RS RESTU IBU
BALIKPAPAN TAHUN 2015
RS RESTU IBU
JL. JENDERAL ACHMAD YANI NO.12 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR, 76121
i
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu:1.
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 dan Peraturan Pemerintah Nomor
33 Tahun 1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga kesehatan
termasuk mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan
pemeriksaaan, pengobatan, dan/atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia
kedokteran. Pasal 22 ayat (1) b Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan diatur bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu
dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode Etik Kedokteran dalam pasal
12 menetapkan: “setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang penderita bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia”.
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam pasal
10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III /2008
Tentang Rekam Medis sebagai berikut: Informasi tentang identitas, diagnosis,
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka
dalam hal :
1. Untuk kepentingan kesehatan pasien
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan
3. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
4. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan
5. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
1
2
B. Tujuan
1. Terlaksananya perlindungan bagi privasi pasien di RS Restu Ibu secara
optimal dengan melindungi hak-hak pasien terhadap privasi dan menjaga
kerahasiaan kesehatannya.
2. Sebagai acuan bagi dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kes ehatan di RS Restu Ibu dalam
hal melindungi dan menghormati hak setiap pasien akan kerahasiaan kondisi
kesehatannya.
3. Sebagai pelindung atau proteksi keamanan bagi petugas rekam medis dan
informasi tentang pasien.
C. Pengertian
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang
diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya
3
keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar
atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain.
Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk
mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau
kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan
dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak
pihak lain.
Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan di
jaga ,sela ma dalam rumah sakit. Ide nti fik asi pri vac y pas ien ada lah sua tu
pro se s untu k men get ahui keb utuh an pri vac y pas ien selama dalam rumah
sakit.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari perlindungan privasi pasien ini terdiri dari Bagian Rekam Medis,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat.
4
BAB III TATA
LAKSANA
A. Rekam Medis
1. Pengambilan dokumen dari rekam medis dari tempat penyimpanan hanya
dapat dilakukan oleh petugas rekam medis.
2. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di dalam rumah
sakit harus disertai buku expedisi peminjaman dokumen rekam medis yang
ditandatangani oleh peminjam atau pengambil serta petugas rekam medis
yang menyerahkan dokumen.
3. Peminjam dokumen rekam medis oleh petugas medis di luar rumah sakit
serta mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS
Restu Ibu.
4. Peminjam dokumen rekam medis oleh instansi di luar rumah sakit
(pengadilan atau kepolisian) harus disertai pengajuan tertulis oleh instansi
bersangkutan kepada Direktur RS Restu Ibu dan penyerahannya disertai
berita acara.
5. Permintaan salinan atau copy isi dokumen rekam medis oleh pasien atau
keluarganya harus disertai pengajuan tertulis kepada Direktur RS Restu Ibu
serta menandatangani pernyataan kerahasiaan isi rekam medis dan
penyerahannya disertai berita acara.
6. Setiap lembar hasil fotocapy dokumen rekam medis yang diberikan kepada
pihak luar harus ditandatangani oleh pejabat yang membawahi Instansi
Rekam Medis atau Kepala Bidang Penunjang Medis dan diberi stempel
rumah sakit.
7. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua asli, berhak
untuk memeriksa dokumen rekam medis anak angkatnya hingga dewasa,
kecuali dokumen rekam medis masa lampau yang berkaitan dengan orang
tua aslinya.
8. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi di Instansi
Rekam Medis.
5
6
15. Apabila dijumpai ada peliputan wartawan di area rumah sakit, temasuk pada
saat jam berkunjung maka perawat atau satuan pengamanan berwenang
menanyakan ijin dari Direktur rumah sakit dan ijin dari pasien, apabila tidak
ada ijin dari keduanya, petugas rumah sakit wajib melarang dan
menghentikan peliputan serta meminta wartawan meninggalkan rumah sakit.
BAB IV
DOKUMENTASI
9
BAB V
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran 1
RUMAH SAKIT RESTU IBU
Jl. Jend. Achmad Yani No.12 Balikpapan
Kalimantan Timur, 76121
Telp. (0542) 427344, 427343, 427342 (Hunting)
Balikpapan, .....................................................
Pasien/Keluarga /Wali*) Saksi,
( ) ( )
*) Coret yang tidak perlu
12
Lampiran 2
RUMAH SAKIT RESTU IBU
Jl. Jend. Achmad Yani No.12 Balikpapan
Kalimantan Timur, 76121
Telp. (0542) 427344, 427343, 427342 (Hunting)
Pemberi kuasa tidak akan menuntut dokter pemberi informasi dan/atau RS Restu Ibu tentang segala hal yang
berkenaan dengan pemberian informasi secara lisan dan/atau tertulis ini dikemudian hari.
Demikian surat persetujuan pelepasan informasi medis ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
( )( ) ( )
Nama terang
Pihak pasien
PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN
LOGO RS INFORMASI MEDIS PASIEN
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Direktur RS Restu Ibu
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.
14
15
KEBIJAKAN Para pemimpin, staf dan karyawan RS Restu Ibu menjamin dan
melindungi hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasinya.
PROSEDUR 1. Tidak memasang papan nama pasien di setiap Instalasi rawat Inap.
2. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada
saat keliling ruangan bersifat konfirmasi kepada pasien.
3. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis di lemari atau
laci yang aman.
4. Pada saat dokter visite dan melakukan pemeriksaan fisik tetap
menjaga privasi pasien dengan cara :
a. Meminta penunggu pasien atau orang yang sedang berkunjung
untuk keluar sebentar karena dokter akan memeriksa pasien.
b. Menutup gorden atau penyekat kamar.
c. Meminta ijin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan
fisik dan memakaikan selimut.
d. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara
pasien atau keluarga dengan dokter (di ruang konsultasi dokter,
ruang kepala ruangan).
5. Rumah sakit menghormati hak pasien atau keluarga untuk tidak
mau dikunjungi karena alasan kesehatan pasien, dengan
memberikan tulisan di pintu masuk kamar pasien bertuliskan
“Mohon maaf demi kesembuhan pasien, untuk sementara
pasien tidak dapat menerima tamu atau pengunjung ”.
Dilengkapi dengan pengisian formulir permintaan pembatasan
pengunjung.
6. Setiap pasien mengisi formulir Pelepasan Informasi Medis yang
berisi kepada siapa saja pasien tersebut memberi kewenangan
kepada rumah sakit untuk menjelaskan status medisnya. Dan
pasien menandatangani pernyataan tersebut.
16
17
PERLINDUNGAN TERHADAP
LOGO RS KEBUTUHAN PRIVASI
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/3
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur RS Restu Ibu
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.
PERLINDUNGAN TERHADAP
LOGO RS KEBUTUHAN PRIVASI
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 3/3
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur RS Restu Ibu
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.
UNIT TERKAIT Unit Rekam medis, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat jalan,
Instalasi Gawat Darurat, Securiti
REFERENSI Republik Indonesia (1998). Petunjuk Pelaksanaan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta : Direktur Jendral Layanan Medis
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan