Anda di halaman 1dari 21

Panduan

Pelayanan Privasi Pasien

RS RESTU IBU
BALIKPAPAN TAHUN 2015

RS RESTU IBU
JL. JENDERAL ACHMAD YANI NO.12 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR, 76121

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………… 2
C. Pengertian ……………………………………………… 2
BAB II RUANG LINGKUP ……………………………………… 4
BAB III TATA LAKSANA ……………………………………… 5
A. Rekam Medis ……………………………………… 5
B. Pelayanan Privasi Pasien ……………………………… 6
BAB IV DOKUMENTASI ……………………………………… 9
BAB V PENUTUP ……………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 11
Lampiran 1 Formulir permohonan pembatasan pengunjung …………... 12
Lampiran 2 Persetujuan pelepasan informasi medis …………………… 13
Lampiran 3 SPO Perlindungan terhadap informasi medis ……………… 14
Lampiran 4 SPO Kebutuhan privasi ……………………………………. 16

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RS RESTU IBU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGGAL


TANGAN

Maya Ulfah, S.Kep Pembuat Dokumen

Dr. Janes Molenaar Authorized Person

Direktur RS Restu Ibu

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu:1.
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 dan Peraturan Pemerintah Nomor
33 Tahun 1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga kesehatan
termasuk mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan
pemeriksaaan, pengobatan, dan/atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia
kedokteran. Pasal 22 ayat (1) b Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan diatur bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu
dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode Etik Kedokteran dalam pasal
12 menetapkan: “setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang penderita bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia”.
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam pasal
10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III /2008
Tentang Rekam Medis sebagai berikut: Informasi tentang identitas, diagnosis,
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka
dalam hal :
1. Untuk kepentingan kesehatan pasien
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan
3. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
4. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan
5. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.

1
2

Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal dari penyerlenggara


pelayanan kesehatan, setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan
pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
Dalam konsep pelayanan kesehatan dikenal istilah privasi, kerahasiaan dan
keamanan.
1. Privasi (Privacy) adalah hak seseorang untuk mengontrol akses informasi
atas rekam medis kesehatan pribadinya.
2. Kerahasiaan (Confidentiality) adalah proteksi terhadap rekam medis
kesehatan dan informasi lain pasien dengan menjaga informasi pribadi
pasien dan pelayanannya. Dalam pelayanan kesehatan, informasi itu hanya
diberikan kepada pihak-pihak yang berwenang. Informasi yang diberikan
atas persetujuan pasien.
3. Keamanan (Security) adalah perlindungan terhadap privasi seseorang dan
kerahasiaan rekam kesehatannya. Keamanan merupakan proteksi terhadap
informasi pelayanan kesehatan yang rusak, hilang atau pengubahan data
akibat ulah pihak yang tidak bertanggung jawab.

B. Tujuan
1. Terlaksananya perlindungan bagi privasi pasien di RS Restu Ibu secara
optimal dengan melindungi hak-hak pasien terhadap privasi dan menjaga
kerahasiaan kesehatannya.
2. Sebagai acuan bagi dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kes ehatan di RS Restu Ibu dalam
hal melindungi dan menghormati hak setiap pasien akan kerahasiaan kondisi
kesehatannya.
3. Sebagai pelindung atau proteksi keamanan bagi petugas rekam medis dan
informasi tentang pasien.

C. Pengertian
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang
diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya
3

keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar
atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain.
Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk
mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau
kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan
dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak
pihak lain.
Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan di
jaga ,sela ma dalam rumah sakit. Ide nti fik asi pri vac y pas ien ada lah sua tu
pro se s untu k men get ahui keb utuh an pri vac y pas ien selama dalam rumah
sakit.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari perlindungan privasi pasien ini terdiri dari Bagian Rekam Medis,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat.

4
BAB III TATA
LAKSANA

A. Rekam Medis
1. Pengambilan dokumen dari rekam medis dari tempat penyimpanan hanya
dapat dilakukan oleh petugas rekam medis.
2. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di dalam rumah
sakit harus disertai buku expedisi peminjaman dokumen rekam medis yang
ditandatangani oleh peminjam atau pengambil serta petugas rekam medis
yang menyerahkan dokumen.
3. Peminjam dokumen rekam medis oleh petugas medis di luar rumah sakit
serta mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS
Restu Ibu.
4. Peminjam dokumen rekam medis oleh instansi di luar rumah sakit
(pengadilan atau kepolisian) harus disertai pengajuan tertulis oleh instansi
bersangkutan kepada Direktur RS Restu Ibu dan penyerahannya disertai
berita acara.
5. Permintaan salinan atau copy isi dokumen rekam medis oleh pasien atau
keluarganya harus disertai pengajuan tertulis kepada Direktur RS Restu Ibu
serta menandatangani pernyataan kerahasiaan isi rekam medis dan
penyerahannya disertai berita acara.
6. Setiap lembar hasil fotocapy dokumen rekam medis yang diberikan kepada
pihak luar harus ditandatangani oleh pejabat yang membawahi Instansi
Rekam Medis atau Kepala Bidang Penunjang Medis dan diberi stempel
rumah sakit.
7. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua asli, berhak
untuk memeriksa dokumen rekam medis anak angkatnya hingga dewasa,
kecuali dokumen rekam medis masa lampau yang berkaitan dengan orang
tua aslinya.
8. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi di Instansi
Rekam Medis.

5
6

9. Terkait keamanan dokumen rekam medis selain petugas ti dak diperkenankan


masuk ke ruang penyimpanan dokumen rekam medis.
10. Melakukan sumpah untuk petugas rekam medis yang belum menempuh
pendidikan diploma rekam medis, sedangkan untuk mahasiswa melakukan
konfirmasi dengan pihak institusi pendidikan untuk sumpah profesin ya.
11. Akses informasi rekam medis hanya diperbolehkan kepada orang yang
berhubungan langsung dengan pelayan pasien seperti dokter, perawat,
tenaga kesehatan lain.
12. Unit atau bagian/Staf lain yang dapat mengakses informasi rekam medis
diluar tenaga kesehatan harus diambil sumpah untuk menjaga kerahasiaan
identitas dan data kesehatan pribadi pasien.

B. Pelayanan Privasi Pasien


1. Tidak memasang papan nama pasien di setiap Instalasi rawat Inap.
2. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada saat
keliling ruangan bersifat konfirmasi kepada pasien.
3. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis di lemari atau laci yang
aman.
4. Pada saat dokter visite dan melakukan pemeriksaan fisik tetap menjaga
privasi pasien dengan cara :
a. Meminta penunggu pasien atau orang yang sedang berkunjung untuk
keluar sebentar karena dokter akan memeriksa pasien.
b. Menutup gorden atau penyekat kamar.
c. Meminta ijin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik dan
memakaikan selimut.
d. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara pasien atau
keluarga dengan dokter (di ruang konsultasi dokter, ruang kepala
ruangan).
5. Rumah sakit menghormati hak pasien atau keluarga untuk tidak mau
dikunjungi karena alasan kesehatan pasien, dengan memberikan tulisan di
pintu masuk kamar pasien bertuliskan “Mohon maaf demi kesembuhan
pasien, untuk sementara pasien tidak dapat menerima tamu atau
7

pengunjung ”. Dilengkapi dengan pengisian formulir permintaan


pembatasan pengunjung.
6. Setiap pasien mengisi formulir Pelepasan Informasi Medis yang berisi
kepada siapa saja pasien tersebut memberi kewenangan kepada rumah sakit
untuk menjelaskan status medisnya. Dan pasien menandatangani pernyataan
tersebut.
7. Bila ada yang menanyakan tentang kondisi kesehatan pasien melalui telepon
selain keluarga, petugas tidak diperkenankan memberikan informasi tanpa
seijin pasien atau keluarga.
8. Dokter dan perawat di RS Restu Ibu wajib menjaga kerahasiaan informasi
kesehatan pasien, informasi hanya diberikan kepada keluarga terdekat dan
seijin pasien.
9. Untuk pasien yang akan transfer antar unit karena akan dilakukan
pemeriksaan penunjang atau pindah rawat/kamar, pastikan saat transfer
privacy pasien terlindungi, contoh dengan menggunakan selimut
10. Jika pasien masih dalam kondisi sadar dan berkompeten dalam mengambil
keputusan, pasien wajib mengisi formulir pelepasan informasi (termasuk
dalam Persetujuan Umum) baik rawat jalan maupun rawat inap.
11. Melakukan pembatasan jam berkunjung.
12. Untuk pasien dengan kondisi terminal atau gaduh gelisah bila ada kamar
kosong dipindahkan ke kamar tersebut, bila tidak ada, diberitahukan kepada
keluarga pasien yang lain untuk menjaga 1 (satu) orang saja yang ada di
dalam ruangan.
13. Bila ada telusur kasus seperti untuk kepentingan akreditasi atau penelitian,
wajib meminta ijin kepada pasien untuk kesediaannya ditelisur. Pihak yang
berkepentingan membuat pernyataan secara tertulis untuk menjaga
kerahasiaan data rekam medis pasien.
14. Peliputan oleh media cetak maupun elektronik harus mengajukan
permohonan kepada Direktur rumah sakit secara tertulis dan harus mendapat
ijin dari pasien. Pasien wajib mengisi formulir pelepasan informasi kepada
media tersebut, dengan demikian rumah sakit tidak bertanggungjawab
terhadap kerahasiaan data rekam medis pasien.
8

15. Apabila dijumpai ada peliputan wartawan di area rumah sakit, temasuk pada
saat jam berkunjung maka perawat atau satuan pengamanan berwenang
menanyakan ijin dari Direktur rumah sakit dan ijin dari pasien, apabila tidak
ada ijin dari keduanya, petugas rumah sakit wajib melarang dan
menghentikan peliputan serta meminta wartawan meninggalkan rumah sakit.
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara RS Restu Ibu


dengan menggunakan format yang sudah disediakan oleh Rekam Medis.
B. Seluruh permintaan dokumen pasien untuk keperluan asuransi, pendidikan dan
instansi di luar rumah sakit (pengadilan atau kepolisian) dengan menggunakan
format permintaan dokumen yang ditujukan kepada Direktur RS Rest u Ibu.
C. Seluruh isian dokumen rekam medis di simpan di Instalasi Rekam Medis dan
diserahkan dalam waktu 2x24 jam bila memungkinkan.
D. Apabila permintaan dokumen rekam medis dilakukan oleh orang yang bukan
merupakan keluarga dekat atau wali pasien maka harus menggunakan surat
kuasa.
E. Dokter menjelaskan tentang informasi kesehatan pasien kepada keluarga dekat
atau wali dan dilakukan pancatatan di Lembar RM halaman….
F. Bukti bahwa rumah sakit melindungi privasi pasien didokumentasikan dalam
formulir perlindungan privasi.
G. Atas seijin pasien informasi kesehatan hanya diberikan kepada orang yang telah
ditunjuk oleh pasien, didokumentasikan dalam formulir pelepasan informasi
(termasuk dalam Persetujuan Umum).

9
BAB V

PENUTUP

Dengan ditetapkan Panduan Pelayanan Privasi Pasien, maka setiap penyelenggara


kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, mahasiswa praktik serta semua unit terkait
yang dapat mengakses informasi pasien di RS Restu Ibu dapat menjaga privasi,
kerahasiaan informasi kesehatan pasien dengan sebaik-baiknya, serta dapat
menghormati hak pasien terhadap privasinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia (1998). Petunjuk Pelaksanaan Mutu Pelayanan R umah Saki t .


Jakarta : Direktur Jendral Layanan Medis
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

11
Lampiran 1
RUMAH SAKIT RESTU IBU
Jl. Jend. Achmad Yani No.12 Balikpapan
Kalimantan Timur, 76121
Telp. (0542) 427344, 427343, 427342 (Hunting)

FORMULIR PERMINTAAN PEMBATASAN PENGUNJUNG

Diisi oleh Pasien/Keluarga


NAMA LENGKAP PASIEN : ...................................................... NO. RM : - - - - -
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : .............................................................................................................
Alamat : .............................................................................................................
No.Telepon : ............................................................................................................
Hubungan dengan Pasien : diri sendiri / orang tua / anak / wali *) ;
........................................................................................................................................
Dengan ini saya mengijinkan/tidak mengijinkan*) keluarga at au pengunjung atas
nama :
1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
Untuk mengunjungi/tidak mengunjungi*) saya/keluarga sa ya*) selama mendapat
perawatan di RS Restu Ibu Balikpapan.

Balikpapan, .....................................................
Pasien/Keluarga /Wali*) Saksi,

( ) ( )
*) Coret yang tidak perlu

12
Lampiran 2
RUMAH SAKIT RESTU IBU
Jl. Jend. Achmad Yani No.12 Balikpapan
Kalimantan Timur, 76121
Telp. (0542) 427344, 427343, 427342 (Hunting)

PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI MEDIS


Nama Pasien : No. Register :

Jenis Kelamin : Umur : Lantai / No. Rekam Medis :


Laki-laki / Ruangan :
Perempuan

Yang bertandatangan di bawah ini


Nama : ………………………………………………………………...............
Tgl Lahir / Kelamin : ………………………………………………………………………..
No. Kartu Identitas : ………………………………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………………………………..
Hubungan dengan pasien : Suami / Istri / Anak / Ayah / Ibu / Pasien sendiri / Lain-
lain……………………………………………..
Dengan ini member kuasa kepada pihak RS Restu Ibu untuk memberikan informasi medis secara lisan dan / atau
tertulis mengenai diri saya / pasien
No Nama Jenis Tgl.Lahir Alamat No.Telp Hub.dgn pasien
Kelamin

Pemberi kuasa tidak akan menuntut dokter pemberi informasi dan/atau RS Restu Ibu tentang segala hal yang
berkenaan dengan pemberian informasi secara lisan dan/atau tertulis ini dikemudian hari.
Demikian surat persetujuan pelepasan informasi medis ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Balikpapan, ……………………….. Pukul …………………………….


Pihak RS Restu Ibu, Yang memberi kuasa,

( )( ) ( )
Nama terang

Pihak pasien
PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN
LOGO RS INFORMASI MEDIS PASIEN
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Direktur RS Restu Ibu
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.

