SISKEUDes merupakan aplikasi komputer yang diregister untuk masing-masing desa yang dikeluarkan oleh BPKP
dengan tujuan untuk memudahkan pengelolan keuangan desa dalam melaksanakan fungsinya serta menjaga momentum
akuntabilitas dalam tata laksana pemerintahan desa. Penelitian ini bersifat diskriptif-kualitatif. Sehingga, membutuhkan
informasi kunci dan informasi pelengkap. Informasi kunci yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dengan
pendekatan terpimpin, wawancara dipilih karena lebih mampu mengakomodasi aspirasi pengguna aplikasi siskeudes
dibandingkan dengan kuesioner, yang kemudian diolah dengan program SPSS untuk dijadikan dalam bentuk tabel
deskriptif dengan menggunakan analisis prosentase. Sedangkan informasi pelengkap dikemukakan secara naratif untuk
menambah penjelasan informasi kunci. Populasi sasaran adalah Kaur Keuangan yang bertugas sebagai pengelola
administrasi keuangan desa. Dalam pengambilan data penulis melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap Kaur
Keuangan berdasarkan penyelesaian tugas secara mandiri, sehingga responden dipilih secara purposive sampling. maka
dari itu responden sebanyak 150 orang. Sedangkan pengambilan informan berdasarkan kecakapan dalam pengelolaan
keuangan desa secara manual serta memiliki pemahaman terhadap aplikasi siskeudes, sebanyak 20 orang yang
merupakan bagian dari responden. Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui persepsi pengelola aplikasi Siskeudes yaitu
Kaur Keuangan terhadap rencana penggunaan aplikasi Siskeudes; 2) mengidentifikasi kondisi yang muncul dan
berkembang dari para pengguna aplikasi Siskeudes terhadap rencana alih program pengelolaan keuangan desa; dan 3)
teridentifikasi data yang dapat dipergunakan sebagai masukan mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes sebagai upaya
untuk menjaga momentum akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar
kaur keuangan menyatakan setuju terhadap rencana penggunaan aplikasi SISKEUDes untuk pengelolaan keuangan desa.
Namun, kekhawatiran akan risiko dalam rencana penggunaan aplikasi SISKEUDes tetap saja terjadi. Tetapi meskipun
demikian secara umum para Kaur Keuangan mempunyai harapan melalui pemanfaatan Aplikasi Siskeudes pengelolaan
keuangan desa lebih efisien dan efektif, sehingga tetap mampu menjaga momentum akuntabilitas dalam penggunaannya.
Kata kunci: kemanfaatan, aplikasi siskeudes, pengelolaan keuangan desa
A. PENDAHULUAN
Dengan disahkannya Undang- Pengawasan Penyelenggaraan Daerah –
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, BPKP mengeluarkan sebuah aplikasi sistem
desa diberikan kesempatan yang besar untuk keuangan desa dengan pola aplikasi
mengurus tata pemerintahanya sendiri serta komputer yang di register untuk masing-
pelaksanaan pembangunan untuk masing desa yang dikenal dengan nama
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes).
masyarakat di desa. Dengan demikian peran Penggunaan aplikasi Siskeudes untuk
pemerintah desa menjadi begitu besar dan pengelolaan keuangan desa mengalami
tentunya disertai dengan tanggungjawab kemunduran, Aplikasi yang seharusnya telah
yang besar pula terutama terkait dengan digunakan pada tahun anggaran 2017
penggunaan keuangan desa. sampai saat ini belum menemukan
Aparat pengawasan intern kejelasaan, kapan aplikasi tersebut akan
pemerintah tampak paham dan menyadari digunakan seratus persen untuk pengelolaan
potensi dan kondisi tersebut. Oleh karena keuangan desa. Padahal, Siskeudes
itu, keuangan desa perlu dikelola dalam satu sesungguhnya sangat fungsional dan
program yang mampu mewakili setiap bermanfaat dalam penyusunan maupun
domain dalam sistem manajemen keuangan pembuatan laporan penggunaan keuangan.
yaitu perencanaan, penganggaran, maupun Artinya pengelompokan beberapa domain
penatausahaan. Untuk itu, Deputi Bidang APBDes perencanaan, penganggaran dan
penatausahaan ditambah dengan adanya sendiri, sebagai upaya menjaga momentum
parameter penggunaan dana dalam satu akuntabilitas dalam bentuk pelaporan
aplikasi, memungkinkan pengelolaan penggunaan keuangan desa.
