Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN KESEHATAN ALAT KONTRASEPSI: PILIH ALKON YANG


AMAN DAN PAS!

Disusun untuk Memnuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh:
Ulinnuha Khirza Kafalah
14711011

Dokter Pembimbing Lapangan :


dr. Eko Windu Nughroho, M.Kes
Dokter Pembimbing Fakultas :
drg. Punik Mumpuni W., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PENYULUHAN KESEHATAN ALAT KONTRASEPSI: PILIH ALKON YANG
AMAN DAN PAS!

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :

Ulinnuha Khirza Kafalah (14711011)

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Fakultas

dr. Eko Windu Nughroho, M.Kes drg. Punik Mumpuni W., M.Kes
BAB I
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk kurang


lebih 264 juta jiwa dengan luas wilayah hampir 2.000.000 km2. Hal ini menjadi permasalahan
karena laju pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kepadatan penduduk. Disamping itu juga
angka kematian tidak sebanding dengan angka kelahiran dimana angka kelahiran lebih tinggi
daripada angka kematian yang menyebabkan ledakan penduduk. Penggunaan metode alat
kontrasepsi menjadi prihtain saat ini karena pengetahuan dan penggunaan akan alat
kontrasepsi modern di masyarakat masih belum merata. Menurut Depkes tahun 2014,
cakupan Pasangan Usia Subur yang KB di Indonesia sebesar 47.019.002 sedangkan di
Kabupaten Sragen tahun 2015 mengalami penurunan dari 184.302 PUS menjadi 170.102
PUS. Hal itu sebanding dengan penurunan jumlah presentase dari 81,01% menjadi 75,1%.

Menurut ABPKB tahun 2014, alat kontraspesi (Alkon) dibedakan menjadi dua jenis
yaitu secara hormonal dan non-hormonal. Alkon hormonal jenisnya terdapat pil KB, suntik
KB dan implan. Alkon khusus hormonal mengandung hormon progestin, estrogen dan
progesteron. Jangka pemakaian untuk pil KB harus diminum setiap hari satu tablet
sedangkan suntik dan implan bisa bertahan 1-3 bulan. Alkon non-hormonal memiliki banyak
jenis seperti kondom, diafragma, AKDR/IUD, spermatisid, MOW dan alamiah (metode
kalender, senggama terputus, menyusui). AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) memiliki
jangka perlindungan yang panjang hingga 2 tahun sedangkan MOW bisa selamanya
mencegah kehamilan jika tidak di rekontruksi. Metode alamiah sering dilakukan tetapi
kurang efektif karena angka kegagalan yang cukup tinggi. Dari berbagai Alkon tersebut
memiliki banyak manfaat khususnya mencegah infeksi menular seksual untuk kondom,
mengurangi angka kematian ibu dan mencegah laju pertumbuhan penduduk. (Kemenkes,
2014)

Maka dari itu perlu di gerakan suatu penyuluhan, sosialisasi dan konseling yang
membahas tentang alat kontrasepsi mulai dari jenis, cara penggunaan, manfaat dan efek
samping untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan alat kontrasepsi.
BAB II
TUJUAN PROMOSI

A. TUJUAN JANGKA PENDEK


1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai alat kontrasepsi mulai
dari jenis, manfaat, cara penggunaan dan efek samping.
2. Meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi dalam
jangka panjang.
B. TUJUAN JANGKA PANJANG
1. Mengurangi angka kematian ibu dan bayi dengan penyuluhan alat kontrasepsi.
2. Sebagai tahap penggerakkan terhadap penyakit menular seksual.
BAB III
ANALISIS SWOT

Berdasarkan keadaan di lingkungan masyarakat Kecamatan Kedawung maka perlu


dilakukan analisis metode SWOT (strenght, weakness, opportunity, threat) kemudian
dilanjutkan dengan metode ST WT. Target pada promosi kesehatan ini adalah kelas ibu hamil
agar nantinya setelah melahirkan dapat merencanakan program KB. Berikut adalah hasil
analisis SWOT:

1. Strength (Kekuatan yang dipunyai)


 Masyarkat yang antusias dan termotivasi dengan adanya program promosi
kesehatan.
 Fasilitas dan alat peraga yang sudah tersedia di Puskesmas Kedawung 2.
 Tersedianya program pemerintah mengenai Keluarga Berencana.
 Adanya bidan desa yang bersedia membantu program KB.
2. Weknness (Kelemahan yang dipunyai)
 Promosi kesehatan hanya berada di satu wilayah saja yaitu Dusun Tanjung.
 Efektivitas penyampaian informasi kurang baik karena kondisi kelas bumil
yang sangat ramai.
 Pengawasan yang melekat dan terstruktur masih rendah.
 Keterbatasan yang hanya memiliki sedikit SDM untuk keberlanjutan program.
3. Opportunity (Daftar peluang yang ada)
 Adanya dukungan Dana Alokasi Khusus dibidang KB.
 Informasi mengenai alat kontrasepsi pada ibu hamil semakin meningkat.
 Support dari perangkat desa dan staf puskesmas untuk meningkatkan taraf
penggunaan KB.
4. Threat (Daftar hambatan yang ada)
 Ruangan yang sempit, gelap dan kurang nyaman sehingga menjadi kurang
kondusif untuk mendapat materi penyuluhan.
 Tren banyak anak banyak rezeki masih ada.
 Belum optimalnya institusi di masyarakat dalam menjalankan program KB.

Kemudian dilakukan perumusan strategi ST (strength-threat) dan WT (weakness-threat)

1. Strategi ST (memaksimalkan kekuatan, menangani hambatan)


 Leaflet yang didesain semenarik mungkin dan presentasi yang dikemas secara
unik sehingga meningkatkan minat audience untuk mengikuti materi promosi
kesehatan.
2. Strategi WT (menangani kelemahan, mengurangi hambatan)
 Meningkatkan kualitas media promosi agar lebih menarik.
 Menyusun media promosi dengan cakupan lebih luas ke masyarakat
 Memotivasi masyarakat agar menjadi kader KB.
BAB IV
METODE PROMOSI

A. SASARAN PROMOSI

Masyarakat umum terutama kalangan dewasa khususnya ibu-ibu, dalam kegiatan ini
dilaksanakan di Desa Celep Dusun Celep.

B. TAHAPAN PROMOSI
1. Perencanaan
 Merumuskan tema terkait kegiatan promosi kesehatan dan media promosi
kesehatan
 Menguatkan materi dengan kembali refreshing ilmu tentang alat kontrasepsi.
 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan dokter pembimbing lapangan dan dokter
pembimbing fakultas tentang kegiatan promosi kesehatan yang akan dilaksanakan.
 Membuat desain media (leaflet) dan media presentasi yang akan digunakan pada
promosi kesehatan.
 Koordinasi dengan pihak promosi kesehatan Puskesmas Kedawung 2 dan bidan
desa mengenai media promosi yang akan diberikan.
2. Pelaksanaan
 Presentasi tentang promosi kesehatan yang dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan
alat kontrasepsi.
 Menyebarkan leaflet pada ibu-ibu yang telah datang diacara tersebut.
3. Evaluasi
 Mengamati sikap antusiasme ibu-ibu saat diberikan materi.
 Menjawab pertanyan dan konseling dari ibu-ibu berkaitan dengan alat kontrasepsi.

C. ISI PESAN

Pesan yang telah disampaikan kepada ibu-ibu diwujudkan dalam leaflet adalah :

 Pemaparan tentang materi alat kontrasepsi

Penyampaian tentang alat kontrasepsi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

definisi Alat Kontrasepsi, jenis, penjelesan lebih detail mengenai macam-macam


alat kontrasepsi, manfaat dan efek samping. Kegunaan alat kontrasepsi sendiri

adalah untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat kontrasepsi memiliki dua jenis

yaitu hormonal dan non-hormonal. Alkon hormonal yang sering dijumpai di

masyarakat berupa pil KB, suntik KB dan implan yang mengandung hormon

estrogen, progesteron dan progestin. Kelebihan menggunakan metode ini dapat

mengurangi perdarahan saat haid, mengurangi gejala PMS, siklus haid lebih

teratur dan meningkatkan kepadatan tulang. Efek samping penggunaan metode ini

dapat meningkatkan risiko hipertensi, peningkatan berat badan, mengganggu

produksi ASI dan tidak dapat mencegah risiko infeksi menular seksual.

Alat kontrasepsi non-hormonal memiliki beberapa jenis tetapi yang sering

dikenal di kalangan masyarakat yaitu kondom, difragma, AKDR, MOW dan

alamiah (kalender dan senggama terputus). Manfaatnya untuk penggunaan

kondom dapat mencegah penyakit IMS, AKDR dan MOW bisa digunakan dalam

jangka panjang tetapi efeknya dapat menimbulkan reaksi alergi, dan berisiko

terlepas. Alkon alamiah seperti sistem KB kalender, menyusui dan senggama

terputus memiliki keuntungannya lebih murah dan mudah tetapi kurang efektif

karena angka kegagalannya tinggi.

D. BENTUK MEDIA PROMOSI


Dengan mempertimbangkan waktu dan sasaran maka penulis memutuskan untuk
menggunakan media promosi kesehatan yang cocok dengan skala promosi, yaitu :
1. Leaflet
Konten :
Pada lembaran leaflet dibagi menjadi 3 lipatan : cover yang bertuliskan “Pilih Alat
Kontrasepsi Yang Aman dan Pas!”, definisi Alat Kontrasepsi, jenis, penjelesan lebih
detail mengenai macam-macam alat kontrasepsi, manfaat dan efek samping.
Analisis :
- Strength : Diberikan untuk ibu-ibu dengan isi materi yang mudah dipahami,
menarik dan mudah dijangkau.
- Weakness : bentuk media berupa kertas yang mudah sobek dan hilang.
- Opportunity: Dapat diperbanyak sendiri dan bisa digunakan lagi untuk warga atau
teman yang belum membaca
- Threat : Isi singkat diperlukan pengetahuan lebih dalam untuk memahami
materi

2. Penyuluhan
Konten :
Penyuluhan menggunakan media presentasi dilaksanakan kepada ibu-ibu yang
memuat materi berupa: definisi Alat Kontrasepsi, jenis disertai gambar, penjelesan
lebih detail mengenai macam-macam alat kontrasepsi, manfaat dan efek samping.

Analisis :
- Strengh : materi secara langsung dan terpusat sehingga lebih eye catching dan
tidak membosankan.
- Weakness : suasana lingkungan yang kurang kondusif karena begitu ramai.
- Opportunty: isi materi yang ringan untuk dipahami oleh ibu-ibu.
- Threat : pemberian materi yang mudah dilupakan karena jangka pendek.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Ledakan jumlah penduduk yang padat dan meningkatnya angka kematian ibu
merupakan permasalahn yang harus dihadapi dan dicegah. Salah satunya dalah
dengan promosi kesehatan mengenai alat kontrasepsi mengenai jenis, cara
penggunaan, manfaat dan efek samping. Media promosi disampaikan menggunakan
leaflet dan presentasi.

B. SARAN
a) Bagi Masyarakat Dusun Tanjung
 Selalu konsisten terhadap program KB dan menyebarkan informasi yang
diperoleh kepada warga sekitar yang belum sempat mengikuti penyuluhan.
b) Bagi Perangkat Desa Celep Dusun Tanjung
 Berkomitmen untuk menggalakan program KB
c) Bagi Puskesmas
 Mengadakan pengulangan dan penambahan materi terkait alat kontrasepsi di sesi
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Tahun 2015: Dinas Kesehatan Kabupaten
Sragen.

Kementrian Kesehatan. 2014. Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB: Kemenkes RI.
LAMPIRAN

Gambar 1. Penyuluhan kelas Ibu hamil di dusun Tanjung

Gambar 2. Penyerahan media promosi kepada Ibu hamil di dusun Tanjung

Anda mungkin juga menyukai