Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN UNIVERSAL

PRECAUTION DAN KEAMANAN


KERJA
No. Dokumen : 440.C.VII.SOP. /2018
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 11 Januari 2018
Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas Ngali
Pemerintah Kabupaten Bima Nurdedin, S.Kep., Ners
Puskesmas Ngali Penata /IIIc
Nip. 19690420200701 1 020

1. Pengertian Pencegahan infeksi adalah sebuah prosedur yang digunakan untuk


mencegah terjadinya resiko infeksi.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk meminimalkan resiko penyebaran penyakit atau


barang yang berbahaya kepada pasien, petugas kesehatan dan
termasuk petugas kebersihan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tanah Miring tentang visi misi
dan tata nilai di Puskesmas Tanah Miring.

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Tutup kepala
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Lap Bersih
5. Baju Laboratorium / scort
6. Bahan Linen
7. Gogle/ kacamata
Bahan :
1. Cairan antiseptik /desinfektan.

6. Prosedur 1. Cuci tangan petugas sebelum melaksanakan semua tindakan


medik.
2. Tangan di lap dengan tissue bersih dan diganti setiap hari.
3. Pakai sarung tangan sebelum melakukan tindakan.
4. Penetapan Pemakaian Sarung Tangan :
a. Ruang Tindakan.
 Satu pasang sarung tangan untuk satu pasien.
b. Unit Pelayanan Keluarga Berencana
Untuk pemeriksaan, 1 (satu) sarung tangan untuk 1 (satu)
pasien.

1
c. Laboratorium, Ruang Tindakan, UGD dan KIA.
 Pemakaian sarung tangan dapat dipakai maksimal 3 kali,
dengan mencuci sarung tangan dengan larutan antiseptik
/ desinfektan kemudian diangin-anginkan setelah kering
kemudian disterilkan diautoclav, jika kena
terkontaminasi dengan darah maka langsung dibuang.
5. Pemakaian Masker
a. Dipakai untuk setiap tindakan di semua unit pelayanan.
b. Digunakan sekali pakai buang.
6. Pemakaian Scort digunakan setiap unit terkait yang beresiko
terkena cairan tubuh.
7. Gunakan pelindung tubuh setiap kali tindakan seperti :
a. Kaca mata untuk melindungi percikan darah, lendir, untuk
RB dan gigi jika diperlukan.
b. Masker untuk penutup mulut pada pelayanan Umum, Gigi,
Laboratorium, KB (kecuali suntik KB dan PIL), pembuatan
puyer di Kamar Obat.
c. Memakai baju pelindung untuk petugas Laboratorium.
8. Buang sarung tangan, masker ke tempat pembuangan sampah
infeksius
9. Cuci alat pelindung seperti kaca mata dan scort.
10. Cuci tangan petugas sampai bersih.
11. Buang sampah infeksius selesai pelayanan (Petugas Cleaning
Service) di tempat yang sudah disediakan.
12. Tambahan untuk Laboratorium:
a. Dilarang makan, minum dan merokok di unit pelayanan.
b. Dilarang menyentuh mulut dan mata pada saat sedang
bekerja.
c. Dilarang memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet
(pipet bulb) atau pipet otomatis jika ada.
d. Simpan bahan kimia dengan hati-hati, karena semua harus
.dianggap berbahaya.
Sterilisasi Alat
Semua alat-alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan atau
tindakan medis harus dalam keadaan steril.
Pembuangan Sampah Medis
Petugas harus memakai sarung tangan rumah tangga pada saat
pemgambilan sampah di unit dan membuangnya ke tempat
pembuangan sampah infeksius.
Penanganan bahan-bahan Linen

2
1. Petugas cleaning servis mengambil bahan-bahan linen yang
sudah kotor, dan menempatkan ke (ruang cuci) untuk dicuci.
2. Petugas mencuci setiap hari bahan linen dan diseterika.
1. Buang jarum ke dalam safety box.
7. Unit terkait 1. Semua Unit Pelayanan Puskesmas.
2. Cleaning Service.
3. Pengelola Sampah Infeksius.
8. Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai