Audit atau pemeriksaan sangat diperlukan saat ini karena audit merupakan evaluasi terhadap organisasi, sistem, proses, atau produk. Salah satu jenis audit yaitu audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan untuk suatu perusahaan sangat penting untuk menentukan apakah laporan keuangan yang dibuat manajemen sudah bisa dipertanggungjawabkan. Audit laporan keuangan harus dilakukan oleh pihak yang independen, kompeten, dan profesional yang biasa disebut sebagai auditor eksternal/independen. Auditor eksternal/independen sangat berperan penting dalam memberikan opini terhadap suatu laporan keuangan berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Jasa auditing digunakan secara meluas baik pada perusahaan swasta maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing dilatar belakangi pada kondisi masyarakat yang semakin kompleks dan menghindari ketidakakuratan suatu laporan keuangan. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang sangat diperlukan di dalam dunia bisnis saat ini. Mengingat hal tersebut maka para auditor harus memahami pelaksanaan etika yang berlaku dalam profesi akuntan publik. Ada 4 elemen penting yang harus dimiliki oleh auditor, yaitu: (1) keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau standar penyusunan laporan keuangan, (2) standar pemeriksaan/auditing, (3) etika profesi, (4) pemahaman terhadap lingkungan bisnis yang diaudit. Auditor memperoleh kepercayaan dari pihak ketiga atau klien untuk membuktikan apakah laporan keuangan yang disajikan klien sudah wajar. Pihak ketiga yang dimaksud diantaranya manajemen, pemegang saham, pemerintah, kreditur atau bank serta masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, auditor harus bisa menjaga kepercayaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
1 2
Auditor dituntut untuk melaksanakan audit sesuai dengan prosedur audit
yang telah dibuat karena akan mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit yang baik dapat berpengaruh dari kinerja auditor yang baik sehingga dapat dihasilkan laporan auditan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor, kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Karena itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan obyektif untuk menilai kewajaran laporan keuangan. Kecerdasan sangat berperan dalam menentukan baik buruknya kinerja seseorang karena kecerdasan akan mendasari kemampuan kerja seseorang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dengan kecerdasan yang baik, maka kinerja juga akan baik. Goleman (2001) dalam Rissyo dan Nurna (2006) membagi kecerdasan emosional yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam bekerja kedalam lima bagiaan utama yaitu pengendalian diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Seseorang yang memiliki kemampuan menyerap informasi yang lebih baik dianggap memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi mempunyai kinerja yang lebih baik daripada seseorang yang mempunyai kinerja yang rendah. Tinggi rendahnya kecerdasan intelektual tidak selalu berhubungan dengan kesuksesan seseorang (Sukidi, 2002). Berdasarkan uraian diatas, melihat pentingnya pemahaman mengenai aspek kecerdasan emosional bagi seorang auditor yang menjalankan tugasnya, maka penulis tertarik untuk membahas lebih mendalam mengenai kecerdasan emosional dengan rumusan masalah dan metode yang berbeda dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Palembang. 3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah apakah kecerdasan emosional yang diproksikan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor pada kantor akuntan publik (KAP) di Palembang.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional yang diproksikan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor pada kantor akuntan publik (KAP) di Palembang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dan dapat membandingkan antara teori yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam prakteknya di lapangan. 2. Bagi pihak objek penelitian Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbagan pemikiran dan pandangan-pandangan baru yang nantinya dapat berguna bagi profesi akuntan publik, Kantor Akuntan Publik (KAP), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), khususnya tentang kecerdasan emosional. 3. Bagi Pembaca dan Masyarakat Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penelitian selanjutnya bagi pembaca yang memiliki interpretasi dan pembahasan yang sama. 4
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Palembang. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Oktober 2015.