Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
1. No. RM : P317307018106326
2. Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Kec. Sawah Besar
3. Nama : An. H
4. Jenis Kelamin : Laki – laki
5. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Februari 2016
6. Suku : Jawa
7. Agama : Islam
8. Alamat : Jl. Sawah Besar XIII
9. Jenis Pembayaran : BPJS kelas III
10. Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2018

B. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis pada ibu pasien pada tanggal 19 Oktober 2018
pukul 10.20 WIB di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
1. Keluhan Utama :
Batuk dan pilek sejak ± 5 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan :
Keluhan disertai dengan demam dan mual.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli Manajemen Terpadu Balita


Sakit (MTBS) di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar pada tanggal 19
Oktober 2018 dengan keluhan batuk dan pilek yang dirasakan sejak 5 hari
sebelum datang ke puskesmas. Keluhan batuk berdahak berwarna
kekuningan sedangkan cairan yang keluar dari hidung berwarna bening.
Batuk dirasakan terus menerus tetapi tidak sampai menyebabkan anak sesak.
Keluhan ini disertai adanya demam sejak 3 hari yang lalu, demam dirasakan
tidak terlalu tinggi. Keluhan mual dirasakan sejak ± 3 hari yang lalu tidak
disertai muntah dan pasien menjadi kurang nafsu makan. Penurunan berat
badan secara drastis tidak ada. Keluhan tidak disertai BAB cair. Pasien sudah
meminum obat parasetamol yang di beli di warung, namun kondisinya tidak
membaik.

Saat datang ke puskesmas ibu pasien berharap agar setelah diobati


pasien dapat cepat sembuh dan tidak menularkan ataupun tertular dari
anggota keluarga lainnya. Menurut ibu pasien, penyakit yang diderita
anaknya adalah sebuah coban yang datangnya dari Allah SWT dan
merupakan penyakit yang menular namun harus diobati dan diushakan
kesembuhannya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah sakit seperti ini sebelumnya sekitar 4 bulan yang lalu, dan
dibawa berobat ke puskesmas lalu keluhannya membaik. Riwayat
pengobatan TB disangkal. Riwayat asma dan alergi obat disangkal.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien mengataan dikeluarga ada yang mengalami keluhan yang
sama seperti yang dirasakan pasien, yaitu kakak pasien. Riwayat penyakit
TB pada anggota keluarga tidak ada. Riwayat alergi, hipertensi dan diabetes
mellitus disangkal.

6. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah meminum obat parasetamol yang di beli di warung.

7. Riwayat Kehamilan

Selama kehamilan, ibu pasien rutin kontrol kehamilan ke Puskesmas


Kecamatan Sawah Besar. Penyakit pada saat kehamilan disangkal oleh ibu
pasien.
8. Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak kedua. Pasien lahir normal di rumah sakit
dengan berat lahir sebesar 2700 gram.
9. Riwayat Imunisasi
Pasien mengikuti program imunisasi:
 Setelah lahir : HB0
 Usia 1 bulan : BCG, Polio 1
 Usia 2 bulan : DPT-HB-Hib combo 1, Polio 2
 Usia 3 bulan : DPT-HB-Hib combo 2, Polio 3
 Usia 4 bulan : DPT-HB-Hib combo 3, Polio 4
 Usia 9 bulan : Campak
 Usia 18 bulan : DPT-HB-Hib combo 4, Campak
10. Riwayat Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersam dengan kedua orangtuanya. Ayah pasien bekerja
sebagai pegawai swasta dengan pendapatan cukup untuk kebutuhan sehari-
hari. Ibu pasien merupakan ibu rumah tangga.
11. Riwayat Makan
 Usia 0 - 6 bulan : ASI
 Usia 6 – 9 bulan : ASI + susu formula + makanan lumat
 Usia 9 – 12 bulan : ASI + susu formula + makanan lembek
 Usia > 12 bulan : ASI + susu formula + makanan padat
Ibu pasien mengatakan anaknya makan secara teratur sebanyak 3 kali
sehari disertai dengan 2 kali selingan berupa snack. Makanan yang
disediakan dimasak langsung oleh ibu pasien di rumah.