PENGERTIAN Setiap pasien RS Restu Ibu mendapatkan jaminan perlindu ngan


terhadap privasi/kerahasiaan informasi medis pasien
TUJUAN 1. Melindungi hak pasien terhadap kebutuhan kerahasiaan informasi
medisnya.
2. Memberikan pengertian kepada para pimpinan RS Restu Ibu,
karyawan Bagian Rekam Medis dan seluruh karyawan tentang hak
pasien terhadap kebutuhan kerahasiaan informasi medis pasien
selama di lingkungan RS Restu Ibu
KEBIJAKAN 1. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS Restu Ibu No………….
tentang Pelayanan Humas
2. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS Restu Ibu No………….
tentang Hak Pasien dan Keluarga
3. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS Restu Ibu No………….
tentang Pelayanan Rekam Medis
PROSEDUR 1. Pengambilan dokumen dari rekam medis dari tempat penyimpanan
hanya dapat dilakukan oleh petugas rekam medis.
2. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di dalam
rumah sakit harus disertai buku expedisi peminjaman dokumen
rekam medis yang ditandatangani oleh peminjam atau pengambil
serta petugas rekam medis yang menyerahkan dokumen.
3. Peminjam dokumen rekam medis oleh petugas medis di luar rumah
sakit serta mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis
kepada Direktur RS Restu Ibu.
4. Peminjam dokumen rekam medis oleh instansi di luar rumah sakit
(pengadilan atau kepolisian) harus disertai pengajuan tertulis oleh
instansi bersangkutan kepada Direktur RS Restu Ibu dan
penyerahannya disertai berita acara.
5. Permintaan salinan atau copy isi dokumen rekam medis oleh pasien
atau keluarganya harus disertai pengajuan tertulis kepada Direktur
RS Restu Ibu serta menandatangani pernyataan kerahasiaan isi
rekam medis dan penyerahannya disertai berita acara.
6. Setiap lembar hasil fotocapy dokumen rekam medis yang diberikan
kepada pihak luar harus ditandatangani oleh pejabat yang
membawahi Instansi Rekam Medis atau Kepala Bidang Penunjang
Medis dan diberi stempel rumah sakit.
7. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua asli,
berhak untuk memeriksa dokumen rekam medis anak angkatnya
hingga dewasa, kecuali dokumen rekam medis masa lampau yang
berkaitan dengan orang tua aslinya.

14
15

PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN


LOGO RS INFORMASI MEDIS PASIEN
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur RS Restu Ibu
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.

PROSEDUR 8. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi di


Instansi Rekam Medis.
9. Terkait keamanan dokumen rekam medis selain petugas tidak
diperkenankan masuk ke ruang penyimpanan dokumen rekam
medis.
10. Melakukan sumpah untuk petugas rekam medis yang belum
menempuh pendidikan diploma rekam medis, sedangkan untuk
mahasiswa melakukan konfirmasi dengan pihak institusi
pendidikan untuk sumpah profesinya.
11. Akses informasi rekam medis hanya diperbolehkan kepada orang
yang berhubungan langsung dengan pelayan pasien seperti dokter,
perawat, tenaga kesehatan lain.
12. Unit atau bagian/St af lain yang dapat mengakses informasi rekam
medis diluar tenaga kesehatan harus diambil sumpah untuk
menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien.
UNIT TERKAIT Semua bagian dan Instalasi RS Restu Ibu
REFERENSI Republik Indonesia (1998). Petunjuk Pelaksanaan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta : Direktur Jendral Layanan Medis
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
PERLINDUNGAN TERHADAP
LOGO RS KEBUTUHAN PRIVASI
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/3
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Direktur RS Restu Ibu
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.

PENGERTIAN Hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasi merupakan


elemen dasar dari semua kontak yang terjadi di RS Restu Ibu dengan
pasien

TUJUAN 1. Melindungi hak pasien dan keluarga t erhadap kebutuhan


privasinya.
2. Memberikan pengertian kepada para pimpinan RS Restu Ibu,
karyawan Bagian Rekam Medis dan seluruh karyawan tentang hak
pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasinya.

KEBIJAKAN Para pemimpin, staf dan karyawan RS Restu Ibu menjamin dan
melindungi hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasinya.

PROSEDUR 1. Tidak memasang papan nama pasien di setiap Instalasi rawat Inap.
2. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada
saat keliling ruangan bersifat konfirmasi kepada pasien.
3. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis di lemari atau
laci yang aman.
4. Pada saat dokter visite dan melakukan pemeriksaan fisik tetap
menjaga privasi pasien dengan cara :
a. Meminta penunggu pasien atau orang yang sedang berkunjung
untuk keluar sebentar karena dokter akan memeriksa pasien.
b. Menutup gorden atau penyekat kamar.
c. Meminta ijin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan
fisik dan memakaikan selimut.
d. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara
pasien atau keluarga dengan dokter (di ruang konsultasi dokter,
ruang kepala ruangan).
5. Rumah sakit menghormati hak pasien atau keluarga untuk tidak
mau dikunjungi karena alasan kesehatan pasien, dengan
memberikan tulisan di pintu masuk kamar pasien bertuliskan
“Mohon maaf demi kesembuhan pasien, untuk sementara
pasien tidak dapat menerima tamu atau pengunjung ”.
Dilengkapi dengan pengisian formulir permintaan pembatasan
pengunjung.
6. Setiap pasien mengisi formulir Pelepasan Informasi Medis yang
berisi kepada siapa saja pasien tersebut memberi kewenangan
kepada rumah sakit untuk menjelaskan status medisnya. Dan
pasien menandatangani pernyataan tersebut.

16
17

PERLINDUNGAN TERHADAP
LOGO RS KEBUTUHAN PRIVASI
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/3
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur RS Restu Ibu
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.

PROSEDUR 7. Bila ada yang menanyakan tentang kondisi kesehatan pasien


melalui telepon selain keluarga, petugas tidak diperkenankan
memberikan informasi tanpa seijin pasien atau keluarga.
8. Dokter dan perawat di RS Restu Ibu wajib menjaga kerahasiaan
informasi kesehatan pasien, informasi hanya diberikan kepada
keluarga terdekat dan seijin pasien.
9. Untuk pasien yang akan transfer antar unit karena akan dilakukan
pemeriksaan penunjang atau pindah rawat/kamar, pastikan saat
transfer privacy pasien terlindungi, contoh dengan menggunakan
selimut
10. Jika pasien masih dalam kondisi sadar dan berkompeten dalam
mengambil keputusan, pasien wajib mengisi formulir pelepasan
informasi (termasuk dalam Persetujuan Umum) baik rawat jalan
maupun rawat inap.
11. Melakukan pembatasan jam berkunjung, jam berkunjung pagi
pukul 11.00-13.00 WITA, jam berkunjung sore pukul 17.00-21.00
WITA.
12. Untuk pasien dengan kondisi terminal atau gaduh gelisah bila ada
kamar kosong dipindahkan ke kamar tersebut, bila tidak ada,
diberitahukan kepada keluarga pasien yang lain untuk menjaga 1
(satu) orang saja yang ada di dalam ruangan.
13. Bila ada telusur kasus seperti untuk kepentingan akreditasi atau
penelitian, wajib meminta ijin kepada pasien untuk kesediaannya
ditelisur. Pihak yang berkepentingan membuat pernyataan secara
tertulis untuk menjaga kerahasiaan data rekam medis pasien.
14. Peliputan oleh media cetak maupun elektronik harus mengajukan
permohonan kepada Direktur rumah sakit secara tertulis dan harus
mendapat ijin dari pasien. Pasien wajib mengisi formulir pelepasan
informasi kepada media tersebut, dengan demikian rumah sakit
tidak bertanggungjawab terhadap kerahasiaan data rekam medis
pasien.
15. Apabila dijumpai ada peliputan wartawan di area rumah sakit,
temasuk pada saat jam berkunjung maka perawat atau satuan
pengamanan berwenang menanyakan ijin dari Direktur rumah sakit
dan ijin dari pasien, apabila tidak ada ijin dari keduanya, petugas
rumah sakit wajib melarang dan menghentikan peliputan serta
meminta wartawan meninggalkan rumah sakit.
18

PERLINDUNGAN TERHADAP
LOGO RS KEBUTUHAN PRIVASI
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 3/3
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur RS Restu Ibu
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.

UNIT TERKAIT Unit Rekam medis, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat jalan,
Instalasi Gawat Darurat, Securiti
REFERENSI Republik Indonesia (1998). Petunjuk Pelaksanaan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta : Direktur Jendral Layanan Medis
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai