Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Sanitasi Terbaik Untuk

Rumah Anda
Kantri Maharani • Februari 3, 2016

RumahCom – Sebuah bangunan rumah tinggal selain direncanakan kuat dan indah, juga harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan. Sebagaimana sudah dijelaskan pada artikel “Mengenal 4 Syarat
Rumah Ideal”, sanitasi masuk ke dalam syarat keempat yang harus Anda perhatikan.
Mengetahui pentingnya sistem sanitasi ini akan sangat diperlukan untuk Anda yang
berencana membeli rumah baruatau bahkan ingin memugar rumah.
Pada dasarnya, perlengkapan sanitasi dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Alat penerima air buangan, terdiri dari kamar mandi, WC, bak dapur, tempat cuci, talang air hujan
2. Saluran pembuangan seperti dari pipa tanah atau pipa beton.
3. Tempat pembuangan seperti riol kota, sungai atau peresapan buatan.
Menurut Benny Puspantoro, penulis buku “Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat”, air
buangan dari kamar mandi, bak cuci, talang air hujan dapat langsung dialirkan ke tempat
pembuangan.
Bila ada riol kota atau sungai di dekatnya, dapat dialirkan ke sana. Tapi bila tidak ada riol kota atau
sungai, untuk tempat pembuangan dapat dibuatkan sendiri di tanah halaman. Tempat pembuangan
buatan ini disebut sumur peresapan, yaitu menampung air buangan untuk diresapkan ke dalam
tanah.
Riol kota adalah jaringan saluran pembuangan air kotor di kota, yang menghubungkan saluran riol
gedung dengan unit pengolahan air kotor kota. Di Indonesia, sistem pengaliran air kotor dengan
sistem pengaliran air hujan terpisah.

Sistem pembuangan septic tank (source: randgservice.co.uk)

Benny juga menuturkan, air buangan dari WC tidak boleh langsung dibuang ke tempat
pembuangan, baik yang berupa riol kota, sungai atau yang buatan, karena kotorannya dapat
menimbulkan wabah penyakit.
Gambar riol kota (source: pixabay.com)

Solusinya, air buangan dari WC harus dimasukkan dulu ke dalam sebuah bak penghancuran
kotoran, yang disebut septic tank.
Pada septik tank selalu terdapat air. Hal itu bertujuan agar proses penghancuran kotoran lancar.
Oleh sebab itu, bak harus dibuat rapat air. Kotoran-kotoran di dalam septic tank akan dimakan oleh
bakteri-bakteri penghancur.
Untuk menjaga kehidupan bakteri ini bak septic tank harus cukup udara yang segar, untuk
memperolehnya bak harus dihubungkan dengan udara luar dengan sebuah pipa hawa.
Septic tank juga kerap tersumbat. Ini akan menjadi masalah apabila Anda tidak tahu bagaimana
cara menjaganya. Berikut anjuran agar septic tank Anda tidak mengalami penyumbatan:
– Air yang mengandung sabun atau bahan pencuci lain, tidak boleh masuk ke dalam bak septic
tank. Jika air sabun dan bahan pencuci masuk ke dalam septic tank, akan membunuh bakteri-
bakteri penghancur.
– Bak septic tank dibuat sedekat mungkin dengan WC. Tujuannya agar kotoran tidak terhambat di
saluran pembuang. Sebisa mungkin jarak antara bak septic tank dengan sumur dan sumber air
bersih lainnya lima meter atau lebih.
– Apabila ingin membersihkan WC, Anda bisa menggunakan sikat khusus untuk porselain dan
cairan pembersih yang aman dan tidak membunuh bakteri penghancur di dalamnya.
Air buangan dapur
Kehidupan sehari-hari lainnya, seperti memasak tentu akan menghasilkan air buangan yang kerap
menjadi persoalan kebersihan. Pada rumah ideal, sisa-sisa makanan dan air buangan dapur
dipisahkan.
Jika sisa makanan terbuang ke sumur peresapan akan mengakibatkan pori-pori tanah tertutup dan
memungkinkan air buangan tidak lagi dapat meresap ke dalam tanah. Solusinya, air buangan dapur
ditampung dulu pada sebuah bak penangkap lemak.
Air aliran hujan
Aliran air selanjutnya yang harus dipikirkan adalah membuat aliran air hujan agar lancar dan tidak
menggenang. Untuk mengalirkan air buangan dari alat penerima ke tempat pembuangan dapat
dipakai pipa dari tanah atau pipa beton. Sedangkan untuk air hujan dapat dipakai pipa 1/2 lingkaran
yang dipasang terbuka di atas tanah.
Saluran pembuangan harus diberi bak-bak kontrol yang dipasang pada setiap jarak 3 meter. Hal itu
berfungsi untuk menampung kotoran-kotoran yang terbawa air buangan yang dapat dilakukan
pengecekan secara berkala.
Jarak sumur resapan
Sumur resapan harus diletakkan pada sudut halaman yang terpencil, yang jauh dari tempat bermain
anak-anak dan ditutup dengan tanah atau rumputan. Adapun jarak sumur resapan harus lebih besar
dari 10 meter dari sumur air bersih.
Pembuangan sampah
Sampah jangan dibuang sembarangan, termasuk halaman rumah sekalipun. Hal ini dapat
menyebabkan penyakit. Untuk itu, setiap rumah harus menyediakan bak sampah sebagai
penampung sementara.

Anda mungkin juga menyukai