Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN RESEP PREKURSOR

No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :


01/RSUD-
HB/MPO/2016 1/1
RSUD H. BOEJASIN
Jl. H. Boejasin No.68
Pelaihari
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur RSUD H. Boejasin Pelaihari
STANDAR 25 November 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Edy Wahyudi


NIP. 19730131 200604 1 009
PENGERTIAN Penyusunan dan pencatatan serta penyimpanan resep dan informasi
secara sistematis dengan maksud menangani arsip resep obat
prekursor. Prekursor farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan
kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk
keperluan proses produksi industri farmasi atau produk antara, produk
ruahan, dan produk jadi yang mengandung efedrin, pseudoefedrin,
norefedrin/fenilpropanolamin, ergotamine, ergometrin, atau potassium
permanganat.
TUJUAN Semua aktivitas berkaitan dengan resep obat prekursor pasien
diadministrasikan dan terdokumentasi dengan tertib dan rapi.
INDIKATOR Resep terdokumentasi dengan tertib dan rapi

PROSEDUR 1. Penyimpanan resep dilakukan dengan urutan tanggal dan nomor


urut penerimaan resep
2. Dipisahkan resep prekursor terhadap resep lainnya.
3. Resep dikemas di dalam amplop resep prekursor dan diberi
keterangan bulan pelayanan r/.
4. Jika dalam resep ada 2 macam jenis golongan obat (narkotika,
psikotropika, dan prekursor) maka yang asli disimpan untuk
narkotika/psikotropika dan dikopi sebanyak 2 lembar. Satu lembar
untuk disimpan di amplop prekursor dan satiu lembarnya disimpan
untuk arsip.
5. Dikumpulkan jadi satu dalam kardus dan kardus diberi nama r/
pelayanan tanggal berapa sampai dengan tanggal berapa.
6. Kardus disimpan dengan rapi di Gudang arsip Farmasi.
7. Penyimpanan resep selama 5 tahun.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, Depo Umum, Depo
OK, Depo IGD,
PENYIMPANAN OBAT PREKURSOR
No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :
01/RSUD-
HB/MPO/2016 1/2
RSUD H. BOEJASIN
Jl. H. Boejasin No.68
Pelaihari
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur RSUD H. Boejasin Pelaihari
STANDAR 26 November 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Edy Wahyudi


NIP. 19730131 200604 1 009
PENGERTIAN Suatu kegiatan menyimpan dan memelihara obat prekursor dengan
cara menempatkan obat yang diterima pada tempat yang memenuhi
persyaratan kefarmasian meliputi persyaratan stabilitas dan
keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan
penggolongan jenis sediaan serta aman dari pencurian serta gangguan
fisik yang dapat merusak mutu perbekalan farmasi.
TUJUAN 1. Untuk memelihara mutu obat
2. Menjaga keamanan
3. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab
4. Menjaga kelangsungan ketersediaan persediaan
5. Memudahkan pencarian dan pengawasan
INDIKATOR 1. Persentase kecocokan antar fisik barang dengan kartu stock
2. Persentase nilai perbekalan farmasi yang rusak dan kadaluwarsa.
3. Persentase stock mati perbekalan farmasi (slow moving)
4. Terhindarnya pengambilan perbekalan farmasi secara tidak
bertanggung jawab
PROSEDUR 1. Mencatat jumlah barang, tanggal faktur dan kadaluwarsa obat
prekursor dan nama distributor di dalam kartu stok
2. Menyimpan obat prekursor pada rak yang terpisah dari obat
lainnya, berdasarkan bentuk sediaan, secara alphabetis atau,
penyimpanan khusus dan lain-lain.
3. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cahaya, Ruangan
mempunyai sirkulasi yang baik, kelembaban udara maksimum 70
mmHg, aman dari kehilangan dan pencurian (terdapat CCTV,
Alarm, Pintu yang tidak mudah di rusak (besi dan tralis), jauh dari
sumber api (terdapat Pemadam kebakaran dan detektor api), bersih
dan rapi serta aman dari kecoa, tikus, kucing.
4. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu
menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak.
5. Mencantumkan identitas masing masing obat pada rak dengan rapi.
PENYIMPANAN OBAT PREKURSOR
No. Dokumen : No. Revisi : No. Halaman :
01/RSUD-
HB/MPO/2016 2/2
RSUD H. BOEJASIN
Jl. H. Boejasin No.68
Pelaihari
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur RSUD H. Boejasin Pelaihari
PROSEDUR 26 November 2018
OPERASIONAL
dr. H. Edy Wahyudi
NIP. 19730131 200604 1 009
PROSEDUR 6. Obat prekursor yang disimpan dengan kondisi khusus harus
mengikuti kaidah penyimpanan pada kondisi khusus (high alert,
lasa)
7. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
8. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran perbekalan
farmasi pada kartu stok dan memberi garis di bawah jumlah
penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas secara
berkala
9. Memasukan data di billing sistem setiap penerimaan dan
pengeluaran barang
10. Stock Opname dilakukan satu bulan sekali.
11. Pencatatan dan investigasi adanya selisih stok saat stock opname
dan hasilnya didokumentasikan.
12. Hanya petugas yang berkepentingan yang boleh masuk
UNIT TERKAIT Bagian Logistik Farmasi, Depo OK, Depo IGD, Depo Umum

Anda mungkin juga menyukai