Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit atau pemeriksaan sangat diperlukan saat ini karena audit merupakan
evaluasi terhadap organisasi, sistem, proses, atau produk. Salah satu jenis audit
yaitu audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan untuk suatu perusahaan
sangat penting untuk menentukan apakah laporan keuangan yang dibuat
manajemen sudah bisa dipertanggungjawabkan. Audit laporan keuangan harus
dilakukan oleh pihak yang independen, kompeten, dan profesional yang biasa
disebut sebagai auditor eksternal/independen. Auditor eksternal/independen
sangat berperan penting dalam memberikan opini terhadap suatu laporan
keuangan berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
Jasa auditing digunakan secara meluas baik pada perusahaan swasta maupun
pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing dilatar
belakangi pada kondisi masyarakat yang semakin kompleks dan menghindari
ketidakakuratan suatu laporan keuangan. Profesi akuntan publik merupakan
profesi yang sangat diperlukan di dalam dunia bisnis saat ini. Mengingat hal
tersebut maka para auditor harus memahami pelaksanaan etika yang berlaku
dalam profesi akuntan publik. Ada 4 elemen penting yang harus dimiliki oleh
auditor, yaitu: (1) keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau
standar penyusunan laporan keuangan, (2) standar pemeriksaan/auditing, (3) etika
profesi, (4) pemahaman terhadap lingkungan bisnis yang diaudit.
Auditor memperoleh kepercayaan dari pihak ketiga atau klien untuk
membuktikan apakah laporan keuangan yang disajikan klien sudah wajar. Pihak
ketiga yang dimaksud diantaranya manajemen, pemegang saham, pemerintah,
kreditur atau bank serta masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap
laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, auditor harus bisa menjaga
kepercayaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

1
2

Auditor dituntut untuk melaksanakan audit sesuai dengan prosedur audit


yang telah dibuat karena akan mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit yang
baik dapat berpengaruh dari kinerja auditor yang baik sehingga dapat dihasilkan
laporan auditan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor, kewajarannya lebih dapat
dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Karena
itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan obyektif untuk menilai
kewajaran laporan keuangan.
Kecerdasan sangat berperan dalam menentukan baik buruknya kinerja
seseorang karena kecerdasan akan mendasari kemampuan kerja seseorang. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa dengan kecerdasan yang baik, maka kinerja juga
akan baik. Goleman (2001) dalam Rissyo dan Nurna (2006) membagi kecerdasan
emosional yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam bekerja
kedalam lima bagiaan utama yaitu pengendalian diri, pengaturan diri, motivasi,
empati dan keterampilan sosial.
Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat
menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Keterampilan EQ bukanlah lawan
keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara
dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ
tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Seseorang yang memiliki
kemampuan menyerap informasi yang lebih baik dianggap memiliki kecerdasan
intelektual yang tinggi. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki kecerdasan
yang tinggi mempunyai kinerja yang lebih baik daripada seseorang yang
mempunyai kinerja yang rendah. Tinggi rendahnya kecerdasan intelektual tidak
selalu berhubungan dengan kesuksesan seseorang (Sukidi, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, melihat pentingnya pemahaman mengenai aspek
kecerdasan emosional bagi seorang auditor yang menjalankan tugasnya, maka
penulis tertarik untuk membahas lebih mendalam mengenai kecerdasan emosional
dengan rumusan masalah dan metode yang berbeda dengan judul Pengaruh
Kecerdasan Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor
Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Palembang.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang ingin diketahui
dalam penelitian ini adalah apakah kecerdasan emosional yang diproksikan
pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor pada kantor akuntan
publik (KAP) di Palembang.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah kecerdasan emosional yang diproksikan pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan bagi auditor pada kantor akuntan publik (KAP) di
Palembang.

1.4 Kegunaan Penelitian


Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat
bagi semua pihak. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah pengetahuan dan dapat membandingkan antara teori yang
diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam prakteknya di lapangan.
2. Bagi pihak objek penelitian
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbagan
pemikiran dan pandangan-pandangan baru yang nantinya dapat
berguna bagi profesi akuntan publik, Kantor Akuntan Publik (KAP),
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), khususnya tentang kecerdasan
emosional.
3. Bagi Pembaca dan Masyarakat Umum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penelitian
selanjutnya bagi pembaca yang memiliki interpretasi dan pembahasan
yang sama.
4

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Palembang. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai
dengan bulan Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai