KONSEP DASAR
A. Pengertian
2010).
masa aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obat-
dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia
8
eksterna berkembang menjadi matur akibat rangsang hormon estrogen dan
1. Stuktur eksterna
a. Vulva
b. Mons pubis
9
berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama
koitus.
c. Labia mayora
nyeri, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf
seksual.
10
d. Labia minora
e. Klitoris
kurang. Ujung badan klitoris dinamai glans dan lebih sensitif dari
11
sebagai kunci seksualitas wanita. Jumlah pembuluh darah dan
f. Vestibulum
g. Fourchette
dan tipis, dan terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora
himen
h. Perineum
perineum.
12
2. Struktur interna
a. Ovarium
13
b. Tuba fallopi
c. Uterus
cekung yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal
persalinan.
14
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
3) Peritonium perietalis
korpus uteri.
d. Vagina
15
menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang di ambil dari
seks steroid. Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas atau
C. Etiologi
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan
16
kekuatan, His dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga
perdarahan.
a. Faktor Ibu
1) Paritas
17
rahim (lebih dari 28 minggu). Paritas menunjukkan jumlah
2003).
2) Meneran
b. Faktor Janin
18
jaringan lunak pada ibu seperti laserasi jalan lahir dan robekan
2) Presentasi
ibu (Dorland,1998).
a) Presentasi Muka
b) Presentasi Dahi
19
c) Presentasi Bokong
1) Vakum ekstrasi
2002).
2) Ekstrasi Cunam/Forsep
20
3) Embriotomi adalah prosedur penyelesaian persalinan dengan
4) Persalinan Presipitatus
rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya
D. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
21
Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di
d. Kontraksi
22
teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan oksitosin
3. Adaptasi psikologis
Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir
pada minggu keempat sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap
23
E. Manifestasi klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
1. Sistem reproduksi
a. Proses involusi
b. Kontraksi
24
pembuluh darah dan membantu hemostasis. Salama 1-2 jam
c. Tempat plasenta
pada akhir minggu ketiga masa pasca partum, kecuali pada bekas
tempat plasenta.
d. Lochea
Lochea serosa terdiri dari darah lama, serum, leukosit dan denrus
25
epitel, mukus, serum dan bakteri. Lochea alba bisa bertahan 2-6
e. Serviks
2. Sistem endokrin
a. Hormon plasenta
26
b. Hormon hipofisis
3. Abdomen
4. Sistem urinarius
5. Sistem cerna
a. Nafsu makan
27
b. Mortilitas
c. Defekasi
Buang air besar secara spontan bias tertunda selama dua sampai
6. Payu dara
palpasi dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga
teraba hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap
puting susu.
28
7. Sistem kardiovaskuler
a. Volume darah
b. Curah jantung
c. Tanda-tanda vital
(Bowes, 1991).
29
8. Sistem neurologi
9. Sistem muskuluskeletal
seluruhnya.
robekan adalah :
30
1) Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
robekan adalah :
1) Mukosa Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
c) Otot perineum
robekan adalah :
robekan adalah :
G. Komplikasi
1. Perdarahan
31
darah lebih dari 500 cc setelah kelahiran kriteria perdarahan didasarkan
dengan baik dan ini merupakan sebap utama dari perdarahan post
uteri.
segera.
32
d. Lain-lain
2. Infeksi puerperalis
0
kenaikan suhu > 38 dalam 2 hari selama 10 hari pertama post
3. Endometritis
4. Mastitis
33
5. Infeksi saluran kemih
Semasa hamil dan masa awal post partum, faktor koagulasi dan
7. Emboli
beberapa minggu, terjadi pada tahun pertama. Ibu bingung dan merasa
34
H. Tanda – Tanda Bahaya Post Partum
jangan sampai terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat
35
lahir, selanjutnya dilakukan penjahitan. Prinsip melakukan jahitan pada
robekan perineum :
bertemu kembali.
36
Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis seperti menjahit
kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau
1. Monitor TTV
darah dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan
Ringer.
37
3. Pemberian oksitosin
4. Obat nyeri
J. Pengkajian Fokus
Pengkajian pada ibu post partum menurut Doenges, 2001 adalah sebagai
berikut :
38
c. Apakah ibu tampak mengantuk ?
4. Pola eliminasi
5. Neuro sensori
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1) Pemeriksaan TTV
4) Pemeriksaan reflek
39
b. Payudara
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
40
b. Pemeriksaan urin
pasca inpartum. Selain itu catatan prenatal ibu harus di kaji untuk
41
B. Diagnosa Keperawatan
(Doenges, 2001)
2004)
Kriteria Hasil :
b. Klien terlihat rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur
nyaman
8
0
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal : suhu 36-37 C, N 60-100
Intervensi :
frekuensi )
tenang
9
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
pengetahuan bertambah
Kriteria hasil :
Intervensi :
dan perineum
10
e. Anjurkan pasien mencuci tangan sebelum memegang daerah
vulvanya
menyusui
Kriteria hasil :
b. Asi keluar
c. Payudara bersih
Intervensi :
11
c. Jelaskan mengenai manfaat menyusui dan mengenai gizi waktu
menyusui
konstipasi
Kriteria hasil :
Intervensi :
12
e. Kolaborasi pemberian laksatif ( pelunak feses ) jika diperlukan
terpenuhi
Kriteria hasil :
Intervensi :
13
c. Memberikan cairan intravaskuler sesuai program
Kriteria hasil :
Intervensi :
menurunkan rangsang
14
c. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur / istirahat setelah
kembali ke rumah
bayi lebih awal serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi
Kriteria hasil :
individu
Intervensi :
15
b. Kaji kesiapan klien dan motifasi untuk belajar, bantu klien dan
progresif
16