Disusun Oleh :
EZA RIYENI
3311141110
FARMASI - C
JURUSAN FARMASI
“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari
lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang
dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )
“Seorang mu’min (yang sempurna) yaitu orang yang manusia merasa aman darah mereka
dan harta mereka dari gangguannya.”
“Dan yang disebut dengan orang yang berjihad adalah orang yang bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah .”
Hadis di atas menjelaskan tentang beberapa istilah yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-
Nya sebagai sebagai kunci kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu Islam, Iman, hijrah dan jihad
Dan disebutkan pula batasan-batasannya dengan menggunkan kalimat yang ringkas namun
sarat makna. Seorang muslim yang sempurna adalah jika orang-orang muslim lainnya selamat dari
gangguan lisan dan tangannya.
Oleh karena itulah hakikat islam adalah menyerahkan diri kepada Allah, menyempurnakan
ibadah hanya kepadaNya dan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesama muslim lain. Dan
tidak akan sempurna islam seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya. Hal ini tidaklah terrealisasi kecuali dengan selamatnya saudaranya dari kejelekan lisannya
dan jeleknya perbuatan tangannya. Karena hal ini merupakan kewajiban dasar seorang muslim
terhadap saudaranya sesama muslim. J
\ika saudaranya saja tidak bisa selamat dari gangguan lisan dan tangannya, bagaimana
mungkin dia bisa melaksanakan kewajibannya terhadap saudaranya sesama muslim? Selamatnya
saudara-saudaranya dari keburukan perkataan dan perbuatannya, merupakan salah satu tanda
sempurnanya keislaman seseorang.
Dalam hadits yang telah disebutkan di awal, Rasulullah menjelaskan bahwa seseorang yang
mempunyai iman yang sempurna ialah jika manusia merasa aman dari gangguannya. Karena
sesungguhnya iman, jika ia telah tinggal di dalam hati dan memenuhinya, maka ia akan mendorong
pemiliknya untuk melaksanakan hak-hak iman. Di antara hak-hak iman yang paling penting adalah:
Menjaga amanah, jujur dalam bermuamalah, dan menahan diri dari berbuat dholim terhadap
manusia dalam perkara darah dan harta mereka.
Jika dia telah melaksankan hal-hal tersebut, maka dengan hal itulah orang-orang akan
mengenal kebaikan-kebaikannya tersebut, sehingga mereka pun akan merasa aman (karena merasa
tidak akan di ganggu) darah dan harta mereka. Dan orang-orang pun akan percaya terhadapnya
karena mereka tahu bahwa dia adalah orang yang menjaga amanah, karena menjaga amanah adalah
termasuk dari kewajiban keimanan yang paling penting. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallambersabda,
“Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah .” (HR. Ahmad 3/135,
Ibnu Hibban 194. Dishahihkan oleh syaikh Al Albani dalam shahiihul jaami ’)
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam punmenjelaskan dalam hadits di atas bahwa hijrah
yang menjadi kewajiban bagi setiap individu kaum muslimin adalah hijrah meninggalkan perbuatan
dosa dan maksiat, dan kewajiban ini tidaklah gugur bagi tiap mukallaf (orang yang baligh dan
berakal) bagaimanapun keadaannya. Karena AllahTa’ala telah melarang para hambanya melakukan
perbuatan-perbuatan haram dan perbuatan maksiat. Adapun hijrah secara khusus adalah seseorang
berpindah dari suatu negri kafir atau negri yang penuh dengan perbuatan bid’ah menuju negri islam.
Hijrah ini tidak wajib bagi semua individu, akan tetapi hukumnya berbeda-beda bagi setiap orang
sesuai keadaannya.
Siapa saja yang mengamalkan hadits di atas maka dia telah mengamalkan perkara agama
semuanya. Karena hadits tersebut menyebutkan bahwa seorang muslim yang sejati adalah orang
yang muslim lain selamat dari lisannya, orang yang manusia merasa aman darah dan harta mereka
darinya, orang yang meninggalkan perkara yang Allah larang, orang yang bersungguh-sungguh
berjuang melawan dirinya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Baginya, tidak ada kebaikan
dalam perkara agama maupun perkara dunia, baik lahir maupun batin kecuali dia akan
melaksanakannya, dan tidak ada keburukan kecuali pasti dia akan meninggalkannya.
Muslim yang ingin mempersiapkan diri dalam perjuangan Islam perlu memperbaiki dirinya
agar sentiasa terkehadapan daripada manusia lain.Risalah Islam yang syumul ini hendaklah
difahami dengan membentuk diri yang syumul juga. Maka hendaklah diteliti di sini tentang aspek-
aspek seorang da’ie Muslim dalam rangkanya untuk menjadi seorang Muslim yang sempurna.
Sifat-sifat yang perlu ada pada diri ialah: