TUJUAN
Siswa diharapkan mampu
Membuat laporan biaya produksi dengan menggunakan metode
harga pokok pesanan
Mengitung harga pokok produksi
ISI
A. Konsep dan Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan
B. Prosedur Pencatatan Dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan
C. Kartu Harga Pokok Pesanan (Job Cost Sheet)
D. Akuntansi Biaya Dengan Metode Harga Pokok Pesanan
E. Pemisahan Akuntansi Kantor Dengan Pabrik
2. Tujuan
Tujuan utama dalam penetapan sistem harga pokok pesanan adalah untuk
menentukan biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang digunakan
untuk menghasilkan atau menyelasaikan suatu pesanan atau kontrak
Estimasi biaya dilakukan waktu menerima pesanan, dan prosedur pesanan kerja dirancang
untuk menunjukkan biaya bila pesanan tersebut berlangsung dalam produksi sehingga
memberi kesempatan untuk mengendalikan biaya
Hal - 54
b) Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam 2 (dua) golongan, yaitu biaya langsung
dan biaya tak langsung
Pada biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
sedangkan biaya tak langsung terdiri dari baiaya – biaya produksi selain biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung
d) Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebaskan / diperhitungkan
secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan biaya overhead
pabrik (biaya produksi tak langsung) dibebankan kapada pesanan tertentu atas dasar
tarif yang ditentukan di muka (preditermine rate).
e) Harga pokok tiap – tiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai
f) Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan
Persediaan BB BDP
Produk Jadi
Applied FQH
FGIL
Gambar 22 : Prosedur pencatatan dan pengendalian pada metode harga pokok pesanan
Hal - 54
Pada perkiraan akan di kredit sejumlah pemakaian bahan yang dihitung atas dasar
bukti permintaan bahan ( materials requistion ) dan sejumlah pemakaian bahan tersebut
akan dicatat dalam perkiraan barang dalam proses di sebelah debet. Dalam hubungannya
dengan pengendalian bahan baku maka persediaan bahan disediakan kartu pembantu
berupa kartu persediaaan (stock card atau raw material inventory ledger)
Perkiraan gaji dan upah akan dikredit sebesar pembebanan gaji dan upah sebagai
biaya produksi. Atas dasar job time ticket (direct labor ticket) dapat diketahui besarnya
biaya tenga kerja langsung, yang mana biaya tenaga kerja langsung merupakan elemen
perkiraan barang dalam proses. Sedang untuk biaya tenaga kerja tak langsung akan dicatat
dalam perkiraan biaya overhead pabrik sesungguhnya (control factory overhead atau actual
factory overhead)
Pada sistem harga pokok pesanan biaya overhead pabrik akan diperhitungkan ke
dalam biaya produksi sebesar tarip yang ditentukan di muka. Pencatatan pembebanan biaya
overhead pabrik dengan mendebit perkiraan barang dalam proses dan mengkredit biaya
overhead pabrik yang dibebankan (Applied Factory Overhead). Biaya produk atau pesanan
yang telah selesai akan dipindahkan ke perkiraan persediaan produk jadi. Perhitungan
produk/pesanan yang selesai ini digunakan kartu pembantu job cost sheets (kartu harga
pokok pesanan).
Jadi job cost sheets sebagai kartu untuk mengumpulkan biaya tiap-tiap pesanan
(job) dan sebagai kartu pembantu perkiraan barang dalam proses. Perkiraan produk jadi
merupakan account untuk mencatat produk yang telah selesai dan account ini dibantu
dengan buku pembantu produk jadi yang berisi perincian pesanan yang telah selesai.
PT "Poltek"
Jl. Ciptomanghunkusumo
Pemesan : Kartu Harga Pokok Pesanan Tgl. Diterima :
Jenis Prod : Tgl. Diproduksi :
Spesifikasi : Tgl. Selesai :
Jumlah : Tgl. Diserahkan :
Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik
Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml
Rekapitulasi :
Harga
BB : Rp jual : Rp.
BTK : Rp HP. Penjualan : Rp.
BOP : Rp Laba Kotor : Rp.
