Anda di halaman 1dari 1

Korupsi, Kolusi, clan Nepotiune (KICsi)

Sebuah Pendekatan !Cultural

Ta ufik Abdullah

Kalau benar bah wa pelacuran adalah "the oldest profession" mak a


koru psi don kolusi liarangkali boleti juga dikatak an se bagai "as old as
thy organization °Zoom?? Blau dilupakan saja teori Plato dan Aristoteles
gal ah pars khalif ah terkeinu.ka untuk menghalangi jangan
4.4u-npai konipsi, kolusi, dannepotisme (dal= arti yang sederhana, yaita
kccurangan, persekongkolon, dan ketidaliaddlan) terjadi, maka
Llikatakan sudah seja.k maw a-wal revolusi nasioaal kita.,ejekan terhadap
korupsi don nepotisrne felah terdengar. Kolusi adalah "istilah" yang
hiru dikenal, rrieskipun telah lama dijalanka_n, Tst (tahu sama tabu)
Adalab eiekan aka°. teriadit'iya ICK.N.

*4*
Korupsi, kolusi, dan nepous. me acialah konseplonsep yang hanya
lei sa dikenalim dalam konteks organisasi, apakah b-erupa perusahaan,
partai politik, persatua.n olah raga, clan sebagainya, atau, tentu saja dan
Ichi IT penning, negara. Dalam konteks masyarakat urnum ketiga konsep
u tak b-erfungsi. Mengarnbil sesuatu yang bukan hakdalam konteks
masya rak at u mu m disebr t pen rian, pencopetan, atau yang le bih s e ram,
rampokm, bukan korupsi. juga mendapatkan imbalan atas ja.sa balk
yang diberikan atau ak.an diberikan Allah yang wajar saja, Hal ini tidak
Li ;sebut so gok atau graft, yang secara teoretis ter masuk kategori korupsi,
tetapi oleh masyarakat disebut balas jasa. Sedangkan kolusi clan
itepotisme adalah praktik sosial yang dianggap rnempunyai nitai yang
Apa salahnya rnenjalin kerjasama de ngan ternan sendiri untuk
mendapatkan keunrungan bersama? Bukranka.h pars pedagang dan
pengusaha kecii lebi h mungkin bertahan dengan mengadakan_ "kolusi"
srsama rnereka? Meng.apa tidak memberikan kesempatan pads area atau.

Anda mungkin juga menyukai