Anda di halaman 1dari 43

INTERPERSONAL COMMUNICATION

IN
PHARMACEUTICAL CARE
PROGRAM STUDI SARJANA
FAKULTAS FARMASI UNJANI

FA2141
(1)

By : Dra.Ambarsundari,MM,Apt
AGENDA:
INTERPERSONAL SKILLS FOR PHARMACY PRACTICE:

COMMUNICATION IN COUNSELING & CONFLICT CONTEXT

(KEAHLIAN BERINTERAKSI ANTAR PERSONAL DALAM PRAKTEK


KEFARMASIAN : KOMUNIKASI DALAM KONSELING & KONTEKS
KONFLIK) P
1. Personal Barriers to Communication E
2. Effective Questioning Skills T
3. Taking Ownership in Language B
4. Being Spesific A
5. Assertiveness C
6. Conflict Management L
7. Listening and Empathic Counseling E
www.themegallery.com

“COMMUNICATION SKILLS”
KEAHLIAN BERKOMUNIKASI
PHARMACEUTICAL CARE

Menurut American Society of Hospital Pharmacists (1993),


Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical care) merupakan
tanggung jawab langsung apoteker pada pelayanan yang
berhubungan dengan pengobatan pasien dengan tujuan
mencapai hasil yang ditetapkan yang memperbaiki kualitas
hidup pasien.
Asuhan Kefarmasian Sebagai Ruh Good Pharmacy Practice
(GPP)

WHO & FIP telah menerbitkan panduan Good Pharmacy


Practice (GPP) dan menghimbau semua negara untuk
mengembangkan standar minimal praktik farmasi. Apoteker
sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yg
berkualitas.
No PERAN TUGAS
1 Care giver: meberikan “caring service”,berinteraksi dgn
pasien baik sec individu maupun klmpk

2 Decision maker Mengambil keputusan bdsrkan


kecakapan,efekasi,efektif dan efesien thdp
sumber daya manusia,obat ,bhn kimia,prosedur
dll untuk dijadikan dasar dlm penentuan
pendidikan dan pelatihan yg diperlukan

3 communicator Apoteker mrpk gap filler antara pasien dgn dokter


,berkomunikasi sec.verbal,non verbal,mendengar
dan kemapuan menulis dgn bahasa sesuai
kebutuhan

4 leader m’jadi pemimpin yg dapat mengambil keputusan,


mengkomunikasikan dan mengelola secara

5 Life long learner Semangat belajar yang tinggi agar menjamin


bahwa keahlian dan ketrampilannya selalu di “Up
date”
No PERAN TUGAS
6 manager Hrs efektif mengelola sumber daya dan juga informasi
dan tanggap thdp kemajuan teknologi

7 teacher Btgng jwb utk mendidik dan melatih farmasis


generasi mendatang

8 researcher mampu menggunakan the ‘evidence base’ sec efektif


agar dapat memberikan saran dalam penggunaan
obat yg rasional kepada tenaga kesehatan lainnya

SEVEN STARS PLUS


TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL PADA
PHARMACEUTICAL CARE:
- EVALUASI DIRI BAGI MAHASISWA
FARMASI DALAM KEAHLIAN
BERKOMUNIKASI

- Memotivasi mahasiswa farmasi


untuk melakukan perubahan
dalam keahlian berkomunikasi
khususnya untuk persiapan
melaksanakan praktek
kefarmasian
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DALAM
PELAYANAN KEFARMASIAN:
Interaksi aktual antar farmasis
(apoteker),pasien, pelanggan , sejawat dan
teman kerja atau tenaga kesehatan lainnya
 diskusi yang dinamis pada kasus2 ttt dengan
pola dialog yang menghindari ‘saling
menyalahkan’(blaming)
PENTINGNYA KEAHLIAN KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL DALAM PRAKTEK KEFARMASIAN
 Konseling dan konflik konteks:
 setiap fase kehidupan sangat dipengaruhi
oleh kemampuan maupun ketidak mampuan
untuk berhubungan dengan orang lain.
 Keahlian berinteraksi merupakan keterampilan
cara mengirim pesan dan menerima pesan.
 Pesan ini disampaikan secara verbal,non verbal
maupun campuran keduanya.
 Keahlian mengirim pesan dan menerima pesan
dapat dipelajari dan dikembangkan
FAKTOR –FAKTOR KEAHLIAN KOMUNIKASI ANTARPERSONAL
DALAM MELAKSANAKAN PRAKTEK KEFARMASIAN
 Penghalang pribadi ( personal barriers) P
 Keahlian membuat pertanyaan yang efektif
(Effective questioning) E
 ciptakan struktur kata yang efektif/bertutur kata
(Taking ownership in language use) T
 Fokuskan pada sasaran yang tepat
(Being specific) B
 Gaya bicara secara efektif (Assertive)  A
 Manajemen konflik (Conflict management)  C
 Mendengarkan dan konseling yang berempati
(Listening and Empathy Counseling)  L
 E
PETBACLE
1.PERSONAL BARRIERS TO
COMMUNICAT ION  (P)
 > 20 FAKTOR KEGAGALAN berkomunikasi antar personal yang terbanyak:
 Keterbatasan waktu untuk berperan sebagai konsultan
 Lay out dan design interior  atmosphere
Misal: Veteran Administration Hospital
- bulletproof 3 inch glass (kaca antipeluru dengan ketebalan
3 inci )yg memisahkan pasien dan apoteker
 Human defensiveness is number one barrier to personal effectiveness
(pembelaan diri/excuse)
 Pesan yang disampaikan merupakan hal-hal yang perlu menurut asumsi
dari pihak apoteker (tidak empati)
LAY OUT AND DESIGN INTERIOR FOR PATIENT
COUNSELING AREA
Ritaile Pharmacy
1.2. HUMAN DEFENSIVE COMMUNICATION
RESPONSES
(TANGGAPAN YG MEMBELA DIRI/EXCUSE)
 Passive thinking
“saya tidak akan bicara lagi dengan dia kalau dia tidak
merubah sikapnya”
Pesan yang tersirat:
“saya tidak punya cara lain untuk mencairkan suasana”
 No alternative thinking
“saya tidak ada pilihan lain selain saya menyampaikan
langsung “
Pesan yang tersirat:
“Tidak ada yang bisa mencegah saya untuk menyampaikan kritik”
Excuce Me Thinking
“Dia membuat saya kesal sehingga saya tak terhindar untuk sumpah
serapah” (blaming)
Pesan yang tersirat:
“saya telah berkontribusi dalam interaksi dengan orang dengan
emosional/ kekerasan” (interpersonal violence)

Attributional Thinking :
“ Itu semua salah kamu sehingga jadi begini”
Pesan yang tersirat:
“saya tidak berhasil berkontribusi dalam interaksi dengan orang lain”
ASUMSI “Defensiveness”:
Orang cenderung mendengarkan dan bereaksi
thdp kalimat terakhir dan cenderung untuk
didengar
Pesan yang disampaikan mrpk refleksi dari
kebutaan kita terhadap barriers
Desain ruang dan atmosfir sekitar yang tidak
memberikan suasana “privacy” dan komunikasi
yang optimal
KIAT-KIAT KOMUNIKASI MENCEGAH HUMAN
DEFENSIVENESS
USE THE RIGHT WORDS
Untuk mencegah “defensiveness” dari penulis resep :
Hindari kata resep dokter atau obat yang diresepkan
 untuk pasien A ternyata kurang tepat  blamming
atau
 Dosis yang dokter tulis untuk pasien A berlebih/kurang
Sebaiknya:
Dok, menurut pendapat saya berdasarkan jurnal atau
Resferensi lainnya, untuk kondisi pasien A lebih baik
Digunakan obat..... Atau dosis yang lebih tepat adalah
............
2.EFFECTIVE QUESTIONING SKILLS
(KEAHLIAN MEMBUAT PERTANYAAN YG
EFEKTIF)  E
 gagal melakukan  Berlatih membuat
pertanyaan yg efektif pertanyaan yg
kepada pasien atau co terstruktur agar
workers (mitra kerja) komunikasi berjalan
berarti gagal dalam berkesinambungan
membimbing pasien dari “very highly open”
sewaktu wawancara to “totally closed” and
bahkan untuk “leading”
mendapatkan
riwayat pengobatan  “Open Q”:
Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
menentukan pilihan yang
sangat luas
VERY OPEN Q:
BAGAIMANA KABARNYA?
 OPEN Q:
Bagaimana menurut bapak/ibu, agar obat
dapat bekerja menyembuhkan penyakit ?

MODERATELY OPEN Q:
Bagaimana kalau minum obat generik?

MODERATELY CLOSED Q:
Menurut bapak/ibu,apa nama obat anti
depresan yang paling efektif?
atau
Dari daftar dokter yang tersedia,dokter yang
mana yang dapat kami kontak untuk refill obat
bapak/ibu?
* HIGHLY CLOSED Q:
APAKAH IBU/BAPAK LEBIH MEMILIH OBAT GENERIK ATAU
PATEN?

APAKAH MENURUT BAPAK/IBU ,ASURANSI KESEHATAN DAPAT


MENCAKUP SELURUH LAYANAN KESEHATAN YANG
DIBUTUHKAN?

* TOTALLY CLOSED AND LEADING Q:


APAKAH BAPAK/IBU TIDAK PERCAYA ATAU KURANG YAKIN
UNTUK MENNGUNAKAN OBAT GENERIK?

BISAKAH MENGGANTIKAN SAYA DINAS MALAM?

JAWABAN ATAS PERTANYAAN DI ATAS : YA/TIDAK


Komunikasi dengan pelanggan atau tenaga profesi
kesehatan lainnya:
Hindari untuk menggunakan kata tanya “Mengapa”
(WHY)

MENGAPA” (WHY) MEMBUAT RESPONDEN DEFENSIVE KARENA

KETIDAKMAMPUAN MEMBERIKAN ALASAN YANG RASIONAL

TERHADAP APA YANG DIKERJAKAN ATAU TIDAK OLEH

PELANGGAN/CO WORKERS.

MISAL:KENAPA ANTOBIOTIKANYA TIDAK DIHABISKAN?


KIAT-KIAT UNTUK PERTANYAAN EFEKTIF:
OPEN- ENDED QUESTIONS
Diawali dengan kata :
Apa dan bagaimana

Hindari bentuk kalimat yang sangat spesifik


Closed ended questions
Misal :
Apakah bapak/ibu sedang minum obat ini ?
Jawab : Ya/Tidak...........sebaiknya
Obat apa saja yang sedang bapak ibu minum
saat ini?
 Gunakan Open ended Q pada konsultasi
awal :
 Apakah dokter menyampaikan manfaat
dari pengobatan ini? (What)
 Apakah dokter menyampaikan cara
minum obat ini? (How)
 Apa yg dokter sampaikan tentang
harapan2 dari pengobatan ini?(outcome)
 Untuk memastikan tidak ada pesan2 yang
terlewatkan,dapatkah ibu/bapak
menyampaikan bagaimana cara
meminum obat ini?
 Konsultasi selanjutnya/kunjungan
berulang:
 Untuk apa /tujuannya dari minum obat2
ini? (What for)
 Bagaimana cara minumnya? (How)
 Apakah ada masalah /keluhan selama
minum obatnya?
ANTIBIOTIKA
cara efektif untuk berkomunikasi:
Banyak orang tidak
menyadari pentingnya
menghabiskan minum
antibiotika karena dalam
kurun waktu minum
,walaupun gejala penyakit
sudah hilang bila antibiotik
dihentikan ,hal ini dapat
menimbulkan bakteri yang
tertinggal dalam tubuh tidak
mempan terhadap jenis
antibiotik yang sama.
3.TAKING OWNERSHIP IN LANGUAGE (T)
Komunikator harus dapat menguasai
perasaan dan pemikirannya agar dapat
mengendalikan segala tingkah lakunya.

HOW?

Komunikator harus dapat menerima


keberadaan lawan bicara apa adanya
daripada menilai atau menyalahkan
mereka
CONTOH KOMUNIKASI :

Owning (Pengendalian diri):


“saya kesal”

Blaming(Menyalahkan):
“kamu bikin saya kesal deh!”

Denial (Menyangkal):
“ Oh,saya tidak kesal kok!”

Effective communicator =
pesan yang dikirim harus
spesifik!
4.BEING SPECIFIC (B)

 BICARA HARUS JELAS ,TIDAK BIAS.

CONTOH:
 DIA KARYAWAN TELADAN
ATAU
A DATANG SELALU TEPAT WAKTU,TIDAK PERNAH CUTI
SAKIT,SIAP KERJA LEMBUR BILA DIBUTUHKAN,SELALU
MENGIKUTI TRAINING/PELATIHAN YG MENDUKUNG
PEKERJAAN DAN KEPUASAN PELANGGAN.
 BUATLAH JELAS ISI PESAN ANDA:

1.BUJUK :
TENTUKAN DENGAN JELAS SIAPA YANG INGIN ANDA BUJUK;
YANG SERING TERJADI HANYA SEDIKIT PENGAMBIL
KEPUTUSAN
2. INFORMASIKAN :
BEDAKAN FAKTA DAN SUDUT PANDANG
3. INSIPIRASI :
DALAM TIPE KOMUNIKASI INI, GAYA BAHASA SANGAT
PENTING KARENA DIHARAPKAN MAMPU MENYAMPAIKAN
LEBIH DARIPADA SEKEDAR PENDAPAT YANG MEYAKINKAN
TAPI UNTUK MEMBERI INSPIRASI
4. MENGHIBUR :
UNTUK BERHASIL, KOMUNIKATOR HARUS TAMPAK WAJAR
DAN SPONTAN JIKA BERCERITA TENTANG HUMOR ATAU
GURAUAN

Komunikasi tanpa sasaran yang jelas


mungkin akan berjalan tidak terarah
dan hanya sedikit yang dicapai
5.ASSERTIVENESS  (A)
KEAHLIAN BERKOMUNIKASI MELALUI :
 PENGENDALIAN DIRI
 PESAN YANG SPESIFIK
MERUPAKAN KOMPONEN TANGGUNG JAWAB DARI
KOMUNIKASI YANG ASERTIF

 Komunikasi yang asertif adalah ekspresi dari


keinginan (wants),kebutuhan (needs) dan
perasaan(feeling) yang langsung dan jelas
disampaikan kepada lawan bicara
 Contoh:
Bagaimana menyampaikan pesan kepada
karyawan,untuk dinas malam tanpa
dibayar lembur!
WHAT / HOW DO YOU SAY?
ATASAN ANDA SECARA MENDADAK,MINTA ANDA UNTUK LEMBUR DI HARI SABTU,KARENA ADA
SALAH SATU KARYAWAN TIDAK BISA HADIR

1. Kenapa mendadak begini?


( Saya tidak bisa jadi pegawai yang hanya dimanfaatkan untuk menutupi
kesalahan )
2. Maaf,saya tidak bisa karena saya mau menengok keluarga yang sakit di
RS,tapi akan saya lakukan dilain waktu
3. Sebetulnya saya sudah ada rencana yang penting malam ini,tapi saya bisa
tinggal beberapa jam sampai bapak/ibu mendapat penggantinya.

 TANGGAPAN:
1.Blaming language and aggressive (Menyalahkan dan agresif)
2. Contoh yang baik untuk passive comm dan membangun simpati serta
kerjasama
3. Contoh ilustrasi komunikasi yang asertif.
C.L.E..A.R SKILLS
CONTOH KASUS:
ANDA SBG STORE MANAGER,AKAN MENGADAKAN PERTEMUAN YANG WAJIB DIHADIRI OLEH
AA (PHARM.TECH),TAPI ANDA MELIHAT SALAH SEORANG AA MENINGGALKAN RUANGAN SAAT
PERTEMUAN AKAN DIMULAI.

 Clear : saya melihat saudara meninggalkan ruangan /


apotek,saat pertemuan akan dimulai.
 Listen : Saya siap mendengarkan alasan saudara atau
karena misunderstanding shg saudara tidak hadir
pada pertemuan tsb.
 Explain : Saya sangat kecewa bila salah satu dari team
tidak hadir,maka bagaimana untuk mendapat
kesepakatan/konsensus.
 Assert : Saya sangat berharap agar saudara datang pada
pertemuan yad
 Result : jika saudara datang pada pertemuan yad,maka saya
dan teman2 lainnya akan sangat menghargai

AA = Asisten Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian lainnya


C.L.E..A.R SYSTEM
DIGABUNG DENGAN
UNSUR “OWNERSHIP”
MERUPAKAN
KOMUNIKASI YANG
ASERTIF

Komunikasi asertif dapat


menyampaikan pesan
yang C.L.E.A.R dan cara
bicara (manner) yang
bertanggung jawab.
6.CONFLICT MANAGEMENT (MANAJEMEN KONFLIK)  C

Konflik? Sebuah ancaman atau peluang?


Thronton Wilder:
Konflik merupakan simbol dari hubungan yang alamiah antar sesama
Konflik2 yang terjadi dapat memperkaya gaya dari komunikasi
interpersonal dan menandakan bahwa gaya hidup yang bermasalah
atau tidak
Konflik membuat kita memprioritas Konfik dapat mempertajam
hidup karena kita tidak mau konflik proses pengambilan keputusan
terjadi tanpa ada hasil Selama kita dapat mendengarkan
dan mempertimbangkan pendapat
Pengelolaan konflik yang baik: yang berlawanan.
“productive mutual value
clarification process”
Konflik = perbedaan pendapat bukan urusan pribadi
Jangan tinggalkan konflik tanpa solusi dan membiarkan kesalahan
pada masing2 pihak (blaming)
Konflik jangan memancing amarah karena amarah dapat
menghilangkan akal sehat!
KONFLIK DENGAN PELANGGAN DI FARMASI KOMUNITAS

KASUS 1:
P: “ SAYA TIDAK MENGERTI,KENAPA ANDA TIDAK MENGIJINKAN SAYA UNTUK
MEMBELI ULANG OBAT SAYA (REFILL) TANPA RESEP”?
Pada hari minggu pagi,seorang pasien(Mr.Faber) membawa botol obat alopurinol
yg berlabel: “untuk mengulang obat tsb diperlukan resep baru.”
Apoteker (Ms.Robin) sudah mengetahui bhw Mr.Faber sedang terserang
peny.gout.
Mr.Faber : “Saya ingin membeli obat ini”
Ms.Robin : “ Baik,pak!Tapi,Saya akan periksa dulu untuk keamanan
bapak”
(setelah baca label),Maaf,pak…obat ini tidak bisa diulang
tanpa resep dokter!
Mr.Faber : Biasanya bisa,saya pernah mengisi ulang sebelumnya tanpa
resep.!!!
Ms.Robin : [Robin tidak akan mendengarkan,dan tetap tenang].
“Saya periksa data kami dulu,pak…. ternyata dokter bapak
menulis hanya untuk sekali penggunaan dan bapak sudah
mendapatkannya.
Company Name www.themegallery.com

Mr.Faber : “Saya tidak peduli’!!!,bos saudara pernah melakukannya.!!!


Ms.Robin : [Bapak ini bohong,karena tadi saya baca di data apotek,bahwa
apotek baru sekali saja menyerahkan obatnya]
“Maaf,Pak.Obat bapak tidak bisa diulang tanpa resep dokter.Saya
akan memberikan obatnya sampai hari selasa agar bapak punya
Mr.Faber : cukup waktumengerti,kenapa
“Saya tidak untuk periksa ulang
andake dokter.
tidak mau memberika obat ini
untuk saya?!!!!
Ms.Robin : [wah,bapak ini keras kepala?]
”Label ini menyatakan bahwa “obat ini tidak boleh diulang tanpa
resep dokter”
Mr.Faber : “seperti saya bilang,saya tidak peduli dengan tulisan di label
itu”!!!!!
Ms.Robin : [bapak ini gila?]
“ Label ini sangat berarti banyak hal” dan sudah menjadi aturan
yang disesuaikan perundangan yang berlaku.
Mr.Faber : “Apa bedanya”?,bos anda selalu memberikan untuk saya!!!!
Ms.Robin : [Dia memaksa saya melakukan hal yang melanggar peraturan.
Dia pasti bohong]
“ Begini,pak….saya tetap tidak bisa melakukannya karena me-
langgar aturan.
Saya tidak mau kehilangan ijin praktek apoteker saya karena
bapak tidak mau memahami peraturan yang berlaku”
[Saya harus menahan emosi saya]
Mr.Faber : “Ok,berikan saya obat tsb sampai dengan hari selasa”
“Saya tetap tidak mengerti,apa sih pentingnya peraturan”
Ms.Robin : [Bapak ini sudah mulai paham rupanya]
“ Kenapa bapak tidak paham juga,sih? Peraturan adalah peraturan.
Selain itu,pasti dokter menulis label tsb,pasti dengan maksud
tertentu.
Mr.Faber : “kembalikan botol saya”,sampai jumpa!!!
2.Apa yang tersirat pada interaksi tsb?
 Ms.Robin cenderung memberikan motivasi yang negatif dan
cenderung menyudutkan Mr.Faber
“Sayaperiksa data kami dulu,pak…. ternyata dokter bapak
menulis hanya untuk sekali penggunaan dan bapak sudah
mendapatkannya”.
Mr.Faber : saya tidak mengerti,kenapa anda tidak mau memberika obat ini
untuk saya?!!!!
Ms.Robin : [wah,bapak ini keras kepala?]
”Label ini menyatakan bahwa “obat ini tidak boleh diulang
tanpa resep dokter”
Mr.Faber : Saya tetap tidak mengerti,apa sih pentingnya peraturan”
Ms.Robin : [Bapak ini sudah mulai paham rupanya]
“ Kenapa bapak tidak paham juga,sih? Peraturan adalah
peraturan.
Selain itu,pasti dokter menulis label tsb,pasti dengan
maksud tertentu.
Mr.Faber : “kembalikan botol saya”,sampai jumpa!!!
PEMBAHASAN KASUS www.themegallery.com

