1. Anamnesis
a. progresif :
- pertama kali tumbuhnya kapan?
- besarnya seberapa?
- saat ini besarnya seperti apa?
b. invasi – infiltrasi :
- benjolannya sampai mendesak jaringan di sekitarnya atau tidak?
- perubahan kulit kemerahan?
- koreng (ulcer atau ulkus)
- skin dimpling
- peau d’orange
- nipple retraksi
- ada benjolan (tumor) ditempat lain atau tidak?
- oedem lengan
- benjolan di ketiak (axila)
- saat pasien duduk dan tangan diangkat apakah benjolan juga ikut terangkat?
c. metastase :
- paru : batuk, sesak
- tulang : nyeri tulang (tulang yang bersangkutan)
- hepar : mual
d. faktor resiko :
- usia
- usia menarce < 12 tahun
- menopause
- mendapat terapi hormonal (KB) sudah berapa lama
- genetik (pedigre)
- obesitas
- pernah menderita kanker payudara sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
Status generalis Status lokalis
- Kepala/leher : - Payudara :
a/i/c/d → ikterus Inspeksi :
pembesaran KGB a. perubahan warna kulit : hiperemi,
- Thorax : ulcer/ulkus, skin dimpling, peau
Jantung d’orange, nipple retraksi
Paru : coin lession dan efusi pleura b. puting susu : nipple discharge
- Abdomen : Palpasi : (tumor)
Hepar : hepatomegali o lokasi
o ukuran terpanjang dari diameter
(volume)
o bentuk tumor
o konsistensi
o movement
o permukaan
o jumlah
o
- Axila, Supraklavikula, Infraklavikula :
o jumlah
o ukuran
o konsistensi
o movement
3. Pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan radiologi :
- USG payudara
- mamografi
- foto rontgen thorax
- USG abdomen hepar
b. laboratorium :
- pemeriksaan fungsi hepar
- tumor marker
c. pemeriksaan histopatologi
- FNAB ( fine nidle aspiration biopsi)
4. Diagnosis
Klasifikasi stadium TNM :
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada
atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1 T1* N0 M0
Stadium IIA T0 N1 M0
T1* N1 M0
T2 N0 M0
Stadium II B T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium III A T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium III B T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium III C Tiap T N3 M0
Stadium IV Tiap T Tiap N M1
5. Terapi
a. pembedahan
- CRM (Classic Radical Mastectomy) : pengangkatan seluruh jaringan payudara
beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas tumor, otot pektoralis mayor
dan minor serta diseksi aksila level I-III.
- MRM (Modified Radical Mastectomy) : pengangkatan seluruh jaringan payudara
beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas tumor dan fasia pektoral serta
diseksi aksila level I-II.
- SSM (Skin Sparing Mastectomy) : pengangkatan seluruh jaringan payudara
beserta tumor dan nipple areola komplek dengan mempertahankan kulit sebanyak
mungkin serta diseksi aksila level I-II.
- NSM (Nipple Sparing Mastectomy) : pengangkatan seluruh jaringan payudara
beserta tumor dengan mempertahankan nipple areola komplek dan kulit serta
diseksi aksila level I-II.
b. kemoterapi
ada 3 jenis setting kemoterapi yaitu adjuvan, neoadjuvan, dan primer (paliatif)
c. radioterapi
indikasi radioterapi pada protokol PERABOI 2003 adalah :
- setelah tindakan operasi BCS
- tepi sayatan dekat atau tidak tidak bebas tumor (T > 5cm)
- tumor letak sentral atau medial
- KGB positif dengan ekstensi ekstra kapsular
d. terapi hormonal
tujuannya untuk menghilangkan atau mengurangi estrogen dalam sel tumor (estrogen
deprivation)
6. Prognosis
Harapan hidup pasien kanker payudara dalam lima tahun digambarkan dalam five-year
survivak rate (Imaginis, 2009).
Stadium Five-Year Survival Rate
0 100 %
I 100%
II A 92%
II B 81%
III A 67%
III B 54%
IV 20%
Kanker Tiroid
1. Anamnesis :
c. Metastase :
2. Pemeriksaan Fisik :
4. Diagnosa :
Klasifikasi stadium TNM :
T1b : ukuran tumor diameter lebih dari 1 cm namun kurang dari 2 cm, terbatas pada
tiroid
T3 : ukuran tumor diameter > 5 cm, terbatas pada tiroid atau tumor dengan penyebaran
minimal ke ekstratiroid.
mediastinum)
N (Node), kelenjargetahbening regional (kgb) :
M (Metastasis), penyebaranjauh :
M x : metastasis jauhbelumdapatdinilai
a. KarsinomaTiroidPapiler
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium II : T2 N0 M0
Stadium III : T3 N0 M0
T1 N1a M0
T2 N1a M0
T3 N1a M0
Stadium IV A : T4a N0 M0
T4a N1a M0
T1 N1b M0
T2 N1b M0
T3 N1b M0
T4a N1b M0
c. KarsinomaTiroidMeduller
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium II : T2 N0 M0
T3 N0 M0
T2 N1a M0
T3 N1a M0
Stadium IV A : T4a N0 M0
T4a N1a M0
T1 N1b M0
T2 N1b M0
T3 N1b M0
T4a N1b M0
Stadium IV B : T4a, Any N, M0
d. KarsinomaAnaplastik
5. Terapi :
6. Prognosis
Harapan hidup pasien kanker dalam lima tahun digambarkan dalam five-year survivak rate
(Imaginis, 2009).
