1. Dragline.
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya truk
atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel
sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel
diganti boom dan bucket dragline.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali, tetapi
dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan
medan dan bahan yang perlu digali.
Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan pekerjaannya,
dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian menggali
pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke dalam truk,
maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur yang
menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-
parit, sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi
penggalian. Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang
rendah, antara 70% – 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted.
Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga
floating-nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat
angkut untuk membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.
Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi menggali, pada
saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket jatuh tegak lurus ke
bawah. Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-
gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya lapisan
tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket. Kadang-kadang
hoist cable dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket
bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini
ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal. Setelah bucket terisi
penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci sehingga bucket terangkat lepas
dari pennukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump
cable tetap tegang dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat
(dump)nya material dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing
tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable dikendrokan
bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.
Dregline
2. Power Sovhel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain,
dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk
membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada umumnya power shovel ini
dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain
stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk
menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel
dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel
dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Cara Kerja/Power Shovel Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel
ialah:
maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing
mengangkat dipper/bucket untuk mengisi
mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing
swing (memutar) untuk membuang (dump)
berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan
Power shovel
3. Continuous miner
Sebuah mesin dengan drum besi berputar yang besar dan dilengkapi dengan gigi
tungsten carbide yang mengikis batu bara dari lekukan. Beroprasi di sitem “ruangan” 20
hingga 30 kaki atau wilyah kerja dipotong menjadi ‘coal bad’, dapat menambang
sebanyak 5 ton berputar per menit.
4. Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu alat berat yang menggunakan roda rantai (track shoe), bisa
digunakan untuk mengali (digging), mendorong (pushing), meratakan (spreading),
menarik beban, menimbun (filling), dan lain lain.
3. Wheel Loader
Wheel loader adalah alat yang dilengkapi dengan bucket untuk memuat material ke dalam truk
atau aplikasi lain seperti waste handling, yang memuat batu ke dalam crusher. Alat ini
menggunakan ban sebagai penggeraknya, yang memudahkan mobilitas dan fungsi artikulasi yang
memberikan ruang gerak fleksibel. Dalam pertambangan wheel loader termasuk dalam alat
angkut material tambang.
Alat angkut
1. Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan rangkaian ban berjalan yang dapat digunakan untuk
mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material secara mendatar
maupun miring. Belt dapat dibuat dari beberapa macam bahan baik dari karet, maupun
logam. Yang dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung
jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk Material
adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll.
3. Tongkang
Kapal tongkang atau yang biasa juga dikenal dengan Pontoon merupakan jenis kapal dengan
lambung datar atau kotak besar yang mengapung.Ia digunakan untuk mengangkut barang atau
lebih mudahnya seperti dermaga apung. Pada tahun 1960-an sampai 1980-an kapal jenis ini
digunakan di jalur lintas Sumatera, Kalimnatan, Sulawesi, dan Papua.Karena pada saat itu belum
ada jembatan besar. Namun, sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan jembatan.Kapal
ini dibuat untuk transportasi sungai dan kanal dengan membawa muatan dalam jumlah besar
seperti batubara, kayu, pasir, dan lain-lain.Kapal tongkang tidak memiliki mesin (propelled)
sehingga ia harus ditarik oleh kapal tunda. Ya, karena dalam pembuatannya, kapal tongkang
berbeda dengan kapal pada umumnya.Ia hanya kontruksinya saja tanpa sistem kapal pada
umumnya.Kapal tunda merupakan kapal yang dapat digunakan untuk melakukan peregrakan
terutama menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan.Nah, maka dari itu kapal tunda
sering digunakan untuk menarik kapal tongkang.Di Indonesia sendiri, kapal tongkang banyak
diproduksi di daerah Batam yang merupakan salah satu tempat produksi perkapalan di
Indonesia.Kemudian apa fungsi lain dari kapal tongkang? Kapal tongkang berfungsi mengangkut
hasil tambang. Biasanya bahan-bahan hasil tambang seperti batubara, biji besi, nikel, pasir, dan
lain-lain.Sewa kapal tongkang cukup mahal sekitar 800 jutaan per bulan. Selain digunakan untuk
mengangkut hasil tambang, kapal tongkang juga digunakan untuk mengangkut peti kemas.Tidak
hanya untuk mengankut barang, kapal tongkang dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi
ketika menyebrang.Dalam hal ini kapal tongkang berfungsi layaknya jembatan yang
menyebrangkan tranportasi darat. Jadi, untuk menyebrangkan transportasi darat seperti mobil,
truk, motor,atau lainnya dengan menggunakan kapal jenis ini.Selain itu, kapal ini juga masih
digunakan untuk keperluan wisata. Menarik bukan? Itulah beberapa hal tentang kapal tongkang.