- Buatlah komunikasi C.L.E..A.R SYSTEM DIGABUNG DENGAN


yang lebih assertif
agar konflik bisa UNSUR “OWNERSHIP” MERUPAKAN
dihindari
KOMUNIKASI YANG ASERTIF
1.Apa yang terjadi??
- Walaupun Ms.Robin punya
dedikasi yang tinggi
terhadap profesi tapi dia
merupakan komunikator (setelah
baca label),
yang kaku dan tidak ramah Maaf,pak…obat ini tidak bisa
- Ms.Robin tidak
menggunakan diulang tanpa resep dokter!
kesempatan untuk sebaiknya
menjelaskan bila obat tsb
digunakan ulang tanpa
konsultasi dengan dokter Com
pany
Logo
www.themegallery.com

1.Ms.Robin dapat menolak untuk “Refill” tanpa resep dengan cara komunikasi
yang lebih baik, sbb:
“ Bila dokter menulis hanya satu kali atau tidak boleh diulang karena dokter
ingin pasiennya kembali ke dokter untuk berkonsultasi dan untuk
memantau apakah obat dan dosisnya sudah bekerja sesuai harapan”
(Result)
atau

2. Saya mengerti pasti bapak kecewa karena tidak dapat membeli ulang
obatnya tanpa resep dokter tapi bila bapak kembali ke dokter untuk
berkonsultasi tentu pengobatan bapak akan lebih tepat dan aman
(Explain & Assert)

Apoteker sebagai “frontliner” harus belajar lebih


Com
berempati dan tidak membela diri pany
Logo
3.Bagaimana strategi komunikasi yang berdampak pada
sasaran pengobatan pasien?
 Ms.Robin tidak bertanya tentang pengobatan Mr.Faber
 Dibenak Ms.Robin hanya ada 2 hal yaitu obat itu diserahkan atau
tidak

C. L. E. A. R
Clear : Ms.Robin sudah mengetahui bhw Mr.Faber sedang terserang peny.gout
(empati)
maaf,pak. Apakah bapak sedang merasa nyeri dipersendian dan tulang?
Listen : Ms. Robin siap mendengarkan alasan pasien
Explain : Saya mengerti pasti bapak kecewa karena tidak dapat membeli ulang
obatnya tanpa resep dokter
Assert : saya sangat berharap bapak dapat kembali ke dokter untuk
berkonsultasi agar pengobatan bapak akan lebih tepat dan aman
Result : (pada saat serangan gout akut, biasanya diobati dengan AINS dosis
tinggi )
bagaimana cara penggunaan alopurinol selama ini? tapi saat serangan
gout akut, yaitu merasa nyeri dipersendian dan tulang biasanya lebih
baik diobati dengan AINS dosis tinggi yaitu piroksikam atau asam
mefenamat atau celecoxib. Dan bila bapak setuju, akan saya berikan AINS
dosis tinggi sampai dengan hari selasa ,sampai bapak ada waktu untuk ke
dokter
DAFTAR PUSTAKA

1. Meldrum H.1994,Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care,


New York. London.Norwood (Australia): Pharmaceutical Product Press

2. Widenmeyer Karin et al.2006, Developing Pharmacyr Practice, Handbook


of WHO with International Pharmaceutical Federation, Netherlands

Anda mungkin juga menyukai