12. Riwayat Kebiasaan


Pasien memiliki kebiasaan bermain di dalam rumah bersama ibu dan
kakaknya. Pasien juga sering bermain keluar rumah dan melakukan
aktivitas fisik seperti berlari. Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan
tiga kali sehari dan ibu pasien biasanya memasak makanan sendiri dan
jarang membeli makan diluar. Terdapat kebiasaan untuk mencuci tangan
sebelum makan, dan terdapat kebiasaan merokok oleh ayah pasien tetapi
tidak pernah didalam rumah.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda Vital

a. Nadi : 88x / menit

b. Suhu : 36,8 oC

c. Respirasi : 32 x / menit

4. Status Gizi

a. Berat Badan : 14 Kg

b. Panjang Badan : 93 Cm

c. IMT : 16,2 kg/m2 (z-score : 0 [baik])

d. BB/U : z-score : 0 (baik)

e. PB/U : z-score : 0 (baik)

f. BB/TB : z-score : 0 sd 1 (baik)

5. Status Generalis
Kepala dan Leher:

 Kepala : bentuk kepala normocephal


 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera icterus (-/-), pupil
isokor mata cekung (-/-)
 Telinga : Bentuk daun telinga normal, nyeri tekan tragus (-/-)
 Hidung : pernapasan cuping hidung (-)
 Mulut : mukosa bibir kemerahan dan tidak kering, cyanosis (-)
 Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax

 Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris.


retraksi iga (-/-)
 Palpasi : pergerakan dada simetris, fremitus vokal dan
taktil simetris
 Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi :
Pulmo: Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Cor: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

 Inspeksi : bentuk datar simetris


 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Perkusi : timpani di semua regio abdomen, shifting
dullness (-), nyeri tekan epigastrium (-).
 Palpasi : dinding perut simetris, massa (-) Hepar dan
Lien tidak teraba, turgor abdomen kembali
cepat
Inguinal, Genitalia dan Anus

 Inguinal : dalam batas normal


 Genitalia : dalam batas normal
 Anus : dalam batas normal
Ekstremitas atas dan bawah

Akral hangat (+/+), Edema (-/-), CRT < 2 detik

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

E. POLA MAKAN (FOOD RECORD)

Tabel 1. Pola Makan Pasien pada Tanggal 16-18 Oktober 2018 (Food Record)
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Susu UHT 70 kal 6g 4g 4g
16-10- 2018 Roti isi keju 200 kal 30 g 6g 7g
Biskuit 2 44 kal 8g 1g 1g
keping
Jumlah 314 kal 44 g 11 g 12 g
Siang Nasi Putih 120 kal 27g 2g 0.2 g
16-10- 2018 Sayur Bayam 75 kal 7g 5g 4g
Lele Goreng 180 kal 6g 13 g 11 g
Jeruk 62 kal 15 g 1g 0.1 g
Jumlah 437 kal 55 g 21 g 15.3 g
Malam Nasi Putih 120 kal 27g 2g 0.2 g
16-10- 2018 Ayam Goreng 211 kal 7.5 g 16 g 12.6 g
Sayur Bayam 75 kal 7g 5g 4g
Jumlah 406 kal 41.5 g 23 g 16.8 g
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Susu UHT 70 kal 6g 4g 4g
17-10- 2018 Nasi goreng 164 kal 21 g 2g 6g
Pisang 90 kal 2 g 1g 0.3 g
Jumlah 324 kal 28 g 7g 10.3 g
Siang Nasi Putih 120 kal 27g 2g 0.2 g
17-10- 2018 Sop ayam 134 kal 11 g 14 g 4g
Pepaya 59 kal 15 g 1g 0.2 g
Jumlah 313 kal 54 g 17 g 4.4 g
Malam Nasi Putih 120 kal 27 g 2g 0.2 g
17-10- 2018 Telor Ceplok 92 kal 0.4 g 6g 7g
Kecap manis 60 kal 15 g 0g 0g
Jumlah 272 kal 42.2 g 8g 7.2 g
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Bubur ayam 155 kal 15 g 12 g 15 g
18-10- 2018 Biskuit 2 44 kal 8g 1g 1g
keping
Jumlah 199 kal 23 g 13 g 16 g
Siang Nasi Putih 120 kal 3g 2g 3.2 g
18-10- 2018 Tempe bacem 118kal 3g 5g 3g
Sop kacang 137 kal 19 g 7g 3g
Merah
Yogurt 50 kal
Jumlah 425 kal 25 g 14 g 9.2 g
Malam Nasi Putih 119 kal 27 g 2g 0.2 g
18-10- 2018 Telur puyuh 28 kal 0.1 g 2.5 g 2g
2 butir
Sop kacang 137 kal 19 g 7g 3g
merah
Jumlah 284 kal 46.1 g 11.5 g 5.2 g

Interpretasi terhadap food recall pasien An. H :


Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa An. H mendapat:
Total kalori perhari
 Tanggal 10 September 2018 : 1.157 kkal
 Tanggal 11 September 2018 : 909 kkal
 Tanggal 12 September 2018 : 908 kkal
Total asupan karbohidrat perhari

 Tanggal 10 Agustus 2018 : 140.5 gr


 Tanggal 11 Agustus 2018 : 124.2 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 94.1 gr
Total asupan protein perhari
 Tanggal 10 Agustus 2018 : 55 gr
 Tanggal 11 Agustus 2018 : 32 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 38.5 gr
Total asupan lemak perhari
 Tanggal 10 Agustus 2018 : 44.1 gr
 Tanggal 11 Agustus 2018 : 21.9 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 30.4 gr
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 991 kkal,
dengan rata-rata asupan karbohidrat 120 gr, protein 42 gr, dan lemak 96 gr.

Penentuan Status Gizi


a. Berat Badan :14 kg
b. Tinggi Badan : 93 cm
c. IMT : BB(kg)/TB(m2) = 14kg/0.93m2=16,2 kg/m2
d. Status Gizi : Baik
 Cara menghitung berat badan ideal ana laki – laki, menurut WKPG
adalah:Berat Badan Ideal (kg) bayi : (umur dalam bulan : 2)+4

BBI = (9 : 2) + 4
BBI = 4,5 + 4 = 8,5 kg

 Kebutuhan Kalori Basal (BBE) anak berdasarkan


rumusan WKPG adalah :

Usia 0 – 1 th:

Perempuan : 110 – 120 kkal/kgBBI

BBE = 110 – 120 kkal x 8,5 kkal = 935 - 1020 kkal/hari

 Kebutuhan Zat Gizi :


a. Protein 10% dari total kalori
= (10% x (935 – 1020)) :4 = 23,375 – 25,5 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= (20% x (935 - 1020) :9 = 20,7 – 22,6 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi protein dan lemak
= (70% x (935 – 1020)) : 4 = 163,625 – 178,5 gr
Kalori selama 3 hari =

Kalori selama tiga hari = 3.511


Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 1.170 kalori/hari

Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada
pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke
puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum
mencakupi gizi yang seimbang. Pasien disarankan agar memberikan tambahan
makanan agar kebutuhan kalori pasien tiap harinya dapat terpenuhi, termasuk
melakukan variasi makanan yang mengandung protein seperti daging sapi dan telur
serta rutin mengkonsumsi buah dan susu.

F. KEGIATAN SEHARI-HARI (Activity Daily Living)


Pasien saat ini sudah lulus SMK dan belum bekerja. Sehari-hari
kegiatan pasien membantu ibu pasien melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti membersihkan rumah, mencuci pakaian dan memasak. Pasien lebih
banyak beraktivitas di dalam rumah, sesekali pasien pergi keluar rumah untuk
membeli makanan. Pasien memiliki hobi membaca komik dan menonton TV
di waktu luangnya.
BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
1) Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
Tn. Andri Handayani (32 tahun)
b. Nama Pasangan
Ny. Utami Riyani (30 tahun)
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
Kedudukan
Jenis Umur
No Nama dalam Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
keluarga
1 Tn. A Suami Laki-laki 32 S1 Pegawai
Swasta
2 Ny. U Istri Perempuan 30 SMA IRT
3 An. Ha Anak Laki-laki 10 - Pelajar
4 An. Hi Anak Laki-laki 2 - -

2) Bentuk Keluarga
Menurut Goldenberg (1980), bentuk keluarga Tn. A adalah nuclear
family. Merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti yaitu suami, istri,
dan anak-anak kandung. Keluarga terdiri dari 1 generasi. Bentuk keluarga
ini termasuk keluarga inti. Tn. A sebagai kepala keluarga. Ny.U sebagai ibu
rumah tangga. Dan dari hasil pernikahan Tn.A dan Ny. U memiliki 2 orang
anak yaitu An. Ha dan An Hi.

3) Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1998) tahapan siklus keluarga Tn. A dan Ny. U termasuk ke dalam tahap
IV, yaitu keluarga dengan anak usia sekolah.
4) Dinamika Kelurga
Keluarga An.H termasuk keluarga yang harmonis.

5) Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. A dan Ny. U mampu meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya dengan mempunyai 2 orang anak
yang sudah dirawat hingga kini. Pada keluarga ini baik dari pihak
ayah maupun ibu keluarganya tidak memiliki kecatatan bawaan
dari lahir. Keluarga An. Hi merasa cukup untuk memenuhi
kebutuhan makanan sehari-hari dan sesuai dengan pola gizi
seimbang yaitu dengan mengonsumsi buah, sayur mayur, serta
susu, tetapi jarang melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti
berolah raga.

b. Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga
Pasien memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya kesehatan.
Komunikasi di antara keluarga juga baik, dan antar keluarga juga
saling memberi dukungan dan mencintai satu sama lain. Tn.A dan
Ny.U saling memberikan rasa aman, nyaman, perhatian kepada
anggota keluarganya.

c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk kebutuhan sehari-hari
keluarga. Penghasilan keluarga ini didapat dari pendapatan Tn. A
yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan Rp
4.500.000/bulan. Dengan jumlah penghasilan yang ada dan
dengan pengaturan penggunaan yang dilakukan orang tua An.Hi
bersama-sama cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
sehari – hari. keluarga An. Hi. Keluarga An. I mempunyai BPJS
sebagai asuransi kesehatan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Lingkungan rumah pasien bersih. Keluarga An. Hi
dikenal sebagai keluarga yang baik dan aktif bermasyarakat di
lingkungan setempat. Keluarga ini menerapkan nilai-nilai dan
norma sosial budaya yang ada di lngkungan tempat tinggal pasien
dengan cukup baik.
e. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. Hi adalah suku
sunda. An. Hi dan keluarga juga merupakan suku Jawa. Keluarga
An. Hi dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga
sekitar.
f. Fungsi Pendidikan
Bagi kedua orang tua yang mendidik An. Hi, mereka menyadari
pentingnya mengejar pendidikan setinggi mungkin. Kepala
keluarga ini yaitu Tn. A merupakan lulusan S1 dan istrinya yaitu
Ny. U menempuh pendidikan hingga SMA.

g. Fungsi Spiritual
Tn. A dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib dan
kewajiban lainnya sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga. Tn. A rutin mengerjakan ibadah Shalat Subuh di
mushala yang terdapat di dekat rumah. Di waktu shalat lainnya
jika berada di rumah, Tn. A melakukan shalat berjamaah dengan
Ny. U dan An. Ha. An. Hi yang berusia 2 tahun 8 bulan mulai
dikenalkan dengan gerakan shalat, bacaan doa sehari-hari dan
surat pendek oleh kedua orang tuanya.
6) Genogram

Tn. A (62 th) Ny. S (55 th) Tn. T (57 th) Ny. M (48 th)

Ny. A (36 th) Tn. B (35 th) Tn. A (32 th) Ny. U (30 th) Tn. A (28 th)

An. Ha (10 th) An. Hi (2 th)

Gambar 2.1 Genogram Keluarga An. Hi

Keterangan Gambar:

: Laki – laki Meninggal : Garis Pernikahan

: Laki – laki : Garis Keturunan

: Perempuan
: Tinggal Serumah

: Pasien
B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

1) Lingkungan tempat tinggal

Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat


KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 3
papan kedap air.
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 0
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 1
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2 2
membaca dengan normal.
25
II SARANA SANITASI

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 2
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 1036

Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 12 x 31 = 372
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 9 x 44 = 396
Total = 1068

Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan :
Rumah An. A (total skor 1068) termasuk dalam kategori rumah
sehat.

2) Kepemilikan Barang – Barang Berharga


Keluarga An. Hi memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya
antara lain, satu buah televisi berwarna yang terletak di ruang keluarga, dua
buah kipas angin yang terletak di masing-masing kamar tidur. Satu buah
rice cooker, kulkas dan satu buah kompor gas. Selain itu keluarga An. H
memiliki satu sepeda motor.

3) Denah Rumah
Kesan: berdasarkan Depkes RI (2002) mengenai kriteria rumah sehat,
rumah An.H termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat, karena ventilasi
kurang memadai. Melihat lingkungan tempat tinggal dan denah rumah yang
dimiliki keluarga pasien tergolong keluarga dengan ekonomi baik.

C. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


1) Perilaku terhadap sakit dan penyakit
 Bila Sakit Ringan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga An.Hi
terlebih dahulu meminum obat yang beli di warung jika tidak membaik
keluarga An.H berobat ke Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
 Bila Sakit Berat
Jika ada salah satu anggota keluarga An.Hi yang mengalami
keluhan yang cukup parah, akan langsung dibawa berobat ke Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar.
2) Perilaku terhadap pencarian pengobatan
 Kepemilikan KMS
An.Hi memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) yang terdapat
dalam Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang digunakan untuk
mengontrol kesehatan Ny.U saat mengandung An.Hi sampai saat ini.
Ny.U selalu memantau status gizi dan tumbuh kembang An.Hi dengan
membawa KMS saat pemeriksaan di posyandu maupun puskesmas.
 Kepemilikan BPJS
Keluarga An.Hi mengikuti program BPJS dan selalu membayar
iuran untuk mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun
Rumah Sakit. An.Hi menggunakan BPJS kelas III untuk biaya
pelayanan kesehatan. Pasien berobat ke puskesmas dengan angkutan
umum atau menggunakan motor. Alasan pasien berobat ke puskesmas
karena biaya pengobatan di puskesmas terjangkau oleh pasien dan tidak
terlalu jauh dari tempat tinggal pasien.
3) Perilaku terhadap makanan
Ibu pasien mengatakan anaknya makan teratur sebanyak 3 kali sehati.
Ibu pasien terbiasa memasak makanannya sendiri dari bahan-bahan yang
dibeli di pasar. Terkadang makanan yang tersisa disimpan di dalam kulkas
dan dihangatkan kembali jika ingin dimakan.
Menu makanan keluarga An.Hi yang sering dimasak adalah ayam, ikan,
tempe, dan sayur. Serta sering mengkonsumsi buah dan susu. Keluarga
An.Hi selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
4) Perilaku terhadap lingkungan
Keluarga An.A membersihkan rumah satu kali sehari. Tn.A masih
mempunyai kebiasaan merokok tetapi tidak pernah di dalam rumah. Rumah
tersebut mempunyai ventilasi udara yang belum dioptimalkan dengan baik,
dan jendela yang kurang sehingga udara maupun cahaya tidak dapat masuk
ke dalam rumah.
Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien memiliki kepedulian yang cukup baik mengenai kesehatan
keluarganya. Bila ada anggota keluarga yang sakit ketika tidak membaik
dengan obat yang dibeli di warung maka langsung dibawa ke puskesmas yang
tidak jauh dari rumah pasien. Pasien juga memiliki BPJS pada setiap anggota
keluarganya. Menu makanan pasien dan keluarga pasien sesuai dengan gizi
seimbang dengan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, sering
mengkonsumsi buah dan tetapi jarang melakukan aktivitas fisik. Pasien tinggal
dalam lingkungan rumah yang bersih.
D. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4.Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai pusat pelayanan Motor / Letak Puskesmas Kecamatan
kesehatan angkutan umum cukup dekat dari tempat
tinggal pasien
Tarif pelayanan Tanpa biaya Untuk biaya pengobatan
kesehatan murah karena ditanggung
oleh BPJS
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan
kesehatan

E. Pola Konsumsi Keluarga


1. Kebiasaan Makan
2. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
F. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Keluarga terkait Kesehatan
G. Pola Dukungan Keluarga
1. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
2. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

H. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga

DIAGNOSTIK HOLISTIK

Anda mungkin juga menyukai