Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS

“MASALAH SOSIAL”

PRESENT BY RUDIANSYAH
BWS KALIMANTAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGERTIAN STUDI KASUS
Menurut Bogdan dan Bikien (1982)
studi kasus merupakan pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu orang subjek atau
satu tempat penyimpanan dokumen atau satu
peristiwa tertentu.

Surachrnad (1982) membatasi


pendekatan studi kasus sebagai suatu
pendekatan dengan memusatkan perhatian
pada suatu kasus secaraintensif dan rinci.
TUJUAN STUDI KASUS
Tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekedar
untuk menjelaskan seperti apa obyek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan
bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan
kata lain, penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab pertanyaan
penelitian tentang ‘apa’ (what) obyek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh
dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’
(why) obtek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang
sebagai suatu kasus.

Sementara itu, strategi atau metoda penelitian lain cenderung


menjawab pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana (where), berapa
(how many) dan seberapa besar (how much).
LATAR BELAKANG
Permasalahan sosial yang terjadi dilokasi pekerjaan dengan petani selaku
pemilik lahan.

PERMASALAHAN
Pada saat pelaksanaan pekerjaan dilapangan, terdapat beberapa petani
yang merasa keberatan untuk lahannya dibangun jaringan irigasi
sehingga menimbulkan hambatan yang berakibat keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
TAHAPAN PENANGANAN MASALAH
1. Mengumpulkan informasi / data-data terkait masalah yang terjadi
dilokasi pekerjaan, dalam hal ini selaku pemilik lahan merasa
keberatan untuk lahannya dibangun jaringan irigasi sehingga
menimbulkan hambatan yang berakibat keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

2. Merumuskan masalah dari informasi / data-data yang telah


terkumpul, dengan diadakan rapat koordinasi terlebih dahulu
antara direksi pekerjaan den penyedia jasa terkait masalah yang
terjadi.
TAHAPAN PENANGANAN MASALAH
3. Menentukan metode penanganan terkait masalah dengan acuan dari
hasil perumusan masalah, diputuskan bahwa dari rapat koordinasi
antara direksi pekerjaan dengan penyedia jasa untuk memberikan
penjelasan berkenaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

4. Menyampaikan solusi berupa penanganan masalah sehingga


permasalahan terselesaikan.

5. Berkaitan dengan masalah sosial di lokasi pekerjaan setelah dirumuskan


dari hasil informasi oleh pihak-pihak yang bersangkutan (pemilik lahan)
maka ditentukan penanganan masalah berupa musyawarah dengan
pemilik lahan dan aparat desa.
KESIMPULAN SOLUSI PENANGANAN
Dari pihak direksi dan penyedia jasa memberikan penjelasan dengan
mengadakan rapat bersama dengan beberapa petani tersebut beserta
perangkat desa untuk merumuskan solusi terhadap rasa keberatan dari
beberapa petani sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat kembali berjalan
sesuai dengan target/output yang direncanakan.
DOKUMENTASI KEGIATAN MUSYAWARAH

Anda mungkin juga menyukai