Jumlah : Rp
Gambar 23 : Job cost sheet
Hal - 54
D. Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan
Contoh :
PT ”Barata” mengolah produk atas dasar pesanan. Rekening persediaan pada tanggal 1
Januari 2003 adalah sebagai berikut :
Hal - 54
Upah tak langsung Rp. 150.000,-
4. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada pemesan atas dasar biaya tenaga kerja
langsung dengan tarif 126 % dari biaya tenaga kerja langsung
5. Biaya lain yang terjadi selama bulan januari :
7. Dalam bulan januari pesanan yang sudah selesai meliputi pesanan sebagai berikut :
No. Psn Harga jual
250 Rp. 1.750.000,-
001 Rp. 2.000.000,-
002 Rp. 750.000,-
Hal - 54
a. Jurnal
1. Jurnal pembelian bahan baku
Rp. (000)
Mencatat pembelian bahan
Hal - 54
Upah langsung Rp. 900.000,-
Upah tak langsung Rp. 150.000,-
Gaji bagian pemasaran Rp. 400.000,-
Gaji bagian adm & umum Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 1.950.000,-
Hal - 54
5. Jurnal biaya listrik, reparasi dll
(Rp)
Mencatat biaya lain – lain
BOP – Sesungguhnya 315.000
Biaya pemasaran 210.000
Biaya adm & umum 180.000
Kas 710.000
Perhitungan alokasi biaya listrik :
Biaya listrik pabrik = 70 % x Rp. 150.000,- = Rp. 105.000,-
Biaya pemasaran = 20 % x Rp. 150.000,- = Rp. 30.000,-
Biaya adm & umum = 10 % x Rp. 150.000,- = Rp. 15.000,-
6. Jurnal produk jadi
(Rp)
Mencatat pesanan yang selesai
Persediaan Produk jadi 2.170.000
BDP – BB 1.050.000
BDP – BTK 840.000
BDP – BOP 1.050.000
Hal - 54
BOP - Disesuaikan
3.a 150.000 9 1.125.000
5.a 730.000
5.b 100.000 Selisih 310.000
5.c 90.000
5.d 50.000
6 315.000
1.435.000 1.435.000
Cuplikan kartu harga poko pesanan No. 250, No. 001 dan No. 002
PT "Barat"
Jl.
Pemesan : Kartu Harga Pokok Pesanan Tgl. Diterima :
Jenis Prod : Tgl. Diproduksi :
Spesifikasi : No : Psn 250 Tgl. Selesai :
Jumlah : Tgl. Diserahkan :
(Rp.
000)
Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik
Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml
200 100 125
150 200 250
Rekapitulasi :
Harga
BB : Rp. 350.000,- jual : Rp. 1.750.000,-
BTK : Rp. 300.000,- HP. Penjualan : Rp. 1.025.000,-
BOP : Rp. 375.000,- Laba Kotor : Rp. 725.000,-
: Rp.
Jumlah 1.025.000,-
Hal - 54
No. Psn : 002
(Rp. ’000)
Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overdead pabrik
Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml Tgl Ket Jml
300 240 300
Buku besar untuk perkiraan barang dalam proses dan produk jadi sebagai berikut :
Hal - 54
Dibawah ini diberikan contoh pencatatan dalam jurnal serta buku besar perkiraan
Barang Dalam Proses
1. Jurnal
(Rp. ’000)
1 Mencatat pemakaian bahan
Barang Dalam Proses Rp6.600
Persediaan bahan baku Rp6.600
Perhitungan unit ekuvalen, perhitungan biaya persatuan untuk tiap tiap elemen biaya
merupakan bagian dari pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan biaya
produksi.
Laporan biaya produksi atau cost of production report dibuat untuk bagian-baigan
produksi secara berkala, misalnya sebulan sekali dan memuat laporan tentang
Jumlah-jumlah unit yang diterima dan diolah
Unit yang masih diolah baik awal maupun akhir masa produksi
Ekuivalen produk untuk tiap elemen biaya
Biaya prodksi untuk tiap elemen biaya
Biaya produksi persatuan
Biaya yang dikeluarkan dan dibebankan pada produksi
Pertanggung jawab biaya-biaya
Jadi secara garis besar laporan biaya produksi terbagi dalam 3 bagian:
a. Laporan produksi / data produksi / kwantitas produk atau daftar kwantitas
Hal - 54
b. Biaya yang dibebankan / perincian biaya
c. Perhitungan harga pokok / pertanggungjawaban biaya
1. Laporan biaya produksi untuk produk yang diolah melalui satu departemen
Contoh:
PT. Kencana membuat satu macam produk melalui satu proses pengolahan. Data yang
terjadi selama bulan januari 2003 adalah sebagai berikut:
Data produksi:
Satuan produksi yang dimaksudkan proses 100.000 satuan
Produk selesai ditransfer ke gudang 80.000 satuan
Produk dalam proses 31 januari 2003 20.000 satuan
(TP. 100% Biaya bahan dan 50% biaya konversi)
Data biaya:
Biaya bahan baku Rp. 1.000.000,-
Biaya tenaga kerja Rp. 900.000,-
Biaya overhead pabrik Rp. 1.800.000,-
Jumlah Rp. 3.700.000,-
Hal - 54
2. Laporan biaya produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu
departemen
Untuk produk yang pengolahannya melalui lebih dari satu departemen aliran proses
serta aliran biaya secara garis besar digambarkan sebagai berikut:
Contoh:
Seperti contoh sebelumnya PT Kencana dengan tambahan bahwa produk memerlukan
pengolahan lebih lanjut di departemen II
Data biaya dan produksi untuk departemen II sebagai berikut:
Data Produksi:
Diterima Produk dari departemen I 80.000 satuan
Produk selesai ditransfer ke gudang 65.000 satuan
Produk dalam proses akhir (TP 2/3 Biaya konversi) 15.000 satuan
Hal - 54