DISUSUN OLEH:
TUGAS : EPIDEMIOLOGI
B. Tujuan
Untuk mengetahui tentang informasi penyakit Hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Surveilans
Surveilans adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus-menerus terhadap
suatu penyakit dengan cara pengumpulan (host, agent, enverotmen dan determinan)
pengolahan, analisis, interprestasi, sampai dengan desiminasi informasi kepada unit terkait
yang membutuhkan untuk mengambil tindakan. Istilah surveilans berasal dari bahasa Prancis,
yaitu “surveillance”, yang berarti “mengamati tentang sesuatu”. Meskipun konsep surveilans
telah berkembang cukup lama, tetapi seringkali timbul kerancuan dengan kata “surveillance”
dalam bahasa inggris, yang berarti “mengawasi perorangan yang sedang dicurigai”. Sebelum
tahun 1950, surveilans memang diartikan sebagai upaya pengawasan secara ketat kepada
penderita penyakit menular, sehingga penyakitnya dapat ditemukan sedini mungkin dan
diisolasi secepatnya serta dapat diambil langkah-langkah pengendalian seawal
mungkin.Selanjutnya, pengertian surveilans epidemiologi yaitu kegiatan untuk memonitor
frekuensi dan distribusi penyakit di masyarakat.
B. Ciri-ciri Surveilans
Ciri-ciri surveilans secara garis besar ada 5 yaitu sebagai berikut :
Adanya keteraturan, dalam pengumpulan dan interprestasi data
Adanya upaya terus menerus
Kesederhanaan, artinya mudah didapat dan dikerjakan
Harus ada kemudahan untuk dimengerti
Ada indikator yang dapat mengukur keberhasilan kegiatan surveilans
D. Epidemiologi Penyakit
1. Pengenalan penyakit
Tekanan darah adalah menunjukkan keadaan di mana tekanan yang dikenakan oleh
darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
ditunjukkan dengan angka misalnya 120 / 80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan
pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik.
Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan
tekanan diastolik. Sikap yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam
keadaan duduk atau berbaring. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi
berbahaya yang masih sering diabaikan banyak orang. Maka dari itu, coba kenali tanda-
tanda tekanan darah tinggi dengan baik seperti yang dilansir dari Health Me Up berikut
ini.Hipertensi adalah kondisi yang diukur dari seberapa besar kekuatan tekanan darah
yang terjadi di dalam arteri. Tekanan darah orang yang sehat adalah 120/80. Jika tekanan
darah berada di atas angka tersebut, maka Anda tergolong sebagai pasien
hipertensi.Sebanyak 85 persen pasien tekanan darah tinggi umumnya tidak menunjukkan
hasil kesehatan yang baik meski sudah minum obat. Jadi sekali tekanan darah
meningkat, seseorang harus bisa menjaga kondisinya dengan hati-hati.
2. Penyebab penyakit Hipertensi
Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi, kemungkinan besar Anda
juga bisa mengidap penyakit yang sama. Jika Anda berasal dari keluarga dengan riwayat
serangan darah tinggi, Anda perlu melakukan pemeriksaan berkala.
Faktor selanjutnya yaitu kegemukan atau obesitas. Remaja yang bertubuh lebih gemuk
daripada rata-rata teman sebayanya cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Kurang
olahraga dan banyak makan menambah beban kerja jantung yang tentu harus bekerja
lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam waktu lama, jantung dan arteri
akan rusak dan mengakibatkan komplikasi lain.
Tekanan darah tinggi juga disebabkan oleh beberapa penyakit dalam tubuh. Ini dikenal
dengan istilah tekanan darah tinggi sekunder. Penyakit ginjal, ketidakstabilan aorta,
kelainan hormonal, dan arteri yang menyempit dapat menyebabkan tekanan darah
menjadi tinggi.
Keadaan emosi yang tak menentu juga dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Untuk itu, usahakan tubuh dalam keadaan santai ketika memeriksakan tekanan darah ke
dokter atau tenaga medis lain. Selain hal-hal yang telah disebutkan tadi, masih ada
faktor yang menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Sleep apnea, suatu kondisi medis yang ditandai dengan mendengkur dan napas yang
terputus-putus selama tidur malam juga merupakan faktor pemicu terjadinya tekanan
darah tinggi.
Menurut penelitian di Johns Hopkins School of Public Health, orang yang punya
kebiasaan mendengkur dan seakan sesak napas pada saat tidur memiliki resiko besar
mengalami tekanan darah tinggi.
Obat-obatan tertentu memicu pula tekanan darah tinggi, walaupun sementara. Apabila
obat-obatan tersebut diminum di pagi hari, tekanan darah akan meningkat pada pagi hari
dan menjelang malam hari.
Misalnya, Corticosteroids, obat yang dipergunakan untuk menangani asma, penyakit
autoimun, radang kulit dan alergi parah, dapat meningkatkan tekanan darah. Begitu juga
dengan Decongestant.
Penyebab tekanan darah tinggi yang lainnya, jam kerja. Jam kerja seseorang dapat
mempengaruhi tekanan darah. Menurut pakar kesehatan Universitas Harvard Frank
Scheer, orang-orang yang mengerjakan pekerjaan di luar rutinitas atau kemampuannya
menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan darah.
Penyebab lain, tumor adrenal. Kelenjar adrenalin memproduksi hormon yang
mempengaruhi detak jantung, aliran darah, dan tekanan darah. Apabila ada tumor di
kelenjar adrenalin, maka produksi hormon ini pun akan meningkat secara berlebihan.
Anda pecandu rokok dan makanan berkafein? Tekanan darah tinggi juga seringkali
disebabkan oleh gaya hidup perokok berat dan konsumen minuman atau makanan
berkafein. Kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Pembuluh darah yang menyempit memaksa jantung bekerja lebih keras memompa
darah. Minum kopi juga dapat meningkatkan tekanan darah. Jika orang tersebut sudah
memiliki takanan darah tinggi, resikonya justru bertambah besar. Tekanan darah tinggi
yang tak terkendali pada akhirnya dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung,
penyakit ginjal, serta penyakit berbahaya lainnya.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada
faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang
dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor
tersebut antara lain:
Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita
tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan
darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.
Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.
Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah
Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal
ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.
Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
3. Gejala Penyakit
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala penyakit hipertensi yang
dimaksud yaitu sakit kepala, pendaraqhan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan
kelelahan. Padahal, gejala tersebut bisa terjadi pada penderita hipertensi maupun pada
seseorang dengan tekanan darah normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah dan pandangan menjadi kabur karena
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Gejala penyakit hipertensi bervariasi
pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-
gejalanya itu adalah :
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
Mudah lelah.
Penglihatan kabur
Wajah memerah
Hidung berdarah
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Telinga berdening (tinnitus)
Dunia aterasa berputar (vertigo)
Pada umumnya gejala hipertensi tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar
penderita baru menyadari jika ia telah mengidap penyakt hipertensi setelah terjadi
komplikasi pada organ lain seperti ginjal, mata, otak, dan jantung. Sakit kepala,
mimisan,limbung dan mabuk sering dianggap sebagai ciri-ciri hipertensi.
Data pada sebuah klinik di Paris menyebutkan bahwa dari 1771 penderita penyakit
hipertensi yang tidak diobati, mengalami sakit kepala 40,5 %, berdebar 28,5 %, sering
buang air kecil waktu malam 20,4 %, rasa limbung 20,8 %, dan sering mengalami
telinga berdengung 13,8 %.
Gejala hipertensi yang sudah terjadi komplikasi bisa berupa gangguan penglihatan,
gangguan saraf, lemah jantung dan gejala lain karena penurunan fungsi ginjal. lemah
jantung yang lebih dikenal gagal ginjal biasanya diikuti rasa sesak di dada. Sementara
itu gangguan penglihatan sering dutemui pada penderita hipertensi berat.Pada umumnya
gejala komplikasi hipertensi berbeda-beda antara satu tempat dan dan tempat
lainnya.Gejala hipertensi yang terjadi komplikasi pada jantung bisa menyebabkan gagal
jantung , pada otot bisa menyebabkan stroke yang membuat anggota badan lumpuh.
Serangan isekmi pada otak bisa ditandai dengan kesemutan pada wajah dan anggota
badan atau kehilngan kesadaran dan kembali pulih setelah 24 jam.
Peningkatan tekanan darah mendadak pada orang yang sebelumnya memiliki
tekanan darah normal bisa menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami penciutan
mendadak. Sebagian lagi mengalami pelebaran disertai merembesnya serum atau cairan
dari dinding pembuluh darah otak yang menyebabkan otak menjadi lembap yang
biasanya disebut dengan stroke yang berakibat pada kelumpuhan saraf otak. Komplikasi
hipertensi pada gagal jantung bisa mempercepat proses arterosclerosis pada penyakit
jantung koroner. Salah satu teori menyebutkan bahwa sel intima dari dinding pembuluh
darah koroner yang mempercepat timbulnya pengendapan kolesterol pada bagian dalam
dinding pembuluh darah.
Hipertensi juga bisa menyebabkan tekanan sistolik dalam bilk kiri bertambah. Hal
ini menyebabkan tekanan otot jantung naik, sehingga kebutuhan oksigen pada otot
jantung meningkat. selanjutnya terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan
darah yang dialirkan sehingga terjadi angina pectoris. Dengan mengobati hipertensi
maka proses penyakit jantung koroner dapat dikurangi atau dihambat.
4. Pencegahan Penyakit
Mengubah gaya hidup dapat membantu Anda setidaknya mengurangi risiko negatif yang
ditimbulkan oleh hipertensi, seperti:
Menghabiskan waktu selama 30 sampai 40 menit untuk berolahraga sebanyak 2-3
kali seminggu
Perbanyak jalan kaki daripada mengemudi atau menggunakan kendaraan.
Ajak anak-anak, teman-teman maupun keluarga Anda melakukan kegiatan fisik
bersama-sama
Hindari konsumsi makanan berminyak, bergaram, dan bergula tinggi
Konsumsi makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang
Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar
Mengolah makanan dengan cara merebus atau memanggang. Kalau pun harus
digoreng gunakanlah minyak zaitun.
Hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
Bebaskan pikiran Anda dari stres dan tekanan pikiran buruk lainnya
Istirahat 5-10 menit di tengah rutinitas
Minum air 7-8 gelas setiap hari
Tidur cukup di malam hari selama 7-8 jam
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal
ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi,
maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan
darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,
magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan
darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang
menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari
sedangkan wanita 15 ml per hari.
Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita
tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda,
lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali
seminggu.
Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,
wortel, melon, dan jeruk.
Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan
emosi Anda.
Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
Kendalikan kadar kolesterol Anda.
Kendalikan diabetes Anda.
Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika
Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak
meningkatkan tekanan darah.
5. Cara Pengobatan Penyakit Hipertensi
Teknik Murah dan Alami Menurunkan Hipertensi Tanpa Obat-obatan - Inilah tehnik
turunkan penyakit hipertensi atau orang kerap menyebutkan penyakit tekanan darah
tinggi. Untuk mereka yg alami hipertensi umumnya mesti senantiasa konsumsi obat-
obatan dengan cara teratur utk mengontrol tekanan darah supaya stabil. Sebenernya hal
itu dapat tangani dng langkah lakukan pergantian pola hidup, dng tekanan darah yg
kelewat tinggi bisa dikendalikan serta di turunkan. Kemauan serta kedisiplinan yaitu
modal utama utk lakukan tehnik ini, tidaklah tidak mungkin usaha mengubah pola hidup
atau ” modifikasi lifestyle ” ini bisa menolong melepas ketergantungan pd obat-obatan.
rahasia menurunkan hipertensi
“Bagi mereka yg mempunyai penyakit darah tinggi atau hipertensi mesti didorong utk
senantiasa bekerja bersama dng dokter mereka serta coba beragam hal yg barangkali
menolong menstabilkan tekanan darah tanpa memakai obat-obatan, ” kata Matthew
Burg, PhD, seorang profesor dari Columbia University Medical Center di New York.
Oke. Tanpa panjang lebar, Di bawah ini cara alami turunkan hipertensi atau tekanan
darah tanpa mesti memakai obat-obatan :
Kelola stres.
Bila Anda bisa mengelola stres dengan cara efisien bisa menolong kurangi tekanan
darah, namun sayangnya, belum ada penelitian yg tawarkan langkah untuk langkah
utk kurangi tingkat stres pd seluruh orang, kata Burg. ”Ada sebanyak langkah yg
sudah di kembangkan sbg praktek utk menginduksi situasi relaksasi.
Namun bagaimana langkah yg baik serta benar, ini tetap mesti dijawab dlm uji
klinis, ” tuturnya. Tetapi demikianlah, Burg merekomendasikan bahwasanya orang
dng hipertensi mesti dapat lakukan manajemen stres serta berlatih dng
berkelanjutan.
Olahraga.
Dengan lakukan olahraga sekurang-kurangnya 30 menit 1 hari, Anda bisa turunkan
tekanan darah dengan cara penting, kata Gerald Fletcher, MD, seorang pakar
jantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekalian juru bicara
AmericanHeartAssociation.
“Untuk kurangi tekanan darah sistolik Anda, Coba latihan aerobik” kata Fletcher.
Dia Menuturkan bahwasanya orang yg aktif dengan cara fisik umumnya bisa
kurangi mengonsumsi jumlah konsumsi obat hipertensi. Ia memberikan, Untuk
menunjangnya, pastikan type aktivitas yg Anda sukai contohnya, lari, jalan,
bersepeda atau berenang.
Distribusi Kasus Penyakit Hipertensi Menurut Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara
Selatan Pada Tahun 2014 Hingga Tahun 2016.
Tabel :Distribusi kasus penyakit Hipertensi menurut Umur di kota Palopo.
Jumlah Kasus Tahun 2014-2016
NO Umur Total
2014 2015 2016
1 0 – 7 hari 0 0 0 0
2 8 – 28 hari 0 0 0 0
3 < 1 tahun 0 0 0 0
4 1 – 4 tahun 0 0 0 0
5 5 – 9 tahun 0 0 0 0
6 10 – 14 tahun 0 0 0 0
7 15 – 19 tahun 0 0 0 0
8 20 – 44 tahun 10 8 5 23
9 45 – 54 tahun 8 15 11 34
10 55 – 59 tahun 13 20 25 58
11 60 – 69 tahun 20 40 30 90
12 >70 tahun 50 60 35 145
Jumlah 101 143 106 350
Interprestasi : Kasus penyakit Hipertensi menurut umur 60 – 70 tahun yang terjadi di
puskesmas Wara Selatan pada tahun 2014, 2015 dan 2016 sebanyak 350 kasus
B. Saran
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular tetapi hipertensi semakin menyerang dan
mengancam nyawa manusia, dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat, sehingga bibit-bibit penyakit dengan mudahnya dapat menyerang
manusia. Oleh karena itu, marilah mengubah paradigma lama kita menjadi paradigma yang
baru.