keuangan desa lebih efisiensi dan efektif. Adapun tujuan dalam penelitian ini
Belajar dari pengalaman pengelolaan adalah 1) mengetahui persepsi pengelola
keuangan desa secara manual (Ms-Exel) aplikasi Siskeudes yaitu Kaur Keuangan
menurut Kaur Keuangan selama ini, terhadap rencana penggunaan aplikasi
memiliki banyak kelemahan antara lain: 1) Siskeudes; 2) mengidentifikasi kondisi yang
dari segi efisiensi dan efektivitas muncul dan berkembang dari para pengguna
aplikasi Siskeudes terhadap rencana alih
pengelolaan, terpisahnya antar domain
program pengelolaan keuangan desa; dan 3)
dalam pengelolaan keuangan yang secara
teridentifikasi data yang dapat dipergunakan
integral selain memakan waktu, juga
sebagai masukan mengenai penggunaan
kemungkinan berakibat pada inkonsistensi
aplikasi Siskeudes sebagai upaya untuk
antara subdomain SPP (Surat Permintaan
menjaga momentum akuntabilitas dalam
Pembayaran), arus kas, APBDes, buku pengelolaan keuangan desa.
pembantu, dan lain-lain, yang pada akhirnya
mengarah pada menurunnya tingkat
B. TINJAUAN TEORITIS
keekonomisan program; 2) kapasitas
1. Perangkat Lunak Aplikasi
penyimpanan file, akibat dari terpisahnya Menurut Oxford (1995) mendefinisikan
antar domain secara otomatis berpengaruh teknologi informasi adalah studi atau
terhadap kapasitas penyimpanan yang pada penggunaan peralatan elektronika, terutama
gilirannya akan menurunkan kualitas kinerja komputer untuk menyimpan, menganalisis,
komputer, selain itu, user dituntut untuk dan mendistribusikan informasi dalam
memahami formula perhitungan; dan 3) bentuk apapun termasuk kata-kata,
parameter (batasan) penggunaan dana, bilangan, dan gambar. Sedangkan menurut
pengelolaan secara manual (Ms-exel) yang Alter (1992) teknologi informasi mencakup
memiliki parameter terbuka. Artinya perangkat keras dan perangkat lunak untuk
parameter penggunaan dana tidak di input melaksanakan satu atau sejumlah tugas
kedalam formula pemprograman aplikasi, pemrosesan data seperti menangkap,
sehingga mengakibatkan penggunaan dana mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
overlap selain itu dari sektor pajak, memanipulasi, atau menampilkan data
ketidaksediaan formula mengakibatkan Secara umum, perangkat lunak
perhitungan pajak yang dibayar tidak (software) dapat dibagi menjadi tiga bagian,
realistis, bahkan cendrung menghindar. yaitu sistem operasi, bahasa pemrograman
Betolak dari pengalaman Kaur dan perangkat lunak aplikasi. Dalam
Keuangan diatas dalam pengelolaan penelitian ini perangkat lunak yang
keuangan desa secara manual, Maka setelah dimaksud adalah jenis perangkat lunak
dan sedang penggunaan aplikasi Siskeudes aplikasi berupa Siskeudes.
harus dilakukan lebih komperhensif. Dengan
demikian, studi eksploratif penjaringan 2. Persepsi Teknologi Informasi
aspirasi menjadi sangat penting, baik secara Perceived usefulness didefinisikan
eksplisit maupun implisit, dalam alih sebagai tingkat dimana seseorang percaya
program pengelolaan keuangan desa. Studi bahwa dengan menggunakan sistem tertentu
eksploratif ini secara umum bermaksud dapat meningkatkan kinerja (Davis, 1989).
untuk mengakomodasi aspirasi para Sesuai dengan TAM, penggunaan sistem
pengguna aplikasi Siskeudes dan untuk (actual system usage) paling dipengaruhi
keberlangsungan penggunaan aplikasi itu oleh minat untuk menggunakan (behavioral
intentions toward usage). Behavioral e. Penelitian Terdahulu
intentions toward usage dipengaruhi oleh Widi, Grace dan Syahrir (2007)
dua kepercayaan, yaitu persepsi pengguna tentang Analisis Faktor-Faktor Yang
terhadap manfaat (perceived usefulness) dan Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi
persepsi pengguna terhadap kemudahan Informasi Dan Pengaruh Pemanfaatan
(perceived ease of use). Perceived usefulness Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pada
diartikan sebagai tingkat dimana seseorang Industri Perbankan Di Kota Makassar.
percaya bahwa menggunakan sistem tertentu Sampel penelitian diambil sebanyak 80
dapat meningkatkan kinerjanya. responden.
Hasil penelitian menunjukkan
a. Kemudahan dalam Penggunaan hubungan yang positif dan signifikan antara
Persepsi individu berkaitan dengan faktor sosial (X1), kesesuaian tugas teknologi
kemudahan dalam menggunakan komputer (X4), dan konsekuensi jangka panjang (X5)
(perceived ease of use) merupakan tingkat dengan pemanfaatan teknologi informasi
dimana individu percaya bahwa (Y1). Hasil penelitian juga menunjukkan
menggunakan sistem tertentu akan bebas hubungan yang positif namun lemah antara
dari kesalahan. Persepsi ini kemudian akan kondisi yang memfasilitasi (X6) dengan
berdampak pada perilaku, yaitu semakin pemanfaatan teknologi informasi sedangkan
tinggi persepsi seseorang tentang afeksi (X2) memiliki hubungan yang negatif
kemudahan menggunakan sistem, semakin tapi tidak signifikan dengan pemanfaatan
tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi teknologi informasi. Hasil penelitian juga
informasi. (Igbaria, 1990). menunjukkan hubungan yang negatif dan
sangat signifikan antara kompleksitas (X3)
b. Risiko dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Resiko didefinisikan sebagai perkiraan Iman Murtono Soenhadji, Ida Astuti,
subyektif konsumen untuk menderita Septi Mariani (2008) dengan judul Prediksi
kerugian dalam menerima hasil diinginkan Keyakinan Mahasiswa Akan Manfaat
Fasilitas Studentsite Dengan Pendekatan
(Pavlou, 2001). Indikator risiko dalam
Technology Acceptance Model.
penelitian ini adalah pengguna perangkat
Hasil penelitian mengidentifikasi
lunak aplikasi yang menderita kerugian baik
hanya variabel Perceived ease of use (PEOU)
secara materiil maupun nonmateriil.
dan variabel Perceived usefulness yang
memenuhi derajat signifikansi tertentu.
c. Fitur Layanan Jumlah mahasiswa yang meyakini manfaat
Fitur layanan merupakan salah satu
studentsite bagi keberhasilan studi cukup
faktor penting untuk menumbuhkan
membesarkan hati mengingat hasil deskriptif
kepercayaan pengguna perangkat lunak
mencapai 83 orang (59,7%) yang setuju
aplikasi dalam memutuskan akan melakukan
manfaat studentsite. Uji independent sample
transaksi melalui aplikasi itu sendiri.
test mengarah pada variabel Perceived ease
Menurut Steward dalam Pavlou Et al, (2001).
of use sebagai penentu keyakinan responden
dalam memanfaatkan studentsite berbasis
d. Pemanfaatan Penggunaan
web.
Perangkat Lunak Aplikasi
Pemanfaatan perangkat lunak aplikasi
merupakan manfaat yang diharapkan oleh C. METODOLOGI
pengguna aplikasi dalam menyelesaikan Penelitian ini bersifat diskriptif-
tugasnya, yang diukur berdasarkan tingkat kualitatif. Sehingga, membutuhkan
kemudahan serta kecocokan dalam informasi kunci dan informasi pelengkap.
penyelesaian tugas. Informasi kunci yang dikumpulkan dengan
teknik wawancara dengan pendekatan
terpimpin, wawancara dipilih karena lebih penggunaan Aplikasi Siskeudes merupakan
mampu mengakomodasi aspirasi pengguna data primer hasil wawancara dengan
aplikasi siskeudes dibandingkan dengan pendekatan terpimpin yang dijadikan
kuesioner, yang kemudian diolah dengan kedalam bentuk tabel deskriptif yang
program SPSS untuk dijadikan dalam bentuk selanjutnya dianalisis menggunakan
tabel deskriptif dengan menggunakan prosentase. Sebagaimana yang terlihat pada
analisis prosentase. Sedangkan informasi tabel 1.
pelengkap dikemukakan secara naratif untuk Tabel 1
menambah penjelasan informasi kunci. Pendapat terhadap rencana penggunaan
Aplikasi SISKEUDes
Populasi sasaran adalah Kaur
(N=150)
Keuangan yang bertugas sebagai pengelola
administrasi keuangan desa. Dalam Valid
pengambilan data penulis melakukan Frequency Percent
Valid Sangat Setuju 30 20.0
pengamatan terlebih dahulu terhadap Kaur Setuju 63 42.0
Keuangan berdasarkan penyelesaian tugas Terserah 21 14.0
secara mandiri, sehingga responden dipilih Tidak Setuju 26 17.3
Sangat Tidak
secara purposive sampling. maka dari itu Setuju
10 6.7
responden sebanyak 150 orang. Sedangkan Total 150 100.0
pengambilan informan berdasarkan
kecakapan dalam pengelolaan keuangan desa
secara manual serta memiliki pemahaman Berdasarkan tabel 1. rencana
terhadap aplikasi siskeudes, sebanyak 20 penggunaan Aplikasi Siskeudes diterima
orang yang merupakan bagian dari secara baik oleh Kaur Keuangan. Diketahui
responden. bahwa sebanyak 20,0% menyatakan sangat
. setuju dan 42,0% menyatakan setuju. Perihal
D. HASIL DAN PEMBAHASAN yang menyebabkan para Kaur Keuangan
1. Tentang Responden bersemangat dan antusias saat ditanya
mengenai rencana penggunaan Aplikasi
Dari 150 responden dan informan yang Siskeudes adalah pengelolaan keuangan
diwawancarai 54,2% adalah responden yang secara manual memiliki banyak kekurangan
relatif muda yakni berusia antara 25 tahun mulai dari efisiensi dan efektivitas
sampai 49 tahun dan sisanya 45,8% adalah
pengelolaan keuangan hingga produktivitas
responden yang sudah berusia diatas 50
kinerja computer. Temuan ini sejajar dengan
tahun. Sebanyak 11,3% Kaur Keuangan
pendapat yang dikemukakan oleh (Davis,
berpendidikan SMP dan sebanyak 53,3%
1989) dimana seseorang percaya bahwa
berpendidikan SMA serta 35,3%
menggunakan sistem tertentu dapat
berpendidikan Sarjana.
meningkatkan kinerjanya. Selain itu, temuan
ini konsisten dengan temuan (Igbaria, 1990),
2. Penilaian terhadap Rencana
yaitu semakin tinggi persepsi seseorang
Penggunaan Aplikasi Siskeudes
tentang kemudahan menggunakan sistem,
Penilaian terhadap rencana
semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan
penggunaan perangkat lunak aplikasi
teknologi informasi.
Siskeudes merupakan penilaian user
terhadap sebuah aplikasi perangkat lunak
Meskipun sebagian besar para Kaur
yang berdasarkan pada kemanfaatan dan
Keuangan setuju, namun ada beberapa Kaur
kemudahan dalam penggunaan aplikasi
yang memperkirakan menderita kerugian
tersebut. Penilaian terhadap rencana
dalam menerima hasil yang diinginkan
(Igbaria, 2000). Namun sesungguhnya Dari tabel diatas dapat diketahui
mereka sangat berharap adanya perbaikan sebanyak 44.0% Kaur Keuangan menyatakan
pengelolaan keuangan desa. mungkin sekali terjadi aplikasi akan bersifat
Keraguan mengenai rencana sementara, artinya tidak ada keberlanjutan
penggunaan aplikasi Siskeudes dalam kearah penggunaan seutuhnya, 28,7%
pengelolaan keuangan di pemerintahan desa aplikasi sulit dipahami dan 27,3%
pada umumnya cenderung disebabkan oleh dimanfaatkan oleh orang yang telah lebih
adanya kekhawatiran dan ketidakpastian dulu memahami. Dengan demikian, dapat
serta dapat merugikan. dikatakan penilaian para kaur keuangan
Kekahwatiran tersebut merupakan dalam rencana penggunaan aplikasi
konsekuensi logis yang disebabkan oleh Siskeudes memiliki tingkat risiko yang relatif
sejumlah cerita dan pengalaman hasil dari tinggi.
wawancara penulis yang disajikan dalam
Tetapi meskipun demikian, secara
bentuk tabel deskriptif yang dianalisis
umum para Kaur Keuangan mempunyai
menggunakan prosentase. Hal ini
keyakinan yang tinggi terhadap Aplikasi
sebagaimana yang terlihat pada tabel 2.
Siskeudes. Para Kaur Keuangan yakin
Tabel 2 dengan memanfaatkan Aplikasi Siskeudes
Kekhawatiran pasca penggunaan Siskeudes pengelolaan keuangan desa menjadi lebih
(N=150) efisien dan efektif, mulai dari tahap
penyusunan hingga pelaporan penggunaan
APLIKASI BERSIFAT
SEMENTARA Frequency Valid Percent
keuangan. Sebagaimana yang terlihat pada
Valid Mungkin tabel 3. hasil wawancara penulis yang
sekali 66 44.0
terjadi disajikan dalam bentuk tabel deskriptif yang
Mungkin
terjadi 42 28.0 dianalisis menggunakan prosentase.
Kecil
Kemungkin 20 13.3
an
Tidak
mungkin 22 14.7
Total
150 100.0
APLIKASI SULIT
DIPAHAMI
Frequency Valid Percent
Valid Mungkin
sekali terjadi 43 28.7
Mungkin
terjadi 59 39.3
Kecil
kemungkinan 21 14.0
Tidak
mungkin 27 18.0
Total 150 100.0