tersebut memiliki
atasnya akibat gaya berat dan tekanan dari ketebalan yang lebih tinggi daripada
kendaraan berat. sebagian badan jalan yang tidak ambles
sehingga amblesan mengarah ke line GT-
Selain itu korelasi iniditujukan untuk
01.
mencari penyebab arah amblesan

Gambar 10.Pemodelan 3D litologi bawah permukaan kawasanJalan Raya Gunung Tugel

119
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

permukaan, yang terdiri atas tiga jenis


batuan yaitu batupasir halus dengan
Hasil pemodelan 3D menunjukkan semua
resistivitas 0,90 – 3,00 Ωm, batuan napal
bagian zona lemah dibagian atasnya
dengan resistivitas 3,00 – 10,00 Ωm, serta
terlapisi napal (marl).Lapisan ini diartikan
batupasir gampingan dengan resistivitas
batu lempung berkarbonat yang memiliki
10,00 – 26,00 Ωm.
sifat agak lembek dan menyatu ketika jenuh
air, sedangkan saat kondisi kering bersifat Hasil penelitian telah membuktikan
agak keras namun rapuh.Bagian zona adanya zona lemah di bawah permukaan
lemah yang berupa batuan pasir yang zona amblesan padajalan raya, serta
bersifat lunak atau tidak kompak dapat adanya zona lemah baru di luar zona
berubah struktur perlapisannya mengikuti amblesan. Zona lemah baru inidiprediksi
tren perlapisan di atas atau sekitarnya. berpotensi menjadi penyebab terjadi
Lapisan batupasir gampingan memiliki sifat amblesan baru pada titik-titik yang lain pada
porous (memiliki pori batuan dimana air jalan raya.
dapat masuk dengan mudahnya ke arah
Zona lemah yang ditemukan di daerah
bawah permukaan).
penelitian diinterpretasi sebagai batuan
Secara historis peristiwa amblesan terjadi yang bersifat lunak dan tidak kompak,
pada musim hujan yaitupada bulan Januari sehingga tidak mampu menahan perubahan
2015 (Radar Banyumas, 2015).Ketika struktur akibat tekanan dan gaya berat dari
terjadi hujan, air meresap melalui lapisan kendaraan berat yang seringmelewati jalan
batupasir gampingan, sehingga lapisan raya di kawasan ini.
berikutnya yaitu batuan napal menjadi
semakin lembek akibat jenuh
air.Berdasarkan fakta, jalan raya di UCAPAN TERIMAKASIH
kawasan ini sering dilewati kendaraan
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
berat(truk) setiap hari. Oleh karena itu, tidak
Dekan Fakultas MIPA UNSOED, Ketua
dapat dipungkiri permukaan badan jalan
akan menerima tekanan dan gaya berat Jurusan Fisika, dan Kepala Laboratorium
Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika
besar dari kendaraan itu, sehingga
mengakibatkan struktur batuan bawah FMIPA Universitas Jenderal Soedirman
permukaan bergerak ke arah bawah atas fasilitas peralatan Geolistrik merk
(ambles). Oleh sebab ituberdasarkan hasil Naniura dan peralatan lainnya yang
interpretasi disimpulkan bahwa kendaraan digunakan untuk akuisisi data resistivitas 2D
di lapangan. Terima kasih juga disampaikan
berat merupakan salah satu penyebab
kepada semua tim peneliti yang terdiri atas
terjadinya amblesan di kawasan ini.
mahasiswa Program Studi Fisika UNSOED
Selanjutnya berdasarkan Gambar 5 dan yang telah bekerjasama dan bersusah
Gambar 8,ditemukan zona lemah baru di payah dalam proses akuisisi data geolistrik.
luar area zona amblesan, yang berpotensi
menjadi amblesan baru.Oleh sebab itu,
seharusnya dilakukan penanganan untuk DAFTAR PUSTAKA
mengantisipasi terjadi amblesan baru pada
sisi dan badan jalan lainnya yang dapat Asikin, S., Handoyo A.,dan Busono H.
merugikan masyarakat dan pihak-pihak 1992.Peta Geologi Lembar Purwokerto,
yang berkepentingan. Salah satunya adalah Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan
melakukan pengujian DCPT (Dutch Cone Pengembangan Geologi (P3G).
Penetrometer Test) yang bertujuan untuk Bahri, A.S. 2005.Hand Out Mata Kuliah
mendapatkan hubungan fisis antara Geofisika Lingkungan dengan Topik
tekanan konus (tingkat kekerasan tanah) Metoda Geolistrik Resistivitas.
dengan jenis resistivitas batuan (Wafi dkk., Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu
2013). Pengetahuan Alam, Institut Teknologi
KESIMPULAN Sepuluh November (ITS).

Survei geolistrik dengan konfigurasi Burger, H.R. 2006. Applied Geophysics:


Wenner telah dilaksanakan di kawasan Exploring the Shallow Subsurface.New
Jalan Raya Gunung Tugel, Kecamatan York: WW Norton.
Patikraja, Kabupaten Banyumas. Hendrajaya L. dan Arif, I. 1990.Geolistrik
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Tahanan Jenis.MonografMetoda
variasi nilai resistivitas batuan bawah Eksplorasi.Bandung: Laboratorium

120
Syukron Makmur, Sehah, Sugito
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei
Geolistrik Konfigurasi Wenner

Fisika Bumi, Institut Teknologi Bandung Soedarsono.2006. Analisis Amblesan


(ITB) . Tanah Akibat Pembebanan Pada Akuifer
Bebas dan Pengaruhnya Terhadap
Loke, M.H. 1999. Electrical Imaging
Lingkungan di Sebagian Kota
Surveys for Environmental and
Semarang.Jurnal Pondasi, (12)1: 76-85.
Engineering Studies.PenangMalaysia.
Sophian, R.I. 2010. Penurunan Muka Tanah
Parasnis, D.S. 1972. Principles of Applied
di Kota-Kota Besar Pesisir Pantai Utara
Geophysics.London: Chapman and Hall
Jawa (Studi Kasus: Kota Semarang).
Ltd.
Bulletin of Scientific Contribution, (8)1:
Radar Banyumas.2015. Gunung Tugel 41-60.
Butuh Tanaman Penguat
Telford, W., Geldart, L., andSheriff, R. 1990.
[online].diunduh dari:
Applied Geophysics Second Edition.
http://www.radarbanyumas.co.id.[Diakse
New York: Cambridge University.
s pada tanggal 29 April 2016].
Wafi, A., SantosaB. J., dan Warnana, D.D.,
Reynolds, J.M. 1997. An Introduction to
2013. Pemetaan Zona Lemah Jalan
Applied and Environmental
Arteri Porong Menggunakan Metode
Geophysics.England: John Wiley and
Geolistrik dan Dutch Cone Penetrometer
Sons Ltd.
Test (DCPT).Jurnal SAINS POMITS,
Santoso, D. 2002. PengantarTeknik (1)1: 1-4.Surabaya : Institut Teknologi
Geofisika. Bandung: Departemen Teknik Sepuluh November (ITS).
Geofisika, Institut Teknologi Bandung
(ITB).

121

Anda mungkin juga menyukai