Pada perencanaan sistem sanitasi bangunan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Instalasi/jaringan air bersih
b. Alat-alat saniter
Sumber-sumber air bersih
Perusahaan Air Minum (PAM)
Sumber setempat (sumur / mata air artesis)
Persyaratan air bersih untuk Air minum, Mandi, Cuci
Jernih
Tidak berwarna
Tidak berbau
Kadar bakteri rendah
b. Alat-alat Saniter
Bath tub: untuk mandi, dilengkapi kran air dingin dan kran air panas
Shower: untuk pancuran air mandi
Closet: untuk buang air besar/kecil, dengan model jongkok/duduk
Urinoir: untuk buang air kecil khusus pria
Bidet: untuk buang air kecil khusus wanita
Washtafel/Lavatory: untuk cuci tangan
Sink: untuk cuci piring/dapur
a. Perlengkapan Drainase
Septic Tank
Berfungsi sebagai tempat proses pengahancuran disposal padat secara biologis / dibantu
bakteri pembusuk.
Dimensi cm
Kapasitas Tampung
T P L
Kapasitas Tampungan
15 Orang
25 Orang
50 Orang
100 Orang
Panjang Peresapan
5m
7m
10 m
12 m
3. Roof Drain
Roof Drain berfungsi sama dengan floor drain, hanya penempatannya di atap bangunan
dan air yang dialirkan adalah air hujan. Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi
saringan berbentuk kubah di atasnya
4. Balcony Drain Berfungsi sama seperti roof drain, hanya penempatannya pada balkon.
Posisi bak kontrol dibuat sebanyak mungkin, terutama pada bagian persilangan atau belokan
dan saluran yang cukup panjang. Jarak bak kontrol untuk saluran lurus minmal 15 m.
Kedalamannya sampai dengan 1 m, dengan garis tengah 60-80 cm.
2. Sumber air bersih dapat dari sumur pompa seperti jet pump, mungkin sumur timba, atau
dari jaringan instalasi air PDAM
3. Instalasi air bersih harus dapat melayani untuk bangunan bertingkat tinggi sehingga kebutuhan air
bersih dapat merata di semua tingkat/ lantai
4. Shaft adalah lubang pada pelat lantai untuk keperluan pemasangan pipa-pipa vertikal baik untuk
saluran pipa air kotor
Pompa Air dan Lemen Lain
1. Kebetuhan air bersih dapat diambilkan dari PDAM atau sumur yang dapat dibuat sendiri. Pada
bangunan bertingkat diperlukan pompa air untuk menaikkan air dari sumber di bawah ke bak atas
yang selanjutnya didistribusikan keseluruh lantai yang membutuhkan. Aliran air dari bak atas ke
lantai bangunan akan berjalan secara gravitasi, artinya air mengalir karena ada benda tinggi. Oleh
karena itu letak bak air atas harus lebih tinggi 3 m atau lebih dari tinggi lantai tingkat yang tertinggi
agar air masih dapat mengalir ke semua tingkatan lantai
2. Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah kelevel yang lebih tinggi.
Dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap tekan.
Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah pompa kelevel sama dengan level pompa-
pompa hisap tekan menaikan air dari level dibawah pompa kelevel diatas pompa.
b. Bak Pengumpul : fungsinya serupa dengan area drain, menangkap air permukaan suatu daerah
tertentu. Tetapi, dikembangkan lebih lanjut dengan fungsi tambahan, yaitu fungsi penangkap tanah
dan kotoran. Karena adanya fungsi ganda inilah, maka bak pengumpul ini menjadi sangat disukai
dan digunakan
c. Pipa Pengumpul Atau Pengumpul Berbentuk Linier : Bentuk ini mempunyai kelebihan, yaitu
elevasinya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti berbagai ketinggian tanah, jalan, atau tempat
parker
Jenis Pembuangan Air Hujan
Mudah pengontrolan;
Resapan air hujan Kondisi air tanah terjaga; Mahal saat pelaksanaan;