1. Anamnesis
- nyeri berpindah ke perut kanan bawah (titik mc. burney) setelah beberapa jam
- mual-muntah
- demam sumer-sumer
2. Pemeriksaan fisik
a. status generalis
kepala/leher :
thorax :
jantung : S1S2 tunggal, reguler
paru : vesikuler/vesikuler
abdomen :
- inspeksi : -
- auskultasi : -
- palpasi :
o pada regio iliaka kanan : nyeri tekan disertai nyeri lepas di titik
mc. burney
o pemeriksaan rovsing sign : nyeri perut kanan bawah pada saat
penekanan perut kiri
b. pemeriksaan tambahan
psoas sign : pasien posisi terlentang kemudian miring ke arah kiri dan kaki
3. Pemeriksaan penunjang
a. laboratorium : lekositosis
b. USG abdomen
d. laparoskopi
4. Diagnosis banding
5. Terapi
a. pre-operatif
dapat diberikan antibiotik dan observasi ketat, tirah baring serta puasa.
b. operatif
- Laparoskopi apendektomi
c. pasca operatif
6. Komplikasi
akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian
nyeri makin hebat hingga seluruh perut, nyeri tekan dan defans muskular,
c. Appendisitis kronis :
mikroskopis
1. Anamnesa
a. traumatik
- traumanya dari arah mana atau jika jatuh, jatuhnya seperti apa
- kapan mulai terjadi adanya keluhan seperti nyeri dada atau sesak nafas
- dada berdebar-debar
b. non traumatik
- batuk lama
- batuk darah
Perkusi : redup di bagian basal karena darah mencapai tempat yang paling
rendah
a. Foto thoraks : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat
b. Analisa Gas Darah : Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengeruhi,
kadang meningkat. PaO2 mungkin normal atau menurun, saturasi oksigen biasanya
menurun.
4. Penatalaksanaan
menghilangkan darah dan udara dalam rongga pleura. Penanganan pada hemotoraks
adalah :
a. Resusitasi cairan.
b. Pemasangan chest tube ( WSD ) ukuran besar agar darah pada toraks tersebut
c. Thoracotomy
5. Komplikasi
Kegagalan pernafasan
Empyema
Kematian
6. Prognosis
- Apabila dibiarkan tidak dirawat, akumulasi darah akan sampai pada titik dimana
mendasarinya.
Pneumotorax
1. Anamnesa
- nyerinya seperti apa, apakah seperti ditusuk-tusuk atau di timpa bebab berat
- nyeri dada memberat pada saat apa, saat tarik nafas apakah semakin nyeri
- dada berdebar-debar
- mudah lelah
- riwayat trauma
a. inspeksi : rongga dada lebih besar, bagian dada yang terkena tertinggal saat ekspirasi
c. perkusi : hipersonor
d. auskultasi : suara nafas menurun pada sisi yang terkena, rhonky +/+, wheezing +/+
3. Pemeriksaan penunjang
b. EKG
c. Foto toraks Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan
radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern) dengan batas paru
4. Penatalaksanaan
a. Penanganan awal
Airway : bebaskan jalan nafas, nilai trauma inhalasi, intubasi jika terdapat
indikasi.
pemeriksaan CRT,
b. Tindakan Dekompresi
- Pencabutan drain
c. Tindakan bedah
- Dekortikasi
- Reseksi
- pleurodesis
d. Pengobatan tambahan :
Bila terdapat proses lain di paru, pengobatan ditujukan terhadap proses penyebabnya:
- Istirahat total
5. Komplikasi
a. Tension pneumotoraks
b. Pio-pneumotoraks
c. Hidropneumotoraks / hemopneumotoraks
f. Pneumotorak kronik
g. Pneumotoraks ulangan
Luka Bakar
1. Anamnesis :
Karena listrik
Karena radiasi
2. Pemeriksaan Fisik :
Cor : -
Pulmo : -
Abdomen : -
Ekstremitas : -
b. Status Lokalis :
nyeri, edema.
e) Genetalia/perineum : 1%
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium :
b. Elektrokardiografi.
4. Diagnosa :
jaringan subkutan.
5. Terapi
e. Penanganan awal
Airway : bebaskan jalan nafas, nilai trauma inhalasi, intubasi jika terdapat
indikasi.
pemeriksaan CRT,
berikutnya.
g. Resusitasi Nutrisi
- Pemberian 10-15% protein, 50-60% karbohidrat dan 25-30% lemak (dengan NGT
Pemberian analgetik.
Skin grafting.