Disusun Oleh:
2. Etiologi
Penyebab pasti dari KPD ini belum jelas, akan tetapi ada beberapa keadaan yang
berhubungan dengan terjadinya KPD ini, diantaranya:
a. Trauma: amniosiotesis, pemeriksaan pelvis, dan hubungan seksual
b. Peningkatan tekanan intrauterus, kehamilan kembar atau polihidra
amnion
c. Infeksi vagina, serviks atau korioamnionitis, streptococus serta bakteri
vagina
d. Selaput amnion yang mempunyai struktur yang lemah
e. Keadaan abnormal dari fetus, seperti malpresentasi
f. Kelainan pada serviks atau alat genetalia seperti ukuran serviks yang
pendek (<25 cm)
g. Multipara dan peningkatan usia ibu
h. Defisiensi nutrisi
1. Klasifikasi
Rukiyah, LiaY, Meidal (2010) memaparkan periode post partum menjadi :
a.Periode immediate post partum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam, pada masa ini sering
terdapat banyak masalah seperti perdarahan.
b. Periode early post partum (24 jam sampai 1 minggu)
Masa dimana involusi uterus harus dipastikan dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan
makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
c.Periode late post partum (1-5 minggu)
Masa dimana perawatan dan pemeriksaan kondisi sehari-hari serta konseling
KB.
a.Involusi uterus
Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan. Proses ini segera setelah pascapartum, berat uterus menjadi
1.000 gr. Selama masa nifas, dua hari setelah pelahiran uterus mulai berinvolusi.
Sekitar 4 minggu setelah pelahiran uterus kembali ke ukuran sebelum hamil
(Dewi Vivian&Sunarsih, 2013).
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut :
1) Iskemia miometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus.
2) Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
terjadi didalam otot uterus.
3) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga
akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah
ke uterus
b. Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan
kasar, tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
cm.
Penyembuhan luka bekas plasenta khas. Pada permulaan nifas bekas plasenta
mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus (Sitti
saleha, 2009).
b. Pengkajian psikologis
1) Umum : Status emosi, gambaran diri dan tingkatan kepercayaan
2) Spesifik : Depresi postpartum
3) Seksualitas : Siklus menstruasi, pengeluaran ASI dan penuruanan
libido.
5. Diagnosa Keperawatan
a.Nyeri b.d agen injuri fisik (trauma jalan lahir)
b. Hambatan mobilitas fisik b.d insisi bedah
c.Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik pasca operasi
d. Kurang pengetahuan : Perawatan post partum b.d kurang informasi
penanganan post partum .
e.Menyusui tidak efektif b.d kurang pengetahuan
f. Resiko infeksi b.d faktor resiko: laserasi jalan lahir, bantuan, pertolongan
persalinan
6. Intervensi
1. Nyeri b.d agen injury fisik
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan nyeri ibu
berkurang.
Kriteria Hasil :
a. Skala nyeri berkurang
b. Ibu mengatakan nyerinya berkurang sampai hilang
c. Tidak merasa nyeri saat mobilisasi
d. Tanda vital dalam batas normal
Intervensi :
a. Kaji ulang skala nyeri
b. Anjurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa
nyeri
c. Motivasi memobilisasi sesuai indikasi
d. Berikan kompres hangat
e. Delegasi pemberiananalgetik
Rasional :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat.
b. Untuk mengalihkan perhatian ibudan rasa nyeri yang dirasakan.
c. Memperlancar pengeluaran lochea, mempercepat involusi dan
mengurangi nyeri secara bertahap.
d. Meningkatkan sirkulasi pada perineum
e. Melonggarkan sistem saraf perifer sehingga rasa nyeri berkurang.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pergerakan aktivitas klien seperti : (Miring ke
kanandan ke kiri).
b. Anjurkan klien melakukan mobilisasi secara bertahap
c. Anjurkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan latihan
gerak
d. Berikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga tentang
pentingnya melakukan latihan gerak.
Rasional :
a. Melakukan latihan gerak dapat menghindari kekuatan pada otot
b. Untuk mengetahui kemampuan pergerakan klien
c. Bantuan keluarga dapat membantu memotivasi klien untuk melakukan
gerak
d. Pendidikan kesehatan dapat memberikan pemahaman terhadap klien
dan keluarga
Intervensi :
a. Pantau tingkat pemahaman klien, berikan penjelasan tentang manfaat
perawatan diri
b. Lakukan perawatan vulva hygiene
c. Anjurkan klien untuk melakukan perawatan diri setiap hari
Rasional :
a. Informasi sangat mempengaruhi klien sehingga klien dapat termotivasi
untuk melakukan perawatan diri
b. Vulva hygiene akan mencegah berkembang biaknya kuman-kuman
yang dapat masuk ke dalam serviks
c. Meningkatkan tingkat kemandirianklien di dalam merawat dirinya
serta memperlancar sirkulasi udara.
4. Kurang pengetahuan ; perawatan post partum b.d kurangnya informasi
tentang penanganan post partum
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pengetahuan ibu
tentang perawatan dini dan bayi bertambah.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perawatan dini (perawatan luka section
caesarea), perubahan fisiologi, lochea, perubahan peran , istirahat, KB,
perawatan payudara.
b. Sarankan agar mendemonstrasikan apa yang sudah dipelajari.
Rasional :
a. Membantu mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan dan
berperan pada adaptasi yang positif dari perubahan fisik dan emosional.
b. Memperjelas pemahaman ibu tentang apa yang sudah dipelajari.
Intervensi :
a.Kaji lokhea (warna, bau, jumlah) kontraksi uterus dan kondisi jahitan
episiotomi
b. Sarankan ibu agar mengganti pembalut per 4 jam
c.Pantau tanda-tanda vitalLakukan rendam bokong
d. Sarankan ibu membersihkan perineal dari depan ke belakang
Rasional :
I. IDENTITAS
A. Pasien
1. Nama : Ny. T
2. Umur : 33 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Boyolali
6. Tanggal partus : 03 Desember 2018
7. Jenis partus : Sectio Caesaria
B. Penanggung jawab
1. Nama : Tn. P
2. Umur : 41 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Boyolali
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan operasi
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan operasi saat bergerak
Q : Nyeri seperti diiris-iris
R : Di bagian jahitan post operasi
S : Skala 6
T : Hilang timbul
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien menagatkan nyeri pada luka bekas jahitan operasi, pasien
mengatakan belum berani untuk berjalan dan hanya bias belajar duduk di
TT karna setelah operasi dan adnya program pembatasan gerak sehingga
dalam aktifitas memerlukan bantuan suami / keluarganya.
D. Riwayat obstetric
F. Riwayat Pesalinan
1. Jenis persalinan
Jenis persalinan menggunakan tindakan SC, SC dilakukan pada hari senin
tanggal 03 desember 2018 jam 21.10 WIB dengan BB 2500 gram
2. Lama persalinan
Lama persalinan ± 1 jam
3. Jumlah perdarahan
Jumlah perdarahan yag dialami ± 350 cc
4. Keadaan umum
Keadaan umum pasien baik, E : 5, M : 6, V : 4. TD : 120/80mmHg,
S : 36 º C, N : 80x/mnt, RR : 20x/mnt
5. Masalah persalinan
Pasien mengalami ketuban pecah dini kemudian diputuskan untuk
dilakukan tindakan persalinan dengan SC
G. Riwayat kontrasepsi
Pasien mengatakan dari awal menikah dan sebelum hamil tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun.
H. Data psikologis
1. Adaptasi psikologis ibu
Fase taking in : periode ketergantungan yang berlangsung pada hari ke 2
setelah melahirkan, pada saat itu ibu terfokus pada perhatian dirinya
sendiri, ibu cenderung pasif terhadap lingkungannya.
2. Empati sensivitas terhadap isyarat bayi
Pasien sangat empati terhadap bayi baru saja dilahirkan dan serig
memangku bayinya
3. Respon ibu ketika bayi menangis
Pasien segera meminta suaminya untuk mendekatkan bayinya pada pasien
4. Konsep diri
a. Kepuasan ibu terhadap kelahiran
Pasien mengatakan sangat puas dan bahagia terhadap kelahiran anak
pertamanya
b. Penerimaan ibu
Pasein mengatakan bahagia karna bias menjadi seorang ibu yang dapat
memberikan keturunan
c. Harga diri
1) Perubahan apa yg ibu rasakan setelah melahirkan
Pasien mengatakan perubahan saat setelah melahirkan adalah
bentuk perut dan masih terasa nyeri
2) Apakah ada hal yg penting yg dipikirkan saat ini
Pasie mengatakan hal yang penting yg dipikirkan saat ini adalah
kesehatan bayinya
3) Kesesuaian antara harapan dan kenyataan
Pasien mengatakan selalu berharap segera diberi momongan, ketika
setelah menikah san kenyataannya sekarang sudah diberikan
momongan sesuai dengan harapannya.
4) Sikap inu terhadap persalinan dan merawat bayi
Pasien mengatakan sudah mempersiapkan segala kebutuhan untik
bayinya sebelum persalinan untuk meraway bayinya apabila sudah
dilahirkan
5. Pengalaman melahirkan
Pasien mengatakan ini adalah pengalaman pertama melahirkan dan pasien
tetap bersyukur meskipun harus dilahirkan secara SC
6. Depresi
a. Apakah ibu tampak diam dan menarik diri
Tidak ibu tanpak senang dan bahagia atas kelahiran anaknya
b. Apakah ibu tampak menanggis
7. Kecemasan
a. Apa respon ibu jika bayi sakit
Ibu langsung mengendongnya dan memeriksa keadaan bayinya dan ibu
akan merasa cemas
b. Perilaku ibu saat bayi sakit
Ibu mengatakan akan merawat dan membawanya kepelayanan
kesehatan terdekat
8. Konflik peran
a. Apakah ibu menerima peran sebagai ibu
Ya ibu menerima peran sebagai ibu untuk anak – anaknya dan akan
selalu menjaga dan merawat anaknya
b. Bagaimana dengan pekerjaan ibu
Ibu mengatakan sebagai seorang ibu rumah tangga yang tidak
mempengaruhi perannya sebagai seorang ibu, ibu mengatakan dapat
membagi waktu untuk mengurus pekerjaan rumah dan mengurus anak
– anaknya.
9. Dukungan sosial
Ibu mengatakan selalu mendapat dukungan dari suami dan keluarga
besarnya, dalam setiap pengambilan keputusan yang terbaik untuk
bersama – sama.
10. Boding Attachment : score gray
f. Seksualitas
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam seksualitas dan pasien
mengatakan hubungan dengan suami sangat harmonis.
J. Pemeriksaan fiisk
a. Status obstetric : G1 P0 A0
b. Tanda – tanda vital
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36, 5⸰ C
N : 80x / menit RR : 20x / MENIT
c. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Bentuk kepala mesocephal, rambut pendek hitam, bersih tidak ada
luka.
2. Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,
fungsi penglihatan normal tidak mengggunakan alat bantu penglihatan.
3. Hidung
Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Mulut
Bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi.
5. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran normal,
tidak ada secret.
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, JVP tidak meningkat, tidak ada
nyeri telan.
7. Dada
a. Paru
I : Bentuk dada simetris, ekspansi paru simetris kanan dan kiri,
tidak ada retraksi otot dinding dada.
P : Ekspansi paru simetris, vocal femitus sama kanan dan kiri
P : Suara sonor
A : Suara nafas vasikuler
b. Jantung
I : Tidak tampak ictus cordis
P : Ictus cordis teraba di intercostal IV sub clavicula
P : Terdengar redup
A : S1 dan S 2 reguler
c. Mamae
I : Simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada lesi, bentuk papilla
bulat, tidak ada pembengkakan, ASI keluar dengan lancer.
P : Tidak ada nyeri tekan , keluar ASI
d. Abdomen
I : Simetris, tidak ada jejas, tidak ada masa, tidak ada asites warna
kulit sama dengan yang lain, pusat tepat ditengah.
A : Perestaltik usus 14x/ menit
P : Suara tympani
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran organ.
8. Genetalia
a. Vagina : Integritas kulit baik, tidak ada edema maupun memar
b. Perineum : Utuh, tidak ada edema, tidak ada hematoma.
c. Tanda REEDA
R : kemerahan : tidak ada
E : bengkak : tidak ada
E : Ecimosis : tidak ada
D : discharge : keluar darah
A : Approximase : baik
d. Kebersihan : tidak terlihat begitu bersih karena terdapat darah,
bau darah khas, terpasang kateter.
e. Lochea :
a. Jumlah kurang lebih 240 ml
b. Jenis : lochea rubra: terdapat darah segar dan sisa – sisa
selaput ketuban, sel – sel desidua, verniks kasensa, dan
meconium, selama 2 hari pasca persalinan.
9. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Edema : tidak ada edema, terpasang infus ditangan kiri
Varises : tidak ada varises
b. Ekstremitas bawah
Edema : tidak ada edema
Varises : tidak ada
Tanda human : (-)
10. Obat – obatan / terapi
a. Infus RL
b. Amox : 500 mg 3 x 1
c. Asmef : 500 mg 3 x 1
d. E – tabion 1 x 1
e. Metro tab 500 mg 3 x 1
K. Hasil pemeriksaan penunjang
DO:
Pasien tampak dibantu dalam melakukan
aktivitas
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Toileting
Berpakaian
Makan/minum
Mobilisasi TT
Ambulasi
DS: Resiko infeksi area Prosedur invasif
Pasien mengatakan terdapat luka post operasi SC pembedahan
dan merasakan nyeri pada area tersebut
DO:
Terlihat luka bekas jahitan di perut bawah post
operasi SC yang dibalut dengan kassa
- Melibat
kan keluarga
dalam latihan
3 mobilisasi dini S: -
- Mengan
O:
jurkan klien
- Luka jahitan
untuk
kering
meningkatkan - Tidak ada
intake nutrisi kemerahan
- Tidak bengkak
- Melaku
A: Masalah resiko infeksi area
kan perawatan
pembedahan teratasi
luka
P: pertahankan intervensi
- Berkola
borasi dalam
pemberian
antibiotik
Kamis, 05 1 - Mengka S: Klien mengatakan nyeri
Desember 2018 ji nyeri sudah berkurang
- Kolabor
O: Klien tampak rileks
asi pemberian
A: Masalah nyeri teratasi
obat ketorolac
P: Pertahankan intervensi
1gr