Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari
Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya.
Bidang jasa KAP meliputi:
JASA ASSURANCE
JASA ATESTASI
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa
atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP
mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain.
Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Audit atas laporan keuangan historis.
2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
3. Telaah (review) laporan keuangan historis.
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi.
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.
Jasa non assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di
dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan,
atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasanonassurance yang dihasilkan olah akuntan
publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi. Jasa konsultasi diatur
dalam Standar Jasa Konsultasi. Jasa konsultasi dapat meliputi jasa-jasa berikut ini:
Jenis-Jenis Audit
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk
menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan
tersebut. Dibawah ini akan djelaskan mengenai beberapa jenis audit menurut ahli.
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis
audit dapat dibedakan atas:
1.Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen
dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.
2.Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya
terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit,
misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno Agoes , 2004), ditinjau dari
jenis pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
1. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan
ekonomis.
2.Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan
dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
3.Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang
telah ditentukan.
4.Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi
dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing (EDP).
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
1.Auditor Ekstern ; Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik
yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor
ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.
2.Auditor Intern ; Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit.
Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang
diaudit. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen
yang termasuk jenis compliance audit.
3.Auditor Pajak ; Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib
pajak yang diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.
4.Auditor Pemerintah ; Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi
keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga
dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan
penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada
peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh
pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Jasa_Konsultansi
http://ayutias.blogspot.com/2010/10/etika-profesional-profesi-akuntansi.html
http://keuanganlsm.com/jasa-jasa-non-assurance-yang-diberikan-akuntan-
publik/#!prettyPhoto
http://keuanganlsm.com/jasa-atestasi-dalam-assurance/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_akuntan_publik
http://ilmuakuntansi.web.id/jenis-jenis-audit/V