Pada praktikum kali ini, kami melakukan pemisahan campura etanol dan air dengan
menggunakan metode destilasi sederhana. Distilasi sendiri merupakan proses pemisahan
larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Pada proses destilasi sederhana, suatu
camupran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup
tinggi Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan campuran biner etanol dan air berdasarkan
titik didihnya. Titik didih etanol adalah 78oC sedangkan air memiliki titik didih 100oC pada
tekanan 1 atmosfer
Pada praktikum ini kami menggunakan volume umpan sebanyak 4000 ml dan
diperoleh volume destilat 1756,1 ml dan volume residu 2211 ml. Dari data kurva kalibrasi
yang diberikan dengan variasi antara volume etanol dan volume aquadest dicari berat jenis
dari masing-masing variasi campuran. Dari perhitungan didapatkan fraksi mol umpan sebesar
0,2068, destilat sebesar 0,6232 dan setelah dilakukan perhitungan neraca massa komponen
mol diperoleh sebesar 0,0397,apabila dibandingkan dengan fraksi mol residu secara teori
yakni perbedaannya tidak terlalu jauh yaitu sebesar 0,063. Dan pada perhitungan neraca
massa volume diperoleh 32,9 ml volume feed yang hilang,ini bisa saja terjadi karena
sebagian volume campuran telah menguap pada saat proses destilasi berlangsung dan tidak
terdestilasi secara sempurna.
Pada percobaan ini tentunya kemurnian yang diperoleh tidak murni 100% karena
dapat disebabkan oleh beberapa hal. yang pertama yaitu,tingkat kemurnian tidak mencapai
100%..Faktor yang kedua yaitu air dan etanol tidak dapat dipisahkan hanya dengan destilasi
sederhana karena memiliki titik azeotrop. Ketika campuran mencapai titik azeotrop, fasa uap
yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.Faktor yang ketiga yaitu
suhu pada saat pengoperasian alat destilasi melewati suhu didih etanol atau mendekati suhu
didih air, sehingga air ikut teruapkan pada destilat.Faktor yang terakhir, yakni lamanya proses
destilasi.